Anda di halaman 1dari 5

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

- Pengertian dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan kerja merujuk pada perlindungan atas keamanan kerja yang dialami setiap
pekerja. Perlindungan mengarah pada kondisi fisik dan mental para pekerja yang diakibatkan
lingkungan kerja yang ada pada perusahaan.
Konsep keselamatan dan kesehatan kerja bukan sesuatu yang baru bagi banyak perusahaan
dan menjadi tanggung jawab perusahaan untuk melindungi karyawannya.
Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting diperhatikan untuk menjaga keamanan dan
kenyamanan kerja karyawan yang menjadi tanggung jawab para pemberi kerja.

- Tiga Alasan Pentingnya Program Keselamatan Kerja


1. Moral
Manusia merupakan mahluk termulia di dunia, oleh karena itu sepatutnya manusia
memperoleh perlakuan yang terhormat dalam organisasi. Manusia memiliki hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan,
serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan nilai-nilai agama
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagankerjaan).
2. Hukum
Alasan lain yang sama pentingnya dengan moral, terdapat juga alasan hukum yang berkaitan
dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
3 Ekonomi
Alasan ekonomi akan dialami oleh banyak perusahaan karena mengeluarkan biaya-biaya
yang tidak sedikit jumlahnya akibat kecelakaan kerja yang dialami pekerja. Kebanyakan
perusahaan membebankan kerugian kecelakaan kerja yang dialami karyawan kepada pihak
asuransi.

- Mengukur Tingkat Keselamatan Kerja


1. Tingkat Kecelakaan Kerja
Tingkat kecelakaan kerja atau disingkat TKK adalah mengukur tinggi rendahnya kecelakaan
dan penyakit yang diderita para pekerja selama setahun kerja.
2. Frekuensi Kecelakaan
Frekuensi kecelakaan, disingkat FK menggambarkan jumlah kecelakaan kerja yang terjadi
setiap satu juta jam kerja (bukan dalam setahun)
3. Tingkat Kegawatan
Tingkat Kegawatan, disingkat TK merupakan suatu pengukuran atas hilangnya jam kerja
akibat kecelakaan kerja.

- Undang-undang dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja


Berbagai negara telah menetapkan undang-undang dan peraturan untuk menjamin dan
melindungi tenaga kerjanya dari kecelakaan kerja. Di Amerika Serikat, terdapat undang-
undang tentang keselamatan dan kesehatan kerja Occupational Safety and Health Act yang
diundangkan oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 1970. Tujuan dari undang-undang
tersebut adalah untak memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada para
karyawan dan melindungi mereka dari kecelakaan kerja. Berdasarkan ketentuan OSHA,
pemberi kerja yang memiliki paling sedikit 11 orang karyawan diwajibkan untuk melakukan
pencatatan tentang kecelakaan kerja yang dialami karyawannya pada saat bekerja.
Untuk mencegah akan terulangnya peristiwa tersebut, dikeluarkan Surat Edaran Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 140/Men/PPK-KK/ 11/2004 tentang pemenuhan
kewajiban syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di industri kimia dengan bahaya
besar, yang mempunyai tujuan pokok dalam mengendalikan potensi bahaya industri kimia
baik potensi bahaya berskala kecil, sedang, maupun besar (major hazard installation).
Melalui Surat Edaran tersebut akan ditekankan bahwa setiap industri melaksanakan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja khususnya manajemen risiko terhadap bahan
kimia berbahaya dan membentuk tim tanggap darurat.
Untuk dapat menciptakan ketenangan kerja dan meningkatkan produktivitas kerja
karyawan, pemberi kerja memberikan tambahan santunan bagi tenaga kerja yang meninggal
dunia dan mengalami cacat total tetap karena kecelakaan kerja sehingga tidak dapat lagi
bekerja. Tambahan santunan tersebut dimaksudkan sebagai pengganti penghasilan sehingga
dapat membantu tenaga kerja atau keluarganya selama waktu tertentu, sesuai dengan
kemampuan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK).

- Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja


sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengoperasian funsi-fungsi
manajemen ke dalam kegiatan-kegiatan organisasi yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja. Secara khusus sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
terdapat pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1996 pasal 1, Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi.
• Tujuan dan Manfaat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Tujuan utama dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
tindakan pengelolaan aktivitas-aktivitas organisasi untuk mengurangi atau menghilangkan
risiko kecelakaan kerja yang dialami para anggota organisasi untuk mencapai keamanan dan
kenyamanan kerja dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

- Penyebab Timbulnya Kecelakaan Kerja


1. Kondisi yang Tidak Aman
Kondisi tidak aman merupakan penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang bersumber dari
lingkungan pekerjaan.
2. Tindakan Tidak Aman
Kemungkinan lain yang memiliki kemungkinan besar sebagai penyebab timbulnya
kecelakaan kerja adalah tindakan tidak aman. Faktor ini merupakan tindakan manusia
sebagai penyebab kecelakaan kerja.
3. Karakteristik Pribadi dan Kecelakaan
Diawali dari karakteristik pribadi yg terdiri dari beberapa Komponen yaitu Kepribadian,
Kecerdasan. dan Motivasi.
-) Penglihatan
Faktor penglihatan merupakan faktor yang sering dialami karyawan dapat menimbulkan
kecelakaan kerja. Keterbatasan penglihatan akan menurunkan hasil kerja karyawan, sehingga
dapat menghambat prestasi kerjanya.

-) Usia.
Faktor usia sangat menentukan tinggi rendahnya timbulnya kecelakaan kerja, sehingga perlu
dibuat batasan usia seseorang karyawan untuk bekerja.

-) Pengetahuan dan Keterampilan Kerja


Karyawan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman terbatas atas suatu pekerjaan akan
memiliki kecenderungan untuk mengalami kecelakaan kerja yang tinggi. Seorang operator
mesin yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terbatas akan memiliki
kemungkinan besar menimbulkan kecelakaan kerja.

-) Pengetahuan dan Keterampilan Kerja


-) Kemampuan Persepsi Vs Gerak

Faktor ini merupakan Faktor yang berbeda arah tindakan.


Pihak pemberi kerja perlu untuk melakukan pengembangan bagi karyawanya untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kerjanya untuk mengurangi resiko kecelakaan
yg tinggi.
-) Minat Pekerja
Setiap orang memiliki minat yang berbeda, kesalahan dalam memilih pekerjaan akan
menyebabkan tingkat kecelakaan kerja yang tinggi kebanyakan pekerja yang berhasil
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama dengan karakteristik pekerjaan yang
dikerjakan.

- Tindakan Mencegah Kecelakaan Kerja


Berbagai tindakannya dapat dilakukan untuk mencegah kecelakaan kerja dijelaskan berikut
ini.
1. Pendidikan Karyawan
Tujuan utama bidang keselamatan kerja adalah mencegah timbulnya kecelakaan kerja yang
dialami karyawan.
2. Mengurangi Kondisi yang Tidak Aman
Kebanyakan timbulnya kecelakaan kerja diakibatkan situasi di lingkun kerja, seperti
menggunakan peralatan yang tidak layak pakai, kondisi gu yang tidak aman, kurangnya
penerangan, dan lain sebagainya.

- Program kesehatan kerja


Upaya pencegahan kecelakaan kerja adalah suatu bagian dari fungsi pemeliharaan
karyawan yang merupakan tanggung jawab pemberi kerja. Kondisi fisik karyawan dapat
terganggu akibat penyakit tekanan seperti halnya ketidakamanan kerja.
Absennya beberapa karyawan karena alasan sakit akan berakibat terhambatnya kegiatan
produksi yang berdampak pada tidak tercapainya hasil produksi yang diharapkan. Di samping
itu, kerugian juga akan timbul atas dikeluarkannya biaya pengobatan bagi karyawan yang
sakit.

