Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PERJALANAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

BANGSA INDONESIA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan II

Dosen pengampu :

Dr. H. RUMADI , S.E. , M.Hum.

Disusun oleh :

Adelia Putri Wulansari (22022000254)

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen

2023

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................................... 2

B. Rumusan masalah .............................................................................................................. 3

C. Manfaat .............................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN MASALAH ................................................................................ 4

A. Sejarah Pancasila ........................................................................................................... 4

B. Sejarah Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa ...................................................................... 4

C. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa ................................................................................... 5

D. Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa ............................................................... 6

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8

A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSAKA ................................................................................................................. 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila yaitu perwujudan nilai dasar negara indonesia dapat di artikan
sebagai perwujudan kebenaran, yang menjadi jalan landasan kehidupan awal lahirnya
negara atau sejak awal kemerdekaan dan sebuah pemikiran yang meliputi paham dasar
dan suatu cita-cita manusia, hukum, masyarakat,sejarah. Pancasila sebagai ideologi nasional
memuat nilai budayabangsa indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja perjuangan.
Secara epistemologis pembentukan ideologi dan dasar negara melalui proses politik
dansemangat kebangsaan para founding fathers kita. Secara aksiologis, ideologi dan
dasar negara Pancasila menempati fungsi imperatif sebagai norma dan arah tujuan
masyarakat, bangsa dan negara. Karakteristik ideologi terbuka sendiri yaitu nilai dan cita
tidak terpisah dari luar, tetapi dikaji dan bawa dari kepercayaan agama, budi pekerti dan
budaya masyarakatnya itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. sejarah pancasila .
b. sejarah pancasila sebagai ideologi bangsa.
c. pancasila sebagai ideologi bangsa .
d. kedudukan pancasila sebagai ideologi bangsa.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil kita dapat mengetahui sejarah pancasila bagaimana lahirnya
pancasila, bagaimana pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. pancasila sangat penting
bagi bangsa Indonesia karena pancasila adalah sarana sebagai pemersatu masyarakat bangsa
Indonesia.

3
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. Sejarah Pancasila
Sejarah awal lahirnya Pancasila yaitu dimulai saat pembentukan BPUPKI. Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemeredekaan Indonesia ini dibentuk pada tanggal 1 Maret
1945.Bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan dihari yang akan datang. Maka untuk
mewujudkan janji tersebut, dibentuklah BPUPKI yang mempunyai tugas untuk
menyelidiki agenda penting selama pembentukan Negara Indonesia. Selain itu, BPUPKI yang
memiliki nama lain Dokuritsu Junbi Cosakai ini juga mempunyai tugas lain yaitu berdiskusi
mengenai dasar negara Indonesia dan membentuk panitia kecil untuk mewadahi saran
dasar negara. Badan ini mempunyai 67 anggota dimana 60 orang adalah orang Indonesia
dan 7 orang lainnya adalah orang Jepang yang bertugas untuk memantau jalannya rapat ini.
Walaupun badan yang di ketuai oleh Dr.Radjiman Wedyodiningrat ini telah dibentuk
sejak tanggal 1 Maret 1945, tetapi badan ini perdana diresmikan pada tanggal29 April
1945. Sidang pertama BPUPKI ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei –1 Juni 1945.Agenda
yang dilaksanakan dalam pertemuan ini adalah memperhatikan pidato dari tiga sosokutama
pergerakan Nasional,yaitu Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno. Kemudian di lanjut dengan sidang kedua BPUPKI yang mulai di laksanakan
pada 10 Juli-16 Juli 1945. Dalam sidang kedua ini mencentuskan Dasar Negara yang di
sepakati yaitu Pancasila, Bentuk Negara Republik, Wilayah Indonesia yang meliputi Hindia
Belanda, Timor Timur, dan Malaka,dan dibentuknya 3 (tiga) panitia kecil.
Untuk merumuskan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia yang resmi, diperoleh
juga usulan-usulan pribadi para tokoh yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia, yaitu : Lima Dasar oleh Muhammad Yamin yang
berpidato pada tanggal 29 Mei 1945,kemudian Panca Sila oleh Ir. Soekarno yang
dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 yang kemudian di kenal dengan “Lahirnya
Pancasila”. Dengan itu ada tanggal 1 Juni 2016 Presiden Joko Widodotelah
menandatangani dekritPresiden Nomor 24 Tahun 2016 perihal “Hari Lahir Pancasila”
danmenetapkannya sebagai hari libur nasional. ini dikarenakan nilai-nilai Pancasila me
konsep abstrak yang dilihat dari berbagai tipe ideal yang menjadi cita-cita masyarakat.

B. Sejarah Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa


Ketetapan nasional tentang sebuah Pancasila suatu ideologi nasional tertuang pada
penghapusan ketentuan MPR No. 18 Tahun 1998 dan ketentuan MPR No. No. 2 Tahun 1978
atas penuntun dan peneguhan kehidupan Pancasila.Termasuk sebagai Dasar Negara
berdasarkan Pancasila. Pasal 1 keputusan MPR, disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945,
Pancasila yaitu sebagi dasar negara kesatuan Negara Republik Indonesia dan perlu dijalankan
secara kukuh dalam kehidupan berbangsa. Dari penetapan dari MPR terlihat jelas hingga di

4
Indonesia derajat Pancasila sebagai suatu ideologi negara telah ditambah dengan tempat
sebagai dasar negara. Pancasila, sebagai cita-cita negara, cita-cita negara dan sarana pemersatu
rakyat tidak hanya dijadikan sebagai slogan, tetapi juga perlu implementasi dan penerapan
operasional yang konkret. Ketetapan MPR menyatakan bahwa Pancasila harus diamalkan
dalam format pelaksanaan yang konsisten dalam kehidupan bernegara.Dari pandngan politik,
Pancasila adalah persetujuan politik , persetujuan politik yang disetujui oleh kalangan
kelompok rakyat di Indonesia. Dengan dianutnya Pancasila kelompok dan keyakinan yang
berbeda, mereka siap menyatu dalam Indonesia. Secara politis, Pancasila adalah pernyataan
bersama rakyat Indonesia yang multidimensi. Pandangan politik ini sangat perlu bagi negara
Indonesia saat ini. Oleh karena itu, mengembangkan Pancasila sebagai doktrin dan keyakinan
sendiri tidak bermanfaat, dilihat dari objek pemersatu bangsa. besarnya partai politik yang
setuju hingga Pancasila menjadi Idealisme Nasional yaitu persetujuan bersama, landasan
bersama dan mutu terpadu bagi Negara Indonesia. Persetujuam beserta hingga Pancasila
sebagai suatu ideologi nasional perlu dipertahankan dan dikembangkan dalam kehidupan
bernegara yang multidimensi ini.

C. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa


Kata ‘idea’ berasal dari kata bahasa Yunani ‘eidos’ yang artinya ‘bentuk’. Disamping itu
masih diketemukan kata lain yakni ‘idein’ yang berarti ‘melihat’.Dengan demikian secara
harafiah ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide, atau ajaran tentang pengertian-
pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, ‘idea’ disamakan dengan cita-cita, yakni cita-
cita yang bersifat tetap, yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetapitu sekaligus
merupakan dasar, pandangan atau faham. Menurut Notonagoro ideologi negara sebagai cita-
cita negara, atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan yang pada hakeketnya merupakan asas
kerokhanian yang antara lain memiliki ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan;
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan
hidup,pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan,
dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkandan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia bukanlah hasil dari olah fikir
perseorangan yang kemudian dinobatkan menjadi sebuah ideologi. Soekarno mengatakan
bahwa Pancasila digali dari bumi pertiwi, dan bumi Indonesia sendiri, artinya bahwa Pancasila
berisi nilainilai, moral dan budaya bangsa Indonesia yang sudah ada sejak bangsa Indonesia
ada dan bukan ideologi yang dipaksakan dari luar. Nilai-nilai itupun tidak serta merta
diberlakukan begitu saja,tetapi melalui sebuah proses panjang yang terbuka dan demokratis
yang pada akhirnya perbedaan -perbedaan yang ada dapat dikompromikan dalam sebuah
kesepakatan bersama. Ini berarti sebagai ideologi, Pancasila tidak bersifat tertutup melainkan
menempatkan diri sebagai ideologi terbuka.Ideologi terbuka tidak hanya dapat dibenarkan,
melainkan dibutuhkan. Oleh karena itu ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat,sehingga
masyarakat dapat menemukan dirinya,kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.Ideologi
terbuka ini berisi nilai-nilai dasar, dalam teori stuffen dari Hans Kelsen berada pada posisi

