-) Usia.
Faktor usia sangat menentukan tinggi rendahnya timbulnya kecelakaan kerja, sehingga perlu
dibuat batasan usia seseorang karyawan untuk bekerja.
1. Kesehatan fisik
Hal ini berkaitan dengan kompleksnya permasalahan tentang penanganan keselamatan dan
kesehatan kerja, mulai dari penyelidikan penyebab timbulnya kecelakaan kerja sampai pada
masalah itu dapat diatasi. Tetapi, di perusahaan kecil biasanya masalah kecelakaan dan
kesehatan kerja ditangani oleh bagian sumber daya manusia. Masalah kesehatan yang paling
banyak ditangani perusahaan adalah kesehatan jasmani atau fisik akibat kecelakaan kerja.
2. Kesehatan mental
kesehatan mental karyawan menjadi suatu perhatian khusus karena semakin kompleksnya
permasalahan yang dihadapi suatu organisasi. Tekanan mental atau stres kerja (work stress)
bukan suatu hal yang sedikit terjadi karena perkembangan teknologi yang menimbulkan
tuntutan berbagai perubahan yang harus dilakukan dalam suatu organisasi. Program ini
sama halnya seperti penanganan pada pemeliharaan kesehatan fisik Kebanyakan
perusahaan sudah menaruh perhatian pada penanganan ketegangan dan tekanan
kehidupan modern, yang pada gilirannya berakibat pada gangguan-gangguan mental yang
dihadapi banyak karyawan.
Penyebab stres
Kebanyakan karyawan yang mengalami stres diakibatkan oleh empat faktor, antara lain
supervisor, salary, security, dan safety (disebut 45). Sempitnya wawasan supervisor dibarengi
dengan aturan-aturan yang kaku dan tekanan-tekanan yang tiada henti untuk mencapai
jumlah produksi tinggi dapat menimbulkan stres. Sering para atasan memaksa para bawahan
bekerja tidak sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki dan tidak
memenuhi kebutuhan-kebutuhan para karyawan, sehingga stres tidak dapat dihindarkan
Akibat stres
Setiap orang dalam organisasi sangat rentan terhadap stres, namun jika stres dibiarkan
sampai lama sehingga stres menjadi parah dapat membahayakan jiwa pekerja. Banyak bukti
menunjukkan bahwa stres yang parah dan berkepanjangan dapat berakibat pada sulit tidur,
gangguan pencernaan, kepala pusing, penyakit jantung, stroke, sampai pada kematian.
Banyak hasil penelitian yang menunjukkan, sebesar 70 persen karyawan mengalami stres
kerja dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang terendah sampai mengalami sakit jantung
koroner dan stroke.
Terdapat pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai
tenaga kerja, bahwa tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral agama.
Sebagai tujuan, menaruh perhatian atas keschatan karyawan membuat mereka merasa
dihargai sebagai manusia sehingga akan menumbuhkan semangat kerja yang lebih tinggi.
Tujuan pelayanan kesehatan kerja, tertera pada Peraturan Menteri Tenaga
Kerja nomor Per-01/Men/1979
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri dengan pekerjaannya.
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul
dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemapuan fisik lenaga kerja.
4. Memberikan pengobatan dan pera watan serta rehabilitasi. bagi tenaga Kerja
yang menderita sakit.