Anda di halaman 1dari 20

Tugas UTS Materi Hukum Perlindungan konsumen

1. Apa visi dan misi perlindungan konsumen? Jelaskan.


2. Mengapa mahasiswa HES harus belajar materi Hukum
Perlindungan Kosumen? Jelaskan.
3. Apa yang melatarbelakangi lahirnya hukum perlindungan
konsumen? Jelaskan.
4. Apa dasar hukum dari Hukum Perlindungan Konsumen.
5. Sebutkan masing-masing bab yang terdapat dalam Hukum
Perlindungan Konsumen.
6. Apa pengertian
a. Konsumen
b. Pelaku usaha
c. barang dan
d. jasa
7. Apa asas perlindungan konsumen? Jelaskan
8. Apa yang dimaksud dengan perlindungan konsumen?
Jelaskan.
9. Apa yang dimaksud dengan Hukum Konsumen? Jelaskan.
10. Sebutkan jenis-jenis konsumen.
11. Apa yang dimaksud dengan masyarakat konsumen?
Jelaskan
12. Apakah masyarakat konsumen terbentuk atas rekayasa
sosial atau terjadi secara natural? Jelaskan
13. Apa yang melatarbelakangi terbentuknya masyarakat
konsumen? Jelaskan.
14. Apa yang menjadi karakteristik masyarakat konsumen?
Jelaskan.
15. Apa pengertian dari gaya hidup? jelaskan
16. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup.
17. Apa perbedaan gaya hidup dan pandangan hidup? Jelaskan.
18. Apa saja karakteristik gaya hidup?. Jelaskan
19. Apa yang dimaksud dengan ekonomi libido/libidonomic?
Jelaskan.

1
20. Apa saja padanan/variasi dari istilah konsumen? Jelaskan
dan berikan contohnya.
21. Jelaskan perbedaan antara barang dan jasa? Jelaskan.
22. Apa saja pilar-pilar perlindungan konsumen? Jelaskan.
23. Ceritakan sejarah singkat perlindungan konsumen di Barat
dan di Indonesia.
24. Sebutkan hak-hak konsumen secara Internasional.
25. Apa saja hak hak konsumen berdasarkan UU Hukum
Perlindungan konsumen? Sebutkan.
26. Apa saja kewajiban konsumen? Sebutkan.
27. Apa saja kewajiban pelaku usaha? Sebutkan.
28. Sebutkan empat karakteristik gugatan konsumen.
29. Jelaskan standard dan alur sertifikasi halal.
30. Apa lembaga lembaga perlidungan konsumen baik yang
pemerintah maupun yang mandiri. Jelaskan peran dan
fungsinya.
Keterangan
1. Jawaban pertanyaan diatas dijawab dengan
menggunakan tulisan tangan
2. Jawaban dikumpulkan saat UAS

JAWABAN

1. Mewujudkan Perlindungan Konsumen yang kredibel


serta mandiri untuk mencapai tujuan kenyamanan,
keamanan, keselamatan dan kesehatan serta Kepastian
Hukum. (visi).
Misi:

2
a. Menjaga dan meningkatkan kesadaran konsumen
tentang hak dan kewajibannya.
b. Menciptakan Kemandirian Konsumen dengan
melalui pendidikan agar menjadi konsumen yang
cerdas dan mandiri
c. Meningkatkan harkat dan martabat Konsumen
agar bisa melindungi diri sendiri.
d. Membentuk suasana iklim usaha yang kondusif
demi tercapai keseimbangan antara konsumen dan
pelaku usaha.
e. Menumbuh kembangkan pembentukan kantor
cabang diseluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
f. Menjaga Kemandirian/Independent Yayasan
Lembaga Perlindungan Konsumen Kalimantan
(YLPKK) di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Agar mengerti bagaimana Perlindungan Konsumen
yang kredibel serta mandiri untuk mencapai tujuan

3
kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kesehatan
serta Kepastian Hukum.
3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen (“UUPK”) telah
diberlakukan sejak tahun 2000. Tujuan dibentuknya
UUPK ini adalah untuk meningkatkan iklim usaha
yang kondusif serta menyesuaikan diri dengan
perkembangan dunia usaha itu sendiri.
4. Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang
konsumen dapat mengajukan perlindungan adalah:
 Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1),
Pasal 21 ayat (1), Pasal 27, dan Pasal 33.
 Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1999 No. 42
Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia No. 3821

4
 Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Usaha Tidak Sehat.
 Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang
Arbritase dan Alternatif Penyelesian Sengketa
 Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001
tentang Pembinaan Pengawasan dan
Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
 Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam
Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001 Tentang
Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan
kepada Seluruh dinas Indag Prop/Kab/Kota
 Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan
Dalam Negeri No. 795 /DJPDN/SE/12/2005
tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan
Konsumen

