Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan karunianya yang
melimpah, hingga pada saat ini Tugas ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Sebelumnya penulis menyadari bahwasannya banyak kekurangan dalam Tugas
kami ini karena keterbatasan sumber dan keterbatasan pengetahuan dari
penyaji/penulis.
Demikian kiranya, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan dapat
memberikan ilmu yang cukup untuk mengetahui topik mata kuliah yang
diberikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bangkinang, 7 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................
C. TUJUAN MAKALAH ..............................................................................................
BAB II : PEMBASAHAN ...................................................................................................
A. PENGERTIAN KONSUMSI SECARA
UMUM..........................................................
B. HUKUM PERMINTAAN...........................................................................................
C. PRILAKU KONSUMEN............................................................................................
D. KONSUMSI MENURUT ISLAM...............................................................................
E. LANDASAN/DALIL DAN PRINSIP KONSUMSI DALAM
ISLAM............................
F. TUJUAN KONSUMSI DALAM ISLAM.....................................................................
G. PRILAKU KONSUMEN ISLAMY..............................................................................
H. MASLAHAH DALAM KONSUMSI...........................................................................
BAB III : PENUTUP.............................................................................................................
A. KESIMPULAN..........................................................................................................
B. SARAN.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perilaku konsumsi merupakan salah satu topik yang dipelajari dalam ilmu ekonomi.
Tujuan konsumsi sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan
manusia. Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan kepuasan secara
langsung.
Di dalam siklus ekonomi yang bermula dengan memperoleh kekayaan, konsumsi
barangkali merupakan tahap yang terakhir dan paling penting. Di dalam ilmu ekonomi
konsumsi bermakna membelanjakan kekayaan untuk memenuhi keinginan manusia seperti
makanan, pakaian, perumahan, barang-barang dan kebutuhan sehari-hari, pendidikan,
kesehatan, kebutuhan pribadi maupun yang lainnya, dan sebagainya.

Dalam ekonomi kapitalis, manusia dikenal sebagai makhluk ekonomi (homo


economicus). Sedangkan dalam ekonomi islam manusia dikenal dengan makhluk islam atau
homo islamicus sebagai subsitus dari homo economicus. Dalam homo economicus, manusia
dianggap makhluk yang selalu ingin memuaskan nafsunya sepuas-puasnya (maximal utility)
yang tidak ada habis-habisnya. Dalam homo islamicus manusia dibolehkan untuk memenuhi
kebutuhannya dan nafsunya akan barang dan jasa tetapi meraka harus mengendalikannya
(Amir, 2017).

Tulisan ini berdasarkan dari fenomena pada saat ini mengenai konsumsi yang
diTulisan ini berdasarkan dari fenomena oada saat ini mengenai konsumsi yang di dalamnya
jauh dari kaidah-kaidah islam. Dadahal kita ketahui penduduk muslim terbanyak di dunia
adalah Indonesia yang seharusnya dalam segala aspek kehidupannya termasuk aspek
konsumsi harus berdasarkan kaidah Al Quran dan Al Hadits.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian konsumsi secara umum?
2. Apa itu Hukum permintaan?
3. Apa itu Prilaku konsumen?
4. Apa pengertian Konsumsi menurut Islam?
5. Apa Landasan/dalil dan prinsip konsumsi dalam Islam?
6. Apa Tujuan konsumsi dalam Islam?
7. Bagaimana Prilaku konsumen islamy?
8. Apa itu Maslahah dalam konsumsi?
C. Tujuan makalah
1. Mengetahui Pengertian konsumsi secara umum
2. Mengetahui Hukum permintaan
3. Mengetahui Prilaku konsumen
4. Mengetahui Konsumsi menurut Islam
5. Mengetahui Landasan/dalil dan prinsip konsumsi dalam Islam
6. Mengetahui Tujuan konsumsi dalam Islam
7. Mengetahui Prilaku konsumen islamy
8. Mengetahui Maslahah dalam konsums
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian konsumsi secara umum


konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dan jasa di mana untuk
mendapatkannya perlu melakukan pengorbanan atau pembelian.
Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna
suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun
sekaligus. Konsumsi memiliki kedudukan yang besar dalam setiap perekonomian, karena
tiada kehidupan bagi manusia tanpa konsumsi.
Sementara Konsumen adalah setiap pemakai barang dan jasa yang tersedia. Siapapun
bisa menjadi pelaku konsumsi, seperti rumah tangga dalam sebuah keluarga, pemerintah,
serta industri atau perusahaan.

B. Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah ketika suatu harga barang atau jasa turun, maka jumlah
permintaan akan naik. Sebaliknya saat harga barang yang diminta naik, maka permintaan
akan turun.

Hukum permintaan berbunyi:


Saat permintaan meningkat. Jika harga suatu produk rendah, maka jumlah produk yang
diminta akan bertambah. Dan saat permintaan menurun. harga suatu produk naik, maka
jumlah produk yang diminta akan menurun.

Faktor yang memengaruhi permintaan antara lain perubahan harga produk, preferensi atau
selera konsumen, pengganti produk yang tersedia (barang substitusi dan komplementer), serta
populasi dan pendapatan penduduk.

C. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. 
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dibagi menjadi beberapa kategori, yakni
sosial, budaya, pribadi, dan psikologis. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Sosial
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah aspek lingkungan sosial.
Tidak hanya peran dan status sosial seseorang, faktor ini juga meliputi pengaruh yang dibawa
oleh kelompok-kelompok di sekitar konsumen.

2. Budaya
Latar belakang budaya seseorang juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan. Tidak jarang, seorang konsumen
menjadikan aspek ini sebagai prioritas mereka dalam memilih sebuah produk. Aspek budaya
yang dimaksud bisa meliputi adat, agama, ras, hingga stratifikasi sosial.

3. Pribadi (Personal)
Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah berasal dari pribadi
konsumen itu sendiri. Beberapa variabel yang berkaitan dengan personal konsumen adalah
aspek demografis yaitu usia, jenis kelamin, besar pendapatan dan lainnya. Di samping itu,
minat dan impresi individu sebagai konsumen juga masuk dalam faktor yang satu ini.

4. Psikologis
Sikap dan kepribadian seseorang termasuk dalam faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dari sisi psikologis untuk mengambil keputusan terhadap sebuah produk. Salah
satu variabel yang berkaitan dengan faktor psikologis adalah gaya hidup.

D. Konsumsi menurut Islam


Konsumsi dalam Islam diartikan sebagai penggunaan terhadap komoditas yang baik
dan jauh dari sesuatu yang diharamkan, maka, sudah barang tentu motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan aktifitas konsumsi juga harus sesuai dengan prinsip konsumsi itu
sendiri.
Aktivitas ekonomi yang paling utama adalah konsumsi. Setelah adanya konsumsi dan
konsumen baru ada kegiatan lainnya seperti produksi/produsen, distribusi/distributor dan
lain-lain. Konsumsi dalam ekonomi Islam adalah upaya memenuhi kebutuhan baik jasmani
maupun rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba
Allah SWT untuk mendapatkan kesejahteraan atau kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah)
(Amir,2017).
E. Landasan/dalil dan prinsip konsumsi dalam Islam

Ayat yang berkaita konsumsi yaitu:

QS. AL-BAQARAH (2) : 168

168 ‫ لكم عد ّو ّمبين‬,‫يأيّها النّاس كلوا م ّما فى األرض حلال طيّبا وال تتّبعوا خطوت ال ّشيطن ج إنّه‬

Artinya : “wahai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan-
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Perintah pada ayat al-baqarah 168 ditunjukan bukan hanya kepada orang-orang beriman
tetapi untuk seluruh manusia. Ini menunjukan bahwa bumi disiapkan Allah untuk seluruh
manusia, mukmin, atau kafir. Tidak semua yang ada di dunia otomatis halal dimakan atau
digunakan. Allah menciptakan ular berbisa bukan untuk dimakan, tetapi antara lain untuk
digunakan bisanya sebagai obat. Ada burung-burung yang diciptakan-Nya untuk memakan
serangga yang merusak tanaman. Dengan demikian, tidak semua yang ada dibumi menjadi
makanan yang halal, karena bukan semua yang diciptakan untuk dimakan manusia. Karena
itu Allah memerintahkan untuk makan makanan yang halal.

Prinsip Konsumsi Dalam Islam

Prinsip konsumsi dalam islam (Machmud,2017) :

1. Prinsip keadilan yaitu mencari rezeki yang halal dan tidak dilarang hukum
2. Prinsip kebersihan yaitu makanan yang dikonsumsi haruslah baik dan cocok untuk
dimakan, tidak kotor, juga tidak menjijikan sehingga merusak selera
3. Prinsip kesederhanaan ialah prinsip yang mengatur perilaku manusia mengenai makan
dan minum tidak berlebihan
4. Prinsip kemurahan hati. Dengan menaati perintah Islam, tidak ada bahaya maupun
dosa ketika kita memakan dan meminum makanan dan minuman halal yang
disediakan Allah SWT.
F. Tujuan konsumsi dalam islam

Tujuan utama konsumsi seorang muslim adalah sebagai sarana penolong untuk


beribadah kepada Allah. Sesungguhnya mengkonsumsi sesuatu dengan niat untuk
meningkatkan stamina dalam ketaatan pengabdian kepada Allah akan
menjadikan konsumsi itu bernilai ibadah yang dengannya manusia mendapatkan pahala.
Oleh karenanya, Islam mewajibkan manusia mengonsumsi apa yang dapat
menghindarkan dari kerusakan dirinya dan mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban yang
diperintahkan Allah. Umar bin Khattab telah mengatakan bahwa tujuan konsumsi seorang
Muslim yaitu sebagai sarana penolong dalam beribadah kepada Allah.Pada sisi lain, jika
seorang Muslim menikmati rezeki yang dikaruniai Allah maka demikian itu bertitik tolak dari
akidahnya. Bahwa ketika Allah memberikan nikmat kepada hamba-Nya maka Dia senang
bila tanda nikmat-Nya terlihat pada hamba-hamba-Nya.

G. Perilaku konsumen islam


prilaku konsumen menempati posisi penting dalam pengambilan keputusan. Prilaku
adalah aktifitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur
barang dan jasa.p
Perilaku konsumen dalam Perspektif ekonomi Islam adalah tidak adanya sikap hidup
yang berlebih-lebihan (boros) dan tidak pula kikir ( Israf) melainkan adalah ditengah-tengah
yang berlandaskan kebutuhan, bukan karena keinginan seseorang.
Dalam Islam ada pembedaan yang jelas, yaitu halal dan haram. Dengan kata lain,
dalam sebuah kegiatan ekonomi dilarang mencampur adukkan antara yang halal dan haram.
Hal tersebut merupakan bagian dari batasan konsumsi dalam perilaku konsumen muslim.

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang


berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian.

H. Maslahah dalam konsumsi


Mashlahah merupakan segala bentuk kebaikan yang berdimensi duniawi dan ukhrawi,
material dan spritual serta individual dan kolektif serta harus memenuhi tiga unsur yakni
kepatuhan syariah (halal), bermanfaat dan membawa kebaikan (thoyib) dalam semua aspek
secara keseluruahn yang tidak menimbulkan kemudharatan.
Maslahah adalah konsep yang dijadikan sebagai pertimbangan utama dalam menyelesaikan
masalah-masalah hukum Islam karena asas yang terkandung dalam maslahah adalah
pemeliharaan dari maksud obyektif hukum (maqasid al-syari'ah) yaitu pemeliharaan agama,
jiwa, akal, keturunan, dan harta.

Konsep Maslahah Dalam Konsumsi

Kebutuhan merupakan konsep yang lebih bernilai dari sekedar keinginan. Keinginan
ditetapkan berdasarkan konsep kesatuan, tetapi kebutuhan didasarkan atas konsep maslahah.
Tujuan syariah adalah mensejahterakn manusia. Karenanya semua barang dan jasa yang
memberikan maslahah disebut kebutuhan manusia. Teori ekonomi konvensional
menggambarkan utility sebagai pemilik terhadap barang atau jasa untuk memuaskan
keinginan manusia. "Kepuasan" bersifat subjektif.setiap orang menentukan kepuasan
berdasarkan criteria mereka sendiri

Konsep maslahah menaungi seluruh aktivis ekonomi masyarakat, karenanya hal ini
adalah tujuan dari konsumsi sebagaimana dalam produksi dan transaksi  berbeda dengan teori
konvensional dimana utility adalah tujuan konsumsi dan laba adalah tujuan produksi. Konsep
maslahah juga merupakan tujuan aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh individu maupun
negara.

Maslahah bagi setiap individu selalu konsisten dengan maslahah sosial, berbeda
utility pada seseorang seiring konflik dengan kepentingan sosial.

konsep maslahah diartikan sebagai konsep pemetaan perilaku konsumen berdasarkan asas
kebutuhan dan proritas. Kandungan maslahah terdiri atas manfaat dan berkah. Dalam hal
perilaku konsumsi, seorang konsumen akan mempertimbangkan manfaat dan berkah yang
dihasilkan dari kegiatan konsumsinya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konsumsi adalah pemakaian sumber daya yang ada untuk mendapatkan


kepuasan atau utility. Dan konsumen adalah orang yang melakukan kegiatan
konsumsi. Konsumsi dalam ekonomi Islam adalah upaya memenuhi kebutuhan baik
jasmani maupun rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya
sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan kesejahteraan atau kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Dasar hukum perilaku konsumsi dalam Islam adalah Al-Quran dan
As-Sunnah (Hadist), dan ljtihad Para Ahli Fiqih.

Tujuan utama konsumsi seorang Muslim adalah sebagai suatu sarana penolong
untuk beribadah kepada Allah SWT. Sesungguhnya mengkonsumsi sesuatu dengan
niat untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan pengabdian kepada Allah SWT akan
menjadikan konsumsi itu bernilai ibadah yang dengannya manusia mendapatkan
pahala. Jadi, setiap umat muslim hendaknya melakukan segala kegiatan
perekonomian khususnya konsumsi haruslah berdasarkan syariat Islam. Karena dalam
Islam segala aspek kehidupan manusia telah diatur mulai dari aspek kecil sampai
aspek besar

B. SARAN
Bagi pembaca, agar dapat menjadikan makalah ini sebagai bahan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang konsumsi dalam system Islam. Dan
diharapkan juga agar pembaca dapat mengembangkan serta memperbaiki jika terdapat
kesalahan-kesalahan yang ada dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.info.populix.co/post/perilaku-konsumen
http://journal.febi.uinib.ac.id/
indexKonsumsidalampppIslamdiartikansebagai,denganprinsipkonsumsitusendiri.
https://jamberita.com/read/2019/11/19/5954890/konsumsi-dalam-islam/
https://money.kompas.com/read/2022/01/09/210259226/kegiatan-konsumsi-definisi-tujuan-
contoh-dan-ciri-cirinya?page=all

Anda mungkin juga menyukai