Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pengantar ekonomi keluarga

kami yang telah membantu penyelesaian penulisan

makalah ini.
Makalah ini berisi tentang konsumsi dan tabungan, dan menjelaskan hal hal
yang berkaitan dengan konsumsi dan tabungan.
Namun kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih kurang sempurna
karena keterbasan ilmu dan literatur yang kami miliki. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini
dan untuk penulisan makalah berikutnya.
Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan, atas kesediannya membaca
makalah ini kami ucapkan terima kasih.

MAKASSAR, 14 JUNI 2012

KELOMPOK IV
1

DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Abstrak

....1
2
3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian konsumsi
5
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
2.3 Fungsi konsumsi
.6
2.4 Pengertian tabungan ............8
2.5 Fungsi tabungan
..10
2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan
2.7 Faktor-faktor Tingkat Tabungan 11
2.8 Kecenderungan Menabung
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

12

13

ABSTRAK
Berbagai masyarakat mempunyai sikap yang berbeda dalam menabung dan
berbelanja. Ada masyarakat yang tidak suka berbelanja berlebih-lebihan dan lebih
mementingkan tabungan, dan ada pula masyarakat yang memprioritaskan berbelanja
dari pada menabung. Persoalan dalam kehidupan ini tidak pernah ada hentinya di
mana saja kita berada. Demikian pula dalam kehidupan finansial kita. Bahkan ketika
kita telah memiliki penghasilan yang stabil bahkan bertambah sesuai dengan karier,
kita masih akan menghadapai persoalan.
Dalam era masa kini, kehidupan dijaman yang serba modern dan praktis,
banyak sekali masyarakat yang sering menghambur-hamburkan uang untuk
berbelanja yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
KATA KUNCI
Managemen keuangan bagi keluarga modern
Siklus kehidupan keluarga
Managemen keluarga modern.
Tahap perkembangan keluarga

BAB I : PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang

Soal ekonomi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Keuangan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kegiatan ekonomi, baik pada
suatu organisasi untuk tujuan produksi maupun suatu organisasi rumah tangga yang bersifat
konsumtif. Karna itu, kita harus dapat menyikapi bagaimana cara mengkonsumsi sesuatu
barang agar tidak berlebihan, yaitu dengan cara menghentikan kebiasaan menghabiskan
uang, lalu uang tersebut untuk menabung agar tidak terjadi pemborosan materi yang
akibatnya akan merugikan diri kita sendiri

1.2

Rumusan masalah

a.
b.
c.

Dampak konsumsi kepada diri kita


Faktor pengaruh konsumsi
Bagaimana menghadapi kecenderungan menabung

a.
b.
c.
d.

Pembuatan keputusan dalam berkonsumsi


Memuaskan kebutuhan rohani
Mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama
Tabungan atau saving

1.3

1.4

Tujuan makalah

Manfaat makalah

Manfaat dari makalah ini adalah, kita dapat mengetahui kerugian apa yang kita dapati jika
kita terlalu banyak mengkonsumsi barang yang begitu tidak kita perlukan. Untuk apa
mengkonsumsi sesuatu dengan berlebihan dan mengikuti life style dijaman sekarang. Ada
baiknya sedikitnya uang tersebut kita sisihkan untuk ditabung. Karena menabung juga
sangatlah penting untuk kebutuhan yang tak diduga.

BAB II : PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Konsumsi

Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan, mengurangi atau menghabiskan barang


dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Berikut pengertian konsumsi menurut para ahli,
sebagai berikut:
a.
Menurut Drs. Hananto dan Sukarto T.J
Konsumsi adalah bagian dari penghasilan yang di pergunakan untuk membeli barangbarang atau jasa-jasa guna memenuhi hidup.
b.
Menurut Albert C Mayers
Konsumsi adalah penggunaan barang-barang dan jasa yang langsung dan terakhir guna
memenuhi kebutuhan hidup manusia
c.
Menurut ilmu ekonomi
Konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kebutuhan demi
menjaga kelangsungan hidup.
Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin besar pula
pengeluaran konsumsi. Perbandingan besarnya pengeluaran konsumsi terhadap tambahan
pendapatan adalah hasrat marjinal untuk berkonsumsi (Marginal Propensity to Consume,

MPC). Sedangkan besarnya tambahan pendapatan dinamakan hasrat marjinal untuk


menabung (Marginal to Save,MPS). Pola konsumsi yang dialami masyarakat

atau rumah

tangga keluarga secara umum bahwa semakin besar pendapatan maka akan semakin besar
pula jumlah pengeluaran konsumsinya.

