Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH EKONOMI MIKRO

ISLAM“TEORIKONSUMSIISLAM”

Dosen

Pengempu:Sutanto

S,Pd.I,MM.

Disusunoleh:

Khaidar Raz

Amar(21.2.2292)

DerySutrisna

(21.2.2290)

FakultasEkonomidanBisnisIslamJurusan

PerbankanSyariah

Kota
Depok2022
KATAPENGANTAR

Terima kasih kepada Allah SWT. atas berkah dan rahmat-Nya, saya
dapatmenyelesaikan metodologi penelitian ini dengan tepat waktu. Tidak lupa
penulisucapkan terima kasih khususnya untuk Bapak Sutanto S,Pd.I,MM. selaku
DosenPengampuMataKuliahEkonomiMikroIslamyangselalumembantu.Terimakasihj
uga kepadarekan-rekanyangtelahmendukung.

Semogamakalahinidapatmenambahpengetahuandanwawasan.
Penulismenyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulissangatmengharapkansarandankritikdaripembacayangkonstruktif.

Akhirkatasemogamakalahinidapatmemberikanbanyakmanfaatbagipembaca.

Depok,05Oktober2022

i
DAFTARISI

KATAPENGANTAR....................................................................................i

DAFTARISI..................................................................................................ii

BABI PENDAHULUAN..............................................................................iii

A. LatarBelakang...........................................................................................1

B. RumusaMasalah.......................................................................................2

C. TujuanMasalah..........................................................................................2

BABII PEMBAHASAN................................................................................3

A. Teori Konsumsi...................................................................................3
B. FungsiDanPeningkatanUltilitas...........................................................5
C. OptimalSulotion...................................................................................9

BABIII PENUTUP.......................................................................................11

DAFTARPUSAKA.....................................................................................12

ii
BABIPENDAHU

LUAN

A. LatarBelakang
Konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan
jasauntuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekonomi islam konsumsi juga
memilikipengertian yang sama, tapi memiliki perbedaan dalam setiap yang
melingkupinya.Perbedaanyangmendasardengan konsumsi ekonomi konvensional
adalah tujuanpencapaian dari konsumsi itu sendiri, cara pencapaiannya harus
memenuhi kaidahpedomansyariahIslamiyyah.
SebagaimanatujuankonsumsidalamekonomiIslamyaknimencapaikebahagiaand
ankesejahteraandiduniadanakhirat(Falah),makacaradalamberkonsumsipuntentuharusla
hberlandaskankepadanilai-nilaidansyariat
Islamyangdidalamnyatidakhanyamementingkanaspek-
aspekmaterial(duniawi)tetapimemperhatikan juga aspek-aspek ukhrawi (akhirat).
Sehingga dari aktivitas konsumsiyang sesuai dengan nilai Islam akan tercapai
kemaslahatan akhirat karena
menjadiibadahkepadaAllahSWTdengantidakmengabaikankemaslahatandunia.
KonsepkonsumsidankesejahteraandalamperspekifIslammenjaditopikyangmen
arikbagiparapeneliti,akademisimaupunpraktisiekonomiislamuntukdikaji.Halini
membuktikan bahwa aktivitas konsummsi merupakan sesuatu yang krusial
dalamkegiatan ekonomi. Akan tetapi, pemahaman dan pelaksanaan konsep konsumsi
sertakaitannya dengan pencapaian kesejahteraan (falah) dalam ekonomi Islam masih
perluterusdikembangkan.
Konsumsi adalah semua penggunaan barang dan jasa yang dilakukan
manusiauntuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Barang dan jasa yang digunakan
dalam prosesproduksi tidak termasuk konsumsi, karena barang dan jasa itu tidak
digunakan untukmemenuhi kebutuhan hidupmanusia.Barangdanjasa dalam proses
produksi inidigunakan untuk memproduksi barang lain. Tindakan konsumsi dilakukan
setiap harioleh siapapun, tujuannya adalah untuk memperoleh kepuasan setinggi-
tingginya danmencapai tingkat kemakmuran dalam arti terpenuhi berbagai macam
kebutuhan, baikkebutuhan pokok maupun sekunder, barang mewah maupun
kebutuhan jasmani dankebutuhanrohani.

1
Fungsi konsumsi adalah satu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
diantaratingkatkonsumsirumahtanggadalamperekonomiandenganpendapatannasional(
disposabelincome)perekonomiantersebut.

B. RumusanMasalah
1. Bagaimana teorikonsumiislam?
2. Apaitufungsiutility?
3. Apaituoptimalsolusi?

C. Tujuanmasalah
1. Untuk mengetahuitentangteorikonsumsiislam?
2. Untuk mengetahuitengtangfungsiutility?
3. Untuk mengetahuitentang optimalsolusi?

2
BABIIPEMBAHA
SAAN

A. Teorikonsumsi
Teori perilaku konsumen rasional dalam paradigma ekonomi
konvensionaldidasari pada prinsipprinsip dasarutilitarianisme.Diprakarsai oleh
Bentham yangmengatakan bahwa secara umum tidak seorangpun dapat mengetahui
apa yang baikuntuk kepentingan dirinya kecuali orang itu sendiri. Dengan demikian
pembatasanterhadap kebebasan individu, baik oleh individu lain maupun oleh
penguasa, adalahkejahatandanharus ada alasankuatuntukmelakukannya.
Oleh pengikutnya, John Stuart Mill dalam buku On Liberty yang terbit
pada1859,pahaminidipertajamdenganmengungkapkankonsep„freedom of
action’sebagai pernyataan dari kebebasan-kebebasan dasar manusia. Menurut Mill,
campurtangan negara di dalam masyarakat manapun harus diusahakan seminimum
mungkindan campur tangan yang merintangi kemajuan manusia merupakan campir
tanganterhadapkebebasankebebasandasarmanusia,dan karenaitu harusdihentikan.1
Lebih jauh Mill berpendapat bahwa setiap orang di dalam masyarakat
harusbebas untuk mengejar kepentingannya dengan cara yang dipilihnya sendiri,
namunkebebasan seseorang untuk bertindak itu dibatasi oleh kebebasan orang lain;
artinyakebebasanuntukbertindakitutidakbolehmendatangkankerugianbagioranglain.
Dasar filosofis tersebut melatarbelakangi analisa mengenai perilaku
konsumendalam teori ekonomi konvensional. Beberapa prinsip dasar dalam analisa
perilakukonsumenadalah:2
1. Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan. Adanya kelangkaan dan
terbatasnyapendapatan memaksa orang menentukan pilihan. Agar pengeluaran
senantiasaberadadianggaranyangsudahditetapkan,meningkatkankonsumsisuatu

1
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta:
RajawaliPers,2009),hal.157
2
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6407/3/
bab3_teori_konsumsi_islam_rokhmatok_3ok_book_antiq.pdf

3
barangataujasa harusdisertaidenganpengurangankonsumsipada
barangataujasayanglain.
2. Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat. Jika dua
barangmemberi manfaat yang sama, konsumen akan memilih yang biayanya
lebihkecil. Di sisi lain, bila untuk memperoleh dua jenis barang dibutuhkan
biayayangsama,makakonsumenakanmemilihbarangyangmemberimanfaatlebih
besar.
3. Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat.
Saatmembeli suatu barang, bisa jadi manfaat yang diperoleh tidak sesuai
denganhargayangharusdibayarkan:segelaskopiStarsbuck,misalnya,ternyataterla
lupahituntukhargaRp.40.000,-
percangkir.LebihnikmatkopitubrukdiwarungkopiyangRp.3.000,-
pergelasnya.Pengalamantersebutakanmenjadiinformasi bagi konsumen yang
akan mempengaruhi keputusan
konsumsinyamengenaikopidimasayangakandating.
4. Setiapbarangdapatdisubstitusidenganbaranglain.Dengandemikiankonsumenda
patmemperolehkepuasandenganberbagaicara.
5. KonsumentundukkepadahukumBerkurangnyaTambahanKepuasan(theLawof
Diminishing Teori Konsumsi Islam 35 Marginal Utility). Semakin
banyakjumlah barang dikonsumsi, semakin kecil tambahan kepuasan yang
dihasilkan.Jika untuk setiap tambahan barang diperlukan biaya
sebesarhargabarangtersebut (P), maka konsumen akan berhenti membeli
barang tersebut
manakalatambahanmanfaatyangdiperolehnya(MU)samabesardengantambahan
biayayang
harusdikeluarkan.Makajumlahkonsumsiyangoptimaladalahjumlahdimana
MU=P.

Teori perilaku konsumen yang dibangun berdasarkan syariah Islam,


memilikiperbedaan yang mendasar dengan teori konvensional. Perbedaan ini
menyagkut nilaidasar
yangmenjadifondasiteori,motifdantujuankonsumsi,hinggateknikpilihandanalokasi
anggaran untuk berkonsumsi. Ada tiga nilai dasar yang menjadi fondasi
bagiperilakukonsumsimasyarakatmuslim3
4
3
http://repository.iainpare.ac.id/290/1/12.2200.027.pdf

5
1. Keyakinanakanadanyaharikiamatdankehidupanakhirat,prinsipinimengarahkan
seorang konsumen untuk mengutamakan konsumsi untuk akhiratdaripada
dunia.Mengutamakan konsumsi untuk ibadah daripada
konsumsiduniawi.Konsumsiuntukibadahmerupakanfutureconsumption(karenat
erdapat
balasansurgadiakherat),sedangkankonsumsiduniawiadalahpresentconsumption
.
2. Konsep sukses dalam kehidupan seorang muslim diukur dengan moral
agamaIslam,danbukan denganjumlah
kekayaanyangdimiliki.Semakintinggimoralitassemakintinggi
pulakesuksesanTeoriKonsumsiIslam36yangdicapai. Kebajikan, kebenaran dan
ketaqwaan kepada Allah merupakan kuncimoralitas Islam. Kebajikan dan
kebenaran dapat dicapai dengan prilaku
yangbaikdanbermanfaatbagikehidupandanmenjauhkandiridarikejahatan.
3. Kedudukan harta merupakan anugrah Allah dan bukan sesuatu yang
dengansendirinya bersifat buruk (sehingga harus dijauhi secara berlebihan).
Hartamerupakanalatuntukmencapaitujuanhidup,jikadiusahakandandimanfaatka
ndenganbenar.(QS.2.265)

Danperumpamaanorang-
orangyangmembelanjakanhartanyaKarenamencarikeridhaan Allah dan untuk
keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang
terletakdidataranTinggiyangdisiramolehhujanlebat,Makakebunitumenghasilkanbuahny
aduakalilipat.jikahujanlebattidakmenyiraminya,Makahujangerimis(punmemadai).danA
llahMahamelihatapayangkamuperbuat.

B. FungsiDanPeningkatanUltilitas
Utilitas adalah istilah ekonomi yang berarti total kepuasan yang didapat
darikegiatan konsumsi atau penggunaan barang maupun jasa. Utilitas berasal dari
katadalambahasaInggris“utility”yangberartimanfaat.4
Fungsi utilitas adalah untuk mengukur tingkat kepuasan atas manfaat
yangdirasakanolehpenggunasuatubarangataujasa.Apabilanilaikepuasankonsumenakan

6
4
https://www.rumah.com/panduan-properti/utilitas-adalah-63105

7
suatu produk tinggi, maka value yang dimiliki oleh produk tersebut juga akan
menjadisemakintinggi.Demikianpula sebaliknya.
Utilitas adalah teori yang dikembangkan berdasarkan preferensi individu
yangmenggunakanbarangataujasa.Teoriinimenjelaskanpilihankonsumenketikaberhada
pandengansumber dayayang terbatasdan kebutuhan yang tidakterbatas.
Penerapan ilmu ekonomi, tingkat kepuasan (utility function) digambarkan
olehkurva indiferen (indifference curve). Dalam fungsi utilitas yang biasa
digambarkanadalahutilityfunctionantara duabarang (atau jasa)yang
diminatiolehkonsumen.
Dalam membangunteoriutilityfunction,digunakantigaaksioma pilihanrasional:5
1. Completeness(Lengkap)
Dalamaksiomainidijelaskanbahwasetiapindividuakanmenentukansebuahkead
aan yang lebih diminatinya diantar dua keadaan. Apabila A dan B adalahdua
keadaan yang berbeda, maka individu akan menentukan secara tepat
satudiantaratigakemungkinanini
a). A lebih disukai daripada
Bb). B lebih disukai daripada
Ac).AdanBsamamenariknya

2. Transivity(Konsisten)
Pada aksioma ini mengatakan bahwa apabila seorang individu
mengatakan“A lebih diminati daripada B,” dan “B lebih diminati daripada
C,” maka iapasti akan mengatakan bahwa “A lebih diminati daripada C.”
Sebenarnyaaksioma ini hanya memastikan konsisten internal seorang
individu dalammengambilkeputusan

3. Continuity(Keberlanjutan)

Aksiomainimenjelaskanbahwajikaseorangindividumengatakan“Alebihdimi
nati daripada B,” maka keadaan yang mendekati A pasti juga
lebihdiminatidaripadaB.

5
DPbSdanP3EI-UII,TextBookEkonomiIslam,
(Jakarta:UniversitasIslam,2007),hal.19-22.

8
Berdasarkan ketiga aksioma diatas, penjelasan tersebut berkaitan dengan
kurvaindiferen. Kurva indifferen adalah kurva yang menggambarkan gabungan dari
duabarangyangakanmemberikankepuasansamabesar.

