Anda di halaman 1dari 9

“REFLEKSI PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu: Arip Budiman, M.Ag

DISUSUN OLEH:
1. Musthofa Aditya Nugroho
2. Zakia Hariyudha
3. Muhamad Yaziz Zidane
4. Robi Nalendra Bhuwana

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023

i
[Type here]

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “REFLEKSI PANCASILA DALAM SEJARAH
BANGSA INDONESIA”, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.

Tanpa dukungan dan dorongan dari semua pihak yang terlibat, makalah ini belum
tentu selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih
khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah ini yang senantiasa mendorong kami untuk
menjadi lebih baik dan umumnya kepada teman-teman semua yang senantiasa memberi
dukungan dan menjadi motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.

Dengan segala keterbatasan kami, makalah ini mungkin masih banyak kelemahan-
kelemahan yang perlu diperbaiki. Karenanya, saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini akan senantiasa kami nantikan. Akhir kata mudah-mudahan
makalah ini dapat berguna baik bagi kami sendiri yang menyusunya maupun semua yang
membacanya. Aamiin.

Bandung, Desember 2023

Penulis

ii
[Type here]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
A. Pengertian Pancasila..................................................................................................................2
B. Sejarah Pancasila.......................................................................................................................2
C. Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa....................................................................3
BAB III....................................................................................................................................................5
PENUTUP...............................................................................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................................................5
B. Saran..........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ideologi negara adalah sebuah dasar berdiri dan dibangunnya suatu negara yang juga
menjadi dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berbangsa. Ideologi negara haruslah
dari hasil kesepakatan bersama yang nantinya menjadi bagian dari jiwa dan diri masing-masing
anggota masyarakat agar dapat diimplementasikan sesuai dengan tujuan perumusannya.

Untuk menanamkan kembali nilai-nilai tersebut, perlu adanya kesadaran dari diri
masing-masing anggota masyarakat mengenai dasar ideologi tersebut. Cara yang dapat dilakukan
untuk menumbuhkan kesadaran tersebut adalah dengan mempelajari serta mendalami sejarah
dan filosofi dari perumusan dasar negara, yaitu Pancasila agar Pancasila dapat seutuhnya
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. (Amani, 2023).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana refleksi Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia?


2. Bagaimana sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui refleksi Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia


2. Mengetahui sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara

1
[Type here]

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
Pancasila merupakan dasar ideologi negara bagi Indonesia. Secara harfiah,
“Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata “panca” yang berarti
lima, dan “sila” yang berarti prinsip atau dasar. Oleh karena itu, “Pancasila” dapat
diterjemahkan sebagai “Lima Prinsip” atau “Lima Dasar”. Bagi Bangsa Indonesia,
Pancasila memiliki makna yang sangat penting dan mendalam. Pancasila memiliki
fungsi sebagai panduan dalam pembentukan nilai-nilai dan norma-norma yang
mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Sejarah Pancasila
Ir. Soekarno mengusulkan agar Pancasila dijadikan sebagai dasar falsafah
negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia (philosophische grondslag) atau
pandangan dunia yang setingkat dengan aliran-aliran besar dunia sebagai
weltanschauung, dan di atas dasar itulah didirikan negara Indonesia.

Pidato Ir. Soekarno sangat menarik untuk disimak, pertama karena pidato itu
disampaikan secara lisan yang membangun kesan bahwa apa yang disampaikan dalam
sidang itu memang sudah disiapkan secara matang oleh Ir. Soekarno berdasarkan
pengalaman selama memperjuangkan cita-cita kemerdekaan bangsanya. Kedua,
dalam pidato itu Ir. Soekarno juga membandingkan dasar filsafat negara “Pancasila”
dengan ideologi-ideologi besar dunia yang lain, seperti: ideologi Liberalisme,
Komunisme, Kosmopolitisme, San Min Chui, Chauvinisme dan lain-lainnya. Pidato
Ir. Soekarno yang disampaikan pada sidang pertama BPUPKI sangat menarik
dicermati, sebab pidato tanggal 1 Juni 1945 itu hampir mirip dengan pidato yang
disampaikan tanggal 4 Juli 1927 ketika Ir. Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono
dan tokohtokoh lainnya mendirikan Partai Nasional Indonesia.