5
5. Yang terdapat dalam hukum perlindungan konsumen:
a. Asas dan tujuan perlindungan konsumen
b. Hubungan konsumen dan pelaku usaha
c. Peran pemerintah dalam upaya perwujudtan
penyelenggaraan perlindungan konsumen
d. Hak dan Kewajiban Konsumen
e. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
f. Larangan Pelaku Usaha
g. Tanggung Jawab Pelaku Usaha
6. Pengertian:
a. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
b. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan

6
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
c. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun
tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak
bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat
dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan,
dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh
konsumen.
d. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk
pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.
7. Perlindungan konsumen berasaskan manfaat,
keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan
konsumen, serta kepastian hukum.
8. Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan
dan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
konsumen dan produsen yang timbul dalam usahanya

7
untuk memenuhi kebutuhannya dan mengatur upaya-
upaya untuk menjamin terwujudnya perlindungan
hukum terhadap kepentingan konsumen
9. hukum konsumen adalah: keseluruhan asas-asas dan
kaidah–kaidah yang mengatur hubungan dan masalah
penyediaan dan penggunaan produk barang dan/atau
jasa, antara penyedia dan penggunaannya, dalam
kehidupan bermasyarakat.
10. Jenis” konsumen:
a. Konsumen Perorangan (Personal Consumer)
b. Konsumen Organisasi (Organizational Consumer)
11. Masyarakat konsumen adalah masyarakat yang
eksistensinya dilihat hanya dengan pembedaan
komoditi yang dikonsumsi. Masyarakat konsumen
dengan budaya konsumsi yang dipegangnya melihat
tujuan dan totalitas hidupnya dalam kerangka atau
logika konsumsi.
12. Pembentukan masyarakat konsumen terjadi secara
natural karena setiap manusia adalah makhluk sosial

8
yang membutuhkan manusia lain untuk memenuhi
kebutuhannya
13. masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen
potensial untuk meraup keuntungan bisnis.
Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan
memaksa masyarakat pada suatu kondisi dimana
seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan.
14. Karakteristik masyarakat konsumen:
a. Religius
b. Suka Bersosialisasi
c. Memiliki Pikiran Jangka Pendek
d. Tidak Terencana
e. Adaptif dengan Teknologi
f. Suka Ikut-ikutan
g. Kurang Peduli Lingkungan
15. Pengertian "gaya hidup" menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pola tingkah laku sehari-hari
segolongan manusia di dalam masyarakat.
16. Faktor” yang mempengaruhi gaya hidup:

9
a. Sikap
b. Pengalaman dan pengamatan
c. Kepribadian
d. Konsep diri
e. Motif
f. Persepsi
g. Kelompok referensi
h. Keluarga
i. Kelas sosial
17. Gaya Hidup (Bahasa Inggris: lifestyle) adalah bagian
dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah
bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk
mengubah gaya hidupnya. Sedangkan Pandangan
hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap
kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-
nilai luhur.
18. gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara
hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang lain
menghabiskan waktu mereka (aktivitas) dilihat dari

10
pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, dan kegiatan sosial
serta interest (minat)
19. Ekonomi libido (libidonomics) adalah istilah populer
yang digunakan untuk mengetahui proses konsumsi
yang berpusat pada libido (nafsu, hasrat). Ekonomi
libido ini sekarang banyak sekali digunakan dalam hal
promosi barang dan jasa, misalnya kita bisa melihat
maraknya iklan- iklan yang tidak masuk akal yang
melibatkan perempuan dalam kemewahan mobil
ataupun kita juga bisa melihat proses mengkait-
kaitkan wanita dengan mie instan yang “hot”.
20. Menurut Nugroho J. Setiadi (2015, p.3) Perilaku
Konsumen adalah indakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa. Menurut J. Paul Peter
Jerry C. Olson (2017, p.6) Perilaku Konsumen
(consumer behavior) sebagai dinamika interaksi
antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan

11
lingkungan di mana manusia melakukan pertukaran
aspek kehidupan.
21. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun
tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak,
dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan,
yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen.
Sedangkan Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk
pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.
22. Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan juga
mengacu kepada empat pilar utama perlindungan
konsumen yakni infrastruktur, regulasi perlindungan
konsumen, pengawasan market conduct, serta edukasi
dan komunikasi.
23. Masalah perlindungan konsumen di Indonesia baru
mulai terjadi pada dekade 1970-an. Hal ini ditandai
dengan berdirinya Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) pada bulan Mei 1973. Ketika itu

12
gagasan perlindungan konsumen disampaikan secara
luas kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan
advokasi konsumen, seperti pendidikan, penelitian,
pengujian, pengaduan, dan publikasi media
konsumen. Tumbuhnya sistem perlindungan
konsumen seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya pola perekonomian yang makin lama
makin pesat. Perhatian terhadap perlindungan
konsumen, terutama di Amerika Serikat (1960-1970-
an) mengalami perkembangan yang sangat signifikan
da menjadi objek kajian bidang ekonomi, sosial,
politik dan hukum. Banyak sekali artikel dan buku
ditulis berkenaan dengan gerakan ini. Di Amerika
Serikat bahkan pada era tahun-tahun tersebut berhasil
diundangkan banyak peraturan dan dijatuhkan
putusan-putusan hakim yang memperkuat kedudukan
consumen.
24. Hak konsumen secara internasional:

13
a. Hak untuk mendapatkan keamanan (the right to
safety).
b. Hak untuk mendapatkan informasi (the right to be
informed).
c. Hak untuk memilih (the right to choose).
d. Hak untuk didengar (the right to be heard).
25. Hak” konsumen menurut UU perlindungaan
konsumen:
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
dalam mengonsumsi barang dan/atau jasa.
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan.
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau
jasa.
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas
barang dan/atau jasa yang digunakan.

14
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan,
dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan
konsumen secara patut.
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan
konsumen.
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif.
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi
dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa
yang tidak diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya.
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undang lainnya.
26. Kewajiban konsumen:
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
b. Beriktikad baik dalam melakukan transaksi
pembelian barang dan/atau jasa.

15
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang
disepakati.
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa
perlindungan konsumen secara patut.
27. Kewajiban pelaku usaha:
a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan
usahanya.
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau
jasa serta memberi penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan.
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara
benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang
diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan
ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang
berlaku.
e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk
menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa

16
tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi
atas barang yang dibuat dan/atau yang
diperdagangkan.
f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa
yang diperdagangkan.
g. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian apabila barang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian.
28. Karakteristik gugatan konsumen:
a. Konsiliasi
b. Mediasi
c. Arbritase
29. Alu dan standar sertifikasi halal:
a. LANGKAH 1: Memenuhi MS23000 persyaratan
halal dengan material, produk dan proses produksi,
dan menerapkan HAS (Halal Assurance System).

17
b. LANGKAH 2: Menyiapkan segala dokumen yang
diperlukan untuk registrasi produk halal.
Kumpulkan semua dokumen ke Cekindo, beserta
biaya pendaftaran dan biaya sertifikasi halal sesuai
kontrak.
c. LANGKAH 3: Mengisi dokumen sesuai dengan
status sertifikasi yang dibutuhkan oleh LPPOM
MUI selama proses registrasi. Kumpulkan
dokumen ke Cekindo agar LPPOM MUI segera
memproses permohonan Anda.
d. LANGKAH 4: Pedoman akan diberikan untuk
penilaian pre-audit, audit, pra-audit, dan analisis
laboratorium untuk memastikan Anda melengkapi
persyaratan.
e. LANGKAH 5: Produk memenuhi persyaratan
HAS dan berhasil melewati analisis lab oleh
LPPOM MUI. MUI mengeluarkan sertifikat.
30. Lembaga-lembaga perlindungan konsumen:

18
a. Fungsi dan peran BPKN diatur pada Pasal 34
UUPK. Pasal tersebut menyebutkan beberapa
fungsi dan peran BPKN dalam hal perlindungan
konsumen, antara lain BPKN dapat melakukan
survei yang menyangkut kebutuhan konsumen;
menerima pengaduan tentang perlindungan
konsumen dari masyarakat, lembaga perlindungan
konsumen swadaya masyarakat, atau pelaku usaha;
menyebarluaskan informasi melalui media
mengenai perlindungan konsumen; memberikan
saran dan rekomendasi kepada Pemerintah dalam
rangka penyusunan kebijaksanaan di bidang
perlindungan konsumen.
b. Peran LPKSM dalam memberikan perlindungan
kepada konsumen dari penjual obat-obatan di
internet dapat ditemukan pada Pasal 44 ayat (3)
UUPK, antara lain LPKSM dapat
menyebarluaskan informasi dalam rangka
meningkatkan kesadaran atas hak dan kewajiban

19
dan kehati-hatian konsumen dalam mengonsumsi
barang dan/atau jasa;
c. Peran YLKI dalam memberikan perlindungan
kepada konsumen menurut Indah Sukmaningsih,
adalah “untuk membuat keadaan lebih
menguntungkan kondisi konsumen dengan hasil-
hasil survei dan penelitian yang dilakukan,
d. Badan atau lembaga yang paling berperan penting
jika ada konsumen yang membutuhkan
perlindungan dari adanya penjualan obat-obatan di
internet adalah Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen. Tugas dan wewenang BPSK tercantum
pada Pasal 52 UUPK. Pada Pasal 54 ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) UUPK mengatur bahwa, dalam
menyelesaikan sengketa konsumen dibentuk
Majelis yang terdiri atas sedikitnya 3 (tiga)
anggota dibantu oleh panitera. Putusan yang
dijatuhkan Majelis BPSK bersifat final dan
mengikat

20

Anda mungkin juga menyukai