Anda di halaman 1dari 9

EKONOMI MAKRO

TEORI KONSUMSI

KELOMPOK 5

I GEDE MADE INDRA KUSUMA (202231121002)

PUTU SENDY WIRANATA (202231121018)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Karunia-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah yang berjudul “Teori
Konsumsi”.

Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami, namun
berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga kami mampu
menyelesaikannya. Tujuan makalah ini adalah memberikan wawasan mendalam tentang Teori
Konsumsi. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar -
besarnya kepada Bapak Dr. Dewa Putu Yudi Pardita, SE., M.Si. Pengampu mata kuliah
Ekonomi Makro.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu segala
kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan baik. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 8 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

PEMBAHASAN......................................................................................................1

1. Teori Konsumsi......................................................................................1
2. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi..................................................2
3. Teori Keynes..........................................................................................3
4. Teori Perilaku Konsumen.......................................................................4

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6

iii
PEMBAHASAN

1. Teori Konsumsi
Teori konsumsi adalah teori yang menjadi dasar berbagai macam kajian dalam
ilmu ekonomi. Dalam prakteknya, teori konsumsi menjelaskan bagaimana perilaku
konsumsi individu dalam perekonomian dan juga memberikan gambaran dasar
bagaimana perilaku dan pola berfikir seorang individu dalam melakukan konsumsi.
Berikut adalah beberapa komponen utama dalam teori konsumsi:
a. Utilitas
Teori konsumsi seringkali berdasarkan gagasan utilitas. Utilitas adalah
tingkat kepuasan atau manfaat yang diperoleh oleh konsumen dari
mengonsumsi barang atau jasa tertentu. Konsumen cenderung mencari
kombinasi produk yang memberikan tingkat utilitas tertinggi dengan
mempertimbangkan preferensi pribadi mereka.
b. Batas Marginal Utilitas (BMU)
Konsep ini mengacu pada tambahan utilitas yang diperoleh dari
mengonsumsi satu unit tambahan dari suatu barang atau jasa. Konsumen
akan terus mengonsumsi barang tersebut sampai BMU menjadi sebanding
dengan harga barang tersebut. Dalam hal ini, konsumen mencapai apa
yang disebut "keseimbangan utilitas" atau "keseimbangan pembelian."
c. Pendapatan dan Harga
Pendapatan konsumen dan harga barang dan jasa adalah faktor penting
dalam teori konsumsi. Konsumen memiliki keterbatasan pendapatan yang
harus mereka alokasikan untuk berbagai kebutuhan dan keinginan mereka.
Harga barang dan jasa memengaruhi apakah konsumen akan membelinya
atau tidak. Ketika harga naik, konsumen cenderung mengurangi konsumsi
barang tersebut, dan sebaliknya.
d. Barang Normal dan Barang Inferior
Teori konsumsi membedakan antara barang normal dan barang inferior.
Barang normal adalah barang yang akan dikonsumsi lebih banyak ketika
pendapatan konsumen meningkat, sedangkan barang inferior adalah
barang yang dikonsumsi lebih sedikit ketika pendapatan meningkat.
e. Efek Pendapatan Substitusi dan Efek Pendapatan Relatif

1
Efek pendapatan substitusi terjadi ketika perubahan harga suatu barang
mendorong konsumen untuk beralih ke barang lain yang lebih murah atau
memiliki BMU yang lebih tinggi. Efek pendapatan relatif mengacu pada
perubahan dalam preferensi konsumen antara barang-barang berdasarkan
perubahan harga relatif di antara mereka.
f. Siklus Hidup Rumah Tangga
Teori konsumsi siklus hidup rumah tangga menggambarkan bagaimana
konsumsi seseorang atau rumah tangga dapat berubah seiring berjalannya
waktu. Misalnya, orang cenderung menghabiskan lebih banyak ketika
mereka berusia produktif dan menabung lebih banyak ketika mereka
pensiun.
g. Teori Intertemporal
Teori ini mengkaji bagaimana konsumen membuat keputusan konsumsi
mereka dengan mempertimbangkan waktu. Hal ini terkait dengan
pemilihan antara mengonsumsi sekarang atau menabung untuk
mengonsumsi di masa depan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi


Pola konsumsi merupakan suatu susunan kebutuhan seseorang terhadap
barang dan jasa yang akan dikonsumsi berdasarkan pendapatan dalam jangka waktu
tertentu. Perlu diketahui pola konsumsi seseorang berbeda dengan orang lainnya. Hal
ini tergantung dari besarnya pendapatan seseorang.
Seseorang juga akan menyusun kebutuhan konsumsinya berdasarkan prioritas
yang pokok kemudian sekunder. Seperti misalnya kebutuhan pokok adalah kebutuhan
untuk makan, pendidikan, dan kesehatan. Sedangkan yang termasuk ke dalam
kebutuhan sekunder adalah hiburan dan rekreasi. Sehingga ketika pendapatan
seseorang tersebut mengalami penurunan, maka orang tersebut akan memangkas
kebutuhan sekunder nya kemudian memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi pokok terlebih dahulu. Hal ini akan menekan kebiasaan melakukan pola
konsumsi yang berlebihan. Karena pada dasarnya perilaku konsumtif akan
menimbulkan efek negatif yang tidak baik bagi kondisi perekonomian seseorang.
Sementara faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi, diantaranya:

2
- Penghasilan
Penghasilan berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi seseorang. Semakin
besar penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih
banyak barang atau jasa, begitu juga sebaliknya.
- Tingkat Pendidikan
Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan
konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat
konsumsinya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
- Harga Barang dan Jasa
Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin
tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan
begitu juga sebaliknya.
- Jumlah Keluarga
Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat konsumsinya
semakin besar, begitu juga sebaliknya.
- Jenis Kelamin
Kebutuhan barang atau jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda. Hal
tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.
- Selera dan Gaya
Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal
berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka
menjadi lebih tinggi ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya.
- Adat Istiadat dan Kebiasaan
Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga mempengaruhi tingkat konsumsi
masyarakatnya.
- Tingkat bunga Ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan
fungsi dari tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga
mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.