Sebab Marhaenisme yang menjadi asas Partai Nasional Indonesia adalah


mencakup tiga azas yaitu: Ketuhanan, Sosio Nasionalisme (Kemanusiaan dan
Kebangsaan) dan Sosio Demokrasi (Musyawarah = Demokrasi Politik dan
Kesejahteraan Sosial = Demokrasi Ekonomi).

Artinya tiga dari lima usulan calon dasar negara yang disampaikan dalam
pidato 1 Juni 1945 sudah pernah disampaikan pada saat mendirikan PNI tanggal 4 Juli
1927. Sidang BPUPKI ke dua dilanjutkan dengan agenda membahas pidato berkenaan
dengan usulan calon asas dasar negara yang telah disampaikan oleh tiga tokoh sejak
tanggal 29 Mei sampai tanggal 1 Juni 1945. Pembahasan terhadap ketiga usulan calon

2
[Type here]

asas dasar negara itu tidak lagi dibahas oleh seluruh anggota BPUPKI, namun telah
ditetapkan sembilan tokoh yang dipercaya mampu mengemban tugas mulia itu yang
pada akhirnya melahirkan Piagam Jakarta.

C. Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa


1. Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang


harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman
dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan
persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa
yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat
yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu
diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan
nasional.

Suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan


berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.
Kebudayaan Indonesia secara sempit dapat didefinisikan sebagai seluruh
kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya bangsa Indonesia pada
tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka
ragam suku-suku di Indonesia adalah merupakan bagian integral dari kebudayaan
Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam namun pada dasarnya
terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan
Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab (Nurgiansah, 2019).

2. Demokrasi

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang menolak liberalisme dan


sekularisme. Namun, demokrasi jenis ini menganut paham religius atau menolak
atheisme. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang menjunjung tinggi HAM.
Hal tersebut sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945
Pasal 26-34, pasal 28J hasil amandemen kedua oleh MPR, dan tercantum dalam
Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM. Berkedaulatan rakyat Sistem
politik yang dianut dalam Demokrasi Pancasila berdasar pada kedaulatan rakyat.
Hal ini tercantum dalam Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan bahwa
"Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar." Didukung oleh kecerdasan warga negara Peran warga negara yang cerdas
diperlukan dalam mendukung sistem demokrasi yang sehat. Peran tersebut
merupakan bentuk partisipasi politik warga negara. Harapannya, produk dan hasil

3
[Type here]

keputusan politik negara memiliki nilai positif dibandingkan apabila dengan


warga negara yang berpendidikan rendah. (Pawestri, 2021)
3. Pendidikan
Urgensi pendidikan pancasila karena adanya kesadaran akan perlunya
pendidikan yang berkesinambungan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan
tinggi dan juga karena adanya kemerosotan pendalaman dari nilai-nilai Pancasila
di kehidupan sehari-hari membuat mata kuliah pendidikan Pancasila diberikan.
Kemerosotan dari pendalaman nilai-nilai Pancasila ini bisa kita saksikan di
kehidupan sehari-hari misalnya adanya kasus korupsi , SARA, KDRT, hingga
kesenjangan ekonomi merupakan gejala yang mencerminkan kemerosotan
pendalaman dari nilai-nilai pancasila (Rahman & Suharno, 2020).

4
[Type here]

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila mempunyai refleksi terhadap sejarah bangsa Indonesia, seperti yang


telah diketahui bangsa Indonesia pernah melalui berbagai peristiwa besar dan
Pancasila mempunyai gambaran atau refleksi sebagaimana yang ada di penjelasan.
Intisarinya adalah Pancasila dikaitkan dengan sejarah bangsa Indonesia sebagai dasar
penerapan berbangsa dan bernegara di negara Indonesia.

B. Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki. Baik dari
pembahasan yang kami sajikan maupun kaidah penulisan. Oleh karena itu, mohon di
berikan sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

5
[Type here]

DAFTAR PUSTAKA

Amani, J. A. (2023). Filosofi Pancasila dalam Pidato Bung Karno: Lahirnya Pancasila.

Pawestri, A. D. (2021). Demokrasi Pancasila.

Resmana, M. T. (2021). Pentingnya Pendidikan Pancasila untuk Merealisasikan Nilai-Nilai Pancasila


dalam Kehidupan Bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai