Anda di halaman 1dari 11

Makalah kesehatan dan keselamatan kerja

1. 1.

MAKALAH

UNDANG-UNDANG

TAMBANG

&

KESELAMATAN

DAN

KESEHATAN KERJA Sasaran Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Nama Kelompok 2: Getrisman Helim (16525) Maldi Yakin (16527) Derra Citra
Wulan (16522) Atmaji Tri Nugroho (16555) Hafif Milhuda (16545) Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2011
2. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia persaingan terbuka
pada era globalisasi ini , masyarakat dan internasional menerapkan standart
acuan terhadap berbagai hal terhadap industri seperti kualitas, manajemen
kualitas, manajemen lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja.
Apabila saat ini industri pengekspor telah dituntut untuk menerapkan Manajemen
Kualitas (ISO-9000, QS-9000) serta Manajemen Lingkungan (ISO-14000) maka
bukan tidak mungkin tuntutan terhadap penerapan Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan kerja juga menjadi tuntutan pasar internasional. Untuk menjawab
tantangan tersebut Pemerintah yang diwakili oleh Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi telah menetapkan sebuah peraturan perundangan mengenai
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomuor : PER.05/MEN/1996. B. Tujuan
Tujuan Umum: Untuk mengetahui sasaran dalam pengelolaan management
kesehatan dan keselamatan kerja Tujuan Khusus: Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Undang-Undang Tambang & Kesehatan dan keselamatan kerja C.
Rumusan Masalah 1. Apa itu management keselamatan dan kesehatan kerja? 2.
1

Alasan pentingnya management keselamatan dan kesehatan kerja? 3. Standar


keselamatan dan kesehatan kerja? 4. Sasaran dari management keselamatan
dan kesehatan kerja? 5. Manfaat dari penerapan SMK3?
3. 3. 6. Bagaimana pengawasan k3 dan operasi pertambangan? BAB II ISI A.
Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja Management keselamatan dan
kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang
meliputi

struktur

organisasi,

perencanaan,

tanggungjaeab,

pelaksanaan,

prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan,


penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Tugas-tuuga manajemen kesehatan dan keselamatan kerja umumnya adalah
perencanaan,pelaksanaan, pengontrolan, dan sebagainya juga berlaku dalam
manejemen ini.Sasaran akhir dari manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
adalahh untuk mengikutsertakan seluruh pekerja dan pihk terkait lainnya dalam
usaha mencegah terjadinya kecelajkaan kerja dan penyakit akibat kerja, dan
lingkungan yang aman dan kondusif. Seseorang pimpinan tertinggi dari suatu
perusahaan haruslah memberi perhatian penuh terhadap aspek kesehatan dan
keselamatan kerja para karyawannya. Tujuan Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Secara simultan dapat dijelaskan bahwa tujan manajemen ini
adalah untuk: a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
sehingga perusahaan dapat: b) Menghindari kemungkinan bertambahnaya
proses produksi baik secara langsung atau tidak langsung dan hal itu dapat: c)
2

Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Berupa pengawasan


terhadap unsur-unsur produksi, yakni 4 M + E Man (manusia)

4. 4. Material (bahan) Machine (mesin) dan Method (cara kerja) Environment


(lingkungan) Dalam rangka mengeliminir atau meminimalisir resiko-resiko
tersebut,

perlu

diadakan

berbagai

aturan,

baik

itu

mengenai

aturan

teknis/administratif maupun aturan keselamatan kerja. Dengan demikian


diharapkan akan terujud suatu iklim usaha yang kondusif dan diharapkan
sekaligus akan membangkitkan minat investor untuk berinvestasi di tempat kita.
Keselamatan kerja adalah suatu usaha nyata untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, sehingga pihak pengelola
perusahaan tidak perlu mengadakan pengeluaran untuk penanganan akibat dari
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja tersebut. Jika kondisi itu tercapai
tentulah proses produksi akan lancar dan sekaligus produktifitas kerja akan
meningkat dan pada akhirnya baik secara langsung atau tak langsung
pendapatan dan kesejahteraan karyawan akan meningkat. B. Alasan Pentingnya
Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1. Alasan Hukum ( Legal
Complience ) Pemerintah Republik Indonesia mengatur masalah keselamatan
kerja diperusahaan tertuang pada UU No. 1 Tahun 1970. Undang Undang ini
merupakan dasar pengelolaan keselamatan kerja. Disamping itu, juga tertuang
dalam Keputusan Menteri Pertambangan No.555k/26/M.PE/1995. Keputusan ini
lebih jauh mengatur keselamatan kerja di tambang. Kedua peraturan diatas,
disamping peraturan lainnya, menuntut para pemimpin perusahaan memenuhi
peraturan tersebut. 2. Alasan Ekonomi ( Business Reason ) Semua perusahaan
3

bisnis adalah profit yang menjadi target utama. Mengendalikan bahaya berarti
mengurangi resiko kecelakaan, dan ini berarti membantu menaikkan profit
perusahaan. 3. Alasan Moral ( Moral Complience ) Dalam Undang Undang
Dasar Tahun 1945 ( UUD 1945 ), dikatakan bahwa Tiap tiap warga negara
berhak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Hal ini berarti lingkungan kerja yang nyaman, bersih, sehat dan hygiene adalah
tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi dalam meningkatkan suasana pekerjaan
yang layak bagi karyawan.
5. 5. C. Standar kesehatan dan keselamatan kerja 1. Mencegah dan mengurangi
kecelakaan

2.

Mencegah,mengurangi

dan

memedamkan

kebekaran

3.

Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran 4. Mencegah dan mengurangi


bahaya peledakan 5. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diripada
waktu kebakaran atau kejadian brbahaya lain 6. Memberi pertolongan pada
kecelakaan 7. Memberi alat perlidungan diri kepada pekerja 8. Mencegah dan
mengendalikan

timbulnya

penyakit

akibat

kerja,

baik

pisik

maupun

psikis,keracunan,infeksi dan penularan 9. Memperoleh penerangan yang cukup


dan sesuai 10. Menyelenggarakan udara yang cukup, suhu kelembaban udara
yang baik 11. Memelihara kebersihan dan kerapian tempat kerja 12. Memperoleh
keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja 13. Mengamankan dan
memperlancar

pengangkutan

orang,

hewan,

tanaman

dan

barang

14.

Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan 15. Mengamankan dan


memperlancar pekerjaan bongkar muat,perlakuan dan penyimpanan barang 16.
Mencegah terkena listrik yang berbahaya 17. Menyesuaikan dan menggunakan
4

pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya D. Sasaran Management


Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tujuan dan sasaran sistem Manajemen K3
adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak
sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Jika seorang
pekerja (karyawan) melakukan tugasnya dengan metoda dan prosedur kerja
yang baik dan benar, serta dalam lingkungan kerja yang aman, pastilah ia akan
terhindar dari kemungkinan mengalami kecelakaan dan penyakit akibat
pekerjaan itu.
6. 6. Kita sadari bahwa kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian berupa luka
ringan, luka berat, kematian atau kerugian moril dan materi. Selain kerugian itu
akan berdampak secara pribadi kepada karyawan tersebut, kecelakaan kerja
juga akan menimbulkan dampak bagi perusahaan yang bersangkutan. Seprti jam
kerja yang tidak lagi optimal, target produksi yang tidak tercapai dan lain
sebagainya. Namun, bila dalam suatu perusahaan tidak terjadi kecelakaan kerja
dan tidak ada karyawan yang menderita sakit karena kerja, maka jelas tidak aka
nada ganggguan dalam proses produksi atau tidak ada hal-hal yang
menyebabkan biaya produksi meningkat. Akibatnya, tentu saja perusahaan bisa
saja meningkatkan kesejahteraan karyawannya, seperti kenaikan gaji. Kenaikan
gaji tentu saja bermanfaat bagi keluarga karyawan itu sendiri dan meningkatkan
kesejahteraan orang-orang di sekitarnya. E. Manfaat Dari System Kesehatan
dan Keselamatan Kerja Karena SMK3 bukan hanya tuntutan pemerintah,
masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga tanggung jawab
5

pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain
itu penerapan SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri kita antara
lain : Manfaat Langsung : 1. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan
kerja. 2. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja. 3.
Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa
aman dalam bekerja. Manfaat tidak langsung : a. Meningkatkan image market
terhadap perusahaan. b. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan
dan perusahaan. c. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik,
sehingga membuat umur alat semakin lama. F. Pengawasan K3 dan Operasi
Pertambangan Pengawasan K3 Pertambangan dilaksanakan dengan tujuan
menghindari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Ruang lingkup K3
pertambangan meliputi:
7. 7. 1. Keselamatan kerja, Yang dimaksud keselamatan kerja antara lain berupa: a.
Manajemen risiko, b. Program keselamatan kerja, c. Pelatihan dan pendidikan
keselamatan kerja, d. Administrasi keselamatan kerja, e. Manajemen keadaan
darurat, f. Inspeksi dan Audit keselamatan kerja, g. Pencegahan dan
penyelidikan kecelakaan. 2. Kesehatan kerja, Yang dimaksud kesehatan kerja
antara lain berupa: a. Program kesehatan kerja b. Pemeriksaan kesehatan
pekerja, c. Pencegahan penyakit akibat kerja, d. Diagnosis dan pemeriksaan
penyakit akibat kerja e. Hiegiene dan sanitasi, f. Pengelolaan makanan,
minuman dan gizi kerja, g. Ergonomis. 3. Lingkungan Kerja, Yang dimaksud
kesehatan kerja antara lain berupa: a. Pengendalian debu, b. Pengendalian
kebisingan, c. Pengendalian getaran, d. Pencahayaan, e. Kualitas udara kerja
6

(kuantitas dan kualitas) f. Pengendalian radiasi g. House keeping. 4. Sistem


Manajemen K3. Sedangkan pengawasan Keselamatan Operasi Pertambangan
dilaksanakan dengan tujuan menciptakan kegiatan operasi pertambangan yang
aman dan selamat. Ruang lingkup Keselamatan Operasi Pertambangan meliputi:
1. Evaluasi laporan hasil kajian,
8. 8. 2. Pemenuhan standardisasi instalasi, 3. Pengamanan instalasi, 4. Kelayakan
sarana, prasarana dan instalasi peralatan pertambangan 5. Kompetensi tenaga
teknik. Pelaksanaan pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan
dilaksanakan

dalam

bentuk:

a.

Pengawasan

Administratif

Pengawasan

administratif meliputi: 1. Bahan peledak (Format IVi / Rekomendasi) 2. Laporan


kecelakaan (Format IIIi; Vi; Vii; VIIi; VIIIi; IXi) 3. Peralatan (dokumen untuk
perijinan) 4. Persetujuan (dokumen kajian, tinggi jenjang, ventilasi, penyanggaan,
dan lain-lain) 5. Laporan pelaksanaan program K3 (Triwulan) 6. Rencana Kerja
Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL) b. Pengawasan Operasional /
Lapangan

Pengawasan

operasional

lapangan

meliputi:

1.

Inspeksi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Inspeksi dilaksanakan oleh PIT/IT dengan


berkoordinasi dengan pengawas pusat dan daerah berdasarkan prosedur tetap
dan KTT diposisikan sebagai mitra. Contoh objek yang diinspeksi antara lain
area penambangan, haul road, perbengkelan, pabrik, pengolahan, pelabuhan,
fasilitas dan instalasi lainnya. 2. Pemeriksaan / Penyelidikan Kecelakaan 3.
Pemeriksaan / Penyelidikan Kejadian Berbahaya 4. Pengujian Kelayakan Sarana
dan Peralatan 5. Pengujian Kondisi Lingkungan Kerja c. Pengujian kelayakan

peralatan, sarana dan instalasi Pengujian peralatan sarana dan instalasi meliputi:
1. Sistem Ventilasi, 2. Sistem Penyanggaan, 3. Kestabilan Lereng,
9. 9. 4. Gudang Bahan Peledak 5. Penimbunan Bahan Bakar Cair 6. Kapal Keruk 7.
Kapal Isap 8. Alat Angkut Orang, Barang, dan Material 9. Alat Angkat 10. Bejana
Bertekanan 11. Instalasi Pipa 12. Pressure Safety Valve 13. Peralatan Listrik d.
Pengujian/penilaian kompetensi Pengujian/penilaian kompetensi meliputi; 1.
Penilaian kompetensi calon Kepala Teknik Tambang 2. Pengujian kompetensi
Juru Ledak 3. Pengujian Kompetensi Juru Ukur 4. Pengujian Kompetensi
Pengawas Operasional (POP; POM; POU) 5. Pengujian Kompetensi Juru Las
(bekerja sama dengan pihak ke-3) 6. Pengujian Kompetensi Operator alat angkat
(bekerja sama dengan pihak ke-3) Pelaksanaan pengawasan K3 dan
keselamatan operasi pertambangan bukan hanya dilakukan oleh pemerintah
pusat, tetapi juga dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Dekonsentrasi) dan
Pemerintah Kabupaten/Kota (Desentralisasi). Upaya dekonsentrasi pengawasan
K3 dan keselamatan operasi pertambangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Provinsi antara lain: a. Melakukan supervisi terhadap pengawasan K3 dan
keselamatan

