Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jantung dan peredaran darah merupakan salah satu sistem pengangkutan yang
terpentingdi dalam tubuh. Jantung merupakan sebuah pompa yang mendorong darah ke
seluruhtubuh melalui jaringan pembuluh – pembuluh darah.Pada waktu darah beredar ke
seluruh tubuh, darah melakukan beberapa pekerjaanpenting. Selain membawa oksigen yang
memberi hidup hampir seluruh sel tubuh. Darahjuga mengangkut sisa metabolisme yang
dihasilkan oleh kegiatan tubuh. Zat– zat makananyang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan sel– sel tubuh juga diangkut dalamaliran darah. Bahan–bahan penting lainnya
yang terdapat dalam darah adalah zat kimiayang disebut hormon dan antibodi.
Hormon mempengaruhi berbagai bagian tubuh,sedangkan anti bodi merupakan
zat kimia yang memerangi penyakit.Dalam tubuh orang dewasa, seluruh sistem peredaran darah
mengandung lima sampaienam liter darah, yang merupakan kurang lebih seperdua belas berat
tubuh. Darahberedar melalui suatu jaringan pembuluh– pembuluh darah yang sangat
luas. Beberapadiantara pembuluh– pembuluh tersebut sangat halus sehingga apabila
seluruh pembuluhdalam sistem darah tersebut diukur dari ujung ke ujung, panjangnya dapat
mencapai lebihdari 160.000 kilometer.
Darah diedarkan ke seluruh tubuh olehpemompaan jantung. Tiap
organmemiliki aliran darah sendiri – sendiri,yang terdiri dari pembuluh nadi(arteri)
dan pembuluh balik (vena).Arteri berfungsi untuk mengalirkandarah dari jantung,
sedangkan venaberfungsi untuk mengangkut darahkembali ke jantung.
Sistem Pengakut dalam Tubuh terbentuk dari berjuta juta sel hidup. Masing- masing
sel memerlukan oksigen danmakanan agar tetap hidup. Darahlah yang menyediakan oksigen
dan makanan bagi seltubuh. Ini berarti bahwa darah harus diedarkan ke setiap organ
tubuh sehingga setiap seldapat memperoleh oksigen dan zat-zat makanan yang
diperlukannya.Jaringan pembuluh darah yang bercabang- cabang sangat kecil mengangkut
darah ke otak,kulit, otot dan setiap bagian tubuh kita.
Pembuluh- pembuluh yang disebut kapiler ini tidak terdapat dalam bagian bagian
tubuh yang tidak hidup, misalnya kuku dan rambut.Darah dialirkan ke kapiler oleh
pembuluh- pembuluh yang jauh lebih besar yang disebutarteri (pembuluh nadi), dan kemudian
dialirkan ke dalam pembuluh pembuluh besarlainnya yang disebut vena (pembuluh balik).
Jantunglah yang memompa darah keseluruhsistem peredaran darah. Darah tidak pernah berhenti
mengalir ke luar tubuh, kecuali bilaterluka.Sistem peredaran darah terdiri dari dua bagian. Pertama -
tama darah dipompa darijantung ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung. Pada tahap ini,
oksigen di dalam darahsudah terpakai, dan sisa metabolisme berupa karbondioksida (CO2) telah
masuk kedalamaliran darah. Tetapi setelah kembali ke jantung, darah tidak langsung dipompa
kembalikeseluruh tubuh melainkan ke paru- paru terlebih dahulu. Di dalam paru- paru
darahmendapat oksigen baru. Dan CO2 dibuang.
Darah beredar ke seluruhtubuh melalui dua jalur.Darah melewati paru – paru dan
kembali kejantung. Dari jantungdarah dipompa keseluruh tubuh sebelumkembali ke
jantung danmemulai perjalanannyalagi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian jantung ?
2. Pengertian Pembuluh Darah ?
BAB II

PEMBAHSAN

A. Jantung
a. DEFINISI
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri
jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang
sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah,
maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.

Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari
hasil metabolisme (karbondioksida).

Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari
seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan
membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru
dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.

b. FUNGSI JANTUNG

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya
jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir
melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah,
dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui
katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen
dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran
darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam
atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya
akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).

Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
B. PEMBULUH DARAH

Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri,arteriola, kapiler, venula dan
vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang
paling tinggi.Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung.

Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk
meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Kapiler merupakan pembuluh darah
yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa
darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung).

Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan
memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah. Dari kapiler, darah mengalir
ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.

Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga
vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan
tidak terlalu dibawah tekanan.

C. PASOKAN DARAH KE JANTUNG

Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang mengalir
melalui atrium dan ventrikel. Suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner) menyediakan darah yang
kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung
oksigen ke dalam atrium kanan. Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari
aorta; vena kardiak mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner, yang akan mengembalikan darah ke
dalam atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung
sedang mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler).

D. GEJALA-GEJALA PENYAKIT JANTUNG

Nyeri

Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang
tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina
merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung
tidak mendapatkan darah yang cukup.

Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang
myang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan
yang disebut silent ischemia). Jika darah yang mengalir ke otot yang lainnya (terutama otot betis)
terlalu sedikit, biasanya penderita akan merasakan nyeri otot yang menyesakkan dan melelahkan
selama melakukan aktivitas (klaudikasio).Perikarditis (peradangan atau cedera pada kantong yang
mengelilingi jantung) menyebabkan nyeri yang akan semakin memburuk ketika penderita berbaring dan
akan membaik jika penderita duduk dan membungkukkan badannya ke depan.
Aktivitas fisik tidak menyebabkan nyeri bertambah buruk.

