Npm : 140410041
1
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Konsep keselamatan dan kesehatan kerja bukan sesuatu yang baru bagi
banyak perusahaan dan menjadi tanggung jawab perusahaan untuk melindungi
karyawanya. Keselamatan dan kesehatan kerja sesuatu yang diinginkan oleh
setiap anggota dan organisasi.
Pada umumnya, kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor utama, antara
lain, manusia dan lingkunganya. Faktor manusia berkaitan dengan tindakan tidak
aman karena mengabaikan peraturan dan ketentuan kerja. Disisi lain, kecelakaan
kerja dapat juga terjadi akibat kondisi tidak aman dari lingkungan kerja dan yang
menyangkut peralatan peralatan kerja yang memberikan kejadian yang lebih
tinggi frekuensinya dibandingkan dengan faktor manusia.
2
2. Tiga alasan pentingya program keselamatan kerja
1. Moral
Manusia merupakan mahluk termulia di dunia, oleh karena itu
sepatutnya manusia memperoleh perlakuan yang terhormat dalam
organisasi. Manusia memiliki hak untuk memproleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan serta perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan nilai-nilai agama
(undang-undang republik indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenaga kerjaan).
2. Hukum
Alasan lain yan sama pentingnya dengan moral, terdapat juga
alasan hukum yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Undang-undang tentang ketenagakerjaan merupakan jaminan bagi setiap
pekerja untuk menghadapi resiko kerja yang dihadapinya yang
ditimbulkan pekerjaan.
3. Ekonomi
3
dapat dihitung besarnya tingkat kecelakaan kerja, frekuensi kecelakaan kerja dan
tingkat kegawatan.
Dengan ketentuan, untuk 100 pekerja tetap adalah 200.000 (40 jam
seminggu x 50 minggu).
Dewasa ini terlihat semakin tingginya kecelakan kerja yang dialami para
pekerja diberbagai negara didunia. Dewan keselamatan kerja nasional amerika
serikat mencatat lebih dari 14000 kematian dan melebihi 2 juta luka-luka akibat
kecelakaan kerja.
4
bekerja. Di indonesia, konsep tentang keselamatan dan kesehatan kerja sudah ada
sejak era pemerintah kolonial belanda. Pada tahun 1908 telah diterbitkan
veiligheids reglement Staatsblad nomor 406 tahun 1910. Atas dasar itu, akan
diterbitkanya beberapa produk hukum yang memberikan jaminan dan
perlindungan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Tujuan utama dari Sistem Management Dan Kesehatan Kerja suatau tindakan
pengelolaan aktivitas-aktivitas organisasi untuk mengurangi atau menghilangkan
resiko kecelakaan kerja dialami para anggota organisasinya untuk mencapai
keamnan dan kenyamanan kerja dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien
5
dan efektif. Berdasarkan menteri tenaga kerja nomor per.05/men/1996 pasal 2,
seabagai tujuan dan sasaran dari sistem amanagement keselamatan dan kesehatan
kerja ditempat kerja dengan melibatkan unsur management, tenaga kerja, dan
lingkungan kerja, yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
6
3. menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja efektif
ediperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan, dan sasaran keselamatan
dan kesehatan kerja.
4. mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja, serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
5. meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem
management keselamatan dan kesehatan kerja secara berkesinambungan
dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
7
Berdasarkan kejadian kejadian yang telah terjadi pada berbagai peristiwa
yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja, antara lain perilaku karyawan itu
sendiri, kondisi yang tidak aman, dan tindakan tidak aman.
Tindakan tidak aman timbulnya kecelakaan kerja akibat faktor manusia seperti
melaksanakan pekerjaan tidak mengikuti petunjuk penggunaan alat atau material,
tidak menggunakan pelindung diri, membuang benda sembarangan, tidak
mengamankan peralatan dengan baik, bekerja pada posisi dan kecepatan tidak
aman, dan bekerja dengan ceroboh.
8
2. Usia. Faktor usaha sangat menentukan tinggi rendahnya timbulnya
kecelakaan kerja, sehingga perlu di buat batasan usia seseorang
karyawan untuk bekerja .
3. Pengetahuan dan ketrampilan. Karyawan yang memiliki pengetahuan
dan pengalaman terbatas atas suatu pekerjaan akan memiliki
kecenderungan untuk mengalami kecelakaan kerja yang tinggi.
4. Kemampuan Persepsi vs Gerak. Faktor ini merupakan dua faktor yang
berbeda arah tindakan, bila kesalahan dalam arah tindakan akan
menimbulkan kecelakaan.
5. Minat Pekerja. Setiap orang memiliki minat pekerja, kesalahan dalam
memilih pekerjaan akan menyebabkan tingkat kecelakaan kerja yang
tinggi.
1. Pendidikan karyawan
Tujuan utama bidang keselamatan kerja adalah mencegah timbulnya
kecelakaan kerja yang dialami karyawan.
2. Mengurangi kondisi yang tidak aman
Kebanyakan timbulnya kecelakaan kerja diakibatkan situasi dilingkungan
kerja, seperti menggunakan peralatan yang tidak aman, kurangnya
penerangan, dan lain sebagainya.
3. Seleksi dan penenempatan kerja
Seleksi karyawan merupakan proses untuk mencari pekerja yang sesuai
dengan sifat-sifat pekerjaan. Selanjutnya ditentukan apakah hasilnya
berkaitan dengan kecelakaan kerja. Beberapa jenis tes yang sering
dijelaskan berikut :
9
a) Tes Kepribadian Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan
kerja karyawan dengan lingkunganya.
b) Tes koordinasi otot tes yang dilakukan untuk mengetahui
koordinasi anggota tubuh untuk kepentingan pekerjaanya.
c) Tes kemampuan visual tes yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan penglihatan seseorang untuk kepentingan pekerjaanya.
4. Pelatihan Karyawan
Pada berbagai bidang pekerjaan, pengalaman kerja merupakan salah satu
faktor penentu keamanan kerja bagi karyawan.karena itu, pelatihan dapat
sebagai pengganti pengalaman kerja.
5. Kualitas Supervisor
Pengawasan atas pekerjaan karyawan dalam perusahaan sangat
menentukan hasil kerja dan keamanan kerja karyawan. Namun, tidak
sedikit terjadi bahwa kurangnya kualitas supervisor dapat menyebabkan
timbulnya kecelakaan kerja.
6. Ergonomik berbagai jenis peralatan yang digunakan untuk memperoleh
hasil kerja yang diinginkan, kesalahan dalam menggunakan peralatan dan
lingkungan lain yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut dapat
menyebabkan kecelakaan kerja.
10
dari masalah kesehatan, tingginya tingkat absensi dan perputaran kerja, dan
produktivitas yang rendah menyebabkan kerugian yang dialami perusahaan.
1. Kesehatan fisik
2. Kesehatan Mental
11
Untuk mencegah kondisi kesehatan kerja karyawan, perlu dilakukan pemeriksaan
kesehatan karywan secara rutin, sebelum kerja, dan khusus yang bertuang pada
peraturan menteri tenaga kerja nomor per-02/men/1979tentang pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja.
12
(STUDI KASUS)
Bahkan menurut penelitian world economic forum pada tahun 2006, angka
kematian akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 17-18 untuk setiap 100.000
pekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelola sebagaimana dengan
aspek lainnya dalam perusahaan seperti operasi, produksi, logistik, sumber daya
manusia, keuangan dan pemasaran. Aspek K3 tidak akan bisa berjalan seperti apa
adanya tanpa adanya intervensi dari manajemen berupa upaya terencana untuk
mengelolanya. Karena itu ahli K3 sejak awal tahun 1980an berupaya meyakinkan
semua pihak khususnya manajemen organisasi untuk menempatkan aspek K3
setara dengan unsur lain dalam organisasi. Hal inilah yang mendorong lahirnya
berbagai konsep mengenai manajemen K3. Menurut Kepmenaker 05 tahun 1996,
Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan/desain, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan, bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
13
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis mengangkat dan menulis
dalam suatu karya ilmiah yang berjudul
14
Pertanyaan
1. Jelasan tanggung jawab supervisor dalam keselamata dan kesehatan
kerja ?
2. Jelaskan alasan-alasan penting dalam kesehatan kerja ?
3. Jelaskan tujuan dan manfaat dari keselamatan kerja ?
4. Jelaskan yang dimaksud dengan keselamatan dan kesehatan kerja ?
5. Jelaskan sistem management keselamatan dan kesehatan kerja,
jelaskan dengan tujuanya ?
15