Disusun oleh :
Kelompok 3
Endah Fauziah Heryadhi 2309000657
Walfa Wadilatul Fadilah 2309000664
Ubaid Habiburrohman 2309000669
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak M.Abdul Roji, S.E., M.Pd.I pada mata kuliah Pendidikan Pancasila. Makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia ini. Kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi dari internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Tak lupa k ami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada siapa saja yang
membaca. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................................................3
A. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi....................................................................................3
B. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI 1945.........................................................5
C. Hubungan Pancasila dengan Pasal-pasal UUD NRI 1945.........................................................6
D. Implementasi Pancasila dalam Kebijakan Negara di Bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya,
dan Pertahanan Keamanan.................................................................................................................8
1. Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik............................................................8
2. Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi........................................................8
3. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial budaya.................................................9
4. Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan..........................10
BAB III : PENUTUP..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................III
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila secara etimologis dari bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla"
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sendiri lahir dari hasil musyawarah dan mufakat yang dilakukan oleh para tokoh
penting pada masa perjuangan kemerdekaan. Dimana dalam Pancasila ini berisi lima sila atau
lima prinsip. Sila pertama berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa, kedua Kemanusiaan yang
adil dan beradab, yang ketiga Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan sila terkahir berbunyi Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sendiri memiliki 7 fungsi dalam kehidupan bernegara. Dimana Pancasila berfungsi
sebagai dasar negara, ideologi negara, pandangan hidup, jiwa bangsa, kepribadian bangsa,
perjanjian luhur, sumber hukum, cita-cita dan tujuan bangsa, dan juga sebagai falsafah hidup
bangsa Indonesia.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ini memiliki arti bahwa Pancasila
menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi segala peraturan hukum dan perundang-
undangan yang dibuat dan diberlakukan di Indonesia. Baik peraturan dan hukum yang tertulis
(UUD) maupun yang tak tertulis (konvensi). Hal ini membuat Pancasila memiliki mengikat,
dimana tidak boleh ada satupun peraturan atau hukum yang bertentangan dengan Pancasila.
Sebagai pijakan utama dalam menyusun konstitusi dan sistem pemerintahan, Pancasila
tentunya tidak lepas dengan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Pancasila berkaitan erat
dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan dengan lantang oleh Soekarno di
Jln. Pegangsaan Timur No. 56. Hal ini dikarenakan, riwayat singkat perumusan dan
kesepakatan Pancasila ini terjadi bersamaan dengan perumusan naskah Proklamasi dan
Undang-Undang Dasar yang dilakukan oleh para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang
tergabung dalam BPUPKI dan PPKI.
Naskah proklamasi yang disusun itu sendiri merupakan jiwa atau intisari dari pembukaan
UUD 1945. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 itu sendiri merupakan penjabaran dari pokok-
pokok pikiran yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa hubungan Pancasila dengan proklamasi?
2. Apa hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD NRI 1945?
3. Apa hubungan Pancasila dengan pasal-pasal UUD NRI 1945?
4. Seperti apa implementasi Pancasila dalam kebijakan negara di bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari perumusan ini:
1. Mengetahui hubungan pacasila dengan proklamasi
2. Mengetahui hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD NRI 1945
3. Mengetahui hubungan Pancasila dengan pasal-pasal UUD NRI 1945
4. Mengetahui implementasi Pancasila dalam kebijakan negara di bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi
Pancasila
Pancasila pertama kali dikemukakan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya di sidang Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.
Proklamasi
Proklamasi Kemerdekaan RI adalah pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda dan Jepang yang dilakukan oleh Soekarno dan Hatta pada tanggal 17
Agustus 1945. Proklamasi Kemerdekaan RI merupakan hasil dari perjuangan rakyat
Indonesia yang telah berlangsung sejak zaman kolonialisme Belanda hingga pendudukan
Jepang.
Pada malam 16 Agustus mereka menyusun naskah proklamasi kemerdekaan dengan bantuan
Sayuti Melik dan Ahmad Soebardjo. Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan
Hatta kembali ke Jakarta dan membacakan proklamasi kemerdekaan di depan rumah
Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (sekarang Jalan Proklamasi) pada pukul 10.00
WIB. Naskah proklamasi kemerdekaan berbunyi sebagai berikut:
“PROKLAMASI
3
Atas nama bangsa Indonesia,
Soekarno/Hatta.”
Hubungan Pancasila dengan Proklamasi
Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan RI memiliki hubungan yang erat dalam konteks
sejarah, filsafat, dan konstitusi.
