PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi memiliki banyak pengaruh dalam kehidupan manusia, mulai dari
segi ekonomi, sosial budaya, politik dan lain lain. Tidak dapat di hindari begitu saja
globalisasi dapat mudah masuk ke kehidupan masyarakat, apalagi dengan
berkembangnya teknologi melalu komunikasi, seperti sosial media yang digandrungi
oleh pemuda dan pemudi.
Dapat dikatakan bahwa Globalisasi ini mempengaruhi ekonomi di
masyarakat, mulai dari produksi dampai ke konsumsi. Dengan pesatnya tekhnologi
konsumen pun dapat beraktifitas dengan mudah melalui teknologi. Masyarakat
konsumsi ini memiliki ciri khas yang begitu khas, dengan iklan dan gaya hidup yang
berbeda dari sebelumnya.
Maka makalah ini akan membahas konsumsi masyarakat, iklan dan gaya
hidup yang dipengruhi oleh globalisasi serta merubah sebuah tatanan hidup
dimasyarakat akibat dari globalisasi ini dalam sektor ekonomi.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Mayarakat Konsumen?
2. Apa yang dimaksud Iklan?
3. Apa yang dimaksud Gaya Hidup?
C. Tujuan
1. Pembaca dapat memahami apa itu Masyarakat Konsumen dan macamnya.
2. Pembaca dapat memahami apa itu Iklan dan macamnya.
3. Pembaca dapat memahami Gaya Hidup.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masyarakat Konsumen
1. Pengertian Masyarakat Konsumen
a) Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial, tidak
ada ukuran mutlak ataupun angka pasti berapa jumlah manusia yang harus ada.
b) Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Dengan berkumpulnya manusia,
makan akan muncul manusia-manusia baru, dan mereka saling bercakap-cakap
dan saling memahami. Sebagai akibat dari hidup bersama itulah munculah
komunikasi dan aturan-aturan yang mengatur kehidupan manusia dalam
kelompok tersebut.
1 S. Soejono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers. Hlm. 22.
2
Indikasi konsumerisme masyarakat dapat ditandai dari banyak hal, seperti
maraknya mal-mal dan supermarket di kota-kota besar, perilaku sebagian
kalangan jetset Indonesiayang berbelanja di luar negeri, maraknya penggunaan
kartu kredit, dan secara makro pertumbuhan ekonomi yang didorong karena
tingginya pertumbuhan konsumsi bukan sektor rill dan sebagainya. Jakarta
misalnya, yang digadang-gadang sebagai sebuah kota dengan jumlah mall
terbanyak di Asia. Singapura, juga menjadi negara dengan daya Tarik tinggi
untuk berbelanja. Sebagian kalangan masyarakat Indonesia banyak yang
berbelanja kesana bahkan pengeluaran yang dikeluarkan juga tak tanggung-
tanggung, mencapai puluhan triliun rupiah dan setiap tahun mengalami
peningkatan. Turis yang berkunjung pula sebagian besar dari Indonesia.2
3
Disnilah muncul penyeragaman produk berskala besar atau disebut
sebagai pemasaran produk budaya. Mencoba membuat produk yang seragam,
dengan menuntut standarisasi agar selalu menjadi selera masyarakat luas.
Muncul banyak Mall, yang memang didalamnya cenderung itu-itu saja. Baik di
belahan bumi manapun, jika brand nya sama maka output penjualan barangnya
pun akan sama.
4
ubahnya seperti lahan tempat persemaian hasil panen yang menjanjikan
keuntungan dan akumulasi keuntungan yang sebesar-besarnya.5
Pada dasarnya, iklan yang selama ini menjamur, memang sudah beralih
fungsi bahkan bisa dengan mudah menghipnotis masyarakat agar tertarik dan
seolah-olah memang membutuhkan akan produk yang ditawarkan. Iklan, dibuat
semenarik mungkin, agar bisa menarik hati dan perasaan masyarakat agar cepat-
cepat membeli produk tersebut. Oleh karena itu, munculah sikap konsumerisme
yang berlebihan pada masyarakat.
5
(Jefkins, 1996:17). Meskipun periklanan tidak dapat merubah nilai dan sikap
konsumen yang telah berakar dalam, akan tetapi periklanan dapat merubah sikap
negatif seseorang terhadap produk menjadi positif (Lamb et.al.,2001:204).
Menurut Suryani (2013:129) faktor pembentukan sikap yaitu dengan promosi
produknya kepada konsumen melalui media iklan yang bersifat massal seperti
televisi.8
6
memiliki lebih banyak waktu untuk bersenang-senang dan cenderung
mengisi waktu luangnya dengan berbagai aktivitas berbelanja, baik
kebutuhan sekunder, tersier, maupun kebutuhan yang sifatnya hedonis.
