Anda di halaman 1dari 20

PERLINDUNGAN

HUKUM
TERHADAP ANAK
SEBAGAI PEKERJA
DI BAWAH UMUR

I Made Supriyono NPM : 1404742010172


Agung Kurnia NPM : 1404742010177
Gede Indra Hermawan NPM : 1404742010181
Wawan Rosdiana NPM : 1404742010190
Nengah Swastika NPM : 1404742010202
Latar belakang
Pekerja Anak?
Pekerja anak atau dalam bahasa Inggris yakni
Child Labour adalah sebuah istilah untuk
mempekerjakan anak kecil.

Istilah pekerja anak dapat memiliki konotasi


pengeksploitasian anak kecil atas tenaga
mereka, dengan gaji yang kecil atau
pertimbangan bagi perkembangan
kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan,
dan prospek masa depan
Penyebab muncul nya Pekerja Anak

FAKTOR UTAMA

PEKERJA
MISKIN LINGKUNGAN
ANAK

lingkungan teman-teman sebaya


mempunyai pengaruh yang cukup
besar dalam menanamkan nilai-nilai
tertentu yang mereka anggap sesuai
dengan dunia mereka
Data Pekerja Anak
 Rumusan Masalah
◦ Apa hak anak sebagai seorang pekerja di bawah umur?
◦ Akibat hukum apa yang ditimbulkan dalam mempekerjakan anak di
bawah umur?

 Tujuan Penulisan
◦ Untuk mengetahui apa saja hak seorang pekerja anak di bawah
umur.
◦ Untuk mengetahui akibat hukum apa yang timbul akibat
mempekerjakan anak di bawah umur.

• Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan
pemikiran bagi dunia pendidikan akan pentingnya perlindungan
hukum terhadap anak sebagai pekerja di bawah umur.
Pembahasan
1. Hak Anak Sebagai Seorang Pekerja Dibawah Umur

UU
Konvensi Ketenagakerjaan
Hak Anak No. 13
Tahun 2003

HAK
PEKERJA
ANAK
Pembahasan

Pasal 32 dari Konvensi Hak Anak


 dinyatakan bahwa anak mempunyai hak
untuk dilindungi dari segala bentuk
eksploitasi ekonomi dan dari setiap
bentuk pekerjaan yang berbahaya dan
mengganggu pendidikannya,
membahayakan kesehatannya atau
mengganggu perkembangan fisik, mental,
spiritual, moral, dan sosial anak
Pembahasan

Pasal 68 Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13


Tahun 2003

bekerja untuk
mengembangkan
bakat dan
minatnya tempat kerja anak
perlindungan harus dipisahkan
keselamatan dan dari tempat kerja
kesehatan kerja pekerja/buruh
dewasa

HAK Larangan
pekerjaan terlibat dalam
PEKERJA pekerjaan
ringan
ANAK terburuk
2. Akibat Hukum yang ditimbulkan dalam
memperkerjakan anak dibawah umur
 Ada dua jenis sanksi yang dapat dijatuhkan
bila terjadi pelanggaran terhadap hak dalam
hubungan industrial yaitu :
a) Sanksi Perdata
b) Sanksi Pidana

 Dalam undang – undang nomor 13 tahun


2003 tentang Ketenagakerjaan yang
mengatur mengenai mempekerjakan anak
yaitu pada pasal 68-74 dan untuk sanksi bila
terjadi pelanggaran ada pada pasal 183, 185,
dan 187
pasal 68
“pengusaha dilarang mempekerjakan anak”

pasal 69
ayat 1 : Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 dapat dikecualikan
bagi anak yang berumur antara 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 15
(lima belas) tahun untuk melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak
mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial.

ayat 2 : Pengusaha yang mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi persyaratan :
◦ izin tertulis dari orang tua atau wali;
◦ perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali;
◦ waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam;
◦ dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah;
◦ keselamatan dan kesehatan kerja;
◦ adanya hubungan kerja yang jelas; dan
◦ menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
 Bagi yang melanggar pasal 68 maka sesuai pasal
185 pada undang – undang nomor 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan

“Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2),
Pasal 68, Pasal 69 ayat (2), Pasal 80, Pasal 82,
Pasal 90 ayat (1), Pasal 143, dan Pasal 160 ayat (4)
dan ayat (7), dikenakan sanksi pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau denda paling sedikit Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta
rupiah).
Pasal 71
Ayat 1 : Anak dapat melakukan pekerjaan untuk
mengembangkan bakat dan minatnya.
Ayat 2 : Pengusaha yang mempekerjakan anak sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) wajib memenuhi syarat:
a. di bawah pengawasan langsung dari orang tua atau
wali;
b. waktu kerja paling lama 3 (tiga) jam sehari; dan
c. kondisi dan lingkungan kerja tidak mengganggu
perkembangan fisik, mental, sosial, dan waktu
sekolah.
Ayat 3 : Ketentuan mengenai anak yang bekerja untuk
mengembangkan bakat dan minat sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
Keputusan Menteri.
 Bagi yang melanggar pasal Pasal 71 ayat (2), maka
sesuai pasal 187 pada undang – undang nomor 13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan

 “Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2), Pasal 44 ayat
(1), Pasal 45 ayat (1), Pasal 67 ayat (1), Pasal 71
ayat (2), Pasal 76, Pasal 78 ayat (2), Pasal 79 ayat
(1), dan ayat (2), Pasal 85 ayat (3), dan Pasal 144,
dikenakan sanksi pidana kurungan paling singkat
1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”
Pasal 74
Ayat 1 : Siapapun dilarang mempekerjakan dan melibatkan anak pada
pekerjaan-pekerjaan yang terburuk.
Ayat 2 : Pekerjaan-pekerjaan yang terburuk yang dimaksud dalam ayat
(1) meliputi:
a. segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya;
b. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau
menawarkan anak untuk pelacuran, produksi pornografi,
pertunjukan porno, atau perjudian;
c. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau
melibatkan anak untuk produksi dan perdagangan minuman
keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya;
dan/atau;
d. semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan,
keselamatan, atau moral anak.
Ayat 3 : Jenis-jenis pekerjaan yang membahayakan kesehatan,
keselamatan, atau moral anak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) huruf d ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
 Bagi yang melanggar pasal Pasal 74 maka
sesuai pasal 183 pada undang – undang
nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan disebutkan :

“Barang siapa melanggar ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74,
dikenakan sanksi pidana penjara paling
singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling
sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).”
Kesimpulan
A. Sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
mengatur mengenai hak-hak bagi pekerja anak yaitu :
1. hanya boleh diberi pekerjaan ringan, yang dimaksud
pekerjaan ringan adalah pekerjaan yang sepanjang tidak
mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan
sosial anak tersebut,
2. merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau
pelatihan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang,
dan oleh pengusaha diberi petunjuk yang jelas tentang cara
pelaksanaan pekerjaan serta bimbingan dan pengawasan dalam
melaksanakan pekerjaan; dan diberi perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja,
3. Berhak mengembangkan bakat dan minatnya,
4. Tempat kerja anak harus dipisahkan dari tempat kerja
pekerja/buruh dewasa.
5. Berhak tidak dipekerjakan dalam pekerjaan terburuk
B. Ada dua jenis sanksi yang dapat dijatuhkan
bila terjadi pelanggaran terhadap hak dalam
hubungan industrial yaitu : Sanksi Perdata
dan Sanksi Pidana. Ada beberapa
ketentuan dalam undang – undang nomor
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
yang mengatur mengenai mempekerjakan
anak yaitu pada pasal 68-74 dan untuk
sanksi bila terjadi pelanggaran ada pada
pasal 183, 185, dan 187
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai