Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN KE 9

KONSUMENRISME, HUBUNGAN BISNIS dan PEMERINTAH

Konsumerisme
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok
melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi
secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan.
Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan
tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan.
Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit
manusia dalam kehidupannya.

DEFINISI KONSUMEN, KONSUMSI, KONSUMTIF, dan KONSUMERISME


A. KONSUMEN
Konsumen adalah seseorang atau sekelompok orang yang membeli suatu produk untuk dipakai
sendiri dan tidak untuk dijual kembali. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual
kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia
lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu sebagai produsen yang
memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-
hak konsumen.
Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”
Biasanya jalur yang dilalui oleh suatu barang adalah:
Produsen – Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna

Dalam ilmu ekonomi ada dua jenis konsumen, yakni konsumen antara dan konsumen akhir.
Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer.
Mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan
Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir.
Yang dimaksud di dalam UU PK sebagai konsumen adalah konsumen akhir.
Karena konsumen akhir memperoleh barang dan/atau jasa bukan untuk dijual kembali,
melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan
makhluk hidup lain.
Contoh :
Seseorang yang melakukan proses pembelian suatu barang, misalnya seorang ibu yang
berbelanja berbagai keperluan rumah tangga di sebuah supermarket untuk keperluan hidupnya
dan keluarganya dalam sehari-hari.

Ada 4 hak konsumen yaitu :


1) Hak untuk selamat
2) Hak untuk memperoleh informasi
3) Hak untuk memilih
4) Hak untuk didengar (dalam hal keluhan-keluhan)
Kemudian oleh General Motor ditambah satu lagi dengan hak untuk dilindungi.
Oleh yayasan lembaga konsumen Indonesia Doktrin di atas dijadikan sebagai landasan kerja
yang dinamakan sebagai panca hak konsumen yaitu :
1) Hak atas keamanan dan keselamatan
2) Hak atas informasi
3) Hak untuk memilih
4) Hak untuk didengar
5) Hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik
Yayasan lembaga konsumen Indonesia mengajak para konsumen untuk mengadukan keluhan-
keluhan apa saja yang dialami dalam membeli/menggunakan barang dna jasa. Lembag konsumen
akan membantu memecahkan persoalan tersebut dengan menghubungi para produsen atau pihak-
pihak yang menyebabkan kerugian pada konsumen.
Keluhan-Keluhan Konsumen
Mengapa terjadi gerakan konsumen dan tampaknya makin kuat alasan terjadinya gerakan ini
ialah :
Adanya ketidak puasan menyeluruh terhadap masyarakat
Barang yang dijual tidak tercermin mutunya tidak murni dan cacat
Adanya penipuan melalui cara-cara promosi
Jaminan palsu
Penipuan dalam penetapan harga
Biaya reparasi mal dan pekerjaan tidak rapi
Tidak ada tempat mengadukan keluha-keluhan
Berita terlalu di besar-besarkan

Munculnya budaya konsumen menimbulkan dampak positif maupun negatif.


Dampak  positifnya adalah seperti Membuka dan menambah lapangan pekerjaan.
Sedangkan,
Dampak negatifnya adalah memunculkan hedonisme, ,( Hedonisme adalah pandangan hidup
yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup). (atau
Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi
dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar.)
konsumerisme, kapitalisme, (Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan
alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam
ekonomi pasar.) dan budaya-budaya yang dikonsumsi cenderung mengalihkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih penting.
 Budaya konsumen juga dapat diartikan sebagai budaya-budaya yang dilakukan oleh seorang konsumen.

B. KONSUMSI
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi
atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.
Menurut Chaney (2003) konsumsi adalah seluruh tipe aktifitas sosial yang orang lakukan
sehingga dapat di pakai untuk mencirikan dan mengenal mereka, selain (sebagai tambahan) apa
yang mungkin mereka lakukan untuk hidup. Chaney menambahkan, gagasan bahwa konsumsi
telah menjadi (atau sedang menjadi) fokus utama kehidupan sosial dan nilai-nilai kultural
mendasari gagasan lebih umum dari budaya konsumen.
Menurut Braudrillard (2004), konsumsi adalah sistem yang menjalankan urutan tanda-tanda dan
penyatuan kelompok. Jadi konsumsi itu sekaligus sebagai moral (sebuah sistemideologi) dan
sistem komunikasi, struktur pertukaran.
Dengan konsumsi sebagai moral, maka akan menjadi fungsi sosial yang memiliki organisasi
yang terstruktur yang kemudian memaksa mereka mengikuti paksaan sosial yang tak disadari.
Contoh :
Seorang bayi yang setiap harinya meminum susu kaleng. Atau seorang pengusaha yang
menggunakan jasa dari perusahaan yang bergerak di bidang pengantaran barang untuk
mengantar hasil usahanya kepada banyak orang.
C. KONSUMTIF
Menurut Lubis (dalam Lina & Rasyid, 1997) mendefinisikan perilaku konsumtif sebagai perilaku
membeli atau memakai yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional melainkan
adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.
Adapun pengertian konsumtif, menurut Yayasan Lembaga Konsumen (YLK), yaitu batasan
tentang perilaku konsumtif yaitu sebagai kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi
tanpa batas.
Definisi konsep perilaku konsumtif sebenarnya amat variatif.
Tapi pada intinya perilaku konsumtif adalah membeli atau mengunakan barang tanpa
pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan.
Istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen
dalam kehidupannya.
Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung terjadi di dalam masyarakat adalah
gaya hidup yang menganggap materi sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan.
Gaya hidup seperti ini dapat menimbulkan adanya gejala komsumtivisme,
sedangkan konsumtivisme untuk membeli barang yang kurang atau tidak diperlukan (Nissa,
2003).
Fromm (1998) mengatakan bahwa manusia sering dihadapkan pada persoalan untuk memenuhi
kebutuhannya dan mempertahankan kehidupannya. Oleh karena itu, manusia harus melengkapi
kebutuhannya tersebut. Pada masa awal peradaban manusia, segala kebutuhan tersebut langsung
dipenuhi sendiri dengan jalan memproduksi atau menghasilkan berang yang dibutuhkannya
secara langsung. Misalnya jika seseorang membutuhkan sesuatau untuk melindungi tubuhnya
dari hawa dingin, maka ia akan berburu mencari kulit binatang untuk digunakannya sebagai
penghangat tubuh. Jadi segala usaha, jerih payah dan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya
adalah untuk langsung mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan dari beberapa pengertian telah dikemukakan, maka dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditunjukan untuk mengkonsumsi secara
berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak
diperlukan. Perilaku ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu yang semata-mata untuk
memuaskan kesenangan serta lebih mementingkan keinginan dari pada kebutuhan. Sehingga
tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu mudah melakukan pengeluaran untuk macam-
macam keinginan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.
CONTOH :
Seorang remaja putri yang masih duduk di bangku SMP yang selalu ingin terlihat fashionable
sehingga selalu membeli segala sesuatu aksesoris maupun pakaian yang mahal yang bahkan
terkadang tidak terlalu dibutuhkan olehnya.
KONSUMERISME
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok
melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi.
Jika dilakukan secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan, hal
tersebut dapat menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan
tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan
menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.
Konsumerisme adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yaitu consumerism. Menurut
Encyclopedia Britanica, Konsumerisme sebagai gerakan atau kebijaksanaan yang diarahkan
untuk menata metode dan standar kerja produsen, penjual dan pengiklan untuk kepentingan
pihak pembeli.
Dari semua defenisi yang ada di atas, nyata bahwa konsumerisme memiliki nilai luhur yang
harus diperjuangkan untuk kepentingan konsumen. Konsumerisme menjadi bermakna sebuah
pola hidup konsumtif berlebihan.
CONTOH:
Konsumerisme juga dapat didefinisikan sebagai hak-hak dari konsumen terhadap suatu barang.
Produsen haruslah memastikan bahwa barang yang diproduksinya layak untuk dipasarkan dan
dikonsumsi. Contohnya saja, pihak produsen handphone haruslah memperhatikan efisiensi para
konsumen, produk yang dihasilkan haruslah memudahkan pihak konsumen dan memiliki banyak
fleksibilitas untuk memudahkan kehidupan sehari-har
 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BUDAYA KONSUMEN
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan munculnya budaya konsumen, antara lain, Faktor
yang Melatarbelakangi Munculnya Budaya Konsumen.
1.Faktor Lingkungan Assael (1992) mengelompokkan faktor lingkungan yang mempengaruhi
konsumen terdiri atas:
1)Budaya dan kelas sosial,
2)Pengaruh sub-budaya,
3)Pengaruh global dan lintas budaya,
4)Pengaruh kelompok rujukan,
5)Pengaruh komunikasi dalam kelompok,
6)Pengaruh keluarga,
7)Pengaruh komunikasi antarkelompok, dan
8)Pengaruh situasional.

