Berdasarkan konfigurasi elektronnya, atom karbon memiliki 4 elektron valensi atau 4 elektron di
kulit terluarnya. Nah, keberadaan elektron valensi ini yang berperan penting untuk membentuk ikatan
kimia. Setiap atom mampu membentuk kestabilan, termasuk juga atom karbon.
Untuk mencapai kestabilan, atom ini membutuhkan 4 elektron lain dengan cara membentuk ikatan
kovalen. Hanya atom karbonlah yang mampu membentuk ikatan kovalen 4 buah untuk mencapai
keadaan oktet.
Jika dilihat di tabel periodik unsur, atom karbon berada di periode 2. Artinya, atom karbon hanya
memiliki 2 kulit terluar. Dengan demikian, jari-jari atomnya juga pasti kecil. Besar kecilnya jari-jari
atom berpengaruh pada kuat tidaknya ikatan yang terbentuk. Mengingat jari-jari atom karbon relatif
kecil, ikatan kovalen yang terbentuk akan relatif kuat.
Kehadiran 4 elektron valensi di atom karbon, nampaknya membawa sejuta manfaat bagi umat.
Bagaimana tidak, dengan adanya 4 elektron valensi inilah atom karbon mampu membentuk ikatan
kovalen dengan rantai karbon yang sangat panjang. Baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, bahkan
rangkap 3. Tidak hanya itu, karon juga bisa membentuk rantai siklik atau melingkar.
Terjadinya ikatan jenuh jika masing-masing atom karbon memberikan sebuah electron. Hal itu akan
membentuk sepasang electron milik bersama. Untuk lebih jelasnya, simak gambar berikut.
2. Ikatan tidak jenuh (ikatan rangkap)
Ikatan jenuh adalah jenis ikatan di mana dua buah atom karbon memberikan lebih dari satu elektron.
Akibatnya, jumlah pasangan elektron yang dimiliki bersama lebih dari satu pasang. Adapun contoh
ikatannya akan ditunjukkan oleh gambar berikut.
Rantai karbon alifatik merupakan contoh rantai atom terbuka yang bisa berupa rantai lurus maupun
bercabang. Contoh senyawa yang memiliki rantai karbon alifatik adalah n-butana dengan rumus
molekul C4H10. Untuk rumus molekul yang sama, contoh rantai alifatik bercabang bisa Quipperian
lihat pada 2-metilpropana. Berikut ini gambarnya.
2. Rantai karbon siklik
Jika rantai karbon alifatik bersifat terbuka, berbeda halnya dengan rantai karbon siklik yang bersifat
tertutup. Rantai ini memiliki ikatan rangkap di dalamnya. Rantai karbon siklik dibedakan menjadi
dua berdasarkan komponen penyusunnya.
1. Karbosiklik adalah senyawa karbon siklik yang memiliki satu atom C di rantai lingkarnya.
2. Heterosiklik adalah senyawa yang memiliki atom lain selain C di dalam rantai sikliknya.
Rantai karbon aromatis merupakan salah satu bentuk kekhasan atom karbon yang tidak akan bisa
ditemukan pada atom-atom lain. Pada rantai karbon aromatis, terdapat 6 atom karbon yang
membentuk rantai siklik dengan ikatan rangkap yang berselang-seling.
Adanya ikatan rangkap yang berselang-seling ini akan memicu terbentuknya awan-awan elektron di
sekeliling ikatan rangkap. Nah, senyawa yang memiliki rantai karbon aromatis disebut sebagai
benzena. Salah satu contoh benzena adalah natrium benzoat yang biasa digunakan sebagai bahan
pengawet makanan.
Rantai karbon alifatis atau alifatik, adalah rantai karbon terbuka. Rantai
karbon alifatis ini bisa lurus dan bisa juga bercabang.
Contoh Senyawa heterosiklik :
Referensi :
Utami, B. A. N. Catur Saputro, L. Mahardiani, dan S. Yamtinah, Bakti
Mulyani.2009. Kimia : Untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 250