Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

KONSUMSI

DOSEN PENGAMPU: CHARLES FRANSISCUS AMBARITA S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1

ANNISAH SAAJIDAH (7223240028)


ERA WIDYA BR SINAGA (7223240017)
JULIO RIKKY PASARIBU (7223240018)
MELANI MANGINAR SIRAIT (7223240019)
NOVITA HOTMA ULI SITANGGANG (7223240026)
PUTRI ANDINI NASUTION (7221240006)
RACHEL MEYLANI SITUMORANG (7223240005)
RELLI ANISMA HUTABALIAN (7223240020)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
karunia serta taufik hidayah-Nya, dan juga kepada bapak Charles Fransiscus Ambarita
S.Pd.,M,Si sebagai dosen pengampu yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga
makalah ini dengan judul “Konsumsi” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis menyadari
masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Penulis sangat berharap dengan adanya makalah
ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kepada pembaca. Selain itu makalah ini
juga diharapkan nantinya dapat menjadi ilmu dan referensi baru bagi yang membaca.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Penulis
juga yakin makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran
dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Medan, 26 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Konsumsi ........................................................................................ 3

2.2 Ciri-ciri atau Karakteristik Konsumsi ............................................................... 4

2.3 Tujuan Konsumsi .............................................................................................. 5

2.4 Teori Konsumsi ................................................................................................. 6

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi .................................................. 8

2.6 Masalah dan Tantangan dalam Konsumsi ........................................................ 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan konsumsi tidak akan pernah bisa lepas dari kehidupan manusia karena
kebutuhan manusia tidak terbatas dan manusia harus dapat memenuhi setiap kebutuhannya.
Namun pada hakikatnya manusia selalu saja merasa kurang atau selalu merasa tidak puas akan
sesuatu. Apabila satu kebutuhan sudah terpenuhi maka kebutuhan lain akan muncul. Barang-
barang yang dahulu dianggap kebutuhan sekunder, berubah menjadi kebutuhan primer, dan
barang-barang mewah telah menjadi kebutuhan sekunder, bahkan cenderung menjadi kebutuhan
primer. Konsumsi juga sangat berpengaruh terhadap stabilitas perekonomian. Semakin tinggi
konsumsi, semakin tinggi pula perubahan kegiatan ekonomi.

Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang secara langsung dapat menggunakan barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan memperoleh kepuasan yang dapat
berakibat menghabiskan nilai guna barang atau jasa. Sebagaimana yang terjadi pada masyarakat
perkotaan yang sering sekali megalami masalah konsumsi yang senangtiasa berubah-ubah.
Mengenai perilaku konsumsi, sebagian konsumen menyatakan kebutuhan dan keinginannya,
namun tidak memahami motivasi mereka secara lebih mendalam, apakah barang yang dibeli
sesuai dengan kebutuhan atau hanya sebagai keinginan yang hanya dinilai sebagai alat pemuas
saja sehingga sering pula bereaksi tidak sesuai dengan kebutuhan. Dalam kehidupan sehari-hari
manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya secara terus menerus, karena memang
pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan dan tidak akan pernah puas. Kebutuhan
manusia dapat terpenuhi salah satunya melalui kegiatan konsumsi, dimana konsumen akan
mengalokasikan kekayaannya untuk pemenuhan kebutuhan. Konsumen mengkonsumsi
kebutuhan tersebut juga didasari faktor-faktor pendukung, yang mencakup pendapatan yang
tinggi dan kebiasaannya atau gaya hidup setiap konsumen.Seseorang akan terus menambah
proporsi konsumsinya sebanding dengan tingkat pertambahan dari penghasilan yang diterimanya
sampai batas tertentu.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa pengertian Konsumsi?


2. Apa ciri-ciri atau karakteristik dari konsumsi?
3. Apa tujuan dari konsumsi?
4. Apa saja teori-teori konsumsi?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengruhi konsumsi?
6. Apa saja masalah dan tantangan dalam konsumsi?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah adalah sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu pengertian konsumsi.


2. Untuk mengetahui ciri atau karakteristik dari konsumsi.
3. Untuk mengetahui tujuan dari konsumsi.
4. Untuk mengetahui teori-teori konsumsi.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi.
6. Untuk mengetahui apa saja masalah dan tantangan dalam konsumsi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu
benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara
langsung. Orang yang menjalankan kegiatan konsumsi disebut sebagai konsumen. Konsumen
adalah pemakai barang dan atau jasa. Kondisi pendapatan seseorang atau rumah tangga akan
mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, maka makin banyak jumlah
barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah barang
yang dikonsumsi.

Agar lebih memahami apa arti konsumsi, berikut ini pengertian konsumsi menurut pendapat
para ahli:

1. T. Gilarso (2003). Menurut Gilarso pengertian Konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan
akhir dari seluruh kegiatan ekonomi masyarakat.
2. Gregory Mankiw (2007). Menurut Mankiw pengertian konsumsi adalah pembelanjaan
barang dan jasa oleh rumah tangga. Yang dimaksud dengan barang adalah barang rumah
tangga yang sifatnya tahan lama meliputi, perlengkapan, kendaraan, dan barang yang
tidak tahan lama, contohnya makanan dan pakaian. Pembelanjaan jasa yang dimaksud
adalah barang yang tidak berwujud konkret, contohnya pendidikan.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut Kamus Besar Ekonomi (KBBI), arti
kata konsumsi adalah tindakan manusia untuk menghabiskan atau mengurangi kegunaan
(utility) suatu benda baik secara langsung atau tidak langsung – pada pemuasan terakhir
dari kebutuhannya.
4. Samuelson dan Nordhaus (2001). Menurut Samuelson dan Nordhaus konsumsi adalah
pengeluaran yang dilakukan guna memenuhi pembelian barang dan jasa untuk
mendapatkan kepuasan maupun untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumsi digolongkan
menjadi dua yakni konsumsi rutin dan konsumsi yang sifatnya sementara. Konsumsi
yang sifatnya rutin memiliki arti sebagai pengeluaran yang dilakukan untuk pembelian

3
barang maupun jasa secara berulang ulang selama bertahun-tahun. Sedangkan arti
konsumsi sifatnya sementara adalah setiap tambahan yang sifatnya tidak terduga dalam
konsumsi rutin.

2.2 Ciri-ciri atau Karakteristik Konsumsi

Tidak semua orang bisa mengenali jenis kegiatan konsumtif yang dilakukan tanpa mengetahui
ciri-ciri dari kegiatan tersebut. Salah satunya adalah saat melakukan kegiatan ekonomi ini, banyak
orang tidak menyadarinya. Berikut ini merupakan ulasan mengenai ciri-ciri dari kegiatan konsumtif:

1. Dilakukan Secara Langsung


Ciri-ciri kegiatan konsumsi yang pertama adalah kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan
secara langsung. Dengan tujuan agar bisa memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Selain kebutuhan, kegiatan konsumtif juga dilakukan untuk memenuhi kepuasan
masyarakat. Akan tetapi pada dasarnya manusia tidak akan pernah merasa yang namanya sebuah
kepuasan. Di mana kepuasan ini tidak memiliki batas sesuai yang diharapkan. Karena manusia atau
masyarakat selalu ingin mencoba hal yang baru. Contoh kecil dari hal tersebut misalnya jika
masyarakat tersebut sudah memiliki sebuah motor namun ingin juga memiliki sebuah mobil.
Sehingga pada saat memiliki mobil sudah tidak menggunakan motor lagi.

2. Barang Kegiatan Konsumsi


Didapat Dari Pembelian atau Pengorbanan Untuk memakai barang konsumsi terlebih dahulu
harus melakukan sebuah pengorbanan seperti pembelian barang tersebut di toko. Seperti untuk
mendapatkan tas, baju, celana, maupun hal lainnya bisa di dapatkan dalam sebuah toko yang ada di
sekitar kita.Selain di toko, barang konsumsi ini bisa didapat dari warung-warung sekitar.