2.Gaya hidup Perkembangan budaya konsumen telah mempengaruhi cara-cara masyarakat


mengekspresikan estetika dan gaya hidup.
Dalam masyarakat konsumen, terjadi  perubahan mendasar berkaitan dengan cara-cara
mengekspresikan diri dalam gaya hidupnya.
David Chaney mengemukakan bahwa gaya hidup telah menjadi ciri dalam dunia modern,
sehingga masyarakat modern akan menggunakan gaya hidup untuk menggambarkan tindakannya
sendiri dan orang lain.
Dalam kaitannya dengan budaya konsumen, gaya hidup dikonotasikan dengan individualitas,
ekspresi diri serta kesadaran diri yang stylistic.
Tubuh, busana, gaya pembicaraan, aktivitas rekreasi, dsb adalah  beberapa indikator dari
individualisme selera konsumen.
Gaya hidup adalah juga salah satu bentuk budaya konsumen.
Karena gaya hidup seseorang dilihat dari apa yang dikonsumsinya, baik barang ataupun jasa.
Konsumsi tidak hanya mencakup kegiatan membeli sejumlah barang atau materi, seperti televisi
dan handphone.
Akan tetapi, juga mengkonsumsi jasa, seperti rekreasi. Beberapa contoh dari gaya hidup yang
nampak menonjol saat ini adalah nge-mall, hang out, fitness, dll.

 DAMPAK BUDAYA KONSUMEN


Perkembangan televisi global sebagai bangunan bisnis utama telah menempatkan  budaya
konsumen, iklan berbasis visual, di barisan depan aktivitasnya. Dampak yang sangat mencolok
dari budaya konsumen, yaitu:
1.Dampak positif -
 Membuka dan menambah lapangan pekerjaan, karena akan membutuhkan tenaga kerja yang
lebih banyak untuk memproduksi barang dalam jumlah besar. -
 Meningkatkan motivasi konsumen untuk menambah jumlah penghasilan agar bisa membeli
barang/jasa yang diinginkan dalam jumlah dan jenis yang beraneka ragam. -
 Menciptakan pasar bagi produsen, karena bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi
masyarakat maka produsen akan membuka pasar-pasar baru guna mempermudah memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

2.Dampak negatif
Pola hidup masyarakat, seperti hedonisme,( Hedonisme adalah pandangan hidup yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup).
konsumerisme, dan kapitalisme. (atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan,
industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat
keuntungan dalam ekonomi pasar.)
Budaya konsumen pada dasarnya merupakan cara berpikir atau memandang sesuatu yang
kemudian menginternalisasi dalam kehidupannya karena dibiasakan yang akhirnya  popular dan
menjadi budaya massa. Contoh nyata dari budaya konsumen, yaitu TV di mana pada mulanya
tujuan dari adanya TV sebagai sumber/transfer informasi,  pengetahuan, dan pendidikan. Tujuan
tersebut kini telah berubah seiring dengan pesatnya  perkembangan teknologi dan informasi
khususnya TV, internet, dll. Tujuan semula yaitu sebagai transfer informasi, pengetahuan, dan
pendidikan, kini beubah tujuan menjadi media hiburan yang semata-mata dilakukan untuk
meraup keuntungan materiil oleh para  pelaku bisnis hiburan dan TV. Senang dengan budaya-
budaya atau kegiatan yang tidak memiliki banyak manfaat, seperti mengalihkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih penting. Budaya konsumen dilatarbelakangi oleh munculnya masa
kapitalisme yang diusung oleh Karl Marx yang kemudian disusul dengan liberalisme. Budaya
konsumen yang merupakan jantung dari kapitalisme adalah sebuah budaya yang di dalamnya
terdapat bentuk halusinasi, mimpi, artifilsialitas, kemasan wujud komoditi, yang kemudian
dikonstruksi sosial melalui komunikasi ekonomi (iklan, show, media) sebagai kekuatan tanda
( semiotic  power ) kapitalisme. Budaya konsumen merupakan suatu hal yang menarik untuk
dikaji karena terkait dengan budaya pop karena budaya konsumen ini mengacu seperti budaya
pop, yaitu bersifat massal. Beberapa jenis budaya populer yang juga berhubungan dengan budaya
konsumen, antara lain iklan, televisi, radio, pakaian, internet, dan lain-lain. Faktor yang
mempengaruhi budaya konsumen adalah faktor lingkungan dan gaya hidup. Sedangkan, faktor
yang mempengaruhi pola konsumsi yaitu konsumen individu,  pengaruh lingkungan, dan
marketing strategy.
Munculnya budaya konsumen menimbulkan dampak positif maupun negatif.
Dampak  positifnya adalah seperti Membuka dan menambah lapangan pekerjaan. Sedangkan,
Dampak negatifnya adalah memunculkan hedonisme, konsumerisme, kapitalisme, dan budaya-
budaya yang dikonsumsi cenderung mengalihkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting.
 
HUBUNGAN BISNIS & PEMERINTAH
Peranan Pemerintah
Jika kita bertanya pada para pedagang kecil maupun pedagang besar, bagaimana pandangan
mereka terhadap pemerintah dalam bidang bisnis. Jawabanya mungkin hanya mengemukakan
segi-segi negatifnya saja yaitu memungut pajak dan menarik bermacam-macam iuran.
Jawaban mereka mungkin benar karena mereka tidak mengetahui apa sebenarnya peranan
pemerintah dalam mengatur sistem perdagangan dan perekonomian secara menyeluruh.
Bagi beberapa pengusaha mungkin pemerintah dianggap sebagai saingan tetapi mereka gembira
karena bersaing dengan pemerintah dalam bidang bisnis cukup baik karena pemerintah tidak
begitu terbiasa mengelola bisnis.
Mereka menganggap pemerintah lemah dalam bidang bisnis.
Pemerintah mempunyai 4 peranan dalam dunia bisnis
1. Sebagai pengatur dan pemeriksa
2. Sebagai konsumen
3. Sebagai saingan
4. Sebagai pemberi subsidi
Pemerintah mempunyai peranan untuk mengatur lokasi perusahaan pada daerah tertentu
membangun lawasan industri (industrial estate) seperti dijumpai di daerah Bekasi, di sepanjang
jalan Tol Cikampek-Purwakarta, di Pulau Gadung Cicalengka ( di Bandung) dan sebagainya.
Pemerintah membuat bermacam-macam peraturan untuk menjaga agar suasana perdagangan
berjalan secara lancar adanya persaingan yang sehat tidak saling mematikan antara pengusaha
yang satu dengan pengusaha yang lain, sehingga timbul konsep bapak dan anak asuh dalam
dunia bisnis. Di negara kita tidak dibenarkan penguasaan bisnis ada pada tangan seseorang atau
pada sekelompok orang, sehingga menimbulkan monopoli.
Pemerintah dapat turut mengendalikan harga dengan kebijaksanaan harga, ceiling price ataupun
floor price. Celing price artinya pemerintah menerapkan harga tertinggi pada pedagang tidak
boleh menjual lebih tinggi dari harga pertokoan tersebut. Ini tujuanya untuk melindungi rakyat,
misalnya penetapan harga gula pasir, beras, tepung terigu, dan kebutuhan barang lainya. Floor
Price yaitu penetapan harga terendah yang dibolehkan oleh pemerintah. Tidak boleh menjual
lebih rendah dari itu tujuanya untuk melindungi kaum produsen, umumnya para petani yang
menjual harga pertanianya pada musim panen. Cenderung harga menurun terus ini harus dicegah
dengan turut sertanya pemerintah memainkan peranan melalui kebijakan harga.
1. Pemerintah sebagai pengatur dan pemaksa
Akan mengatur perusahaan mentaati dan menjaga lingkungan dari bahaya polusi pelestarian
alam dengan manajemen terpuji dalam berbagai bidang seperti kualitas produksi. Keberhasilan
lingkungan, kesejahteraan karyawan, mutu layanan terhadap masyarakat dan sebagainya
memberikan berbagai sertifikat kelayakan. Kebijakan Skiming Price/Penetration Price.
2. Pemerintah sebagai konsumen
Pemerintah memiliki anggaran belanja yang besar dinegara kita. Dengan anggaran belanja
tersebut sebagian digunakan untuk membeli barang dan jasa. Para produsen memanfaatkan dana
besar yang pada pemerintah agar mereka dapat ditunjuk sebagai leveransir atau penjual buat
pemerintah. Pemerintah membeli segala macam barang, seperti bahan bangunan, kayu, besi,
pakaian semen mobil, alat-alat tulis kantor sampai peralatan teknologi canggih.
3. Pemerintah sebagai saingan
Pemerintah menguasai bisnis tertentu terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak, akan
tetapi para pengusaha swasta juga diberi kesempatan bergerak di bidang tersebut pemerintah
menguasai perusahaan air minum, listrik, telekomunikasi, pos, perbankan, kereta api, gedung-
gedung dan sebagainya.
4. Pemerintah sebagai pemberi subsidi
Subsidi diberikan oleh pemerintah agar kegiatan perekonomian berjalan semestinya misal,
subsidi terhadap kaum petani dengan cara membeli gabah lebih mahal dari harga sebenarnya
atau memberi subsidi pada pupuk yang dibeli oleh petani. Jika harga pupuk tidak disubsidi oleh
pemerintah, harga pupuk tidak akan terjangkau oleh petani. Subsidi juga diberikan pada bensin
yang dibeli oleh konsumen dan para pengusaha untuk menjalankan perusahaanya.

BAGAIMANA HUBUNGAN BISNIS DAN PEMERINTAH


Mengerti otoritas (. kekuasaan yang sah yang diberikan kepada lembaga dalam masyarakat yang
memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya) pemerintah dan hubungannya dengan
perusahaan merupakan hal yang esensial (pokok penting, atau sesuatu yang mendasar / hakiki)
bagi para manajer dalam mengembangkan strategi serta dalam mencapai tujuan organisasi.
Hubungan antara bisnis dan pemerintah bersifat dinamis dan komplek

Pemerintah Bekerjasama dengan Bisnis


Pemerintah menjaring bekerja sama dengan perusahaan untuk membangun hubungan kooperatif
dan tujuan yang saling menguntungkan.
Dasar dari kerjasama ini  terletak pada inti nilai-nilai sosial bangsa dan adat istiadat. bekerja
secara bersama-sama sebagai sebuah keluarga mengarahkan dua kekuatan ini untuk
menghasilkan keuntungan bagi masyarakat dan perusahaan.

Di Eropa, hubungan antara pemerintah dan perusahaan sering kali menjadi hubungan yang
kooperatif. Budaya orang eropa meliputi semangat kerja sama dan saling membantu. Serikat
kerja, sebagai contoh,  sering dilibatkan pada dewan administarsi bersama dengan para manager
untuk mengarahkan organisasi  menghasilkan tujuan bersama melalui strategi yang interaktif.

Dalam  dihadapkan dengan migrasi industri farmasi eropa ke Amerika,  komisi eropa (EC),
sebuah badan dari serikat eropa, menyetujui usulan harga yang lebih fleksibel. Banyak negara
eropa yang sebelumnya melarang penjualan obat-obatan sampai dengan pemerintah menetapkan
harga, seringkali harganya lebih rendah daripada harga yang terdapat di Amerika. Usulan EC
membolehkan perusahaan untuk memasarkan produk mereka (obat-obatan) pada harga yang
mereka tetapkan.
Hal ini menciptakan sebuah “kerangka tindakan yang kami percayai mampu membantu industri
farmasi yang terletak di eropa mendapatkan kembali tingkat kompetitifnya,” kata komisaris
perusahaan eropa Ekki Liikanen.
Kerjasama antara bisnis dan pemerintah, sebagaimana contoh diatas, untuk mengatasi masalah
bersama.

Konflik Pemerintah dengan Bisnis


Dalam kondisi tujuan pemerintah dan tujuan bisnis yang tidak lagi sejalan, akan mengakibatkan
pertentangan. Setelah terjadi skandal Enron, sebagai salah satu bentuk kegagalan dari industri
pengauditan, badan pengawas pasar modal dan sekuritas Amerika (SEC) menerbitkan Sarbanes-
Oxley Act  pada tahun 2003. Aturan ini membatasi kemampuan kantor akuntan publik untuk
menawarkan jasa konsultasi dan pengauditan kepada kliennya.
Pemerintah mungkin bertentangan terhadap bisnis dalam eksternalitas negatif muncul.
Eksternalitas negatif, atau efek berlebih, disebabkan dalam manufaktur atau pendistribusian
produk meningkatkan biaya-biaya tidak terencana atau tidak diinginkan (ekonomis, fisik atau
psikologi) yang ditanggung oleh konsumen, pesaing, komunitas dekat, atau satakeholder bisnis
lainnya. Untuk mengendalikan biaya-biaya tersebut, pemerintah bertindak mengatur tindakan
bisnis.
Hubungan pemerintah dan bisnis dapat mencangkup dari salah satu kerja sama sampai dengan
salah satu konflik, dengan berbagai tahap diantaranya. Akan tetapi, hubungan ini dapat berubah
secara drastis. Hubungan kooperatif pada satu isu tidak menjamin adanya kerjasama pada isu
lainnya. Hubungan pemerintah-bisnis merupakan hal yang perlu diperhatikan secara hati-hati
oleh para manajer untuk diarahkan menjadi kekuatan yang dapat mendorong hubungan positif
bisnis dan pemerintah.

Isu-Isu Legitimasi
Dalam berhubungan dengan ekonomi global, bisnis dapat menghadapi pemerintah yang
mempunyai kekuasaan atau hak berkuasa. Para pemimpin politik dapat secara ilegal membuat
undang-undang atau kekuatan legislatif, yang dapat menjadi kekuatan ekonomi atas bisnis.
Pemilihan dapat dilakukan dengan curang, atau kekuatan militer yang digunakan sebagai alat
kendali pemerintahan.
Para manajer bisnis mungkin dihadapkan dalam kondisi untuk melakukan bisnis di suatu negara
yang dipimpin oleh kekuasaan yang tidak sah. Kadangkala, mereka  memilih untuk menjadi aktif
secara politik, atau menolak untuk melakukan bisnis di negara tersebut sampai dengan
pemerintahan yang sah dibentuk.
Kemampuan pemimpin pemerintahan dapat dipengaruhi oleh tindakan bisnis. Bisnis dapat
melakukan pemboikotan hubungan ekonomi dengan sebuah negara atau memutuskan untuk
menarik operasinya dari negara itu, sebagimana banyak dilakukan perusahaan Amerika  di
Afrika Selatan untuk memprotes apertheid tahun 1970. Beberapa bisnis diperintahkan oleh
negara mereka untuk tidak melakukan bisnis dengan negara lain karena perang atau dalam protes
karena pemerintahan yang tidak sah.

PERAN KEBIJAKAN PUBLIK PEMERINTAH


Pemerintah melaksanakan peran vital dan penting dalam masyarakat modern. Masyarakat tidak
dapat berfungsi secara baik tanpa aktivitas pemerintah. Masyarakat melihat pemerintah dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang penting. Hal-hal yang penting diantaranya mengenai
keamanan dan perlindungan yang diberikan oleh keamanan dalam negeri, polisi, dan departemen
kebakaran. Pemerintah juga diharapkan memberikan keamanan ekonomi, layanan sosial, dan
hal-hal yag berkaitan dengan masalah sosial yang membutuhkan tindakan kolektif, atau
kebijakan publik.
Kebijakan publik merupakan rencana tindakan yang akan dilakukan oleh pejabat pemerintah
untuk mencapai beberapa tujuan umum yang mempengaruhi segmen substansial warga negara.
Senator Amerika Patrick Moynihan berkata, “kebijakan publik adalah apa yang pemerintah pilih
untuk dilakukan atau tidak dilakukan” secara umum ide ini masih konsisten. Kebijakan publik,
adalah ketetapan dasar tujuan, rencana, dan tindakan yang diikuti oleh pemerintahan negara
dalam mencapai tujuannya. Pemerintah biasanya tidak memilih melakukan tindakan kecuali
segmen substansial publik terpengaruh dan beberapa tujuan publik akan tercapai. Ini adalah
esensi konsep pemerintahan yang bertindak atas kepentingan publik.
Kekuatan dasar untuk membuat kebijakan publik berasal dari sistem politik negara.
Dalam masyarakat demokratis, warga negara memilih para pimpinan politik yang dapat
menunjuk pihak lain untuk mengisi fungsi-fungsi publik (seperti pasokan air, perlindungan
kebakaran) dan layanan nasional seperti pendidikan masyarakat atau keamanan nasional. Negara
demokrasi khususnya menguraikan kekuasaan pemerintahan dalam konstitusi negara.
Sumber lain kekuasaan adalah hukum adat, atau keputusan pengadilan masa lalu. Dalam
masyarkat tidak demokratis, kekuasaan pemerintahan dapat berasal dari sitem kerajaan (seperti
Arab Saudi), kediktatoran militer (seperti Irak sebelum jatuhnya Saddam Husein), atau
kekuasaan agama ( seperti Mullah di Iran). Sumber-sumber kekuasaan ini dapat berinteraksi,
menciptakan kekuasaan campuran antara warga sipil dan militer. Negara-negara demokrasi juga
menghadapi tekanan dari wilayah yang ingin menjadi negara merdeka melaksanakan kekuasaan
negara berdaulat, seperti yang terjadi dengan Kanada dan Quebec.

Elemen Kebijakan Publik


Tindakan pemerintah di negara manapun dapat dipahami dalam beberapa dasar kebijakan publik.
Hal ini meliputi input, tujuan, alat, dan pengaruh.
Input kebijakan publik adalah tekanan eksternal yang membentuk keputusan kebijakan
pemerintah dan strategi untuk menghadapi masalah yang ada. Perhatian ekonomi dan politik luar
negeri, tekanan politik dalam negeri, teknis informasi, dan perhatian media semua memainkan
peran dalam pembentukan keputusan politik nasional. Sebagai contoh, banyak negara dan
pemerintah daerah diminta untuk melarang atau mengatur penggunaan cell phone  oleh
pengemudi.
Badan pemerintah–pembuat undang-undang, dewan kota, agen pemerintahan- perlu untuk
mempertimbangkan semua input yang relevan di dalam memutuskan apakah mengambil atau
tidak mengambil sebuah tindakan dan jika mengambil, jenis tindakan apa yang akan diambil.

Tujuan kebijakan publik dapat di perluas (misalnya full employment) dan high-minded
(kesempatan yang sama untuk semua). Nilai-nilai bangsa seperti kebebasan, demokrasi, dan
kesempatan yang adil bagi semua warga negara untuk berbagi dalam kemakmuran ekonomi,
telah mengantarkan kepada pengambilan hukum hak asasi warga sipil, dan progam pendukung
ekonomi untuk warga sipil yang dalam kesusahan. Tujuan sempit yang melayani kepentingan
tertentu akan terlihat jelas dalam negara memutuskan bagaimana aturan perpajakan akan
mangalokasikan beban pajak diantara berbagai kepentingan dan kelompok penghasilan, atau
dalam sumber daya publik seperti hak eksplorasi minyak atau hak penebangan kayu, diberikan
kepada satu kelompok atau kelompok lain. Apakah tujuan tersebut luas atau sempit, untuk
keuntungan beberapa orang atau semua orang, pemerintah akan bertanya “apakah tujuan publik
yang terlayani karena tindakan ini?” Keputusan kebijakan akan bergantung, sebagian, pada
apakah keuntungan aturan lebih besar atau lebih kecil dari pengorbananya.

Pemerintah menggunakan alat kebijakan publik yang bebeda untuk mencapai tujuan kebijakan.
Alat dari kebijakan publik meliputi kombinasi insentif dan hukuman yang digunakan oleh pihak
pemerintah untuk mendorong masyarakat, bisnis, untuk bertindak dalam mencapai tujuan
kebijakan. Kekuatan peraturan pemerintah dimaksudkan untuk mencapai tujuan publik.
Pengaruh kebijakan publik merupakan outcome yang muncul dari peraturan pemerintah. Karena
kebijakan publik mempengaruhi banyak orang, organisasi, dan pihak lain yang berkepentingan,
kebijakan publik tersebut akan menyenangkan sebagian orang dan tidak menyenangkan sebagian
yang lain. Peraturan dapat menyebabkan bisnis untuk memperbaiki cara pengolahan benda
beracun, sehingga mengurangi resiko berbahaya bagi karyawan. Meskipun tujuan lain mungkin
dimaksudkan sebagai pengaruh yang tidak diharapkan dalam kesesuaian peraturan tersebut.
Sebagai contoh, dalam resiko kesehatan terhadap wanita hamil dikaitkan dengan pengungkapan
yang mengarah di tempat kerja, beberapa perusahaan menghilangkan wanita tersebut dari
pekerjaan. Tindakan tersebut dilihat sebagai bentuk diskriminasi terhadap wanita yang
menimbulkan konflik dengan tujuan kesempatan pekerjaan yang sama.

Jenis –Jenis Kebijakan Publik


Kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah ada dua jenis: ekonomi dan sosial.
Kebijakan ekonomi
Satu hal yang penting dari kebijakan publik berkaitan langsung dengan ekonomi. Kebijakan
fiskal mengacu pada pola perpajakan dan pengeluaran yang dimaksudkan untuk menstimulasi
atau mendukung ekonomi. Pemerintah mengeluarkan uang pada banyak aktifitas yang berbeda.
Pemerintah daerah mempekerjakan guru, pengumpul sampah, polisi, dan pemadam kebakaran.
Pemerintah provinsi mengeluarkan banyak uang untuk jalan, layanan sosial, dan lahan parkir.
Pemerintah pusat mengeluarkan uang untuk pertahanan militer, hubungan internasional, dan
ratusan proyek pekerjaan publik.
Sebaliknya, istilah kebijakan moneter mengacu pada kebijakan yang berpengaruh terhadap
penawaran, permintaan, dan nilai mata uang suatu negara yang berpengaruh terhadap bisnis dan
masyarakat.
Hal tersebut berdampak pada daya beli uang, stabilitas dan nilai tabungan, kepercayaan
masyarakat serta investor mengenai masa depan suatu bangsa. Hal ini juga berpengaruh terhadap
kemampuan suatu negara untuk melakukan pinjaman uang dari negara lain dan untuk menarik
modal swasta. Di Amerika Serikat, the Fed-memainkan peran  sebagai bank sentral di negara
lain. Dengan menaikan dan merendahkan tingkat bunga untuk bank-bank swasta yang meminjam
uang dari pemerintah, The Fed mempengaruhi ukuran penawaran uang dan nilai dolar.
Bentuk lain dari kebijakan ekonomi meliputi kebijakan pajak (menaikan atau mengurangi pajak
pada bisnis dan perorangan), kebijakan industri (alokasi sumber daya ekonomi terhadap
perkembangan industri tertentu), dan kebijakan perdagangan (mendukung atau tidak mendukung
perdagangan dengan negara lain).

Kebijakan Bantuan Sosial


Negara-negara industri maju mengembangkan sistem layanan sosial untuk warganya.
Perkembangan ekonomi telah memperbaiki wilayah kunci pelayanan bantuan sosial (seperti
layanan kesehatan dan pendidikan) dan akan berlanjut mengikuti pertumbuhan ekonomi.

Wal-Mart menghadapi kontroversi pemberitaan masalah layanan kesehatan tahun 2005, dalam
kelompok pengawas sosial yang menamakan WakeUpWalMart melaporkan 57 persen dari
pekerja perusahaan (1,39 juta pekerja) dan keluarganya tidak mendapatkan asuransi kesehatan
dari perusahaan. Kelompok ini memperkirakan bahwa biaya yang dibebankan pembayar pajak di
Amerika untuk menyediakan layanan kesehatan kaepada para pekerja Wall-Mart dan
keluarganya, melalui perawatan medis dan program bantuan publik yang bermacam-macam,
mencapai $1,37 milyar per tahun dan akan naik menjadi $9,1 milyar lima tahun mendatang.

Kemampuan pemerintah untuk menyediakan bantuan sosial, sebagai contoh di wilayah layanan
kesehatan, merupakan tantangan yang komplek dan memerlukan biaya yang banyak.

REGULASI PEMERINTAH TERHADAP BISNIS


Regulasi adalah cara utama mendapatkan kebijakan publik.
Karena pemerintah beroperasi pada banyak tingkatan (pusat, povinsi, kabupaten), bisnis modern
menghadapi sejumlah regulasi yang komplek.
Masyarakat mengandalkan pemerintah untuk menetapkan aturan tingkah laku atau regulasi untuk
masyarakat dan organisasi.

Kegagalan Pasar
Pasar gagal untuk menyesuaikan harga untuk biaya sesungguhnya dari tingkah laku perusaaan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan biasanya tidak mempunyai insentif untuk dialokasikan pada
peralatan pengendali polusi jika konsumen tidak memintanya.
Pasar gagal untuk memasukan biaya bahaya lingkungan kedalam persamaan ekonomi bisnis,
karena biaya tersebut ditanggung pihak lain. Pemerintah dapat mengunakan regulasi untuk
memaksa semua pesaing dalam industri untuk menerapkan standar minimun anti-polusi.
Perusahaan kemudian memasukkan biaya tambahan untuk mematuhi aturan tersebut ke dalam
harga produk. Perusahaan akan secar berhati-hati dalam menerima regulasi yang telah
ditetapkan, karena regulasi tersebut memaksa para pesaing untuk menanggung beban yang sama.

Monopoli Alami
berapa industri, monopoli alami akan terjadi. Industri pemanfaatan listrik memberikan sebuah
contoh. Suatu kali satu perusahaan membangun sistem tiang dan kawat atau menaruh kabel
bawah tanah bermil-mil jauhnya untuk memasok listrik konsumen lokal, hal tersebut menjadi
tidak efisien untuk perusahaan kedua seandainya membangun sistem lain disamping perusahaan
pertama. Tetapi, perusahaan pertama telah menjadikannya monopoli alami, perusahaan lalu
menaikkan harga sesuai keinginannya, karena tidak terdapat pesaing. Pemerintah seringkali ikut
campur dan mengatur harga serta akses. Industri lain yang kadang-kadang mengembangkan
monopoli alami meliputi TV kabel, layanan internet broadband, sofware, dan jalan kereta api.

Argumen Etika
terdapat juga dasar etika dalam regulasi. Sebagai contoh, argumen utilitarianisme etika dalam
mendukung kondisi kerja yang aman: Terdapat biaya yang mahal untuk melatih dan mendidik
karyawan hanya untuk kehilangan layanan mereka karena terdapat kecelakan yang dapat
dihindari.
Terdapat pula argumen kejujuran dan keadilan bagi pemerintah untuk menetapkan standar dan
mengembangkan regulasi untuk melindungi para pekerja, konsumen, dan stakeholder lainnya.
Dalam perdebatan mengenai regulasi, pihak yang mendukung dan melawan usulan regulasi
seringkali menggunakan argumen ekonomi dan etika untuk mendukung pandangannya.

Dalam teknologi internet dan aplikasinya menjadi semakin mutakhir, perhatian terhadap masalah
privasi akan meningkat. Menjadi hal yang tidak etis, pada sudut pandang kritikan, bagi
perusahaan untuk menjual inforamsi pribadi tanpa persetujuan konsumen.
Dihadapkan dengan tekanan pemerintah dan masyarakat, perusahaan seperti  Cisco System, dell,
intel, Microsoft, dan Sun Microsystem, bekerja melalui dewan industri informasi teknologi
(sebuah asosiasi dagang), kesepakatan untuk menetapkan sejumlah prinsip yang dimaksudkan
untuk memberikan rasa percaya diri kepada konsumen dan kepercayaan terjaganya hak privasi
dalam mereka melakukakan transaksi elektronik.

Jenis-Jenis Regulasi
Dalam regulasi pemerintah terdapat bentuk yang berbeda. Beberapa langsung dibebankan; yang
lain bersifat tidak langsung. Beberapa ditujukan untuk industri tertentu (misal perbankan);
lainya, seperti hal-hal yang berkenaan dengan diskriminasi pekerjaan atau polusi, diterapkan
untuk semua industri. Badan regulasi menghadapi tantangan untuk menetapkan aturan-aturan
yang adil dan efektif dalam mencapai tujuan publik.

