Disusun Oleh:
Kelompok 2
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tetang "Sejarah, Arti dan
Kedudukan Pancasila”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila merupakan warisan bangsa yang di dalamnya terdapat isi dan arti yang
mengatur perilaku kita sehari-hari. Kedudukan dan fungsi pancasila sangat penting karena
segala tingkah laku dan tindakan warga negara Indonesia di atur oleh Pancasila sebagai
pemersatu bangsa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni yang ditandai oleh pidato yang
dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang
Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan). Pidatonya
pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
Adapun sejarahnya berawal dari kekalahan Jepang pada perang pasifik, mereka
kemudian berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan kepada
Indonesia dan membentuk sebuah Lembaga yang tugasnya untuk mempersiapkan hal
tersebut. Lembaga ini dinamai Dokuritsu Junbi Cosakai. Pada sidang pertamanya di tanggal
29 Mei 1945 yang diadakan di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), para
anggota membahas mengenai tema dasar negara.
Sidang berjalan sekitar hampir 5 hari, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno
menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang dinamai
“Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung
Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”,
sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat
“Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada
Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada siding tersebut, disetujui bahwa Pancasila
dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia
yang sah.
2
3
Sejara Hari Lahir Pancasila sangat perlu untuk diingat dan yang lebih utama lagi
bagaimana kita dapat memaknai Pancasila sebagai dasar Negara dan sebagai landasan
berkeperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan
dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata
lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang
mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.
Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India (Kasta
Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang artinya Dasar. Sehingga
arti Pancasila secara harfiah adalah Lima Dasar.
Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai pondasi
yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya Pancasila maka
Indonesia memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara sehingga tidak mudah dipengaruhi
dan dijajah oleh bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
Pengertian ideologi sendiri, yaitu keseluruhan pandangan cita-cita, nilai dan keyakinan
yang ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup yang konkrit . Dengan demikian ideologi
diyakini mampu memberikan semangat dan arahan yang positif, bagi kehidupan masyarakat
untuk berjuang melawan berbagai penderitaan, kemiskinan dan kebodohan. Dengan
pemahaman yang baik mengenai ideologi, maka seseorang dapat menangkap apa yang dilihat
benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik. Misalnya, dalam ideologi
Pancasila nilai kekeluargaan atau kebersamaan yang diutamakan, maka seorang yang
memahami dengan baik nilai kekeluargaan akan menolak nilai individualisme karena nilai ini
melahirkan liberalisme, kapitalisme, kolonialisme, imperilaisme, monopoli, otoriterianisme
dan totaliterisme.
Dengan memahami ideologi Pancasila juga dapat untuk menilai misalnya, bahwa
kejujuran sesuatu yang baik karena sesuai dengan nilai kemanusiaan dan sebaliknya berbuat
curang, menipu sesuatu yang tidak baik, karena bertentangan dengan nilai
kemanusiaan. Abdurrahman Wahid , menyatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa artinya
setiap warga negara Republik Indonesia terikat oleh ketentuan-ketentuan yang sangat
mendasar yang tertuang dalam sila yang lima. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia dimaksdukan bahwa Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu
6
hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi –
ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai
kebudayaan serta nilai-nilai relegius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia sebelum membentuk negara. Dengan perkataan lain unsur-unsur yang merupakan
materi Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia
sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis Pancasila.
Dengan demikian Pancasila merupakan nilai dasar yang normatif terhadap seluruh
penyelengaraan negara Republik Indonesia. Dengan kata lain Pancasila merupakan Dasar
Falsafah Negara atau Ideologi Negara, karena memuat norma-norma yang paling mendasar
untuk mengukur dan menentukan keabsahan bentuk-bentuk penyelenggaraan negara serta
kebijaksanaan-kebijaksanaan penting yang diambil dalam proses pemerintahan.
Sebagai konsekuensi dari hal tersebut, seluruh nilai Pancasila haruslah tercermin
dan menjadi ruh dalam seluruh isi hukum atau Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia. Atau dengan kata lain, seluruh konstitusi yang mengatur penyelenggaraan
pemerintahan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Karena itulah, dalam
posisinya sebagai dasar negara, Pancasila memiliki kekuatan yang mengikat secara hukum.
Sebagai rakyat kita juga perlu aktif mengambil bagian untuk mengawasi jalannya
penyelenggaraan negara agar tetap sesuai dengan Pancasila.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu
Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan
negara.
8
DAFTAR PUSTAKA