3. Barang dan Jasa yang Digunakan Selalu Berkurang


Selanjutnya adalah barang dan jasa dari kegiatan konsumsi ini jika digunakan nilai yang dimiliki
akan selalu berkurang atau habis. Di mana barang tersebut seperti contoh yang telah disebutkan
sebelumnya yakni buku maupun pakaian.Karena buku tersebut selalu digunakan untuk menulis

4
seperti menulis tugas sekolah. Selain itu, pakaian juga memiliki nilai yang berkurang jika
digunakan.Karena memang pakaian ini tidak selamanya bertahan lama akibat benang yang secara
perlahan akan rapuh. Hal tersebut diakibatkan karena sering dicuci dan terkena sinar matahari
secara langsung. Oleh karena itu, pakaian ini termasuk barang yang nilai nya akan berkurang secara
perlahan.

4. Memiliki Nilai yang Bermanfaat


Masalah barang atau produk dari kegiatan konsumsi ini memiliki nilai yang sangat bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Tujuan dari penggunaan barang atau produk ini bisa
menyebabkan nilai barang tersebut berkurang karena sering dimanfaatkan.

2.3 Tujuan Konsumsi

Pada dasarnya, tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi
tak hanya itu,tujuan konsumsi lainnya diantaranya:

1. Menghabiskan atau Mengurangi nilai Guna Suatu Barang Sekaligus. Hal-hal yang
termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara
sekaligus adalah barang-barang yang habis pakai atau tidak barang-barang yang tidak
dapat bertahan lama. Yaitu seperti makanan dan minuman. Karena jika tidak dihabiskan
dalam waktu sekaligus, maka bahan-bahan tersebut akan rusak, basi, dan kadaluarsa
sehingga tidak memiliki nilai guna lagi.
2. Mengurangi Nilai Guna Suatu Barang dan Jasa Secara Bertahap. Hal-hal yang termasuk
ke dalam klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap adalah
misalnya penggunaan barang yang tidak habis dalam jangka waktu singkat. Yaitu seperti
mobil, motor, pakaian, furniture rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, dan
sebagainya. Untuk mengurangi nilai guna barang-barang tersebut memerlukan waktu
yang cukup lama dan bertahap.
3. Pemenuhan Kebutuhan Jasmani dan Rohani. Adanya tujuan utama dalam sebuah
kegiatan pada konsumsi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental

5
mereka. Kebutuhan fisik seperti minum atau makan, olahraga dan lainnya. Sambil
melakukan kebutuhan spiritual seperti hiburan, membaca, ibadah, buku dan lain
sebagainya.
4. Memuaskan Kebutuhan Secara Fisik. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
fisik, seperti seseorang yang membeli produk pelangsing agar tubuh tetap langsing dan
ideal, atau mengonsumsi obat-obatan sebagai dalam sebuah kecantikan, dan dapat
membeli pakaian bagus untuk terlihat cantik dan elegan hingga untuk memenuhi
kebutuhan fisik dengan cara langsung. Oleh sebab itu, kebutuhan fisik merupakan suatu
hal yang penting bagi manusia. Termasuk di dalamnya aktivitas fisik yang dapat
Grameds baca pada buku Aktivitas Fisik Motorik dan Pengembangan Kecerdasan
Majemuk Usia Dini oleh Panggung Sutapa.
5. Mendukung Aktivitas Produksi. Keinginan manusia untuk mengkonsumsi produk barang
dan jasa tertentu dapat mendorong terjadinya aktivitas produksi. Kedua aktivitas ini akan
saling menguntungkan seluruh pihak yang terlibat, yakni pihak yang memproduksi dan
menginginkan keuntungan serta pihak yang mengkonsumsi dan menginginkan kepuasan.
6. Membantu Menyesuaikan Rumusan Tarif Upah Minimum untuk Pekerja. Aktivitas
konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat digunakan pemerintah sebagai tolok ukur
untuk menyesuaikan rumusan tarif upah minimum. Selain itu, aktivitas ini juga bisa
dijadikan acuan penentuan tarif pajak serta rasio anggaran belanja negara.
7. Sebagai Titik Awal dan Akhir Kegiatan Ekonomi. Perilaku konsumsi masyarakat juga
menempati posisi penting dalam kegiatan ekonomi karena berperan sebagai titik awal
sekaligus titik akhir kegiatan tersebut. Seseorang yang menginginkan ponsel baru,
misalnya, akan membeli ponsel tersebut dan memulai suatu transaksi dalam kegiatan
ekonomi. Setelah ponsel dimiliki dan keinginannya terpenuhi, kegiatan ekonomi pun
otomatis berakhir pada titik itu.