7
seseorang untuk membayar pihak produsen, baik itu produsen barang-barang
fisik atau para profesional yang menawarkan jasa layanan.
B. Iklan
1. Pengertian Iklan
2. Sejarah Iklan
8
kematiannya, ide-ide orang di masa itu telah dicoba diketengahkan kepada
khalayak melalui informasi yang dipasang di dinding-dinding kota.9
Iklan pada zaman ini hanya berupa surat edaran. Beberapa waktu
kemudian mulai muncul metode iklan dengan tulisan tangan dan dicetak dikertas
besar yang berkembang di inggris. Iklan pertama yang dicetak di Inggris
ditemukan pada imperial intelligencer pada tahun 1648 sampai tahun 1850an, di
Eropa iklan belum sepenuhnya dimuat di surat kabar. Kebanyakan masih
berbentuk pamflet dan brosur.
3. Jenis-Jenis Iklan
a) Berdasarkan Isi:
9
Iklan pemberitahuan ; Iklan ini biasanya bertujuan untuk memberitahu atau
mengumumkan sebuah informasi tertentu. Contohnya iklan informasi
beasiswa
b) Berdasarkan Media:
Iklan Cetak ; Biasanya bentuknya berupa tektik cetak seperti print, sablon
dan lain sebagainya.
Iklan Internet ; Iklan ini disampaikan melalui internet seperti iklan banner
di blog, iklan endorsement dan lain sebagainya.
Iklan luar ruangan ; Iklan ini biasanya berbentuk spanduk atau iklan
papan billboard yang sering ditemui dijalanan
c) Berdasarkan Tujuan:
C. Gaya Hidup
10
Gaya hidup berbeda dengan cara hidup. Cara hidup ditampilkan dengan ciri-ciri
seperti norma, ritual, pola-pola tatanan sosial dan mungkin juga suatu komunitas
dialek atau gaya berbicara yang khas. Sementara itu, gaya hidup diekspresikan oleh
seseorang dengan apa yang ia kenakan, apa yang ia konsumsi, apa yang ia gunakan,
apa yang ia beli, dan bagaimana ia berperilaku ketika ada di hadapan orang lain.
Gaya hidup tumbuh dan berkembang karena kekuatan capital untuk kepentingan
membangun pangsa pasar, memperbanyak keuntungan dan lain-lain.
Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan, minat dan opini dari
seseorang. Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah.
Seseorang mungkin dengan cepat mengganti model dan merk pakaiannya karena
menyesuaikan dengan perubahan hidupnya (Sumarwan, 2004:57).
11
menyatu dan bersosialisasi dengan orang lain. Gaya hidup mencakup
sekumpulan kebiasaan, pandangan-pandangan, dan pola-pola respon terhadap
hiduo. Gaya hidup dipengaruhi oleh keterlibatan seseorang dalam kelompok
sosial, dari seringnya berinteraksi dan menanggapi berbagai stimulus disana
(Adlin,2006:36-39).
Gaya hidup oleh beberapa ahli sering kali disebut ciri sebuah dunia
modern atau modernitas. Artinya, siapa pun yang hidup dalam masyarakat
modern akan menggunakan gagasan tentang gaya hidup untuk menggambarkan
tindakannya sendiri maupun orang lain. Gaya hidup adalah pola-pola tindakan
yang membedakan satu orang dengan yang lain (Chaney,2004: 40). Istilah gaya
hidup, baik dari sudut pandang individual maupun kolektif mengandung
pengertian bahwa gaya hidup sebagai cara hidup mencakup sekumpulan
kebiasaan, pandangan dan pola-pola respons terhadap hidup, serta terutama
perlengkapan untuk hidup. Cara sendiri bukan sesuatu yang alamiah, melainkan
hal yang ditemukan, diadopsi atau diciptakan, dikembangkan dan digunakan
untuk menampilkan tindakan agar mencapai tujuan tertentu. Untuk dapat
dikuasai, cara harus diketahui, digunakan dan dibiasakan.
12
zaman, tak bisa dihindari harus mampu mengembangkan gaya hiudp ; perilaku
yang khas dan memiliki selera serta cita rasa yang memang sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman.
13
yang mereka keluarkan adalah bentuk investasi dalam rangka membangun citra
diri dan makna personal yang dinilai lebih penting.
c) Estetisasi penampilan diri, yakni ketika gaya dan desain menjadi lebih
penting daripada fungsi.
