DOSEN PEMBIMBING
Gina Agustina, SE.,M.M
Disusun oleh :
Ahmad Ginanjar (20210104053)
lima mutiani (20210104046)
Muhammad Rizky Shaputra Sirait (20210104037)
Agung Surya Adhari (20210104016)
Septy Nurcahyani (20210104006)
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada nabi agung MUHAMMAD SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
3.1 Kesimpulan............................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
BABI
PENDAHULUAN
ii
i
mengenai konsumsi atau pemenuhan terhadap kebutuhan manusia.
Menurut Rosyidi,2 konsumsi secara umum diartikan sebagai penggunaan
barang-barang dan jasa-jasa yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan
manusia.
Selanjutnya Sadono Sukirno mendefinisikan konsumsi sebagai
pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga atas barang-barang dan jasa-
jasa akhir dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang
melakukan pekerjaan tersebut.
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan utility (nilai guna) barang dan
jasa. Barang meliputi barang tahan lama dan barang tidak tahan
lama. Barang konsumsi menurut kebutuhannya yaitu kebutuhan primer,
kebutuhan sekunder dan kebutuhan penyempurna. Penggunaan suatu barang
dan jasa yang telah diproduksi, sebagai konsumen, sebagai unit pengkonsumsi
dan peminta yang utama dalam teori ekonomi. Unit yang mengkonsumsi dapat
berupa pembelian suatu barang dan jasa yang dilakukan oleh individu,
kelompok maupun pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik
kebutuhan jasmani maupun rohani.
1.3 TUJUAN
4
2. Menambah wawasan tentang faktor-faktor yang memepengaruhi
prilaku konsumen
3. Menambah pengetahuan tentang pilaku konsumen pendekatan ordinal
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teori konsumsi lahir karena adanya teori permintaan akan barang dan jasa.
Sedangkan permintaan akan barang dan jasa timbul karena adanya keinginan (want)
dan kebutuhan (need) oleh konsumen.
Schiffman dan Kanuk (2000) menyatakan bahwa “perilaku konsumen adalah
perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghentikan konsumsi produk, jasa, dan gagasan”.
Menurut Setiadi (2003) bahwa “perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.”
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2002) bahwa perilaku konsumen
merupakan perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga,
yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Edgeworth. Pendekatan ini menyatakan bahwa kepuasan itu tidak dapat diukur secara
kuantitatif, melainkan sifatnya bertingkat/berjenjang, dan hanya bisa dibandingkan.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar
6
seorang konsumen adalah :
1. Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu
merangking kebutuhan yang dimilikinya.
2. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih
sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan
semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.Pendekatan
ordinal membutuhkan tolak ukur pembanding yang disebut dengan
indeferentkurve. Kurva
Indeferent adalah Kurvayang menghubungkan titik - titik kombinasi
dua macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada
tingkat kepuasan yang sama.
4. Menghubungkan titik - titik kombinasi dua macam barang yang ingin
dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.
Pendekatan ordinal membutuhkan tolak ukur pembanding yang disebut
dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik -
titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada
tingkat kepuasan yang sama.
• Data Berskala Ordinal
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi , tetapiantara data tersebut terdapat
hubungan. Data ordinal, selain memiliki nama (atribut), juga memiliki
peringkat atau urutan. Angka yang diberikan mengandung tingkatan.
Ia digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya.
Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, tetapi
hanya memberikan peringkat saja
• Pendekatan Ordinal
Pendekatan konsumen ordinal adalah pendekatan yang daya
guna suatu barang tidak perlu diukur,cukup untuk diketahui dan konsumen
mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari
mengkonsumsi sekelompok barang.
♦♦♦ Pendekatan nilai guna ordinal
7
Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis
kurva indeference. Manfaat yang diperoleh masyarakat dari
mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitatif/tidak dapat
diukur.Pendekatan ini muncul karena adanya keterbatasan- keterbatasan
yang ada pada pendekatan cardinal, meskipun bukan bearti pendekatan
cardinal tidak memiliki kelebihan.
♦♦♦ kelemahan pendekatan ordinal
Kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur
dengan satuan kepuasan pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit
dilakukan.
♦♦♦ persamaan kardinal dan ordinal
Persamaan cardinal dan ordianal yaitu sama-sama
menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang- barang
yag harganya tertentu dengan pendapatan konsimen yang tertentu pula
agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utulityjPendekatan ordinal
membutuhkan tolak ukur pembanding yang disebut dengan indeferent
kurve. Kurva indeferent adalah kurva yang menghubungkan titik-titik
kombinasi dua macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang
individu pada tingkat yang sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perilaku konsumen ini didasarkan pada teori perilaku konsumen Yang
menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapat yang diperolehnya, dapat
membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai keputusan tertentu sesuai dengan
apa yang di harapkannya. Menurut pendekatan ordinal daya guna sesuatu barang tidak
perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi
rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dan juga dalam teori prilaku konsumen dengan pendekatan ordinal memiliki
beberapa asumsi dasar seorang konsumen yaitu : Konsumen rasional, kepuasan
konsumen yang dapat diurutkan,Konsumen menyukai yang lebih banyak
8
dibandingkan yang lebih sedikit, dan menghubungkan titik - titik kombinasi dua
macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan
yang sama.
3.2 SARAN
Untuk mencegah agar tidak terjadinya keselahpahaman dalam materi yang
dipaparkan, penulis berharap pembaca bisa membaca materi sampai dengan selesai
dan sampai bisa memahami apa tujuan dari makalah ini dibuat.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/05/teori-pendekatan-kardinal-dan-
ordinal.html
1
0