Pengeluaran konsumsi terdiri dari konsumsi rumah tangga (house hold consumption/private
consumption) dan konsumsi pemerintah (government consumption).
Ada pun beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah
diantaranya:
1. FAKTOR EKONOMI.
Pendapatan rumah tangga merupakan faktor ekonomi yang memiliki pengaruh besar pada tingkat
konsumsi , dikarenakan semakin besar pendapatan suatu rumah tangga Maka semakin tinggi juga
kebutuhan rumah tangga tersebut.
Kekayaan rumah tangga juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan konsumsi,
karena menambah pendapatan disposable.
Yang dimaksud dengan tingkat bunga adalah suatu kegiatan konsumsi yang melibatkan suatu
piutang . Misalnya mereka yang mengonsumsi suatu barang / kebutuhan dengan meminjam /
berutang pada suatu bank.kegiatan ini dapat mengurangi tingkat konsumsi dikarenakan semakin
tinggi tingkat bunga maka semakin mahal juga biaya ekonominya.
d.Perkiraan Tentang Masa Depan ( House hold Explanation About The Future).
memperkirakan prospek masa depan rumah tangga antara lain ; pekerjaan, karier dan gaji yang
menjanjikan. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain ; kondisi
perekonomian domestik dan internasional, jenis-jenis dan arah kebijakan ekonomi yang dijalankan
pemerintah.
2. FAKTOR DEMOGRAFI
a.Jumlah Penduduk
bila jumlah penduduk semakin banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi.
b.Komposisi Penduduk
Ada beberapa pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
1) Makin banyak penduduk yang berusia kurang produktif maka semakin besar tingkat konsumsi. Hal
ini di Sebabkan makin banyak penduduk yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
2) Tinggi tingkat pendidikan masyarakat,maka tingkat konsumsinya juga makin tinggi, karena saat
seseorang
atau suatu keluarga makin berpendidikan maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
3) Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan , pengeluaran konsumsi juga semakin
tinggi. Sebab umumnya pola hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif dibanding masyarakat
pedesaan.
a.Faktor Budaya
Pada literatur budaya, agama masuk dalam subkultur budaya, mengingat bahwa budaya menyangkut
kepada nilai-nilai yang hidup dimasyarakat. Sehingga dapat dipastikan agama memiliki pengaruh
terhadap perilaku konsumsi seseorang.
b.Faktor Sosial
Faktor sosial terdiri atas kelompok referensi dari seluruh kelompok yang berpengaruh, baik secara
langsung maupun tidak terhadap perilaku seseorang. Ada dua kelompok yang mempunyai pengaruh
besar adalah orang tua dan teman.Berdasarkan ajaran Islam bahwa faktor sosial mempunyai
pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku kaum muslim, termasuk dalam menggunakan uang
untuk konsumsi.
c.Faktor Personal
Konsep konsumsi menurut Al Ghazali adalah konsumsi harus selalu berorientasi kepada Allah SWT,
tidak hanya berorientasi pada kepuasan saja. Oleh sebab itu aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh
manusia harus selalu ditujukan untuk beribadah kepada Allah , Karena konsumsi yang
berlandaskanatas dasar nafsu akan terus mendorong manusia untuk berusaha memenuhi keinginan
yang tanpa batas dan berlebihan.
Imam al-Ghazali juga telah membedakan dengan jelas antara keinginan (raghbah dan syahwat) dan
kebutuhan (hajat).
Menurut Imam al-Ghazali kebutuhan (hajat) adalah keinginan manusia untuk mendapatkan sesuatu
yang diperlukan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pola konsumsi terdiri dari tiga,
yaitu:
Kebutuhan ini adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh manusia. Kebutuhan daruriyat
terdiri dari:
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang dipenuhi untuk menghilangkan kesulitan manusia.Setiap
individu memiliki tingkat perbedaan dalam memenuhi
kebutuhan ḥajjiyat. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan ekonomi atau lingkungan sosialnya. Seperti
melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi , pendapatan penghasilan seseorang cenderung
ada yang tinggi dan cenderung memiliki pendapatan rendah , luasnya tempat tinggal, makanan yang
enak, memiliki kendaraan dan yang lainnya.
3.Kebutuhan tahsiniyat
Yaitu kebutuhan yang menunjang peningkatan martabat hidup seseorang dalam masyarakat dan di
hadapan allah dalam batas kewajaran dan kepatutan.