5
yang tertinggi sehingga isinya tidak operasional.Nilai-nilai itu baru dapat dioperasionalkan
ketika sudah dijabarkan dalam keputusan-keputusan yang sudah diberi bentuk berupa
konstitusi atau peraturan perundang-undangan yang lainnya.Ideologi Pancasila yang bersifat
aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman. Sebagai ideologi terbuka maka Pancasila memiliki dimensi sebagai berikut:
a. Dimensi idealis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila:
ketuhanan,kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, maka dimensi idealis Pancasila
bersumber pada nilai-nilai filosofis yaitu filsafat Pancasila. Oleh karena itu dalam setiap
ideologi bersumber dari pandangan hidup nilainilai filosofis.
b. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu
sistem norma, sebagaimana terkandung dalamPembukaan UUD NKRI 1945 yang memiliki
kedudukan tertinggi dalam tertib hukum Indonesia. Dalam pengertian ini maka Pembukaan
yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV, berkedudukan sebagai ‘staat
sfundamental norm’, agar ideologi mampu dijabarkan ke dalam langkah operasioanal perlu
memiliki norma yang jelas.
c. Dimensi realistis, suatu ideologi harus mampumencermnkan realitas yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi
nilai-nilai ideal normatif, maka Pancasila harus dijabar-kan dalam kehidupan nyata sehari-hari
baik dalam kaitannya bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan negara.
Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak bersifat ‘utopis’ yang hanya berisi
ideide yang mengawang, namun bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan
yang nyata dalam berbagai bidang.
Tiga dimensi tersebut tidak terpisah satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan, artinya Pancasila tidak hanya merupakan sistem ide-ide belaka yang jauh
dari kenyataan hidup sehari-hari, Pancasia juga bukan hanya merupakan doktrin yang bersifat
normatif,dan juga bukan hanya bersifat pragmatis yang hanya menekankan segi praktis dan
realistis belakatanpa idealisme yang rasional, ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada
dasarnya berisi nilai-nilai dasar sila-sila Pancasila yang bersifat tetap, yang kemudian
dijabarkan dan dilaksanakan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan
jaman. Pancasila juga senantiasa terbuka terhadp pengaruh budaya asing, akan tetapi nilai-nilai
dasar yang ada di dalamnya bersifat tetap. Dengan kata lain bahwa Pancasila bisa menerima
pengaruh budaya asing dengan prinsip substansi Pancasila yakni, ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan serta keadilan sosial bersifat tetap.

D. Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa


Kedudukan Pancasila di Negara Kesatuan Republik Indonesia Bangsa Indonesia adalah
dasar suatu bangsa, ideologi, pendapat dan falsafah jiwa nasional.Kebenaran tentang nilai
Pancasila yang dipercayai sampai saat ini adalah yang ditekuni dari budaya bangsa, diterima di
seluruh dunia, dan nilai inti yang tidak berubah sesuai dengan dinamika zaman. Hingga masa
kini, jiwa masyarakat Indonesia telah hiasi dengan nilai agama yang kokoh sebagai landasan
budi pekerti dan pendukung nilai moral umat manusia dan kecermatan selaras dengan

6
kerukunan kekuatan untuk memiliki. Kemanusiaan sangat dihormati dan dianggap sebagai
ciptaan Tuhan. Diantaranya, Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat
berbeda. nilai Pancasila harus membentuk penuntun bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menyatakan bahwa pelajaran pertama yaitu iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk
pengakuan yang jelas akan keberadaan Tuhan sebagai sumber Pencipta, tetapi pada saat yang
sama mengaturnya. Pancasila dalam kedudukan sebagai idiologi bangsa merupakan filsafah
pengetahuan yang bertanam berdasarkan Pancasila. Filsafat Pancasila dapat diartikan secara
singkat sebagai gambaran berpikir dan logis mengenai Pancasila dalam kontruksi bangsa dan
negara Indonesia. Dari perspektif memposisikan Pancasila sebagai suatu ideologi nasional,
dapat diteliti dalam bidang ilmu filsafat dari perspektif epistemologis, ontologis, dan
aksiologis. Secara ontologis, hakikat sains adalah kegiatan masyarakat Indonesia, dan kita
tidak mengetahui titik berhenti dari upaya kita menggali dan menemukan kebenaran dan
realitas secara utuh dalam dimensi masyarakat secara keseluruhan, sebagai proses dan sebagai
perakitan. Secara epidemiologis, artinya Pancasila yang mengandung nilai adalah nilai yang
dijadikan cara berpikir (sebagai landasan dan arah berpikir) dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan yang memuat parameter-parameternya, apalagi dengan Pancasila itu sendiri.
Secara aksioma, manfaat dan akibat mengembangkan ilmu pengetahuan sejalan dengan cita-
cita Pancasila dan secara aktif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai cita-cita Pancasila. ini
kemudian menjadi landasan penting bagi perumusan Pancasila sebagai salah satu dari bagian
kurikulum pendidikan Indonesia di berbagai jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Nilai-nilai luhur, sejarah, dll yang terkandung dalam Pancasila harus terus
menerus diturunkan dari generasi ke generasi. Alam berisi tentang falsafah bangsa, bangsa dan
aturan hidup berbangsa. Dalam rangka mewujudkan individu dan masyarakat Pancasila, harus
dilakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan wilayah pendidikan dan budaya untuk
menyebarkan nilai Pancasila.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah asli dari pendiri Pancasila.Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa dan inti dari negara Indonesia. Pancasila pun juga sebagai akar kejiwaan
masyarakat dan negara Indonesia.Pancasila Nilai Pancasila adalah Dikaji dari nilai
keyakinan, budaya serta adat istiadat. Pancasila adalah gambaran hidup serta falsafah
bangsa. Pada hakikatnya fungsi Pancasila bukanlah Itu berubah dan mungkin tidak berubah,
yaitu Tetaplah memulai dengan sesuatu yang sangat cerdas Sebagai pendiri bangsa pada
waktu itu, adalah sebagai suatu dasar bangsa, sebagai idealisme bangsa. Pancasila sebagai
suatu dasar negara aturan ini adalah sumber dari semua sumber aturan Atau sumber aturan
dan ketertiban. Sebagai suatu dasar negara suatu Ideologi kebangsaan dan kebangsaan,
penyatu nasional. Pancasila suatu pemecah gelombang berperan dalam keadaan masyarakat
serta bangsa sekarang serta di masa depan.Pancasila telah melekat dan mendarah daging
pada masyarakat Indonesia sebagai pedoman hidup. Oleh karena itu, kita sebagai
masyarakat harus bisa menjadikan Pancasila sebagai perjuangan utama oleh masyarakat
negara Indonesia.

8
DAFTAR PUSAKA

Ai Lisnawati1, Dinie Anggraeni Dewi2. Meneguhkan Nilai Pancasila sebagai Dasar


Negara dan Idiologi Bangsa
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/3987
Husein Muslimin. TANTANGAN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN
DASAR NEGARA PASCA REFORMASI
https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jch/article/view/1791
Iriyanto Widisuseno. AZAS FILOSOFIS PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR
NEGARA
Vioreza Dwi Yunianti1, DinieAnggraeni Dewi2.IMPLEMENTASI NILAI-NILAI
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1298/507

Anda mungkin juga menyukai