Anda di halaman 1dari 2

1.

4 Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora

Sebagai pengacuan di dalam kelopok nomina, pengacuan esfoa


dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip generalitas, bahwa
benda yang disebut di dalam kelompok nomina tersebut bukan benda yang
mengacu kepada penyebutan sebelumnya.

Berikut di bawah ini contoh pengacuan esfora di dalam kelompok


nomina. Benda yang diacu berupa kalimat sematan yang diletakkan di dalam
tanda [[...]]. atau kelompok adverbia yang diletakkan di dalam tanda [...].

a. Penyakit gugur dan corynespora (PGDC)” [[yang menyerang beberapa


tanaman karet]]

b. Huhungan [antara komitmen organisasi dan partisipasi penganggaran]

c. Wanita pekerja [di tobong gamping]

d. Semantik/makna [dalam perspektif komunikasi lintas budaya]

Pada contuh di atas, "penyakit gugui daun corynespora (PGDC)”


mengacu kepada “[[yang eg beberapa taama karet...]]”, "hubugan” mengacu
kepada "[antara komitmen organisasi dan partisipasi penganggaran]", “wanita
pekerja" mengacu kepada "[di tobong gamping]”, dan "semantik/makna"
mengacu kepada [dalam perspektif komunikasi lintas budaya]”.

Pengacuan hanya ditujukan kepada substansi yang berada di dalam


kelompok nomina yang dimaksud. Sebagian besar partisipan yang ditemukan
pada teks-teks tersebut adalah partisipan benda umum, bukan partisipan benda
manusia. Benda yang disebut sesudahnya bukan selalu merupakan benda yang
disebut sebelumnya, terutama dalam pengacan yang berjenis esfora. Kenyataan
tersebut menunjukkan makna bahwa benda-benda yang dimaksud pada teks- teks
tersebut adalah benda-benda yang memenuhi konsep generalitas, yaitu benda-
benda yang sudah diabstrakkan untuk menyatakan generalisasi, bukan benda-
benda yang secara eksperiensial berada di sekilar manusia.

Pada teks - teks akademik yang dicontohkan , sekitar 50 % dari jumlah


kelompok nomina yang ada mengandung penegas, yaitu benda pada kelompok
nomina tersebut diberi penjelasan yang berupa kualifikasi. Berdasarkan
kenyataan bahwa kelompok nomina (dengan penegas sebagai pengacuan esfora)
menjadi ciri penting pada teks akademik, dan terbukti bahwa teks-teks akademik
yang dicontohkan pada pembahasan ini menggunakan pengacuan esfora dengan
persentase yang tinggi, dapat disimpulkan bahwa teks-teks tersebut menunjukkan
ciri keilmiahan apabila dilihat dari pengacuan esfora.

Anda mungkin juga menyukai