2.4 Teori Konsumsi

Mengenali teori juga penting dipahami selain memahami pengertian konsumsi. Berikut ini
adalah beberapa teori konsumsi yang sering digunakan, yaitu:

6
A. Teori Konsumsi Siklus Hidup

Teori konsumsi siklus hidup merupakan teori konsumsi yang dikembangkan oleh Franco
Madigliani, Albert Ando, dan Richard Blumberg yang dikemukakan pada tahun 1950. Teori ini
berpendapat bahwa kegiatan ekonomi adalah kegiatan seumur hidup. Menurut teori siklus hidup,
faktor sosial ekonomi seseorang atau rumah tangga sangat mempengaruhi pola konsumsi
orangatau rumah tangga tersebut.

B. Teori Pendapatan Permanen

Teori pendapatan permanen meyakini bahwa pendapatan yang mempengaruhi tingkat konsumsi.
Perbedaannya terletak pada pernyataan yang menyatakan bahwa tingkat konsumsi mempunyai
hubungan proporsional dengan pendapatan permanen. Pendapatan permanen ini adalah tingkat
pendapatan rata-rata yang diekspektasi/diharapkan dalam jangka panjang.

C. Teori Pendapatan Relatif

Teori pendapatan relatif merupakan teori yang dikembangkan oleh James Duessenberry pada
tahun 1949. Teori ini lebih memperhatikan aspek psikologis rumah tangga dalam menghadapi
perubahan pendapatan. Inti dari teori konsumsi pendapatan relatif adalah tingkat konsumsi
masyarakat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan disposabel di masa yang lalu, terutama tingkat
pendapatan tertinggi yang pernah dicapai, karena pola konsumsi saat ini masih dipengaruhi pola
konsumsi yang lalu.

D. Teori Konsumsi Keynes

John Maynard Keynes lewat bukunya berjudul The General Theory of Employment, Interest, and
Money mengemukakan suatu teori konsumsi yang disebut teori pendapatan absolut tentang
konsumsi atau lebih dikenal dengan hipotesis pendapatan absolut.Teori konsumsi dari Keynes
tersebut didasarkan atas dasar hukum psikologis yang mendasar tentang konsumsi, yang
mengatakan apabila pendapatan mengalami kenaikan, maka konsumsi juga akan mengalami
kenaikan, tetapi dengan jumlah yang lebih kecil. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata akan
semakin kecil apabila tingkat pendapatan naik.Kecenderungan menabung rata-rata akan semakin
besar apabila pendapatan naik.

7
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

1. Faktor Internal

Faktor internal berarti faktor yang berasal dari dalam.Faktor internal yang mempengaruhi tingkat
konsumsi seseorang adalah antara lain:

A. Pendapatan. Berbicara mengenai faktor yang mempengaruhi konsumsi, pendapatan


adalah hal yang paling mempengaruhi. Karena semakin besar pendapatan yang diterima
oleh seseorang, maka akan semakin besar pula daya belinya. Namun, sebaliknya jika
pendapatan seseorang semakin kecil, maka akan semakin kecil juga kemampuan membeli
atau menggunakan jasanya. Selain itu pendapatan yang mungkin diterima di masa
mendatang, pendapatan tertinggi yang pernah dicapai pada masa lampau hingga tingkat
bunga juga termasuk di dalamnya. Untuk tingkat bunga ini khususnya mereka yang
mempercayai bahwa naiknya suku bunga dapat mendorong tabungan dan mengurangi
konsumsi. Padahal kenyataannya sebaliknya, naiknya tingkat bunga tentu juga akan
meningkatkan konsumsinya.

B. Motivasi. Motivasi juga dapat berpengaruh pada tingkat konsumsi karena merupakan hal
yang berada dalam diri kita sendiri. Jika kita termotivasi untuk makan, maka tingkat
makan kita akan besar sebaliknya jika motivasi kita kecil tingkat konsumsi kita juga
kecil.

C. Selera. Selera, merupakan faktor internal penting bagi tingkat konsumsi seseorang. Jika
seseorang tidak mempunyai selera makan ia bisa saja tidak makan. Sebaliknya jika ia
mempunyai selera yang tinggi, ia akan makan dengan lahap.

D. Sikap. Sikap pada saat makan juga penting, ketika kita makan lalu bersikap yang kita rasa
tidak nyaman bagi kita, maka tingkat konsumsi kita pun sedikit. Jika sikap kita membuat
kita nyaman, maka tingkat konsumsi kita juga akan besar.

E. Gaya Hidup. Seseorang yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran
yang tinggi jika orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik
kepada orang lain maupun dengan kartu kredit demi mengutamakan gaya (mengikuti
trend).

8
2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal,yaitu faktor yang terdapat di luar diri seseorang yang mempengaruhi jenis dan
tingkat kosumsinya.Faktor eksternal antara lain,yaitu:

A. Harga. Harga barang akan memiliki pengaruh terhadap besar kecilnya konsumsi
seseorang. Ya, apabila harga barang meningkat, biasanya mereka akan memperkecil
konsumsinya. Namun, apabila harga sedang turun sudah pastinya mereka akan
mengoptimalkannya dengan memperbesar konsumsinya. Tetapi perubahan harga barang
ini tidak berlaku untuk barang serta kebutuhan pokok pada umumnya yang selalu dapat
dibeli dalam jumlah yang relatif tetap, walaupun harga mengalami perubahan.
B. Barang Substitusi (barang pengganti). Barang pengganti atau yang juga dikenal barang
subtitusi ini juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat. Apabila terdapat
barang yang dapat menggantikan fungsi suatu barang yang dibutuhkan seseorang dengan
harga yang lebih murah, maka barang tersebut dapat mempengaruhi tingkat konsumsi
seseorang.Contoh, makanan yang sudah memiliki franchise tentu memiliki harga yang
mahal sedangkan banyak makanan yang tidak jauh berbeda namun tidak memiliki
franchise harganya lebih murah, maka dari itu orang membeli makanan yang lebih murah
dengan rasa yang tidak jauh berbeda.
C. Kelas Sosial. Kelas Sosial didefenisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari
sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.Dimana
setiap masyarakat memiliki kelas social yang berbeda –beda,sehingga perilaku mereka
berbeda.
D. Kebiasaan Adat Sosial Budaya. Suatu kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi
tingkat konsumsi seseorang. Di daerah yangmemegang teguh adat istiadat untuk hidup
sederhana biasanya akan memiliki tingkat konsumsi yang kecil.Sedangkan daerah yang
memiliki kebiasaan gemar pesta adat biasanya memiliki pengeluaran yang besar.
E. Pengaruh Kelompok. Kelompok anutan adalah suatu kelompok orang yang dapat
mempengaruhi nsikap,pendapat,norma dan perilaku konsumen.Pengaruh kelompok
anutan terhadap perilaku konsumen antara lain dalam menentukan produk dan merk yang
mereka gunakan yang sesuai dengan aspirasi kelompok.

9
2.6 Masalah dan Tantangan dalam Konsumsi

Adapun masalah dan tantangan dalam konsumsi, yaitu:

1. Ketidakpastian ekonomi. Ketidakpastian dalam ekonomi dapat berdampak pada perilaku


konsumen. Jika ekonomi tidak stabil, konsumen mungkin akan berhemat lebih banyak
daripada menghabiskan uang mereka. Selain itu, konsumen mungkin berfokus pada barang-
barang yang lebih murah dan pemeliharaan daripada membeli barang mahal atau mewah.
2. Perubahan tren dan selera. Selera konsumen dapat berubah menjadi sangat tajam dan tidak
terduga. Ini dapat terjadi karena sejumlah faktor, seperti media sosial, tren mode, perubahan
budaya, dan peluang pembelian lainnya. Ketika permintaan dari pasar mengalami perubahan
teknologi dan inovasi baru selalu saja di rilis.
3. Pengaruh interaksi sosial. Pengaruh dari interaksi sosial juga dapat membuat konsumen
memilih untuk memenuhi kebutuhan mereka. Beberapa konsumen akan memilih untuk
membeli barang-barang tertentu hanya karena sudah populer dan diterima oleh lingkungan
mereka. Seiring waktu, perubahan tren atau popularitas barang dagangan bisa menurunkan
suatu bisnis.
4. Ketidakpuasan atau kekecewaan konsumen. Mungkin terdapat situasi di mana produk atau
layanan yang disediakan oleh perusahaan membuat konsumen kecewa atau tidak puas.
Biasanya hal ini disebabkan karena produk atau layanan tersebut tidak mencapai ekspektasi
yang diharapkan oleh konsumen. Kesalahan dalam perencanaan strategis atau kebijakan
perusahaan umumnya menjadi kesalahan utama atas ketidakpuasan konsumen.
5. Persaingan antar perusahaan. Perusahaan berlomba untuk merebut pasar yang ada. Mereka
seringkali bersaing untuk menawarkan produk atau layanan mereka dengan harga yang lebih
menarik, kualitas yang lebih baik, atau fitur-fitur yang lebih lengkap. Tantangan utama bagi
bisnis yang sukses adalah berkembangan disaat tetap mempertahankan pasar mereka. Hal ini
dapat dicapai dengan mengembangkan dan memperkenalkan produk dan layanan yang
inovatif dan unik.
6. Masalah Sumber Daya dan Lingkungan. Banyak barang yang diproduksi menggunakan
sumber daya alam yang terbatas dan menghasilkan emisi yang berbahaya. Konsumsi barang-
barang tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan manusia di masa depan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa Konsumsi adalah kegiatan
yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang
maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Orang yang
menjalankan kegiatan konsumsi disebut sebagai konsumen. Kondisi pendapatan seseorang atau
rumah tangga akan mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, maka makin
banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang
jumlah barang yang dikonsumsi. Kegiatan konsumsi tidak akan pernah bisa lepas dari kehidupan
manusia karena kebutuhan manusia tidak terbatas dan manusia harus dapat memenuhi setiap
kebutuhannya. Namun pada hakikatnya manusia selalu saja merasa kurang atau selalu merasa
tidak puas akan sesuatu. Apabila satu kebutuhan sudah terpenuhi maka kebutuhan lain akan
muncul. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya
secara terus menerus, karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan dan
tidak akan pernah puas. Kebutuhan manusia dapat terpenuhi salah satunya melalui kegiatan
konsumsi, dimana konsumen akan mengalokasikan kekayaannya untuk pemenuhan kebutuhan.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebaiknya sebelum konsumen
mengonsumsi suatu barang atau jasa, konsumen harus berfikir rasional, cermat dan lebih
mengutamkan tingkat kepentingan dari manfaat suatu barang atau jasa yang akan dikonsumsi.
Konsumen sepatutnya mengonsumsi suatu barang atau jasa secara cukup dan tidak berlebihan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2020. “Pengertian Konsumsi” dalam Gramedia Literasi.

Ernita, Dewi, dkk. 2013. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Konsumsi di
Indonesia” dalam Jurnal Kajian Ekonomi.

Rahmadhani, Niko. 2020. “Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi” dalam akseleran.

Suyanto, Bagong. 2014. “Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme”


dalam Jurnal Prenada Media.

12

Anda mungkin juga menyukai