Serbuan gaya hidup lewat globalisasi industry media massa, televise dan
industry iklan, selain merambah wilayah agama, dalam beberapa hal juga
merambah ruang-ruang privat. Bahkan, di televise atau media massa popular lain,
kita sekarang dengan mudah melihat iklan-iklan yang menawarkan produk-
produk industry budaya untuk urusan manusia yang paling intim. Obat untuk
meningkatkan stamina hubungan seksual, bagaimana cara memperkuat daya
14
cengram vagina, memperbesar alat kelamin, memperkuat alat kelamin agar
durasi kegiatan seksual lebih lama. Di program televise swasta dan televise
kabel. Berbagai reality show yang menampilkan acara kencan buta,
perselingkuhan dan lain sebagainya kini juga bukan hal yang asing lagi. Pendek
kata, di era masyarakat post-modern sepertinya tidak ada lagi ruang atau ranah
kehidupan manusia yang steril dari penetrasi kekuatan kapitalismebyang
menawarkan kemasan gaya hidup.
Sebuah studi yang yang dilakukan Mintel menemuka bahwa dalam hal
pakaian, kaum perempuan (79) umumnya lebih memiliki keinnginan dan
kebutuhan untuk tampi modis dari pada kaum laki-laki (40). Sementara itu, kaum
laki-laki, dalam banyak hal lebih menyukai mendengarkan musik daripada kaum
perempuan (27), dan kaum laki-laki (34) juga lebih menyukai jalan-jalan dan
minum daripada kaum pperempuan (19). Bagi kaum laki-laki, hangout dijeda
mereka bekerja kemudin minum kopi di resto-resto yang ada di berbagai mall
sering kali lebih banyak dilakuka daripada kaum perempuan. Kaum perempuan
(30), dalam bayak hal lebih senang dan fokus pada penampilan pribadi daripada
laki-laki (30). Kaum laki-laki umumnya lebih menyukai olahraga dan memiliki
hobi tertentu daripada kaum perempuan. Kaum laki-laki juga lebih menyukai
kendaraan dan lebih mementingkan memiliki kendaraan tertentu sebagai alat
15
transportasi sekaigus aksesoris untuk memperlihat siapa dirinya daripada
perempuan yang cenderung lebih menyukai tabungan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Simpulan
16
1. Masyarakat secara umum diartikan sebagai sekumpulan individu yang
berkumpul bersama dalam suatu wilayah dan saling berinteraksi
didalamnya. Konsumerisme adalah gerakan atau kebijakan untuk
melindungi konsumen dengan menata metode dan standar kerja produsen,
penjual, dan pengiklan. Mazhab Frankfurt berasumsi bahwa masyarakat
mengonsumsi barang-barang yang ada itu semata-mata bukan hanya
karena kebutuhan tetapi lebih kepada kontruksi dan logika hasrat yang
dibentuk oleh budaya populer. Seperti yang disebutkan Adorno
2. Iklan merupakan strategi untuk memasarkan produk yang telah
dihasilkan. Biasanya iklan ditampilkan di media massa atau ruang public
agar barang yang dihasilkan dikenal luas oleh masyarakat luas. Pada
masa revolusi industry, tampilan iklan menjadi lebih kreatif. Apalagi
didukung oleh kehadiran teknologi informasi. Para kaum kapitalis
semakin memperluas upaya untuk membuat iklan semakin menarik agar
produk yang mereka hasilkan lebih banyak menghasilkan omzet. Di era
masyarakat post modern menjadi organisasi bisnis kapitalis. Iklan
menjadi bagian terpenting bagi kaum pemilik modal.
3. Gaya hidup berbeda dengan cara hidup. Cara hidup ditampilkan dengan
ciri-ciri seperti norma, ritual, pola-pola tatanan sosial dan mungkin juga
suatu komunitas dialek atau gaya berbicara yang khas. Sementara itu,
gaya hidup diekspresikan oleh seseorang dengan apa yang ia kenakan,
apa yang ia konsumsi, apa yang ia gunakan, apa yang ia beli, dan
bagaimana ia berperilaku ketika ada di hadapan orang lain. Gaya hidup
tumbuh dan berkembang karena kekuatan capital untuk kepentingan
membangun pangsa pasar, memperbanyak keuntungan dan lain-lain.
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia
dalam masyarakat. Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya
hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri tersendiri. Jika terjadi
17
perubahan gaya hidup dalam suatu kelompok maka akan berdampak luas
pada berbagai aspek
B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi informasi pada pembaca agar
pembaca dapat lebih memahami tentang Masyarakat Konsumen, Iklan,
dan Gaya Hidup.
18
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan
menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Mata
Kuliah Sosiologi Ekonomi dengan judul Masyarakat Konsumen, Iklan, dan Gaya Hidup
di era Globalisasi. Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak seperti keluarga, sahabat dan dosen yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka
kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-
waktu mendatang.
Bandung, 17 April 2020
Penulis,
19
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Masyarakat Konsumen.................................................................. 2
B. Iklan.............................................................................................. 8
C. Gaya Hidup................................................................................... 10
A. Simpulan........................................................................................ 17
B. Saran.............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
ii
20
DAFTAR PUSTAKA
21