operasi

pertambangan

yang

dilakukan

oleh

pemerintah

kabupaten/kota : 1. Hasil Inspeksi 2. Hasil investigasi kecelakaan/kejadian


berbahaya 3. Proses perizinan 4. Rekomendasi b. Melakukan inventarisasi
terhadap: 1. Statistik Kecelakaan 2. Pembelian dan Penggunaan dan stok bahan
peledak 3. Jumlah dan jenis perizinan

10. 10. Sedangkan upaya desentralisasi pengawasan K3 dan keselamatan operasi


pertambangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota antara lain:
a. Kabupaten/kota melakukan pengawasan sesuai kewenangan sebagai daerah
otonom b. Berpedoman kepada peraturan perundangan yang berlaku serta
juklak dan juknis yang ditetapkan oleh pemerintah c. Investigasi bersama daerah
dan pusat untuk kecelakaan berakibat mati
11. 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dengan banyaknya keuntungan dalam
penerapan SMK3 serta standarisasi SMK3 di Indonesia yang cukup representatif
bukankah saatnya bagi Industri Indonesia untuk melaksanakan SMK3 sesuai
PER.05/MEN/1996 baik industri skala kecil, menengah, hingga besar. Sehingga
bersama-sama menjadi industri yang kompetitif, aman, dan Efisien dalam
menghadapi pasar terbuka. B. Saran
12. 12. Daftar Pustaka Abdullah, Rijal. 2009. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Padang:

UNP

Press

Novyanto,

Okasatria.

2008.

www.okasatrianovyanto.blogspot/sistem management k3 di Indonesia. (diakses


pada

tanggal

25Oktober

2011)

Nurdiansyah,

Warid.

2010.

www.waridzone.blogspot/keselamatn dan kesehatan kerja(k3) di pertambangan.


( diakses pada tanggal 25 Oktober 2011) Utami, Andika Putra dkk. 2011.
www.wordpress.com/blog

dosen

kesehatan

masyarakat/Keselamatan

dan

Kesehatan Kerja di Pertambangan.com. (diakses pada tanggal 25 Oktober 2011)


13. 13. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami ucapkan pada Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat- Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
9

makalah ini tepat pada waktunya tanpa keselitan yang berarti. Dalam makalah
ini,

kami

membahas

mengenai

Sasaran

Pengelolaan

Kesehatan

dan

Keselamatan Kerja. Makalah kami ini, juga membahas mengenai system


management K3 di Indonesia, tujuan dari adanya K3 itu sendiri, dan bagaimana
pembinaan management K3 di Indonesia. Kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan. Karena tak ada gading yang tak retak.
Begitupun dengan makalh kami kali ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki segala kekurangannya.
Dan juga kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Padang, 03 Desember 2011 PENULIS
14. 14.

DAFTAR

ISI

Halaman

Depan..i
Kata
pengantar.
.ii

Daftar

isi...iii
Bab I: Pendahuluan..
.1 a.Latar Belakang..
.1

b.

Tujuan...1 c.
Rumusan

Masalah....1

Bab

II:

Isi..2
10

a.

Management

keselamatan

kerja...2

b.

Alasan

dan
pentingnya

kesehatan
management

keselamatan dan kesehatan kerja.3 c. Standar keselamatan dan


kesehatan

kerja.4

d.

Sasaran

dari

management keselamatan dan kesehatan kerja...4 e. Manfaat


dari

penerapan

SMK3.5

f.

Pengawasan k3 dan operasi pertambangan..5


Bab

III:

Penutup...9
a.Kesimpulan...9
b.Saran.9
Daftar
Pustaka.iv

11

Anda mungkin juga menyukai