Regulasi Ekonomi
Regulasi ekonomi bertujuan untuk  memodifikasi operasi normal pasar bebas dan kekuatan
penawaran dan permintaan.
Regulasi ekonomi meliputi regulasi yang mengendalikan harga atau gaji, alokasi sumber daya
publik, penetapan area layanan, penetapan banyaknya peserta, dan penjatahan sumber daya.
Keputusan komisi komunikasi pemerintahan (FCC) berkenaan dengan bagaimana untuk
mengalokasikan porsi spektrum elektromagnetik. Perhatikan beberapa contoh berikut ini:
    Perusahaan telepon lokal diperbolehkan menawarkan layanan jarak jauh, tetapi hanya jika
mereka membuka jaringannya kepada penyedia layanan lainnya. Tujuan dari regulasi FCC ini
adalah untuk mendorong adanya kompetisi terbuka untuk layanan jarak jauh, memberikan
konsumen lebih banyak pilihan dan harga yang lebih rendah.
    Komisi Regulasi Energi Pemrintah, di beberapa situasi, mengendalikan harga listrik. Sebagai
contoh, badan ini menutup (menetapkan batas atas) harga jual keseluruhan di California, setelah
harga membumbung tinggi dan pengelapan terjadi.
    Regulator baik di tingkat povinsi maupun pusat menetapkan aturan yang ketat mengenai
kapan dan dimana kapal-kapal perikanan komersial dapat beroperasi, dan juga aturan mengenai
jenis ikan apa yang dapat ditangkap. Satu alasan untuk aturan tersebut adalah untuk membagi
sumber daya umum (ikan liar) diantara bisnis dengan cara yang adil.

Operasi tertentu atau fungsi bisnis telah dipilih untuk diperhatikan secara khusus oleh regulator
pemerintah. Badan pemerintahan menetapkan gaji minimum, mengatur gaji lembur, menetapkan
aturan bagi kampanye serikat kerja, dan menengahi perselisihan pekerja dengan manajemen,
termasuk, baru-baru ini, pemogokan yang dilakukan oleh pilot dari perusahaan penerbangan,
pegawai penerbangan, guru sekolah, dan bahkan pemain baseball profesional.
Kompetisi adalah fungsi bisnis yang lain yang sangat dipengaruhi oleh regulasi. Hukum antitrust 
berusaha untuk mencegah monopoli, mempertahankan harga yang kompetitif, dan melindungi
konsumen terhadap praktek-praktek yang tidak jujur.

Regulasi sosial
Regulasi sosial dimaksudkan pada pentingnya tujuan sosial seperti perlindungan konsumen dan
lingkungan serta menyediakan para karyawan dengan kondisi kerja yang aman dan sehat.
Kesempatan kerja yang sama, perlindungan terhadap imbalan pensiun, dan perawatan kesehatan
bagi para karyawan merupakan area lain yang penting dalam regulasi sosial. Regulasi sosial
tidak terbatas pada satu jenis bisnis atau industri. Hukum memperhatikan polusi, keamanan dan
kesehatan, dan diskriminasi pekerjaan yang diterapkan untuk semua bisnis, hukum perlindungan
konsumen diterapkan untuk semua bisnis terkait dengan produksi dan penjualan barang-barang
konsumsi.

contoh berikut ini mengenai regulasi sosial:


    Komisi kemanan produk konsumen menetapkan aturan ketat untuk mainan anak-anak.
Alasan ini untuk mencegah penjualan mainan yang dapat membahayakan anak kecil, seperti
mainan dengan bagian kecil yang dapat menyebabkan bahaya tersedak.
    Badan perlindunagan lingkungan menetapkan batas jumlah belerang dioksida yang dapat
dikeluarkan ke udara lewat cerobong udara pembangkit tenaga listrik. Pemerintah ingin
mengurangi jumlah hujan asam yang jatuh di hutan, danau, peternakan, dan kota- kadangkala
melewati batas-batas negara dan menyebabkan gesekan dengan negara tetangga.
    Administrasi Keamanan Jalan Raya Nasional mengharuskan mobil-mobil baru untuk
dilengkapi dengan kantong udara, sabuk pengaman, dan perlengkapan perlindungan yang lain
serta untuk memenuhi standar yang ketat mengenai efisiensi bahan bakar.
Regulasi ekonomi dan sosial, aturan tertentu ditetapkan oleh badan pemerintahan dan oleh
lembaga eksekutif, dan aturan tersebut ditafsirkan oleh mahkamah. Regulator pemerintah  dan
mahkamah menghadapi tantangan pekerjaan dalam menerapkan mandat dari kebijakan publik.
Terdapat sebuah kebutuhan legitimasi untuk regulasi pemerintah pada ekonomi modern., tetapi
regulasi juga mempunyai masalah. Dalam ekonomi modern, biaya dan efektifitas regulasi, dan
juga konsekuensi yang tidak diinginkan, merupakan isu serius yang tidak dapat di abaikan.

Pengaruh Regulasi
Regulasi mempengaruhi banyak stakeholder, termasuk bisnis. Kadang kala konsekuensinya
diketahui dan diinginkan, tetapi pada dalam yang berbeda tidak diinginkan atau konsekuensi
muncul secara kebetulan dari tindakan regulasi. Secara umum, pemerintah mengharapkan
keuntungan yang diperoleh dari regulasi melebihi pengorbananya.

1.    Biaya Regulasi


“ tidak ada makan siang gratis”. Alhasil, seseorang harus membayar untuk menciptakan
keuntungan. Masyarakat industri sebagaimana yang ada di Amerika hampir dapat membeli
apapun, termasuk regulasi sosial, jika mau membayar harganya.kadang-kadang keuntungan lebih
bernilai dari biaya; kadang-kadang biaya melebihi keuntungan. Pengujian analisis biaya-manfaat
membantu masyarakat untuk mengerti pada bagian apa dalam regulasi baru dicari. Sebagai
contoh, dalam kongres Amerika memperdebatkan usulan layanan kesehatan nasional
administrasi clinton tahun 1990-an, oposisi meningkat dalam ditunjukkan rencana tersebut akan
membebankan biaya regulasi yang besar. Kongres menyadari bahwa masyarakat Amerika tidak
menginginkan manfaat dari rencana layanan kesehatan nasional tersebut berapapun biayanya;
mereka mengiginkannya dengan sedikit atau tanpa biaya.
Pengeluaran regulasi sosial merefleksikan pertumbuhan di area kesehatan lingkungan, keamanan
kerja, dan perlindungan konsumen. Walaupun biaya regulasi meningkat, beberapa orang
berargumen bahwa manfaat melebihi biayanya.di amerika Serikat, badan hukum melindungi
pekerja dari diskriminasi, pelecehan seksual, dan tempat kerja yang berbahaya. Kepentingan
konsumen juga menjadi perhatian badan hukum. Perlindungan lingkungan alam membutuhkan
tenaga yang lebih banyak dan biaya–biaya yang terkait, tetapi banyak pihak yang mengatakan
menjaga udara, tanah, dan air merupakan pengeluaran yang bernilai. Pemilik bisnis kecil mampu
berkompetisi di pasar dan dilindungi dari penyalahgunaan ekonomi oleh perusahaan lain karena
terdapat regulasi yang mengawasi. Kebutuhan regulasi harus diseimbangkan dengan biaya dan
taksiran berkenaan dengan apakah hal tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkan.
Pemerintah bertugas mengatur tindakan bisnis tertentu, dan menderegulasi hal-hal (aturan) yang
dipercaya tidak lagi dibutuhkan oleh industri, pemerintah berlaku sebagai pengendali  (misalnya
tekanan pasar dari para pesaing).

2.    Perbaikan Regulasi yang Berkesinambungan


Bisnis di Amerika serikat mengalami sebuah pengurangan aturan (diregulasi) hanya untuk
mengamati kembalinya aktifitas pengaturan kembali (reregulasi).
Diregulasi adalah penghilangan atau pengurangan otoritas peraturan dan aktivitas regulasi
pemerintahan. Diregulasi merupakan ide yang populer secara politik. Diregulasi terjadi di
beberapa industri dibawah ini:
    Perusahaan penerbangan komersial: dihilangkan aturan pemerintah dan memperbolehkan
perusahaan penerbangan lokal untuk bersaing dan melakukan merger dan akuisisi dengan lebih
mudah.
    Perusahaan truk antar provinsi: diijinkan untuk mengenakan harga yang lebih rendah dan
menyediakan layanan kepada wilayah yang lebih luas.
    Rel kereta api: diberiksn kebebasan untuk menetapkan tarip di beberapa bagian bisnis mereka
dan bersaing dengan cara baru.
    Institusi keuangan: menjadi lebih fleksibel dalam penetapan tingkat bunga pinjaman dan
untuk bersaing melewati batas wilayah provinsi.

Pemerintah melakukan diregulasi pada beberapa aturan, sementara disisi lain pemerintah juga
membuat aturan baru. Reregulasi adalah penambahan dan perluasan regulasi pemerintah,
terutama di wilayah (aturan) yang sebelumnya dikurangi. Skandal yang mengoncang perusahaan
di Amerika awal tahun 2000-an membawa tangisan dari para stakeholder yang kemudian
dilakukan reregulasi hukum sekuritas. Jelasnya, bisnis tidak efektif untuk mengatur dirinya
sendiri dan pasar tidak dapat mencegah kejahatan bisnis. Pemerintah dan masyarakat harus tetap
bekerja keras untuk mencapai keseimbangan antara kebebasan pasar dan pengawasan pemrintah
terhadap tindakan bisnis.

REGULASI DALAM KONTEKS GLOBAL


Perdagangan internasional menyatukan orang dan bisnis dengan cara baru dan komplek. Pola
perdagangan internasional tumbuh lebih komplek, pemerintah merasa perlu untuk menetapkan
aturan yang melindungi kepentingan warganya. Tidak ada negara yang mau menerima produk-
produk manufaktur yang berbahaya bagi warganya dan tidak ada pemerintah yang ingin melihat
ekonominya rusak karena persaingan yang tidak jujur dari para pesaing luar negeri. Hal-hal
inilah yang menjadi perhatian untuk dijadikan dasar adanya kerjasama dan kesepakatan regulasi
internasional.

Regulasi Terhadap Produk Impor


Setiap negara mempunyai kekuasaan terhadap produk yang dijual dinegaranya. Contoh: Mainan
yang diproduksi diluar negri tapi dijual di Amerika haruslah memenuhi standar keaman yang
berlaku seperti halnya yang berlaku bagi industri sejenis yang berasal dari dalam negri.
Regulasi Terhadap Produk Ekspor
Pemerintah mempunyai kepentingan untuk mengetahui apakah produk-produk bisnis di ekspor
keseluruh dunia. Pemerintah pusat memperhatikan produk yang “dibuat Di Amerika” merupakan
produk berkualitas bagus. Perusahaan Amerika kadang-kadang mengekspor produknya ke suatu
negara yang dilarang oleh negara (Amerika) untuk melakukan transaksi penjualan karena
masalah keamanan. Meskipun praktek semacam itu mungkin  tidak ilegal, perusahaan tersebut
bertindak tidak etis. Pemerintah Amerika juga memperhatikan perusahaan Amerika untuk tidak
menjual teknologi militer kepada negara yang tidak bersahabat. Hukum Amerika yang
membatasi penjualan teknologi militer tertentu yang hanya disetujui oleh departemen
pertahanan.

Regulasi Terhadap Perilaku Bisnis Internasional


WTO, yang bertugas membentuk aturan -aturan pelaksanaan perdagangan internasional. Aturan
ini dapat dipertimbangkan sebagai regulasi multinasional. Mengutip sebuah contoh, WHO,
sebuah badan PBB, bekerja dengan industri farmasi untuk menciptakan database mengenai efek
samping produk obat, penetapan standar kualitas, dan memecahkan konflik praktek pemasaran
dan manufaktur yang dapat membahayakan masyarakat. Pembuatan regulasi bilateral atau
multilateral menyebabkan perundingan panjang lebar diantara para pemimpin bisnis,
pemerintahan, dan organisasi non pemerintah (seperti kelompok konsumen). Interaksi ini
diperlukan karena banyaknya stakeholder yang terlibat. Pemasaran internasional WHO
mengkodifikasi produk-produk formula bayi, sebagai contoh, membutuhkan dalam hampir tiga
tahun untuk rapat dan perundingan sebelum pengodean yang sesuai siap untuk diterapkan oleh
pemerintah negara.
Negara juga bekerja sama untuk menetapkan standar penggunaan sumberdaya global yang tidak
dimiliki oleh negara manapun. Dalam setiap kasus, pengetahuan pemerintah terhadap masalah
tidak dapat diselesaikan melalui tindakan satu negara. Hal ini menghasilkan kerangka
kesepakatan internasional, standar, dan pemahaman terhadap usaha untuk mengharmonisasikan
aktifitas bisnis dan kepentingan publik.

Anda mungkin juga menyukai