Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ETIKA KONSUMSI

Dosen Pengampu:
Nailin Nikmatul Maulidiyah, M.M.

Disusun Oleh:

Jaka wisnu warna (211207310308)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayahnya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri teladan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran
bagi kita semua.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yakni ibu
Nailin Nikmatul Maulidiyah, M.M. yang telah membimbing serta mengajarkan
kami, dan mendukung kami sehingga terselesaikan makalah yang berjudul “Etika
Konsumsi” dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu kami sehingga terselesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa syukur
dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik
secara moril maupun materiil, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman
sekalian.

Kraksaan, 20 Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan Masalah...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian Etika Konsumsi.........................................................................
B. Etika konsumsi dalam Islam.......................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al qur'an adala, kalam Alla, yang diturunkan kepada nabi
muhammamad s.a.w untuk di jadikan sebagai pedoman dalam kehidupan
manusia baik aqidah, aklak ibadah maupun muamalah. oleh karenanya
berbagai tema telah dibiarakan ole, alqur'an termasuk persoalan ekonomi.
seperti dimaklumi bahwa sala, satu persoalan penting dalam kajian
ekonomi Islam ialah masalah konsumsi. Konsumsi berperan sebagai elan vital
atau pilar dalam kegiatan ekonomi seseoran individu, perusahaan maupun
negara Konsumsi adalah bagian akhir dari kegiatan ekonomi setelah, produksi
dan distribusi karena barang dan jasa yang diproduksi hanya untuk
dikonsumsi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud etika konsumsi
2. Apa yang di maksud etika konsumsi dalam islam.

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu etika konsumsi
2. Untuk mengetahui apa itu etika konsumsi dalam islam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Konsumsi


Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, mengutip dari Bertens, mempunyai arti:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
Banyak pendapat tentang pengertian etika, karena etika adalah studi
tentang sikap dan kebiasaan manusia yang beraneka ragam. Pengertian etika
dilihat dari sudut pandang nilai filosofis etika, dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu:
1. Relativisme: Keputusan etis dibuat berdasarkan kepentingan pribadi dan
kebutuhan pribadi.
2. Utilitarianisme (kalkulasi untung dan rugi): Keputusan etis dibuat berdasarkan
hasil yang diberikan oleh keputusan-keputusan ini. Suatu tindakan disebut etis
jika memberikan keuntungan terbesar bagi sejumlah besar orang.
3. Universalisme (Kewajiban): Keputusan etis yang menekankan maksud
suatu tindakan atau keputusan. Keputusan yang sama harus dibuat oleh
setiap orang di bawah kondisi yang sama.
4. Hak (Kepentingan individu) : Keputusan etika yang menekankan nilai-
nilai individu, kebebasan untuk memilih.
5. Keadilan Distributuf (Keadilan dan Kesetaraan) : Keputusan etika yang
menekankan nilai-nilai individu, keadilan dan menegaskan pembagian
yang adil atas kekayaan dan keuntungan
6. Konsumsi secara etimologi berarti pemakaian barang hasil produksi, baik
pakaian, makanan dan lain-lain. Sedangkan pelakunya disebut sebagai
konsumen
7. Konsumsi menurut M. Abdul Mannan adalah berarti permintaan

2
8. Konsumsi juga bisa diartikan pengeluaran
9. Pemakaian, permintaan, dan pengeluaran dalam konsumsi ini terkait
dengan kebutuhan manusia. Defenisi di atas terkait dengan aktifitas
masing-masing konsumen. Ketika konsumen adalah berdiri sebagai
pribadi yang akan mencukupi kebutuhan hariannya maka konsumsi dalam
hal ini berarti memakai, menggunakan atau bahkan memakan. Seperti
memakai baju, sepatu, menggunakan mobil, jam, memakan nasi, termasuk
juga meminum. Kaitannya dengan perdagangan konsumsi biasanya
disebut dengan permintaan. Permintaan konsumen dalam hal ini adalah
terhadap barangbarang yang menjadi objek dalam perdagangan. Kaitannya
dengan usaha seperti perbankan, pabrik, dan lain-lain, konsumsi bisa
berarti pengeluaran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam
rangka melancarkan usahanya.

B. Etika konsumsi dalam Islam


1. Sederhana tetapi efisien dan efektif yaitu menggunakan harta secukupnya
tidak berlebihan. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an surah Al
A'raf, 7:31 yang artinya: "Hai Anak adam, pakailah pakaianmu yang indah
disetiap (memasuki) masjid dan makan dan minumlah, dan janganlah
berlebihan. Sesunnguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan'.
2. Memperhatikan yang halal dan yang haram baik berupa produk maupun
barang. Barang yang haram dikonsumsi ialah barang yang sudah jelas
disebutkan dalam Al Qur'an dan hadist baik menurut illat yang jelas
maupun illat yang diperselisihkan, barang yang najis, dan barang yang
beracun, juga barang-barang yang mengandung kemusyrikan serta barang
yang dihasilkan dari kejahatan.
3. Tidak menghambur-hamburkan uang, tidak boros dan tidak kikir, dan
Bersyukur atas Nikmat Allah swt karena yang diberikan kepda kita
hanyalah sebuah titipan darin-Nya, dan Allah akan mengambilnya
kapanpun Dia mau. Dalam Pandangan islam kegiatan konsumsi tidak
hanya sekedar memenuhi kebutuhan jasmani tetapi juga sekaligus
memenuhi kebutuhan rohani yakni bagi muslim juga merupakan bagian

3
dari ibadah sehingga kegiatan konsumsi hendaklah selalu mengikuti ajaran
ajaran islam

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsumsi adalah salah satu kegiatan pokok dalam Islam. Konsumsi
adalah kegiatan dalam menggunakan, memakai, memakan atau menghabiskan
barang atau jasa. Islam memberikan aturan tentang konsumsi bukan berarti
Islam melarang umatnya untuk menikmati rezki yang diberikan Allah SWT,
tetapi Islam mengaturnya agar supaya kegiatan konsumsi tersebut mencapai
maslahat yang bisa dirasakan seluruh umat manusia baik di dunia dan juga di
akhirat. Pandangan Islam di atas adalah pandangan yang sangat demokrat
dibanding dengan paham yang terlalu memberikan kebebasan atau
mementingkan kepuasan semata dalam konsumsi dan pandangan yang terlalu
membatasi konsumsi atau kikir. Pandangan tengah ini untuk mencegah
seseorang melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri, orang lain
atau masyarakat banyak dalam kegiatan konsumsinya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Hasan Sadily, dkk. 1990. Kamus Bahasa Inggris. Jakarta: PT Gramedia.

http://www.geoklik.com/pengertian-etika-adalah.html.

Jaap Shceerens. 2003. Peningkatan Mutu Sekolah. Jakarta: Logos.

M.Abdul Mannan. 1997. Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Penterjemah: Drs. M.

Mastangin Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf.

Mahmud Syaltut. 1966. Al-Islam, Aqidah wa Syariah. Dar al-Qalam.

Muhammad Said. 2008. Pengantar Ekonomi Islam, Dasar-Dasar dan

Pengembangan Pekanbaru: Suska Press.

Rafik Issa Beekum. 2004. Etika Bisnis Islami. Penerjemah: Muhammad,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Said Abu al-Futuh Muhammad Bisyuny. 1988. Al-Hurriyah al-Iqtishodiyah fi


alIslam wa atsaruha fi al-Tanmiyah. Kairo: Dar al-Wafa.

Shon’ani. Subul al-Salam Bandung: Maktabah Dahlan.

Stephen M. Goldfeld dan Lester V Chanler. 1996. Ekonomi Uang dan Bank.

http://massofa.wordpress.com/2008/11/17/pengertian-etika-moral-dan-etiket/

Anda mungkin juga menyukai