Anda di halaman 1dari 12

KESEHATAN

DAN
KESELAMATAN
KERJA (K3)
Amelia Indria Artanti
Atika Rizki Raudhah Hasibuan
7183210046
7183510019
Fadia Azzahra Hasibuan 7183510015
Laila 7182210004
M. Rafa Azhari Pasaribu 7183510011
Yusda Taslila Harahap 7183210021
Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau
buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat
dan martabat serta nilai-nilai agama.
Problema Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau

kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari

teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti kegagalan

dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal tersebut

menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk menghilangkan kondisi kelalaian dan

memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap karyawan pabrik.

Diantara kondisi yang kurang aman salah satunya adalah pencahayaan, ventilasi yang

memasukkan debu dan gas, layout yang berbahaya ditempatkan dekat dengan pekerja,

pelindung mesin yang tak sebanding, peralatan yang rusak, peralatan pelindung yang tak

mencukupi, seperti helm dan gudang yang kurang baik.


3 KOMPONEN
KESEHATAN
KERJA:
1. Kapasitas Kerja
2. Beban Kerja
3. Lingkungan Kerja
Aspek Safety Management
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja disebut
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang dibutuhkan
bagi pengembangan pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman (Permenaker No : PER.
05/MEN/1996).
Manfaat penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja bagi perusahaan menurut Tarwaka (2008)

Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur system operasional


01 sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden dan kerugian-kerugian
lainnya.

02 Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di


perusahaan.

03 Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3.

04 Dapat meningkatkan pegetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3, khususnya


bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit.

05 Dapat meningkatkan produktivitas kerja.


Konsep Dasar Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin
(SMK3) mencakup ketentuan pola komitmen terhadap penerapan SMK3.
tahapan “Plan-Do-Check-Action” 2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran

penerapan SMK3.
3. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara
efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme
pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan
sasaran.
4. Mengukur dan memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan
dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan pencegahan dan
perbaikan.
5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3
secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja.
Sektor industri dapat memiliki dua dimensi yang sesuai dengan
kemampuan dan Policy Managementnya dalam penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

1. Innovative Management dengan melakukan inovasi manajemen melalui


“Unsafe Condition Minimalizers” yang artinya adalah bagaimana kita
dituntut untuk memperkecil atau mengurangi insiden yang diakibatkan oleh
kondisi tempat kerja seperti, organisasi, peralatan kerja (mesin-mesin),
lingkungan kerja dan sistem kerja.
2. Raditional System dalam penyelamatan pekerjaan melalui “Unsafe Act
Minimalizers” yang artinya adalah bagaimana kita dituntut untuk
memperkecil atau mengurangi tingkah laku orang yang tidak aman.
Upaya Meningkatkan Keselamatan
Kerja
Kecelakaan kerja di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan
di Indonesia belum terekam dengan baik. Menurut International Labour Organitation
(ILO) setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan
kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan.
Upaya pencegahan menurut standar K3 yaitu:
1. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat
Kerja
2. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan
3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen
Langkah-langkah
Untuk Memperbaiki
Lingkungan Kerja
1. Menetapkan SOP yang jelas
2. Membuat Lingkungan kerja yang baik
3. Memberikan pelatihan
4. Support karyawan bahwa mereka bisa
5. Memberikan apresiasi
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya
untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan

KESIMPULA bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan,
masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak

N melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis
dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang
penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai
peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah
kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang
mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak
faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja
yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula
perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja
sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai