Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH EKONOMI MAJERIAL

TEORI PERILAKU KONSUMEN


Dosen Pengampu : Dr. Dion Sihombing, M.Si

Disusun Oleh :

Roslina Br Silalahi (7183510023)

JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Teori Perilaku
Konsumen”. Pada makalah ini penulis mengambil dari berbagai sumber dan referensi oleh
sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi penyusun dan bagi pembaca umumnya.

Medan, Mei 2022

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-
harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi
mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi
penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan
bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa
selanjutnya. Di dalam pembahasan ilmu ekonomi mikro terdapat materi mengenai Teori
Perilaku Konsumen.

Sebagai pelaku ekonomi, konsumen akan membuat keputusan melalui


pertimbangan tertentu saat membeli barang untuk dikonsumsi. Salah satu pertimbangan
utama adalah besarnya penghasilan (income) yang diterima. Semakin tinggi harga suatu
barang, semakin sedikit permintaan pada suatu barang itu. Sebaliknya, semakin rendah
harga barang tersebut, semakin banyak permintaan pada suatu barang itu.

Dalam pembahasan ini akan menerangkan alasan para pembeli/konsumen untuk


membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah dan mengurangi
pembeliannya pada harga yang lebih tinggi, dan bagaimana seorang konsumen
menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang
diperolehnya dan mencapai kepuasan maksimum. Analisis seperti itu dinamakan teori
perilaku konsumen.

Teori perilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan:


pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Perilaku
konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya
ditunjukkan dengan bantuan kurva kepuasaan sama (indifference curve) yaitu kurva yang
menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasaan) yang
sama. Analisis kurva kepuasan sama meliputi penggambaran dua macam kurva yaitu
kurva kepuasan sama dan garis anggaran belanja konsumen.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Teori Perilaku Konsumen?


2. Apa saja pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam teori perilaku konsumen?
3. Bagaimana menentukan tingkat kepuasan konsumen yang maksimum dengan kurva
indiferen dan budget line (keseimbangan konsumen)?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu teori perilaku konsumen


2. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan dalam teori perilaku konsumen
3. Untuk mengetahui keseimbangan konsumen sehingga konsumen mencapai tingkat
kepuasan maksimum.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan


dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang
berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. (Wikipedia:
2016)

Teori perilaku konsumen (Consumer behaviour) adalah teori yang mempelajari


pola perilaku konsumen dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan
dikonsumsinya. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang
diperolehnya, dapat membeli barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu.
Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk, yaitu: teori nilai guna (utiliti) dan analisis
kepuasan sama.

Teori perilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan, yakni;
pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal

Perilaku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan


memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva kepuasan sama
yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna
(kepuasan) yang sama.

2.2 Pendekatan dalam Teori Perilaku Konsumen


1. Pendekatan utiliti (nilai guna) kardinal atau Marginal Utility
Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan
untuk menunjukan bahwa tingka konsumennya, yaitu :

 Konsumen bersifat rasional konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan


batasan pendapatannya.
 Tujuan konsumen adalah memaksimumkan utilitas
5
 Berlaku hukum Gossen (The Law Of Diminishing Marginal Utility) yaitu : semakin
banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility)
yang diperoleh dari setiap tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.
 Konsumen memililki sejumlah pendapatan tertentu.
 Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan
uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen
memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal,
sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen rendah maka dia hanya akan
mau membayar dengan harga murah.

2. Pendekatan Utility Ordinal atau kurva kepuasan sama (indifference curve)


Bertitik tolak pada anggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat
dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau
lebih rendah (utiliti yang bersifat ordinal). Pendekatan marginal utility, dinilai
mempunyai kelemahan, karena menganggap nilai utiliti/kepuasan dapat diukur dengan
angka- angka. Kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah diukur sehingga tidak
mungkin diukur dengan angka. Untuk menghindari kelemahan itu Sir John R. Hicks
mengembangkan pendekatan baru, yang dikenal dengan pendekatan kurva kepuasan
sama (Indifference Curve). Pendekatan indifference curve menekankan pada
perbandingan kepuasan yang diperoleh konsumen terhadap berbagai pilihan konsumsi,
tanpa perlu mengetahui seberapa besar kepuasan itu sendiri.

Dalam teori utilitas ordinal digunakan pendekatan kurva utilitas sama


(indifference curve) dan garis anggaran (budget line). Dalam teori perilaku konsumen
dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen menurut Koutsoyiannis
(1985:17) teori indifference-curves adalah :
 Rasionalitas.
 Utiliti adalah ordinal.
 Tingkat substitusi marginal yang menurun (diminishing marginal rate of
substitution).
 Total utiliti tergantung pada kuantitas komoditi yang dikonsumsi
 Konsintensi dan transitivitas dalam pilihan.

6
Kurva Indifferen (Indifference Curve)

Kurva indifferen adalah kurva yang menggambarkan kombinasi 2 macam


barang konsumsi yang sama-sama disukai oleh konsumen, yaitu tidak ada pilihan untuk
satu kombinasi dengan barang lain karena semuanya memiliki tingkat utilitas yang
sama (atau jumlah utilitas yang sama) untuk konsumen. Dalam teori ini terdapat asumsi
yang menyatakan bahwa konsumen dapat memilih kombinasi konsumsi tanpa harus
mengatakan bagaimana ia memilihnya.
Terdapat ketentuan terkait kurva indifferen, yaitu:
 Posisi kurva indifferen yang lebih tinggi selalu menjadi pilihan bagi konsumen,
karena menandakan kemampuan untuk mengkonsumsi lebih banyak barang dan pada
saat yang sama menghasilkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
 Kurva indifferen semakin mendatar (flat) saat mendekati sumbu horizontal. Ini
adalah prinsip Marginal Rate of Substitution (MRS). MRS adalah kesediaan konsumen
untuk melepaskan satu satuan barang X untuk mendapatkan satu satuan barang Y
dengan tingkat kepuasan yang sama.

7
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan

Perilaku konsumen menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang


diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan
tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Pendekatan Perilaku Konsumen :

1) Pendekatan marginal utility (kardinal), kepuasan konsumen dari mengkonsumsi


barang dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga konsumen berusaha
memaksimumkan kepuasannya.
2) Pendekatan indifference curve (ordinal), kepuasan konsumen dari mengkonsumsi
barang tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga perilaku konsumen dalam
memilih barang yang akan memaksimumkan kepuasan ditunjukkan dalam kurva
kepuasan sama.

Konsumen diasumsikan selalu memaksimalkan kepuasannya dengan kata lain


konsumen ingin berada di kurva indiferen yang paling jauh dari titik origin. Namun,
untuk mencapai kurva indiferen ini, konsumen tidak bisa bebas karena dibatasi oleh
kendala anggaran yang tersedia. Selain itu, harga barang juga turut mempengaruhi
konsumen sehingga konsumen tidak bebas untuk mencapai tingkat kepuasan yang
maksimal.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada

Paul A. Samuelson, William D. Nordhaus. Ekonomi, Edis Keduabelas, 1997, Jakarta,


Penerbit Erlangga

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro
Engel, James F, BlackWell Roger D, Miniard Paul W..1994. Perilaku Konsumen, Jakarta,
Binarupa Aksara.

Anda mungkin juga menyukai