Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA DALAM ARUS BANGSA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah PANCASILA

Dosen pengampu:
Ajeng Eka Prastuti, M.Pd

Oleh :

MOCH. RIYADI : 22108402331017


Ismail Asma Eza : 22108402331027
Anggita Maghfirotul.I : 22108402331002
Syarifah Nurhalizah :-

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH (HES)


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................................
C. Tujuan Pembahasan ...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. `Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah
Bangsa Indonesia …………..........................................................................
B. Alasan diperlukannya Pancasila dalam Sejarah Bangsa
Indonesia………............................................................................................
C. Menggali Sumber Historis,Sosiologis,Politis, tentang Pancasila dalam
Sejarah Bangsa Indonesia..............................................................................
D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila
sebagai dasar negara ………………………………………………………
E. Esensi dan Urgensi Pancasila dalam kajia sejarah Bangsa Indonesia
untuk masa depan …………………………………………………………..

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.


Pertama-tama Kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya makalah ini dapat di selesaikan tepat pada
waktunya.
Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas semester
1 dengan mata kuliah Pendidikan Pancasila. Dan makalah ini berjudul “Pancasila
Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia”
Selain itu juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan ini. Kami juga berharap dengan adanya makalah
ini dapat menjadi salah satu sumber informasi.
Namun kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini
lebih sempurna, semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Malang, 8 Oktober 2021

Kelompok III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara merupakan hasil kesepakatan
bersama yang kemudian disebut sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia, di
dalamnya terkandung semangat kekeluargaan sebagai inti ajaran pancasila.
Dasar filsafat Negara Indonesia yang diberi nama pancasila ini secara
resmi dirumuskan dalam UUD 1945, walaupun istilah “Pancasila” tidak
disebutkan secara eksplisit dalam pembukaan tersebut namun rumusannya sila
demi sila secara jelas dicantumkan didalamnya. Oleh karena itu pembukaan UUD
1945 disebut sebagai tempat terdapatnya rumusan pancasila.
Nilai nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu
kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara. Proses terbentuknya negara
Indonesia melalui proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu
hingga munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke-IV
Pancasila pada dasarnya telah ada pada zaman nenek moyang kita, dan
pada zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia Berjaya. Walaupun dulu bukan nama
pancasila tapi isi dan kandungannya sama.
Pancasila yang menjadi dasar negara perlu diadakan peninjauan terhadap
perkembangan budaya indonesia yang sudah lampau dengan titik berat pada nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan politik, dan kemasyarakatan Pancasila menjadi
dasar negara baru disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus1945. Namun jauh
sebelum di sahkan nilai-nilai pancasila sudah ada pada kehidupan masyarakat
indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa indonesia menjadi sebuah negara
dimana nilai-nilai tersebut berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan serta
relegius. Nilai-nilai yang ada kemudian diambil dan dirumuskan oleh paa pendiri
negara yang untuk nantinya dijadikan dasar negara indonesia. Oleh karena itu
untuk memahami pancasila secara utuh dan kaitannya dengan jati diri bangsa
indonesia ini diperlukan pemahaman sejarah bangsa indonesia dalam membentuk
suatu negara dan dijadikannya pancasila sebagai dasar negara karena semua itu
berhubungan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia ?
2.Alasan diperlukan pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia ?
3.Sumber historis, sosiologis, politis tentang pancasila
dalam sejarah bangsa Indonesia?
4.Membangun Argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila sebagai
Negara.
5.Esensi dan Urgensi Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia untuk
masa depan

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1.Untuk mengetahui konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia
2.Untuk mengetahui tujuan pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia
3.Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis tentang pancasila dalam sejarah
bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah
Bangsa Indonesia
1. Periode pengusulan Pancasila
Muculnya ideologi bangs aitu di awali dengan lahirnya rasa
nasionalisme yang membuka pintu gerbang kemerdekaan bangsa
Indonesia.
Perumusan Pancasila itu pada awalnya dilakukan pada sidang BPUPKI
yang pertama kali dilaksanakan pada tanggal 29 mei sampai 1 juni
1945. Sedangkan BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 april 1945 yang
beranggotakan 60 orang. BPUPKI diketuai oleh Dr.Rajiman
Widyodiningrat dan didampingi oleh ketua muda yaitu Raden Panji
Suroso dan Ichibangase (orang Jepang). BPUPKI dilantik pada tanggal
28 Mei 1945 oleh Letjen Kumakichi Harada. Dan sehari setelah
dilantik, dimulailah sidang pertama dengan materi pokok pembicaraan
calon dasar negara.
Sidang tersebut menampilkan beberapa pembicara,yaitu Mr
Mohammad Yamin , Ir.Soekarno,Ki Bagus Hadikusumo, Mr
Soekomo. Keempat tokoh tersebut mengusulkan menurut pandangan
mereka sendiri sendiri. Salah satu pengusul calon dasar negara adalah
Ir.Soekarno beliau berpidato pada tanggal 1 juni 1945 dan pada saat itu
Ir.Soekarno menyampaikan 5 butir gagasan tentang dasar negara.5
dasar gagasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Prikemanusiaan
3. Mufakat
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan .
2. Periode Perumusan Pancasila
Dalam perumusan pancasila ini, sidang BPUPKI dilaksanakan pada 10
sampai 16 juli 1945 yang naskahnya bernama “Pembukaan Hukum
Dasar” atau sering disebut Piagam Jakarta. Dan ternyata Piagam
Jakarta merupakan naskah awal pernyataan Kemerdekaan Indonesia.
Isi Piagam Jakarta tersebut adalah :
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus di hapuskan, karna
tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. dan
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah ke
pada saat yang berbahagia. Dengan selamat sentosa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa, dan dengan didorongkan
oleh keinginan yang luhur,supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan negara Indonesia merdeka yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk
pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan, perwakilan serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Di tengah kesibukan mempersiapkan kemerdekaan menurut scenario
Jepang, terjadi peristiwa besar yang mengakibatkan takluknya Jepang
terhadap sekutu yaitu jatuhnya bom atom di kota Hiroshima pada 06
Agustus 1945 dan Nagasaki pada 09 Agustus 1945, sehingga
menjadikan kekuatan Jepang semakin lemah, sehingga memaksa
Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14
Agustus 1945.
3. Periode Pengesahan Pancasila
Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus
1945. Maka dari itu, para pemuda mendesak agar proklamasi
kemerdekaan Indonesia segera dilakukan secepatnya, karena mereka
menganggap Jepang sudah menyerah kepada sekutu dan tidak
memiliki kekuasaan secara politis di wilayah pendudukan, termasuk
Indonesia.
Kondisi seperti ini menimbulkan kesalahpahaman antara kelompok
pemuda dengan Ir. Soekarno dan kawan kawannya, sehingga dari
pihak pemuda merencanakan untuk mengamankan Soekarno dan Moh.
Hatta ke Rengasdengklok. Setelah melalui jalan terjal, akhirnya
dicetuskanlah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945. Teks proklamasi kemerdekaan didiktekan oleh Moh.
Hatta dan ditulis oleh Ir. Soekarno. Selanjutnya, naskah tersebut
diketik oleh Sayuti Melik.
Pancasila yang disahkan PPKI ternyata berbeda dengan rumusan
Pancasila yang termaktub dalam Piagam Jakarta. Hal ini terjadi karena
adanya tuntutan dari wakil yang mengatasnanmakan masyarakat
Indonesia bagian timur yang menemui Bung Hatta dan
mempertanyakan 7 kata di kata “Ketuhanan”, yaitu “Dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya” sehingga
disepakati oleh para pendiri bangsa untuk diganti dengan istilah “Yang
Maha Esa”.
B. Alasan diperlukannya Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia
1. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia
Pemaparan tentang Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia atau
juga disebut sebagai jati diri bangsa Indonesia dapat di temukan dalam
berbagai literatur, baik dalam bentuk bahasan sejarah bangsa Indonesia
maupun dalam bentuk bahasan tentang pemerintahan di Indonesia.
As’ad Ali dalam buku Negara Pancasila; Jalan kemaslahatan
berbangsa mengatakan bahwa Pancasila sebagai identitas kultural
dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku dalam masyarakat
Indonesia. Karena tradisi dan kultur bangsa Indonesia dapat ditelusuri
melalui peran agama besar, seperti peradaban Hindu, Budha, Islam,
dan Kristen.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya
nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal
perbuatan. Kepribadian itu mengacu pada sesuatu yang unik, dan khas
karena tidak ada pribadi yang benar benar sama. Setiap pribadi
mencerminkan keadaan atau halnya sendiri.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa artinya nilai nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini
kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh
bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk
mengamalkannya dalam kehidupan nyata.
4. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Sebagaimana dikatakan Von Savigny bahwa setiap bangsa mempunyai
jiwanya masing masing, yang dinamakan Volkgeist (jiwa rakyat/jiwa
bangsa). Pancasila sebagai jiwa bangsa, lahir bersamaan dengan
lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala
bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia (Bakry,1994:157).
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur
Perjanjian luhur artinya nilai nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan
kepribadian bangsa disepakati oleh pendiri negara(Political Consensus)
sebagai dasar negara Indonesia (Bakry,1994:161).
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam
Kajian Sejarah Bangsa Indonesia.
1. Sumber Historis Pancasila
Pengertian Pancasila secara historis adalah terminologi Pancasila
dilihat dari riwayat sejak penggunaan istilah, proses perumusan,
sampai ditetapkannya menjadi dasar negara sebagaimana terdapat
dalam pembukaan UUD 1945.
2. Sumber Sosiologis Pancasila
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar negara telah berakar dalam
kehidupan masyarakat meliputi hal hal sebagai berikut:
a. Nilai nilai ketuhanan (Religiusitas) sebagai sumber etika dan
spiritualitas (yang bersifat vertical Trans Cendetal).
b. Nilai nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hokum
Tuhan.
c. Nilai nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam
lingkungan pergaulan kebangsaan.
d. Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita cita
kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
e. Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita cita
kebangsaan dan demokrasi permusyawaratan itu memperoleh
artinya sejauh dalam mewujudkan keadilan social.
3. Sumber Politis Pancasila
Politik (dari Bahasa Yunani:Politikos, yang berarti dari, untuk, atau
berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud
proses pembuatan keputusan, khsusunya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda
mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
a) Nilai ketuhanan (realigiusitas)
b) Nilai kemanusiaan (moralitas)
c) Nilai persatuan (kebangsaan) Indonesia
d) Nilai permusyawaratan dan perwakilan
e) Nilai keadilan social.
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila
sebagai Dasar Negara
1. Argumen tentang Dinamika Pancasila
Pancasila lahir dan berkembang melalui proses yang cukup panjang.
Pada 01 Juni 1945, Pancasila disuarakan menjadi dasar negara yang
diresmikan pada 18 Agustus 1945 pada masa pemberlakuan Pancasila
sebagai dasar negara, terjadi pasang surut wibawa Pancasila sebagai
dasar negara. Dalam perjalanan, pemerintahan Ir. Soekarno, ideologi
Pancasila mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi
komunisme dalam konsep Nasakom. Akan tetapi, pada masa Soeharto,
Pancasila menjadi asas tunggal untuk semua organisasi politik dan
organisasi masyarakat. Pancasila sebagai dasar negara bukan untuk
menghapuskan perbedaan, tetapi merangkul semuanya dalam 1
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Oleh karena itu, Pancasila dapat
menjadi jembatan untuk menyatukan bangsa Indonesia yang penuh
dengan keberagaman ini.1
2. Argumen tentang tantangan terhadap Pancasila
Adanya arus globalisasi ini, kita perlu lebih berhati-hati dalam
berperilaku agar mental bangsa Indonesia tidak rusak dan tetap
berpedoman Pancasila. Kita harus menyaring budsya baru seperti
liberalism, kapitalisme, komunisme, sekularisme, prakmatisme, dan
hedonisme. Hal ini agar bangsa Indonesia tetap berkarakter yang
sesuai dengan nila-nilai Pancasila. Adapun beberapa penyebab
lunturnya ideologi Pancasila pada bangsa Indonesia yaitu:
a) Melemahnya penghayatan terhadap Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa.
b) Pengaruh unsur budaya dalam pemakaian Bahasa Indonesia.
c) Berkurangnya legitimasi agama.
d) Dekadensi moral dan kekacauan kemanusiaan.

1
gjxjsjsjsjdjdkdkdk
e) Perubahan pola perilaku dalam pergaulan.
Untuk mengatasi persoalan ini tidaklah mudah. Semua lapiosan
masyarakat harus turut serta didalmnya. Baik para pemerintah maupun
rakyat jelata harus tertanam nilai-nilai Pancasila dalam diri mereka.
Seperti pengadaan sosialisasi tentang nilai-nilai Pancasila agar semua
masyarakat tetap ingat seperti apa perilaku yang harus kita lakukan sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
E. Esensi dan Urgensi Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
untuk masa depan.
1. Esensi Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
a) Pancasila pada hakikatnya merupakan philosofische Grondslag
dan Weltanschauung
b) Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara( Philosofische
Grondslag) karena mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
alasan filosofis berdirinya suatu negara, setiap produk hukum
di indonesia harus berdasarkan nilai pancasila.
c) Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa( weltanschauung)
mengandung unsur-unsur nilai agama, budaya, dan adat
istiadat.
2. Urgensi Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
a) Hail survey yang dilakukan KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni
2008 bahwa pengetahuan masyarakat tentang Pancasila
merosot secara tajam yaitu 48,4%.
b) Responden berusia 17-29 tahun tidak mampu menyebutkan
sila-sila Pancasila secar benar dan lengkap.
c) 42,7% salah menyebut sila-sila Pancasila.
d) 60% responden berusia 46 tahun keaatas salah menyabutkan
sila-sila Pancasila.
e) Fenomena tersebut sangat memperhatinkan karena
menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Pancasila yang ada
dalam masyarakat tidak sebanding dengan semangat
penerimaan masyarakat terhadap Pancasila( Ali,2009:2).
f) Selain data tersebut, pentingnya Pancasila dalam sejarah
Bangsa Indonesia dikarenakan pengidentikan Pancasila dengan
ideologi lain, penyalahgunaan Pancasila sebagai alat justifikasi
kekuasaan rezim tertentu, melemahnya pemahaman dan
pelaksanaan nila Pancasila dalam kehidupan berbagsa dan
bernegara.
BAB III