4
B. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI 1945
Hubungan Pancisala dengan pembukaan UUD NRI 1945 ini dapat digambarkan
jika Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya. Pancasila merupakan
unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Maka dari itu, keduanya memiliki hubungan
yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Hubungan Pancasila dengan pembukaan
UUD NRI 1945 ini dapat dilihat sebagai berikut:
2. Hubungan Material
Sementara itu, hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945 secara material
menunjuk pada materi pokok atau isi pembukaan UUD 1945 sebagai berikut:
5
UUD 1945 memiliki pokok pikiran bahwa negara memiliki keinginan untuk mewujudkan
negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
6
pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam ataupun dihilangkan
dalam keadaan apapun oleh orang lain maupun orang atau warga negara itu sendiri.
2) Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
Terdapat pada:
- Pasal 27 ayat 1 : Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukun dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya
- Pasal 27 ayat 2 : Setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan
- Pasal 28J (1) : Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Pasal 28J (2) : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
- Pasal 5 ayat 1 : Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang
baik dan sehat
- Pasal 34 ayat 2 : Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Terdapat pada:
- Pasal 1 ayat 1 : Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik
- Pasal 18 :
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan
- Pasal 18A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota,
diatur dengan Undang-undang dengan memerhatikan kekhususan dan
keragaman daerah
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, dan pemanfaatan SDA dan sumber
daya lainnya antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang
- Pasal 18B :
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifatkhusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang. 7
- Pasal 36A : Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika
- Pasal 36B : Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya
- Pasal 36C : Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang
4) Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan
- Pasal 21 ayat 1 : Majelis Permusjawaratan rakyat terdiri atas anggauta-anggauta Dewan
Perwakilan rakyat, ditambah denganutusan-utusan dari Daerah-daerah dan golongan-
golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang
- Pasal 21 ayat 3 : Segala keputusan MPR ditetapkan dengan suara yang terbanyak
- Pasal 19 ayat 1 : Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum
- Pasal 19 ayat 2 : Susunan DPR diatur dengan undang-undang
5) Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Pasal 33 ayat 3 : Bumi, udara, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasi
oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
- Pasal 34 : Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara negara
- Pasal 27 ayat 2 : Setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan
- Pasal 31 ayat 1 : Setiap warga negara berhak mendapat Pendidikan
- Pasal 31 ayat 3 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system
Pendidikan nasional yang meningkatan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang
- Pasal 26 ayat (1) “yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara”
- Pasal 27 ayat (1) “yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara”
- Pasal 28 ”yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal- pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan
kemanusiaan yang adil dan beradab yang masing-masing merupakan pancaran dari sila ke-4
dan ke-2 Pancasila.
2. Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi
8
Sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama); Kemanusiaan yang adil dan
beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya
kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme, serta sosio-demokrasi dalam ekonomi);
Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak); serta
Keadilan Sosial (adanya persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan
kemakmuran orang-perorangan).
Landasan penerapan sistem ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila ditegaskan dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33, yang menyatakan beberapa hal
berikut:
Implementasi pancasila
dalam pembuatan kebijakan
ekonomi
diantaranya terdapat pada
Pasal 33, Pasal 27 ayat (2), dan
Pasal 33 ayat (1),
(2), (3), (4), dan (5), serta
Pasal 34 UUD 1945.
9
Implementasi pancasila
dalam pembuatan kebijakan
ekonomi
diantaranya terdapat pada
Pasal 33, Pasal 27 ayat (2), dan
Pasal 33 ayat (1),
(2), (3), (4), dan (5), serta
Pasal 34 UUD 1945.
Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan ekonomi terdapat pada:
- Pasal 27 ayat 2 dimana tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan. Dimana pemerintah membuat Badan Usaha Milik
Perseorangan/swasta. Koperasi, dan Badan Usaha Milik Negara.
10
- Pasal 31 Perubahan UUD 1945 menentukan tentang pendidikan dan kebudayaan yaitu :
Ayat (1) Setiap warga Negara berhak mendapat Pendidikan Ayat (2) Setiap warga
Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ayat (3)
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system Pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta aklak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, sebagai pijakan utama dalam menyusun konstitusi dan
sistem pemerintahan, Pancasila tentunya tidak lepas dengan sejarah kemerdekaan bangsa
Indonesia. Baik itu dengan proklamasi yang notabennya keputusan politik tertinggi bangsa
Indonesia dalam tata hukum nasional, maupun dengan pembukaan undang-undang dan
pasal-pasal di dalamnya. Hal ini dikarenakan, Pancasila merupakan unsur pokok dari
ketiganya. Adapun contoh-contoh implementasi Pancasila di bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, maupun pertahanan dan keamanan negara.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30797228/
https://www.academia.edu/36677167/
https://www.academia.edu/32202602/
https://www.academia.edu/30648367/
III