Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROSES TERBENTUKNYA PANCASILA

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
ROBINHO (23020016)
RANGGA ADITYA (23020010)
RICKI RAFSANJANI (23020077)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PENDIDIKAN PANCASILA
2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah kami panjatkan kehadiran Allah Swt. Yang telah memberikan
kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan sebuah
makalah untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan judul “PROSES TERBENTUKNYA
PANCASILA”.
Kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu semua kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan
dalam naskah ini.
Tulisan ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak,
terutama dosen yang sudah bekerja sama dan memberi masukan demi kelancaran dan
kelengkapan naskah tulisan ini. Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari kata sempurna ini
ada manfaatnya.

Medan, 9 november 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Dan Kegunaan Penulisan ..................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2

1. Sejarah Lahirnya Pancasila ............................................................... 2


2. Fungsi Dan Kedudukan Pancasila .................................................... 3
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 5
A. Kesimpulan .......................................................................................... 5
B. Penutup ................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar ideologi negara bagi Indonesia. Secara harfiah,
“Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata “panca” yang berarti lima,
dan “sila” yang berarti prinsip atau dasar. Oleh karena itu, “Pancasila” dapat diterjemahkan
sebagai “Lima Prinsip” atau “Lima Dasar”. Bagi Bangsa Indonesia, Pancasila memiliki
makna yang sangat penting dan mendalam. Pancasila memiliki fungsi sebagai panduan dalam
pembentukan nilai-nilai dan norma-norma yang mendasari kehidupan berbangsa dan
bernegara. Berikut adalah lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah lima sila Pancasila,
yang tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana proses terbentuknya Pancasila?
2. Apa fungsi dan kedudukan Pancasila?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penulisan


1. Mengetahui bagaimana proses terbentuknya Pancasila
2. Menambah wawasan atau pemahaman tentang pancasila.
3. Agar mendapatkan manfaat dari pembelajaran dan mengetahui tujuan dari
terbentuknya pancasila.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Lahirnya Pancasila


Sejarah lahirnya Pancasila diawali dari rapat BPUPKI yang dibentuk pada 29 April
1945. Tugas utama BPUPKI adalah menyelidiki hal – hal terkait pembentukan negara.
BPUPKI diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat.
BPUPKI melaksanakan sidang pertama secara resmi sejak 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945.
Pada sidang tersebut diagendakan untuk membahas dasar negara. Tokoh – tokoh yang
mengajukan dasar negara diantaranya Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin menyampaikan pidato tentang usulan
lima dasar negara Indonesia merdeka pada sidang pertama BPUPKI. Usulan tersebut di
antaranya:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Kemudian pada tanggal 31 Mei 1945 Soepomo memberikan pidato tentang usulan
rumusan dasar negara. Usulan yang diungkapkan oleh Soepomo didasarkan pada pemikiran
bahwa negara Indonesia yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik atau negara
persatuan. Oleh karena itu, usulan rumusan dasar negara Soepomo berisi lima prinsip yaitu:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Selanjutnya, pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan usulan dasar negara
melalui pidato pada sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Berikut usulan lima dasar
negara yang diungkapkan oleh Soekarno:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Sebelum sidang pertama itu berakhir, dibentuk suatu Panitia Kecil untuk merumuskan
kembali Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno pada 1
Juni 1945 dan menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia

2
Merdeka. Dari Panitia Kecil itu dipilih sembilan orang yang dikenal dengan Panitia
Sembilan, yang bertugas untuk merumuskan lebih rinci rumusan Pancasila sebagai dasar
negara dan pembuatan Undang – Undang Dasar 1945. Berikut adalah tokoh – tokoh Panitia
Sembilan:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim
Dari pembahasan Panitia Sembilan yang dilaksanakan pada 22 Juni 1945
menghasilkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter yaitu :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dasar negara yang telah disepakati masih belum selesai karena adanya perdebatan
antara kelompok Islam dan kelompok nasionalis. Hal tersebut disampaikan J. Latuharhary
yang berkeberatan atas pencantuman “kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk –
pemeluknya” pada rapat Perancangan UUD pada 11 Juli 1945. Setelah dilakukan
pembahasan – pembahasan maka ditentukan sila pertama pada Piagam Jakarta diganti
menjadi Ketuhanan yang Maha Esa. Melalui sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945,
Pancasila akhirnya dapat disahkan. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun
2016 tentang Hari Lahir Pancasila yang ditandatangani Joko Widodo disahkan tanggal 1 Juni
sebagai hari libur nasional Hari Lahirnya Pancasila.

2. Fungsi Dan Kedudukan Pancasila


Berikut ini adalah beberapa fungsi dan kedudukan Pancasila bagi negara kesatuan
Republik Indonesia.
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia merupakan nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat bangsa Indonesia melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup
yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, serta sesuai dengan napas jiwa bangsa
Indonesia dan karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia merupakan bentuk peran dalam
menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat dibedakan dengan
bangsa lain, yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan kristalisasi
pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap,
watak, perilaku, tata nilai norma, dan etika yang telah melahirkan pandangan hidup.

3
4. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia untuk mengatur tatanan kehidupan bangsa
Indonesia dan negara Indonesia, yang mengatur semua pelaksanaan sistem
ketatanegaraan Indonesia sesuai Pancasila.
5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia
karena segala kehidupan negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan harus
berlandaskan hukum. Semua tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus
berlandaskan hukum.
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia karena pada waktu mendirikan
negara Pancasila adalah perjanjian luhur yang disepakati oleh para pendiri negara
untuk dilaksanakan, dipelihara, dan dilestarikan.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia karena dalam Pancasila
mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia adalah menjadikan Pancasila
sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diambil


kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia

B. Penutup

Demikian makalah sederhana yang dapat kami susun. Besar harapan semoga
dapat bermanfaat bagi semua kami menyadari masih banyak kekurangan kami dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
kebaikan kami dikemudian hari. Dan semoga kita semua bisa mengambil hikmahnya

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5733347/soepomo-memberikan-pidato-pada-31-
mei-1945-tentang-apa-ini-sejarahnya

https://sma13smg.sch.id/materi/sejarah-lahirnya-
pancasila/#:~:text=Pada%20tanggal%201%20Juni%201945%2C%20Soekarno%20mengajuk
an%205%20sila%20yang,tersebut%20disebutkan%20Soekarno%20sebagai%20Pancasila

https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-lahirnya-pancasila-dan-perumusannya/

https://fahum.umsu.ac.id/apa-arti-pancasila-bagi-bangsa-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai