Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TEKS AKADEMIK

MAKALAH

DOSEN PEMBIMBING
Nurhaidah, M.Pd.

DISUSUN OLEH
Diva Wahyu Saputra
NIM H1031211003

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2021
A. Teks Akademik

Identitas Nasional Bangsa Indonesia

Identitas nasional merupakan sesuatu yang ditransmisikan dari masa lalu dan
dirasakan sebagai pemilikan bersama, sehingga tampak kelihatan di dalam keseharian tingkah
laku seseorang dalam komunitasnya (Tilaar, 2007:27). Identitas nasional bersifat buatan dan
sekunder. Bersifat buatan oleh karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati
oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh
karena identitas nasional lahir belakangan dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan
yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif, jauh sebelum mereka memiliki
identitas nasional itu, warga bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas
kesukubangsaan. Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu
perjuangan panjang di antara warga bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Dapat terjadi sekelompok
warga bangsa tidak setuju degan identitas nasional yang hendak diajukan oleh kelompok
bangsa lainnya. Setiap kelompok bangsa di dalam negara, umumnya mengingingkan
identitasnya dijadikan atau diangkat sebagai identitas nasional yang tentu saja belum tentu
diterima oleh kelompok bangsa lain. Inilah yang menyebabkan sebuah negara-bangsa yang
baru merdeka mengalami pertikaian intern yang berlarut-larut demi untuk saling mengangkat
identitas kesukubangsaan menjadi identitas nasional.

1
B. Analisis Teks Akademik
1. Anasilis Kesederhanaan Struktur Kalimat pada Teks Akademik.
Penggunaan kalimat simpleks dan kompleks memengaruhi kesederhanaan struktur kalimat
teks akademik. Berikut penggunaan kalimat simplek dan kompleks pada teks akademik di
atas.

No Kalimat Jenis Kalimat


.

1. Identitas nasional merupakan sesuatu Kalimat kompleks parataktik, karena


yang ditransmisikan dari masa lalu dan terdapat konjungsi “dan” yang menjadi
dirasakan sebagai pemilikan bersama, penghubung di antara dua kalimat.
sehingga tampak kelihatan di dalam Kalimat kompleks hipotaktik, karena
keseharian tingkah laku seseorang dalam terdapat konjungsi “sehingga” yang
komunitasnya (Tilaar, 2007:27). menyatakan hubungan sebab-akibat.

2. Identitas nasional bersifat buatan dan Kalimat simpleks, karena kalimat


sekunder. tersebut tersusun dari tiga unsur secara
linear, yaitu subjek, predikator, dan
pelengkap.

3. Bersifat buatan oleh karena identitas Kalimat kompleks parataktik, karena


nasional itu dibuat, dibentuk dan terdapat konjungsi “dan” yang menjadi
disepakati oleh warga bangsa sebagai penghubung di antara dua kalimat
identitasnya setelah mereka bernegara.

4. Bersifat sekunder oleh karena identitas Kalimat kompleks parakaktik, karena


nasional lahir belakangan dibandingkan pada kalimat tersebut terkandung lebih
dengan identitas kesukubangsaan yang dari satu klausa.
memang telah dimiliki warga bangsa itu
secara askriptif, jauh sebelum mereka
memiliki identitas nasional itu, warga
bangsa telah memiliki identitas primer
yaitu identitas kesukubangsaan.

5. Proses pembentukan identitas nasional Kalimat simpleks, karena kalimat


umumnya membutuhkan waktu tersebut tersusun dari tiga unsur secara
perjuangan panjang di antara warga linear, yaitu subjek, predikator, dan
bangsa-negara yang bersangkutan. pelengkap.

2. Anasilis Kepadatan Teks Akademik akan Informasi


Pemadatan informasi pada teks akademik dilakukan dengan penggunaan kalimat simplek dan
nominalisasi. Berikut pemadatan informasi pada teks akademik di atas.

No. Kalimat Keterangan

1. Identitas nasional merupakan sesuatu yang Informasi dipadatkan melalui


ditransmisikan dari masa lalu dan kalimat simpleks pada kalimat “yang

2
dirasakan sebagai pemilikan bersama, ditransmisikan dari masa lali dan
sehingga tampak kelihatan di dalam dirasakan”.
keseharian tingkah laku seseorang dalam
komunitasnya (Tilaar, 2007:27).

2. Identitas nasional bersifat buatan dan Informasi dipadatkan melalui


sekunder. kalimat simpleks, karena pada kalimat
tersebut berisi satu aksi.

3. Bersifat buatan oleh karena identitas Informasi tidak dipadatkan.


nasional itu dibuat, dibentuk dan
disepakati oleh warga bangsa sebagai
identitasnya setelah mereka bernegara.

4. Bersifat sekunder oleh karena identitas Informasi dipadatkan melalui


nasional lahir belakangan dibandingkan nominalisasi, karena pada kalimat
dengan identitas kesukubangsaan yang tersebut terdapat nomina “belakangan".
memang telah dimiliki warga bangsa itu
secara askriptif, jauh sebelum mereka
memiliki identitas nasional itu, warga
bangsa telah memiliki identitas primer
yaitu identitas kesukubangsaan.

5. Proses pembentukan identitas nasional Informasi dipadatkan melalui


umumnya membutuhkan waktu nominalisasi, karena pada kalimat
perjuangan panjang di antara warga tersebut terdapat nomina “perjuangan".
bangsa-negara yang bersangkutan.

3. Analisis Penggunaan Kata Leksikal pada Teks Akademik


Penggunaan kata leksikal pada teks akademi lebih dominan daripada penggunaan kata
struktural. Penggunaan kata leksikal dan struktural pada teks di atas dianalisis dalam tabel
berikut.

No Kalimat Jenis Kalimat Keterangan


.

1. Identitas nasional merupakan Terdapat kata Jumlah kata yang


sesuatu yang ditransmisikan dari leksikal sebanyak terdapat pada kelima
masa lalu dan dirasakan sebagai 16 kata dan kata kalimat tersebut adalah
pemilikan bersama, sehingga struktural sebanyak 102 kata.
tampak kelihatan di dalam 9 kata. Banyak kata leksikal
keseharian tingkah laku dan kata struktural
seseorang dalam komunitasnya dari kelima kalimat
(Tilaar, 2007:27). tersebut masing-
masing sebanyak 70
2. Identitas nasional bersifat buatan Terdapat kata
kata dan 32 kata.
dan sekunder. leksikal sebanyak 5
kata dan kata Persentase kata

3
struktural sebanyak leksikal dan kata
1 kata. struktural masing-
masing sebanyak 71,4
3. Bersifat buatan oleh karena Terdapat kata % dan 28,6% .
identitas nasional itu dibuat, leksikal sebanyak
dibentuk dan disepakati oleh 12 kata dan kata
warga bangsa sebagai struktural sebanyak
identitasnya setelah mereka 7 kata.
bernegara.

4. Bersifat sekunder oleh karena Terdapat kata


identitas nasional lahir leksikal sebanyak
belakangan dibandingkan 25 kata dan kata
dengan identitas kesukubangsaan struktural sebanyak
yang memang telah dimiliki 12 kata.
warga bangsa itu secara
askriptif, jauh sebelum mereka
memiliki identitas nasional itu,
warga bangsa telah memiliki
identitas primer yaitu identitas
kesukubangsaan.

5. Proses pembentukan identitas Terdapat kata


nasional umumnya membutuhkan leksikal sebanyak
waktu perjuangan panjang di 12 kata dan kata
antara warga bangsa-negara struktural sebanyak
yang bersangkutan. 3 kata.

4. Analisis Penggunaan Nominalisasi pada Teks Akademik


Penggunaan nominalisasi pada teks akademis bertujuan untuk memadatkan informasi.
Berikut analisis penggunaan nominalisasi pada teks akademik di atas.

No. Kalimat Keterangan

1. Identitas nasional merupakan sesuatu yang Kata “pemilikan” merupakan


ditransmisikan dari masa lalu dan dirasakan nominalisasi dari verba “memiliki”.
sebagai pemilikan bersama, sehingga
tampak kelihatan di dalam keseharian
tingkah laku seseorang dalam
komunitasnya (Tilaar, 2007:27).

2. Identitas nasional bersifat buatan dan Kata “buatan” merupakan nominalisasi


sekunder. dari verba “membuat”.

3. Bersifat buatan oleh karena identitas Kata “buatan” merupakan nominalisasi


nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati dari verba “membuat”.
oleh warga bangsa sebagai identitasnya
setelah mereka bernegara.

4
4. Bersifat sekunder oleh karena identitas Kata “belakangan” merupakan
nasional lahir belakangan dibandingkan nominalisasi dari verba
dengan identitas kesukubangsaan yang “membelakangi”.
memang telah dimiliki warga bangsa itu
secara askriptif, jauh sebelum mereka
memiliki identitas nasional itu, warga
bangsa telah memiliki identitas primer yaitu
identitas kesukubangsaan.

5. Proses pembentukan identitas nasional Kata “pembentukan” merupakan


umumnya membutuhkan waktu nominalisasi dari verba “membentuk”.
perjuangan panjang di antara warga Kata “perjuangan” merupakan
bangsa-negara yang bersangkutan. nominalisasi dari verba “berjuang”.

Anda mungkin juga menyukai