Anda di halaman 1dari 5

KONSUMERISME

PENGERTIAN KONSUMERISME

Konsumerisme adalah paham terhadap gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah) sebagai
ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya. Dapat dikatakan pula konsumerisme adalah gaya
hidup yang sifatnya tidak hemat atau gaya hidup konsumtif.

Adapun pengertian konsumerisme menurut pandangan para ahli adalah antara lain sebagai berikut:

Collin Campbell

Konsumerisme adalah kondisi sosial yang terjadi saat konsumsi menjadi pusat kehidupan banyak orang
dan bahkan menjadi tujuan hidup. Ketika semua itu terjadi segala kegiatan hanya berfokus pada
pemenuhan konsumsi saja.

Robert G. Dunn

Konsumerisme merupakan sebuah ideologi yang menarik masyarakat dalam sistem produksi massal dan
merubah pola pandang terhadap konsumsi.

Zygmut Baumant

Konsumerisme adalah situasi dimana orang membeli barang berbagai barang semata-mata untuk
kesenangan membeli, bukan karena memerlukan kebutuhan itu. Menurutnya, hasrat adalah keinginan
untuk mengonsumsi.

Merriam-Webster

Konsumerisme memiliki dua definisi, yang pertama adalah paham yang mempercayai bahwa
menghabiskan banyak uang untuk barang dan jasa adalah sesuatu yang baik dan yang kedua adalah aksi
untuk perwujudan dari paham pertama.

Sasateli

Konsumerisme merupakan dampak dari adanya produk kapitalisme.

Baudrillard

Konsumerisme hadir berakar pada ide tentang kebahagiaan dan hal inilah yang menjadi acuan dasar
tentang masyarakat konsumsi.

CONTOH KASUS-KASUS KONSUMERISME

Perwujudan dari paham konsumerisme yaitu adanya sikap konsumtif. Sikap konsumtif dalam kehidupan
masyarakat mudah ditemukan dalam berbagai bidang sebagai berikut.

Sekolah
Lembaga pendidikan seperti sekolah banyak ditemukan perilaku yang tergolong dalam konsumtif,
misalnya dalam penggunaan ponsel Iphone yang dilihat sebagai penentu tingkatan dalam kelas sosial
para pelajar. Hal ini terjadi lantaran pengguna ponsel Iphone akan dilihat sebagai orang yang berada
dalam kelas borjuis atau orang yang kaya.

Masyarakat

Contoh sikap konsumtif dalam kehidupan masyarakat untuk hal ini misalnya saja “Konsumerisme
ruang”, yang terjadi karena pemakaian yang berlebihan oleh masyarakat. Seperti masyarakat yang
terobsesi untuk mempunyai kendaraan lebih dari satu.

Agama

Dalam prilaku konsumtif juga banyak ditemukan dalam kajian keagamaan, misalnya untuk hal ini terjadi
pada perayaan Idul Fitri, masyarakat yang beragama menggandakan pengeluarannya, antara lain untuk
membeli barang-barang yang akan dipakai pada saat silaturahmi nanti. Ini menjadi sebuah kebiasaan
setiap tahunnya.

Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari prilaku konsumtif ini juga kerap kali terjadi dalam kehidupan masyarakat,
kondisi ini misalnya saja dengan membeli barang-barang merek terkenal dari luar negeri yang dilakukan
sebagai salah sebuah hobi yang sejatinya kondisi inilah akan mengakibatkan rusaknya keteraturan sosial
dalam masyarakat.

PROSES TERJADINYA KONSUMERISME

Proses Konsumerisme terjadi ketika pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau
tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan yang menjadikan manusia menjadi pecandu dari
suatu produk. Ketergantungan tersebut susah untuk dihilangkan sehingga sifat yang ditimbulkan akan
menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan masyarakat memiliki paham konsumerisme atau gaya hidup konsumtif,
diantaranya sebagai berikut :

1. Pengaruh Budaya

Gaya hidup konsumtif telah tertanam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Buktinya, di negeri
ini lebih banyak orang yang hanya gemar mengonsumsi daripada memproduksi sendiri berbagai barang
yang dibutuhkan. Dengan alasan kepraktisan kita lebih memilih membeli apa yang sudah ditawarkan
pasar, padahal peluang untuk membuat sesuatu dan dilempar ke pasaran masih sangat banyak.

2. Tuntutan Gaya Hidup

Banyak faktor yang memengaruhi gaya hidup konsumtif seseorang, di antaranya adalah pekerjaan dan
lingkungan sosial. Untuk dapat diterima di lingkungan kerja atau lingkungan pergaulannya, seseorang
akan berusaha membuat standar hidup yang sama dengan orang-orang di sekelilingnya.
3. Terlena Media Sosial

Kini, kegiatan media sosial yang mengasyikan dan melenakan waktu, sudah menembus lintas generasi.
Tidak heran jika dari cucu hingga nenek masing-masing mempunyai minimal satu akun media sosial.

4. Kemudahan Berbelanja

Dengan bermodal ponsel dan data internet, seseorang dapat menghabiskan gaji satu bulan kerja dalam
waktu kurang dari satu menit tanpa beranjak dari kursi. Kemudahan bertransaksi yang kini kita rasakan
berdampak pula pada intensitas berbelanja masyarakat yang semakin sering.

5. Haus Akan Pengakuan Diri

Bagi manusia yang terbiasa hidup bersosial pasti akan ada satu titik saat kebutuhan dasarnya telah
terpenuhi, dia ingin mendapat pengakuan dari orang lain. Ingin dihargai, diberikan perhatian akan
keberadaannya. Pengakuan diri akan berujung pada sikap konsumtif ketika orang-orang mulai
membelanjakan uangnya hanya untuk mendapat pengakuan.