Jika menarik nafas atau menghembuskan nafas menyebabkan nyeri semakin membaik atau semakin
memburuk, maka kemungkinan juga telah terjadi pleuritis (peradangan pada selaput yang
membungkus paru-paru). Jika sebuah arteri robek atau pecah, penderita bisa merasakan nyeri tajam
yang hilang-timbul dengan cepat dan tidak berhubungan dengan aktivitas fisik.

Kadang arteri utama (terutama aorta) mengalami kerusakan. Suatu aneurisma (penonjolan aorta) bisa
secara mendadak mengalami kebocoran atau lapisannya mengalami robekan kecil, sehingga darah
menyusup diantara lapisan-lapisan aorta (diseksi aorta). Hal ini secara tiba-tiba menyebabkan nyeri
hebat yang hilang-timbul karena terjadi kerusakan yang lebih lanjut (robeknya aorta) atau berpindahnya
darah dari saluran asalnya.

Nyeri dari aorta seringkali dirasakan di leher bagian belakang, diantara bahu, punggung sebelah bawah
atau di perut. Katup diantara atrium kiri dan ventrikel kiri bisa menonjol ke dalam atrium kiri pada saat
ventrikel kiri berkontraksi (prolaps katup mitralis). Penderita kadang merasakan nyeri seperti ditikam
atau ditusuk jarum. Biasanya nyeri terpusat di bawah payudara kiri dan tidak dipengaruhi oleh posisi
maupun aktivitas fisik.

Sesak nafas

Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat
dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema
pulmoner). Pada stadium awal dari gagal jantung, penderita merasakan sesak nafas hanya selama
melakukan aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak akan terjadi ketika penderita
melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika penderita sedang beristirahat (tidak melakukan
aktivitas).

Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam posisi berbaring karena
cairan mengalir ke jaringan paru-paru. Jika duduk, gaya gravitasi menyebabkan cairan terkumpul di
dasar paru-paru dan sesak akan berkurang. Sesak nafas pada malam hari (nokturnal dispneu) adalah
sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam hari dan akan hilang jika penderita duduk
tegak.

Sesak nafas tidak hanya terjadi pada penyakit jantung; penderita penyakit paru-paru, penyakit otot-otot
pernafasan atau penyakit sistem saraf yang berperan dalam proses pernafasan juga bisa mengalami
sesak nafas. Setiap penyakit yang mengganggu keseimbangan antara persediaan dan permintaan
oksigen bisa menyebabkan sesak nafas (misalnya gangguan fungsi pengangkutan oksigen oleh darah
pada anemia atau meningkatnya metabolisme tubuh pada hipertiroidisme).

Kelelahan atau kepenatan

Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan
berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk
mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini
sebagai bagian dari penuaan.
Palpitasi (jantung berdebar-debar)

Biasanya seseorang tidak memperhatikan denyut jantungnya. Tetapi pada keadaan tertentu (misalnya
jika seseorang yang sehat melakukan olah raga berat atau mengalami hal yang dramatis), dia bisa
merasakan denyut jantungnya. Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau sangat cepat atau tidak
teratur. Dokter bisa memperkuat gejala ini dengan meraba denyut nadi dan mendengarkan denyut
jantung melalui stetoskop. Palpitasi yang timbul bersamaan dengan gejala lainnya (sesak nafas, nyeri,
kelelahan, kepenatan atau pingsan) kemungkinan merupakan akibat dari irama jantung yang abnormal
atau penyakit jantung yang serius.

Pusing & pingsan

Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan
memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. Gejala ini juga bisa disebabkan oleh
penyakit otak atau saraf tulang belakang, atau bisa tanpa penyebab yang serius. Emosi yang kuat atau
nyeri (yang mengaktifkan sebagian dari sistem saraf), juga bisa menyebabkan pingsan.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai
otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom)
Lapisan jantung terdiri dari : Endokardium, Miokardium, Pericardium Ruang Jantung
terbagi atas empat ruang: Atrium kanan dan atrium kiri yang dipisahkan oleh septum
intratrial,Ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang dipisahkan oleh septum.
Katup jantung terdiri dari : Katup Trikuspidalis, Katup pulmonal ,Katup Bikuspid, Katup
Aorta.
Pembuluh darah dalam jantung : Arteri Koroner, Vena Kava Superior, Vena kava
Inferior, Vena Pulmonalis, Aorta, Arteri Pulmonalis.
Fisiologi jantung terbagi dalam beberapa bagian diantaranya Sistem pengaturan jantung
terdapat serabut parkinje yang merupakan serabut otot jantung khusus,nodus
sinoatrial,nodus atrioventrikular,dan berkas A-V. Aktivitas kelistrikan jantung ,siklus
jantung,bunyi jantung,frekuensi jantung,curah jantung,cara kerja jantung.

B.SARAN
Makalah ini semoga berguna bagi pembaca,khususnya mahasiswa. Namun,alangkah
baiknya jika pembaca tidak puas dengan materi yang kami buat dan bisa lebih
memahami materi tentang anatomi jantung.

Anda mungkin juga menyukai