Dari kurva indiferen di atas kombinasi titik memiliki tingkat kepuasan


yangsama. Titik A,B,C memiliki tingkat kepuasan yang sama sedangkan titik D dan
Ememilikitingkatkepuasanyang samayanglebihtinggidarititikA,B,danC

Semakintinggikurvaindiferenmakasemakinbanyakbarangyangdikonsumsi,sehi
nggasemakin tinggi kepuasan konsumen. Utilitas dikatakan tinggi apabila
utilityfunction berada di sebelah kanan atas. Semakin ke kanan atas utility function
semakinbaik. Misalnya, kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi dua atau tiga
tusuk satelebihtinggirasa kepuasannyadaripadamengkonsumsisetusuksate.

Dalam Islam cara pikir ini juga ditemukan Rasulullah Saw.


Bersabda,”Orangberiman yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari pada orang
beriman yang
lemah.”Dalamhadislainbermakna,“irihatiitudilarangkecualiterhadapduajenisorang:yait
uorang berilmu yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya, dan orang yang
kayayangmembelanjakanhartanya dijalanAllah.”6

Nilai guna maksimum adalah bersumber dari harga-harga suatu barang.


Dimanahargatiapbarangtersebutakanmencapaitingkatyangmemaksimumkanapabilanil
ai guna marjinal dari setiap barang tersebut sama. Pada kenyataan yang
sebenarnyahargaberbagaijenisbarangadalahberbedadikarenakanpadaperbedaanhargate
rsebut

6
33Idris, HaditsEkonomiDalamPerspektifNabi, (Jakarta:PrenamediaGroup, 2015),hal.97-
9
98.

10
nilai guna pemaksimuman tidak akan tercapai jika digunakan syarat
pemaksimumankepuasan.

Syarat yang harus dipenuhidalam pemaksimuman nilai guna adalah


setiaprupiahyangdikeluarkanuntukmembeliunittambahanberbagaijenisbarangyangakan
memberikannilaigunamarjinalsamabesar.

Kepuasanmaksimumseseorangakanterpenuhiketikaseseorangtersebutmemenuh
i kepuasannya secara penuh dengan pendapatan yang dimilikinya,dimananilai utilitas
marginal dapat terpenuhi ketika suatu barang tertentu di konsumsi samadengan
nilaimarginalutilitasbaranglain.Sehinggadapat diformulasikan:

𝑀𝑈𝐴𝑃𝐴= 𝑀𝑈𝐵𝑃𝐵=𝑀𝑈𝐶𝑃𝐶=MU perrupiahpendapatan

Dalam mengukur kepuasan komsumsi seorang konsumen, pendekatan


utilitasmemilikisuataukelemahan,makaNicholson(1991)menawarkanpendekatanindiff
erence. Kelemahan pada pendekatan utilitas adalah “tidak adanya alat yang
bisadigunakan untuk mengukur utilitas tersebut dan adanya kesulitan menerapkan
asumsiceterisparibusdalamanalisis”.Untukitu,kepuasandapatdiukurdenganmenggunak
anskala preferensi. Berdasarkan pendekatan ini, Samuelson (1995) menawarkan
ukurankepuasandengankurvaindifference.Kurvaindifferenceadalahkurvayangmenunju
kkan konsumsi atau pembelian barang-barangyangmenghasilkan
tingkatkepuasanyangsamapada setiaptitiknya.

Hal ini menunjukkan bahwasanya seseorang tidak puas dalam


mengkonsumsihanya pada satu barang, melainkan dia akan merasa puas jika
mengkonsumsi barangyang jumlahnya
lebihdarisatumeskipunbarangtersebuttidakberkualitas.Pendekatankurvatersebutmengg
unakanasumsi-asumsiyangkeduaasumsinyasamadenganasumsi utilitas, dan kedua
asumsi lainnya adalah konsumen memiliki preferensi
danMarginalRateofSubstitution(MRS)menurununtuktingkatutilitastertentu.

