BAB 11: ASPEK HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kesehatan kerja didefinisikan sebagai upaya perlindungan pekerja, orang lain di tempat kerja, dan sumber produksi agar selalu dalam keadaan selamat selama dilakukan proses kerja. Sedangkan kerja diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi masalah-masalah kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat pekerja. Menyeluruh dalam arti upaya-upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif, higiene, penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya, serta upaya lainnya. The Joint ILO/WHO Committee on Occupation Health telah menetapkan tujuan dari K3 antara lain: 1. Memberikan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan ke tingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun kesejahteraan sosial masyarakat pekerja di semua lapangan kerja. 2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan kerjanya. 3. Memberi perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan. 4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi K3
1. Lingkungan kerja 2. Peralatan yang digunakan 3. Bahan yang digunakan 4. Keadaan dan kondisi tenaga kerja 5. Metode kerja
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 05 Tahun 1996 Tentang Audit Sistem Manajemen Pasal 1 poin a, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yaitu bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Aspek Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sumber-sumber hukum yang menjadi dasar penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja 2. Undang-undang No. 13 Tahin 2003 Tentang Tenaga Kerja 3. Undang-undang No. 8 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Konsumen 4. Undang-undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) 5. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan khususnya pada Pasal 23 6. Undang-undang Higiene Perusahaan No. 3 Tahun 1969 Tentang Persetujuan Konvesi ILO No. 120 7. Undang-undang Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2003 8. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung 9. Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009