- masalah kesehatan kerja dan penanggulangannya


program kesehatan dibentuk karena tingginya masalah- masalah kesehatan karyawan
baik kesehatan fisik maupun mental. Melalui pertimbangan ekonomi, biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk mengurus kesehatan karyawan relatif besar. Di samping itu,
jumlah hari kerja yang hilang relatif tinggi karena alasan penyakit yang diderita karyawan
sehingga mereka tidak dapat bekerja. Sebagai akibat dari masalah kesehatan, tingginya
tingkat absensi dan perputaran kerja, dan produktivitas yang rendah menyebabkan kerugian
yang dialami perusahaan.

1. Kesehatan fisik
Hal ini berkaitan dengan kompleksnya permasalahan tentang penanganan keselamatan dan
kesehatan kerja, mulai dari penyelidikan penyebab timbulnya kecelakaan kerja sampai pada
masalah itu dapat diatasi. Tetapi, di perusahaan kecil biasanya masalah kecelakaan dan
kesehatan kerja ditangani oleh bagian sumber daya manusia. Masalah kesehatan yang paling
banyak ditangani perusahaan adalah kesehatan jasmani atau fisik akibat kecelakaan kerja.

2. Kesehatan mental
kesehatan mental karyawan menjadi suatu perhatian khusus karena semakin kompleksnya
permasalahan yang dihadapi suatu organisasi. Tekanan mental atau stres kerja (work stress)
bukan suatu hal yang sedikit terjadi karena perkembangan teknologi yang menimbulkan
tuntutan berbagai perubahan yang harus dilakukan dalam suatu organisasi. Program ini
sama halnya seperti penanganan pada pemeliharaan kesehatan fisik Kebanyakan
perusahaan sudah menaruh perhatian pada penanganan ketegangan dan tekanan
kehidupan modern, yang pada gilirannya berakibat pada gangguan-gangguan mental yang
dihadapi banyak karyawan.

Penyebab stres
Kebanyakan karyawan yang mengalami stres diakibatkan oleh empat faktor, antara lain
supervisor, salary, security, dan safety (disebut 45). Sempitnya wawasan supervisor dibarengi
dengan aturan-aturan yang kaku dan tekanan-tekanan yang tiada henti untuk mencapai
jumlah produksi tinggi dapat menimbulkan stres. Sering para atasan memaksa para bawahan
bekerja tidak sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki dan tidak
memenuhi kebutuhan-kebutuhan para karyawan, sehingga stres tidak dapat dihindarkan

Akibat stres
Setiap orang dalam organisasi sangat rentan terhadap stres, namun jika stres dibiarkan
sampai lama sehingga stres menjadi parah dapat membahayakan jiwa pekerja. Banyak bukti
menunjukkan bahwa stres yang parah dan berkepanjangan dapat berakibat pada sulit tidur,
gangguan pencernaan, kepala pusing, penyakit jantung, stroke, sampai pada kematian.
Banyak hasil penelitian yang menunjukkan, sebesar 70 persen karyawan mengalami stres
kerja dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang terendah sampai mengalami sakit jantung
koroner dan stroke.

- UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG KESEHATAN KERJA

Terdapat pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai
tenaga kerja, bahwa tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral agama.

Sebagai tujuan, menaruh perhatian atas keschatan karyawan membuat mereka merasa
dihargai sebagai manusia sehingga akan menumbuhkan semangat kerja yang lebih tinggi.
Tujuan pelayanan kesehatan kerja, tertera pada Peraturan Menteri Tenaga
Kerja nomor Per-01/Men/1979

1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri dengan pekerjaannya.
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul
dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemapuan fisik lenaga kerja.
4. Memberikan pengobatan dan pera watan serta rehabilitasi. bagi tenaga Kerja
yang menderita sakit.

Anda mungkin juga menyukai