KESIMPULAN

1. Dalam menelusuri konsep dan Urgensi Pancasila terbagi menjadi 3


periode, yaitu: Periode pengusulan Pancasila, periode perumusan
Pancasila, dan periode pengesahan Pancasila.
2. Alasan diperlukannya Pancasila dalam kejian sejarah Bangsa Indonesia
adalah:
a) Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia.
b) Pancasila sebagai kepribadiaan Bangsa Indonesia.
c) Pancasila sewbagai pandangan hidup Bangsa Indonesia.
d) Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia.
e) Pancasila sebagai perjanjian luhur.
3. Dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia diperlukan sumber historis,
sosiologis, dan politis.
4. Argumen dinamika Pancasila diartikan sebagai jembatan untuk
menyuatukan keberagaman Indonesia. Sedangkan argumen tantangan
Pancasila yaitu dalam berbagsa dan bernegara terdapat berbagai ancaman
yang ada dan kita harus berhati-hati dalam berperilaku dan selalu
berpedoman pada Pancasila.
5. Esensi Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia yaitu Pancasila
sebagai philosofisce Gronslag dan Weltonchouung dimana Pancasila
adalah dasar filsafat negara dan Pancasila dijadikan sebagai pandangan
hidup bangsa.2

2
KARANG SENDIRI.
DAFTAR PUSTAKA

Laurensius Arliman S, Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan


PerundangUndangan Untuk Mewujudkan Negara Kesejahteraan Indonesia, Jurnal
Politik Pemerintahan Dharma Praja, Volume 10, Nomor 1, 2017,

Prawirohardjo, Soeroso, dkk. 1987. Pancasila sebagai Orientasi Pengembangan


Ilmu.Yogyakarta: Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat.

Ristek (Ed.). 2009, Sains dan Teknologi: Berbagi Ide untuk Menjawab Tantangan
dan Kebutuhan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

D. kompasiana. 2020. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan


Pendidikan Pancasila. Diakses pada 4 september 2021.

Laurensius Arliman S, Pendidikan Kewarganegaraan, Deepublish, Yogyakarta,


2020.

Laurensius Arliman S, Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Revolusi


4.0, Ensiklopedia Sosial Review, Volume 2, Nomor 3, 2020.

Anda mungkin juga menyukai