NIM : 180111100212
Jadi meskipun anak tersebut berusia dibawah umur sudah melakukan pekerjaan
disuatu perusahaan, maka hal itu dibolehkan selama pekerjaan itu memenuhi syarat
tersebut dan dalam pengawasan orang tua.
Adapun jenis larangan mempekerjakan anak dengan pekerjaan terburuk, dalam Pasal
74 UU 13/2003 menyebutkan “Siapapun dilarang mempekerjakan dan melibatkan
anak pada pekerjaan-pekerjaan yang terburuk”. Pekerjaan terburuk tersebut meliputi:
- Segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya.
- Segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau menawarkan anak
untuk pelacuran, produksi pornografi, pertunjukan porno, atau perjudian
- Segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan anak untuk
produksi dan perdagangan minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya, dan semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan,
keselamatan, atau moral anak.
Dalam Keppres 59 tahun 2002, jenis-jenis pekerjaan terburuk untuk anak, yaitu:
Pekerjaan terburuk bagi anak adalah pekerjaan yang tidak boleh diberikan pada anak
usia dibawah umur. Melihat pada Poin (b) Keppres 59 tahun 2002 mengenai jenis-
jenis pekerjaan terburuk bagi anak, yaitu Anak yang bekerja dipertambangan.
Merujuk pada kasus tersebut yang pada intinya adalah perusahaan telah
memperkerjakan anak dibawah umur dengan pekerjaan pertambangan, yang mana
pekerjaan pertambangan dikategorikan sebagai suatu hal yang sudah biasa, maka
pernyataan seperti ini adalah sudah melanggar hukum dan undang-undang karena
pekerjaan itu dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak seperti
yang disebutkan pada Pasal 74 ayat (2).
Adapun sanksi mengenai pelanggaran pada Pasal 74, yaitu akan dikenakan sanksi
pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 dan paling banyak Rp 500.000.000,00.
KESIMPULAN
Mempekerjakan anak dibawah umur itu bukanlah suatu hal yang baik dan juga bukan
sesuatu yang diharuskan, namun terkadang ada suatu keadaan/ sebab tertentu dimana
anak-anak dibawah umur sudah bekerja. Biasanya hal itu terjadi karena faktor
ekonomi keluarga yang minim, yang mana anak dibawah umur harus rela bekerja
demi membantu orang tuanya. Pekerjaan untuk anak dibawah umur seringkali tidak
di perhatikan oleh orang tua, apakah itu merupakan pekerjaan yang layak atau tidak.
Anak dibawah umur pada dasarnya tidak boleh bekerja, akan tetapi ada beberapa
pengecualian-pengecualian dalam undang-undang yang membolehkan anak itu
bekerja. Pekerjaan yang layak untuk anak dibawah umur juga harus sesuai dengan
undang-undang seperti yang sudah disebutkan diatas.
Sebagai perusahaan semestinya juga mengetahui apa saja pekerjaan yang boleh
dikerjakan untuk anak dibawah umur, dan hal ini harus atas izin dan pengawasan
orang tua, bukan secara langsung menerima anak itu untuk bekerja sama halnya
seperti orang dewasa. Perusahaan yang mempekerjakan anak dibawah umur dengan
pekerjaan pertambangan telah melanggar undang-undang dan sudah sepatutnya
perusahaan tersebut harus menerima sanksi atas tindakanya.
Melihat dari kasus tersebut dimana pekerjaan yang layak untuk anak dilingkungan
tersebut tidak ada, yang ada hanyalah pertambangan. Maka seharusnya pemerintah
melakukan tindakan yang mana agar anak dibawah umur yang berkeinginan untuk
bekerja tersebut bisa memperoleh suatu pekerjaan yang layak sesuai porsi mereka,
entah itu berupa menggalian minat dan bakat, membuat kerajinan tangan, dan
sebagainya. Sebagai orang tua juga seharusnya mencegah anak untuk melakukan
pekerjaan pertambangan, karena itu merupakan pekerjaan yang buruk bagi anak dan
merupakan pekerjaan yang dilarang oleh undang-undang karena dapat
membahayakan kesehatan, keselamatan, dan moral anak.