11
C. OptimalSulotion
Sesuaidenganasumsirasionalitas,makakonsumsiseorangmuslimakanselaluberti
ndak rasional. 7
Oleh sebab itu, pengambilan keputusan dari seorang
konsumensenantiasadidasarkanpadaperbandinganantarberbagaipreferensi,peluang,dan
manfaat serta madharat yang ada. Konsumen yang rasional selalu berusaha
menggapaipreferensi tertinggi dari segenap peluang dan manfaat yang tersedia.
Konsumen
yangrasionalberartikonsumenyangmemilihsatukombinasikomoditasyangakanmemberi
kantingkatutilitaspalingbesar.Untukmencapaitingkatoptimalisasikonsumen, seorang
konsumen dibatasi oleh garis anggaran dari pendapatannya atauberbagai komoditas
yang dapat dibelinya. Secara matematis optimalisasi
konsumendapatdiformulasikansebagaiberikut:

𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑆𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑥 𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
= 𝑥
𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙𝑦ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑦

𝑢𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙𝑥
= ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑥
𝑢𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙𝑦 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑦
𝑀𝑈𝑥 𝑃𝑋
=
𝑀𝑈𝑦 𝑃𝑌

Dengan demikian, kepuasan maksimum seorang konsumen terjadi pada


titikdimana terjadi persinggungan antara kurva indiferen dengan budget line.
Konsumenakanmemaksimalkanpilihannyadenganduacara:

1. Memaksimalisasi utilityfunction pada budgetline tertentu.

7
AdiwarmanA.Karim,Ekonomi….,hal.99.
12
Kombinas Jumlahbar Jumlahbar Pengeluara
ibarang ang ang ntotal

Xyangdiko Yyangdiko
nsum nsum
si si
A 10 30 $50
B 20 20 $60
C 30 40 $70

Berdasarkantabel diataspengeluarantotalyaitu$70,makakombinasibarang C
lebih baik dari pada kombinasi A dan B. Kombinasi A lebih
baikdaripadaBkarenaAmengkonsumsi barang Yyang lebihbanyak dariB.
2. Meminimalkan budget line pada utility function tertentu.
Kombinas Jumlahba Jumlahba Pengeluara
ibarang rangXyan rangYyan ntotal
g g
dikonsum dikonsum
si si
P 50 20 $70
Q 50 20 $60

Untuk mengkonsumsi 50X dan 20Y dibutuhkan uang $60. Oleh karena
itu,kombinasi Q lebih baik dari pada kombinasi P karena untuk memperoleh
Piaharusmembayarlebihmahalpadajumlahyangsama.

13
BABIIIPE
NUTUP
Teori konsumsi menurut ekonomi Islam yaitu mengonsumsi sesuatu
sesuaidengan kebutuhan serta niat untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan
pengabdiankepadaAllahakanmenjadikankonsumsiitubernilaiibadahyangdengannyama
nusiammendapatkanpahala.
Konsumsi dalam ekonomi konvensional yaitu suatu kegiatan
menggunakanbarang atau mmengurangi nilai guna suatu barang dengan tingkat
kepuasan
yangsangattinggi,danlebihmendahulukankeinginanataukesukaannyadariapayangiabut
uhkan. Maslahah merupakan sebuah konsep yang mencakup semua urusanmanusia,
yang dapat memberikan manfaat baik di dunia maupun di akhirat
dengancarayangtelahdiridhoiolehAllahSwt,sehinggaterwujudnyakebaikanbersama.
Selanjutnyautilitymerupakansegalabentukurusanyangdilakukanseseoranguntu
k mendapatkan kepuasan untuk dirinya sendiri tanpa mementingkan kebutuhanorang
lain. Persamaan yang terdapat antara teori konsumsi ekonomi Islam danekonomi
konvensional yaitu dari tujuan konsumsi secara umum untuk
memenuhikehidupansehari-haridengankatalainbertahanhidup.
Sedangkan perbedaannya adalah dari segi sumbernya, nilai-nilai
yangterkandungdidalamnyayangbertentangan,sertamempunyaiprinsiprasionalitasyang
berbeda pula. Dalam ekonomi konvensional mengonsumsi sesuatu lebih banyak
akanmemberikan kepuasan yang tinggi sedangkan dalam ekonomi Islam
kepuasanbukanlahyangutama.

14
DAFTARPUSTAKA
http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/6407/3/
bab3_teori_konsumsi_islam_rokhmatok_3ok_book_antiq.pdf
http://repository.iainpare.ac.id/290/1/12.2200.027.pdfhttps://
www.rumah.com/panduan-properti/utilitas-adalah-63105

DPbSdanP3EI-UII,TextBookEkonomiIslam,
(Jakarta:UniversitasIslam,2007),hal.19-22.
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,
(Jakarta:RajawaliPers,2009),hal.157.
AdiwarmanA.Karim,Ekonomi….,hal.99.
33 Idris, Hadits Ekonomi Dalam Perspektif Nabi, (Jakarta: Prenamedia
Group,2015),hal.97-98.

15

Anda mungkin juga menyukai