AKIBAT YANG DITIMBULKAN ADANYA KONSUMERISME

Dampak Positif

Akibat dari adanya konsumerisme memiliki dampak positif, sebagai berikut :

a. Membuka Lapangan Kerja

Sikap konsumtif dalam masyarakat akan menjadi inspirasi dalam membuka dan menambah lapangan
pekerjaan. Hal ini terjadi karena masyarakat yang melakukan produksi barang dalam jumlah besar akan
membutuhkan pekerja-pekerja sehingga dapat mengurangi jumlah masyarakat yang pengangguran.

b. Meningkatkan Motivasi

Proses dalam meningkatkan motivasi konsumen dalam masyarakat konsumtif ialah untuk menambah
jumlah penghasilan yang dimilkinya, dengan demikian secara kasap mata keinginan untuk membeli
barang-barang yang diperlukan meskipun ketegori tersier akan mudah didapatkan.

c. Menciptakan Pasar Produsen

Masyarakat yang ada pada era konsumtif secara langsung dapat menjadi salah satu solusi dalam
bertambahnya jumlah barang yang akan menjadi prioritas dikonsumsi masyarakat, dengan contoh fakta
sosial seperti inilah produsen akan membuka pasar-pasar baru guna mempermudah memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara maksimal.

Dampak Negatif

Konsumerisme juga memiliki dampak negatif, yaitu sebagai berikut :

a. Konsumerisme menjadi budaya dalam masyarakat


Kebudayaan seperti konsumtif ini lambat laun akan menjadi pengaruh dalam kehidupan, misalnya saja
budaya untuk gengsi jauh lebih besar daripada mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Padahal
akibat dari gengsi atau gaya terlalu tinggi akan mengakibatkan kehidupan tidak akan terlepas dari unsur
pandangan kepada orang lain.

b. Uang tidak lagi memiliki arti

Akibat lainnya dalam konsumtif ini ialah nilai uang tidak memiliki makna sekalipun, lantaran yang hadir
dalam fikirannya sebatas bagimana menghabiskan uangnya tanpa lagi memberikan jaminan untuk esok
(masa tua) yang lebih baik.

c. Menimbulkan keresahan

Sikap masyarakat yang konsumtif akan berakibat pada keresahan antara kehidupan dalam bentuk
kelompok sosial. Kondisi seperti ini akan terjadi lantaran banyak beraganggapan bahwa kebahagiaan
tidak akan ada dalam pengertian masyarakat.

d. Ketimpangan sosial

Ketimpangan sosial biasasanya terjadi dalam kehidupan masyarakat lantaran memiliki jiwa konsumtif,
kondisi seperti ini bisa saja menjadi salah satu unsur yang menakutkan lantaran dalam menjadi
dorongan tingginya angkar kriminalitas demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

e. Tidak memikirkan masa depan

Jiwa-jiwa konsumtif dalam kehidupan masyarakat akan cenderung untuk tidak memikirkan kebutuhan
hidup yang akan datang. Hal ini disebabkan karena orang akan mengkonsumsi lebih banyak barang atau
jasa pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya di masa tuanya.

CARA MENGATASI KONSUMERISME

1. Mengubah perilaku konsumtif dengan menabung

Meskipun tampak sederhana, tapi ternyata tidak semua orang dapat menyisihkan uang untuk ditabung
apalagi jika mereka memiliki gaya hidup yang konsumtif. Kebanyakan orang berdalih tidak bisa
menabung karena gaji yang kecil. Oleh karena itu, perlu untuk masyarakat membiasakan rajin
menabung agar dapat terhindar dari perilaku konsumtif.

2. Memprioritaskan Kebutuhan

Secara sederhana, kebutuhan itu diperlukan, sementara keinginan bukanlah kebutuhan. Oleh karena itu,
kebutuhan memiliki prioritas lebih tinggi. Jika ingin menghindari perilaku konsumtif, maka masyarakat
haru memulai untuk memprioritaskan kebutuhan. Jika kebutuhan sudah terpenuhi, keinginan bisa
dipenuhi apabila terdapat dana sisa.

3. Memulai Investasi
Investasi adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari perilaku konsumtif sekaligus
merencanakan kehidupan pada masa mendatang. Sebab, investasi adalah penanaman modal pada suatu
usaha atau barang tidak bergerak untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

KESIMPULAN

Konsumerisme merupakan paham tentang gaya hidup bersifat tidak hemat yang merubah individu,
kelompok, atau komunitas dalam menjalankan proses konsumsi. Gaya hidup yang sifatnya tidak hemat
ini dapat dikatakan juga sebagai gaya hidup konsumtif. Konsumerisme ini terjadi karena adanya
pengaruh budaya, tuntutan gaya hidup, terlena media sosial, kemudahan berbelanja dan haus akan
pengakuan diri. Adanya faktor-faktor tersebut merubah masyarakat yang sebelumnya memiliki gaya
hidup hemat menjadi gaya hidup tidak hemat. Namun, akibat dari adanya konsumerisme juga memiliki
dampak positif seperti membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan motivasi dan menciptakan
pasar produsen. Konsumerisme juga memiliki dampak negatif seperti menimbulkan keresahan dan
ketimpangan sosial. Hal ini harus dicegah karena dampak negatif ini sangat berdampak bagi individu
maupun kelompok. Oleh karena itu, kita perlu mengubah gaya hidup konsumtif dengan rajin menabung,
lebih memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan dan memulai investasi. Hal tersebut akan
membawa banyak dampak positif bagi kehidupan pada masa pendatang.

Nama anggota kelompok :

1. Delia Yunita Widiyanti (09)

2. M. Rizky Setiawan (20)

3. Yusril Anwar (32)

Anda mungkin juga menyukai