Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERILAKU KONSUMEN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas : Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu : M, Masruron,M.E

DI BUAT OLEH KELOMPOK II :


1. EVI PARAMITA LOVES
2. RESMA AYU FITA
3. ZAENUL AZHAR
4. ANDI MIRDA YANTI
5. ISMAIL SUFI

FAKULTAS SYARI’AH
PRODI EKONOMI SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI PANCOR
TA.2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita sehingga kita berhasil menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Manajeial pada semester V. Kami menyadari makalah ini banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka kami meminta saran yang membangun
agar kami bisa memperbaiki dan bisa menjadi lebih baik kedepannya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir. Semoga ALLAH SWT.
senantiasa meridhoi segala urusan kita semua, aamiin ya rabbal ‘alamin.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II. PEMBAHASAN
A. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
2. Macam – macam pendekatan
a. Pedekatan Marginal Utility (Kardinal)
b. Pendekatan Ordinal
3. Prinsip-prinsip Dasar Analisis perilaku Konsumen
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
5. Manfaat perilaku konsumen
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan transaksi jual beli suatu
barang atau produk baik itu secara langsung yaitu dengan cara mengunjungi
perusahaan atau pasar, atau secara tidak langsung sebagai contohnyaa adalah
pedagang online. Banyak sekali yang beranggapan bahwa membeli dengan media
online lebih efisien dan mudah, tetapi kita juga tidak bisa melihat produk atau
barang secara langsung.
Melakukan jual beli produk secara langsung memiliki perilaku yang harus
selalu kita perhatikan seperti, cara berkomunikasi antar penjual dengan konsumen
atau sebaliknya. Maka dari itu, sikap atau perilaku konsumen juga sangat
berpengaruh penting dalam melakukan kegiatan evaluasi barang yang di inginkan.
Setiap konsumen juga memiliki motivasi dan persepsi yang berbeda-beda pada
setiap melakukan mencari, membeli, mengevaluasi produk atau barang yang
dibutuhkan. Oleh karena itu, kita harus memahami Perilaku konsumen.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk
dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan
hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk
barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-
involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan
pertimbangan yang matang.
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,
yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik,
misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk
menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan
membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan
banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat
merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERILAKU KONSUMEN

1. Pengertian Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk
atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen
akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian,
pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen
akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa.
Menurut James F Engel Perilaku konsumen adalah tindak-tindakan
individu secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan
barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan keputusan yang
mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
Menurut David L Loundon Perilaku konsumen adalah sebagai proses
pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-
barang atau jasa (1984:6).

Dari beberapa Definisi tersebut maka dapat di tarik suatu kesimpulan


bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau
jasa ekonimi yang dapat di pengaruhi linkungan.

2. Macam - Macam Pendekatan Perilaku Konsumen :


a. Pedekatan Marginal Utility (Kardinal)
Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan
yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan
satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain. Semakin
besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat
kepuasannya. Konsumen yang rasionalakan berusaha untuk memaksimalkan
kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya.
Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu
(konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi
equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam
membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai
barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan
total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total
adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi
sejumlah barang atau jasa.
Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan
adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Konsumen ini
akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan
yang dia dimiliki. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada
konsumen yang bersangkutan. Konsumen ini dapat mencapai kepuasan yang
maksimum jika dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan
yang sama pada berbagai barang.
Dalam pendekatan utilitas cardinal di anggap bahwa manfaat atau
kenikmatan yang di peroleh oleh seorang konsumen dapat di nyatakan secara
kuantitatif dan dapat di ukur secara pasti. Untuk setiap unit yang di konsumsi
akan dapat di hitung nilai gunanya. Berdasarkan anggapan bahwa konsumen
akan memaksimumkan kepuasan yang akan di capainya, akan di ketahui
bagaimana seorang konsumen akan memaksimumkan dengan memilih
komoditas yang tersedia di pasar. Dalam teori nilai guna ini (di kenal dengan
nilai guna total (Total utility = TU) dan Nilai guna marginal (marginal utility
= MU).

Nilai guna marginal adalah penambahan atau pengurangan kepuasan


sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan penggunaan satu unit
komoditas tertentu. Berkaitan dengan ini, dalam teori nilai guna di kenal
dengan hokum diminisbing marginal utility yaitu penambahan utilitas yang
menurun karena penambahan satu unit komoditas yang di konsumsi.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah hingga jeruk
ke 6, sedangkan MU bertambah dengan pola menurun, hingga unit jeruk ke 7
nilai MU mencapai 0 yang berarti TU telah maksimal. Posisi ini di kenal
sebagai titik jenuh (saturation point).

b. Pendekatan Ordinal
Dengan cara kedua yaitu menggunakan metode ordinal. Tingkat utility di
ukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan niali gunanya secara
pasti. Dalam hal ini, mengkonsumsi 4 komoditas pada umumnya lebih
memuaskan dari pada mengkonsumsi 1 komoditas. Namun nilai kepuasannya
tidak dapat di ketahui secara pasti. [pada umumnya masyaakat tidak hanya
mengkonsumsi satu komoditas, tetpi kombinasi komoditas. Misalkan saja
masyarakat mengkonsumsi 2 komoditas, yaitu buah jeruk dan buah apel.
Konsumen secara Rasional ingin membeli sebanyak-banyaknya buah jeruk
dan buah apel, tetapi mereka di hadapkan pada kendala keterbatasan dana.