3. Teori Konsumsi Keynes


Menurut Mankiw (2006), teori konsumsi Keynes sering disebut sebagai teori
Hipotesis Pendapatan Absolut (Absolute Income Hypothesis) yang menyatakan
bahwa tingkat konsumsi individu secara absolut ditentukan tingkat pendapatannya.
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi selain tingkat pendapatan dianggap

3
tidak berpengaruh secara signifikan. Dalam teori ini, terdapat tiga point penting
diantaranya:
a. Berdasarkan hukum psikologis fundamental, tingkat konsumsi akan bertambah
seiring dengan bertambahnya tingkat pendapatan. Namun bertambahnya tingkat
konsumsi tidak akan sebesar penambahan tingkat pendapatan. Oleh karena itu
terdapat batasan dari Keynes dengan kecenderungan mengkonsumsi marginal
yang dirumuskan sebagai berikut:
ΔC
MPC (Marginal Propensity to Consume) =
ΔY
Nilai MPC adalah antara nol sampai dengan satu dengan perubahan konsumsi
selalu diatas 50% dari besarnya perubahan pendapatan. Artinya, perubahan
konsumsi di atas 50% tetapi tidak mencapai 100% (0,5 > MPC< 1).
b. Terdapat rata-rata kecenderungan konsumsi yang dirumuskan dengan
C
APC(Avarage Propensity to consume)=
Y
APC menjelaskan bahwa konsumsi akan turun saat pendapatan meningkat dengan
adanya peningkatan pendapatan yang lebih besar dari tingkat konsumsi.
Peningkatan konsumsi yang lebih kecil dari peningkatan pendapatan akan
berdampak pada peningkatan jumlah tabungan. Maka dapat disimpulkan bahwa
peningkatan pendapatan akan berdampak pada peningkatan rata-rata
kecenderungan menabung.
c. Pendapatan merupakan faktor utama dari konsumsi dimana faktor lain tidak
berdampak signifikan.

4. Teori Perilaku Konsumen


Konsumen merupakan pembeli barang/jasa yang disediakan oleh produsen.
Permintaan dari konsumen menentukan barang/jasa yang akan diproduksi atau
dihasilkan oleh produsen. Konsumen merupakan bagian dari faktor-faktor produksi
yang dapat menyediakan input untuk digunakan dalam proses produksi. Sebagai
imbalannya, pemilik faktor produksi menerima penghasilan yang nantinya akan
dipergunakan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dikonsumsi (Khusaini,
2013). Pada prinsipnya tidak semua orang memiliki pendapatan yang cukup untuk
membeli semua barang dan jasa yang diinginkan, maka konsumen mencoba untuk

4
mencapai tingkat konsumsi yangpaling memuaskan dengan tingkat pendapatan yang
terbatas.
Menurut Khusaini (2013) asumsi-asumsi yang terdapat pada teori perilaku
konsumsi diantaranya adalah:
a. Barang (utility), dalam teori perilaku konsumsi hanya dibahasa barang-barang
yang memiliki manfaat yang semakin besar, dan tidak dibahas barang-barang yang
manfaatnya semakin kecil misalnya seperti penyakit.
b. Utilitas adalah manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi suatu barang.
c. Hukum pertambahan manfaat yang semakin menurun (The low of deminishing
marginal utility), yang populer dengan istilah hukum gossen yang menyatakan
bahwa suatu barang akan memiliki nilai kepuasan yang semakin kecil karena
barang yang dikonsumsi semakin banyak.
d. Transitivity atau kemampuan konsumen untuk menentukan prioritas dalam
memilih barang yang diinginkan.
e. Pengetahuan yang sempurna, konsumen diasumsikan memiliki pengetahuan untuk
menentukan keputusan konsumsinya. Seperti kualitas barangnya, harga di pasar,
kapasitas produksi, dan teknologi yang digunakan.Perilaku konsumen adalah
kecenderungan konsumen dalam melakukan konsumsi, untuk memaksimalkan
kepuasannya. Maka, menurut Noor (2007),terlihat bahwa kepuasan dan perilaku
konsumen dipengaruhi oleh hal-hal berikut :
a. Nilai guna (utility) barang dan jasa yang dikonsumsi. Kemampuan barang dan
jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Daya buidari
pendapatan konsumen dan ketersediaan barang di pasar.
c. Kecenderungan konsumen dalam menentukan pilihan konsumsi. Menyangkut
pengalaman masa lalu, budaya, selera, serta nilai-nilai yang dianut seperti
agama, adat istiadat, kebiasaan, dan sebagainya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Khusaini, M. (2013). Ekonomi mikro: dasar-dasar teori. Universitas Brawijaya Press.

Mankiw, N. G. (2006). The macroeconomist as scientist and engineer. Journal of economic


perspectives, 20(4), 29-46.

Noor, J. (2007). Commitment and self-control. Journal of Economic theory, 135(1), 1-34.

Anda mungkin juga menyukai