2.2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Di pasar, konsumen membeli barang serta jasa yang diperlukan. Barang dan jasa itu

berbeda antara pembeli satu dengan pembeli lainnnya. Perbedaan itu mencakup jenis, corak,
jumlah, mutu, dan model. Hal ini terjadi oleh karena beberapa faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam kegiatan konsumsinya. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain:
a.

Pendapatan
Pendapatan adalah balas jasa yang diterima oleh pemilik factor

produksi.

Semakin

t i n g k a t konsumsinya

tinggi

semakin

maka konsumsinya juga kecil.

pendapatan

suatu

tinggi. Sebaliknya

rumah
jika

tangga,

maka

pendapatannya kecil

b.

Harga

Barang

dan

Jasa

Banyak sedikitnya barang yang akan dikonsumsi tergantung harga barang.


c.

Kebiaasaan Konsumen (sikap)


Sikap seseorang mempengaruhi tingkat konsumsi. Jika pola hidupnya boros

maka ia cenderung konsumtif.


d.

Adat-istiadat, adat-istiadat akan mempengaruhi konsumsi.


Misalnya dalam upacara ritual dibutuhkan barang-barang tertentu. Jenis dan

banyaknya barang yang dibutuhkan tentunya disesuaikan dengan upacara ritualnya serta
tempat adat istiadat yang bersangkutan itu tumbuh. Dengan demikian perbedaan adat
istiadat antardaerah ini tentunya akan mempengaruhi tingkat konsumsi.
e. M o d e b a r a n g .
Mode

barang

yang

lagi

ngetrend

mempengaruhi

orang

untuk

melakukan konsumsi. Misalnya saat sedang menjadi mode, barang tertentu banyak diminati
sehingga selalu laku dipasar. Dengan demikian, mode dapat mempengaruhi tingkat konsumsi.
f. Barang subtitusi.
Barang

subtitusi(pengganti)

pada

gilirannya

akan

mempengaruhi

konsumsi. Jika harga barang jenis A mahal maka kita mencari barang subtitusi dari
barang A yang lebih murah. Misalnya, ember plastic merek tertentu naik harganhya.
Keadaan ini mendorong para ibu mencari ember plastik merek lain yang lebih murah.

2.3

Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di

antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan


nasional (pendapatan disposebel) perekonomian tersebut. Ada dua konsep untuk
mengetahui sifat hubungan antara pendapatan disposebel dengan konsumsi dan
6

pendapatan diposebel dengan tabungan yaitu kosep kecondongan mengkonsumsi dan


kecondongan menabung.
Ada 4 ciri penting dari fungsi konsumsi yaitu sebagai berikut :
a.

Terdapat titik impas (break event point) dari pendapatan. Yaitu tingkat

dimana seluruh pendapatan disposable rumah tangga digunakan untuk kegiatan


konsumsi.
b. Dibawah tingkat impas. Dalam hal ini konsumsi rumah tangga lebih besar
daripada pendapatan disposable, sehingga rumah tangga melakukan pinjaman atau
menggunakan tabungan sebelumnya. Kegiatan ini disebut dissaving
c. Diatas tingkat impas. Dalam hal ini karena pendapatn disposable lebih
besar dari konsumsi maka sisanya di tabung
d.
Setiap peningkatan pendapatan disposable meningkatkan kegiatan
konsumsi. Namun besarnya peningkatan konsumsi lebih rendah daripada peningkatan
pendapatan disposable.
Fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara variabel pendapatan nasional (Y)
dengan variabel pengeluaran konsumsi (C). Fungsi konsumsi diperkenalkan oleh J.M
Keynes dengan formulasi: C = a + bY

2.4

C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nol (0)
b = kecenderungan konsumsi marjinal (MPC)
Y = tingkat pendapatan

Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah sikap konsumen dalam memenuhi kebutuhannya yang


disesuaiakan dengan pendapatannya.
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh hukum misalnya, yang mengatakan bahwa bila
harga naik maka jumlah permintaan turun, dan sebaliknya bila harga turun,maka permintaan
naik, dengan catatan keadaan yang lain cateris paribus.
Menurut Schiffman dan Kanuk, istilah prilaku konsumen diartikan sebagai prilaku yang
diperlihatkan

konsumen

dalam

mencari,

membeli,

menggunakan,

mengevaluasi

menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului.


a.
7

Pendekatan Kardinal

dan

1.

Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.

2.

Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan

3.

Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan

setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan
konsumsi semakin kecil.(Mulamula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau
saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun). Hukum ini menyebabkan
terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal
dengan hukum Gossen.
4.

Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan

uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh
tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan
yang dirasakan konsumen rendah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Asumsi seorang konsumen
1.

Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.

2.

Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa

3.

Terdapat kendala anggaran

Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari


mengkonsumsi suatu barang.
Syarat Keseimbangan:
1. MUx/Px = MUy/Py = .= MUn/Pn
2. Px Qx + Py QY + + Pn Qn = M
MU = marginal utility
P = harga
M = pendapatan konsumen
b.

Pendekatan Ordinal
Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara

satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda
8

dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian
muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang
dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu.
Barang dengan barang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut.
Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atas keerja sama
pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatif, misalnya bagus, sangat
bagus, paling bagus. Asumsi dasar seorang konsumen adalah dalam teori prilaku konsumen
dengan pendekatan ordinal :
1.

Konsumen rasional mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan

yang dimilikinya
2.
Kepuasan konsumen dapat di urutkan ordering
3.
Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya
semakin banyak barang yang di konsumsi menunjukan semakin tingginya tingkat kepuasan
yang dimilikinya.
Pendekatan ordinal biasanya membutuhkan tolak ukur pembanding yang disebut dengan
indiferens kurva.
Indiferens kurva adalah kurva yang meghubungkan titik-titik kombinasi 2 macam barang
yang ingin di konsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama. Ciri-ciri
kurva indiferens:
1.

Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg

satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi.


2.

Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang

harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang


dikonsumsi (marginal rate of substitution).
3.

Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu

kurva indiferens yang berbeda.

2.5

Pengertian Tabungan
Tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan

sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek


9

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.

2.6

Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara besar

tabungan dengan besar pendapatan.


Tabungan atau saving yang biasa di notasikan dengan huruf S, mempunyai
defenisi berbeda-beda, tetapi semuanya mempunyai arti yang sama. Berikut ada
beberapa pengertian tabungan, yaitu :
1.

Saving (S), merupakan fungsi dari pendapatan nasional (Y) atau dapat

ditulis sebagai S = f (Y)


2.

Tabungan sebagai (S) adalah sisa pendapatan (Y) setelah digunakan untuk

konsumsi (C) atau dapat ditulis dengan S = Y-C.


2.7

Faktor-faktor Tingkat Tabungan


1.

Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat

2.

Tinggi rendahnya suku bunga bank

3.

Adanya tingkat kepercayaan terhadap bank

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1.

Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang

diberlakukan oleh bank tersebut.


2.

Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku

bunga ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate.


3.

Beberapa bank menetapk an suku bunga tabungan tetap untuk

jangka waktu tertentu (fixed rate).

10

4.

Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai

ketentuan berlaku.

2.8

Kecenderungan Menabung (Propensity to Save)


Kecenderungan menabung marginal (MPS) merupakan perbandingan antara

pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan, sedangkan kecenderungan


menabung rata-rata (APS) merupakan perbandingan antara jumlah tabungan dengan
jumlah pendapatan .

11

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin besar pula
pengeluaran konsumsi. Untuk itu dibutuhkan beberapa hal yang menjadi
tujuan umum yang harus dimiliki oleh setiap keluarga dalam hal tujuan
keuangan. Pertama adalah tabungan untuk kebutuhan jangka pedek.
Kebutuhan tersebut atau tujuan tersebut adalah dana darurat.
Tujuan menabung adalah Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis
atau usaha individu / kelompok karena menabung sangatlah penting bagi
setiap kebutuhan individu. Banyak uang bukanlah berarti banyak
pengeluaran. Berhemat salah satu kunci untama untuk memenuhi
kebutuhan hidup.

3.2 Saran
Menabung adalah menyisihkan uang di awal bulan setelah kita
menerima gaji. Manfaat menabung antara lain, untuk hal yang darurat,
untuk mendidik anak-anak atau keluarga hidup ekonomis, suatu tempat
untuk menjaga uang dengan aman, uang dapat ditarik sewaktu-waktu
diperlukan, dan sebagai kebutuhan utama.
Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau menghabiskan daya
guna/manfaat suatu barang dan jasa.

12

DAFTAR PUSTAKA
http://armarekhamsik.blogspot.com/2012/03/makalah-konsumsidan-tabungan-mata.html

13

Anda mungkin juga menyukai