Kendala Konsumen
Secara Rasional konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak
apapun, tetapi mereka di batasi oleh pendapatannya. Dengan suatu tingkat
pendapatan tertentu, makan konsumen harus mengatur komposisi komoditas
sehingga pemanfaatannya optimal. Kendala pendapatn di kenal sebagai garis
anggaran dan budget line (BL). Jika barang yang di konsumsi adalah x dan y,
maka persamaan budget line dapat di tulis sbb :

B = PX.(x) + PY.Y
Keterangan :
B = Anggaran
PX = Tingkat Harga X
PY = Tingkat Harga Y
Jika di asumsikan tingkat harga barang X dan Y tetap maka akan di
dapatkan BL. Berupa garis lurus dan dengan slope (kemiringan garis) sebesar
rasio tingkat harga.
Jika terjadi kenaikan / penurunan pendapatan, maka BL akan bergeser ke
kanan atau ke kiri secara parallel dengan slope tetap. Tetapi jika terjadi
perubahan tingkat harga, maka slope BL akan berubah.

Keseimbangan

Kondisi inginn menkonsumi 2 jenis untuk mencapai maksimum kepuasan


dari pendapatan yang di dapat.
Dimana IC bersinggungan dengan BL, bukan terpotong.
MRS : mendapat kepuasan dari 2 jenis barang dengan mengurangi atau
mengorbankan barang jenis barang yang 1 untuk mendapat 1 jenis barang
yang lain, dengan pendapatan yang di miliki.
Dengan Rumus :
MRS = MUx = Px
MUy Py
3. Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Analisis Perilaku Konsumen

 Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan. Adanya kelangkaan dan terbatasnya


pendapatan memaksa orang menetukan pilihan agar pengeluaran senantiasa
berada dianggaran yang sudah di tetapkan, meningkatkan konsumsi suatu
barang atau jasa harus disertai dengan pengurangan konsumsi pada barang
atau jasa yang lain.
 Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat. Jika dua barang
member manfaat yang sama konsumen akan memilih yang biayanya lebih
kecil. Disisilain, bila untuk memperoleh dua jenis barang dibutuhkan biaya
yang sama, maka konsumen akan memilih barang yang memberi manfaat
lebih besar.
 Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat. Saat
membeli suatu barang bisa jadi manfaat yang di peroleh tidak sesuai dengan
harga yang harus di bayarkan: segelas kopi starsbuck, miasalnya, ternyata
terlalu pahit untuk harga Rp. 40.000,- percangkir. Lebih nikmat kopi tubruk
di warung kopi yang Rp. 3000,- pergelasnya. Pengalaman tersebut akan
menjadi informasi bagi konsumen yang akan mempengaruhi keputusan
konsumsinya mengenai kopi di masa yang akan datang.
 Setiap barang dapat di distribusi dengan barang lain. Dengan demikian
konsumen dapat memperoleh kepuasan dengan berbagai cara.
 Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan kepuasan ( the
law of diminishing marginal utility). Semakin banyak jumlah barang yang di
konsumsi, semakin kecil tambahan kepuasan yang dihasilkan. Jika untuk
setiap tambahan barang di perlukan sebesar harga barang tersebut (p), maka
konsumen akan berhenti membeli barang tersebut manakala manfaat
tambahan yang di perolehnya (MU) sama besar dengan tambahan biaya yang
harus di keluarkan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen


Menurut James F.Engel-Roger D.Blackwell-paul W. Miniard dalam saladin
(2003:19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
a. Pengaruh Lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi.
Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh
lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil
keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang
kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat
faktor tersebut.
b. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan
keterlibatan,pengetahuan, sikap,kepribadian,gaya hidup,dan demografi.
Perbedaan individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang
menggarakan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan
memperluas pengaruh konsumen dalam pengambilan keputusannya.
c. Proses psikologi, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,perubahan
sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari
penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku
konsumen dalam pengambilan keputusan pembeliannya.

5. Manfaat Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna.
terdapat dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang
berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999).
Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu:
a. Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
b. Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar
pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
c. Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan,
sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan
baik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Macam - Macam Pendekatan Perilaku Konsumen : Pedekatan Marginal Utility
(Kardinal) dan Pendekatan Ordinal.
Prinsip dasar dalam prilaku konsumen disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya, Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan, Konsumen mampu
membandingkan biaya dengan manfaat, Tidak selamanya konsumen dapat
memperkirakan manfaat dengan tepat, Setiap barang dapat di distribusi dengan barang
lain, dan Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan kepuasan ( the law
of diminishing marginal utility).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen yaitu Pengaruh
Lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi, Perbedaan dan
pengaruh individu Proses psikologi.
Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna.
terdapat dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang
berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999)
DAFTAR PUSTAKA

Ujang Sumarwan,2014,Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia


Sadono Sukirno,2014, Edisi Tiga (Teori perilaku Konsumen)
BOEDIONO Edisi dua (Pengantar Ilmu Ekonomi No.1)

Anda mungkin juga menyukai