2 SKS
Wira Udytama
SISTEMATIKA
(Garis Besar Materi Kuliah)
PENGANTAR
PEMIKIRAN TENTANG
HUKUM DALAM SEJARAH
FILSAFAT (Bagian ini adalah
tugas individual)
ALIRAN-ALIRAN FILASAFAT
HUKUM
A. PENGANTAR
Sociological Marxisme
Positivisme/legisme
Jurisprudence Sosialisme
Komunisme
Hukum inconcreto
Mazab Sejarah Realisme
Dekonstruksi &
Rekonstruksi/Hk sesuai
Konteks sosial
Aliran Hukum Kodrat/Alam
in philosophy, a system of right or justice held to
be common to all humans and derived from nature
rather than from the rules of society, or positive law
.
Hukum dan keadilan yang sama untuk semua
manusia berasal dari alam/kodrat, bukan dari
hukum positif.
Pentingnya moralitas.
Aristotle (384322 BC) held that
what was just by nature was
not always the same as what
was just by law, that there was
a natural justice valid
everywhere with the same force
and not existing by people's
thinking this or that, and that
appeal could be made to it from
positive law.
In contrast, the Stoics
conceived of an entirely
egalitarian law of nature in
conformity with the logos
(reason) inherent in the human
mind.
Hukum kodrat/alam berlaku
Hugo Grotius (15831645)
mengatakan, bhw semua bangsa
adlh subjek dari hukum alam.
Hukum alam tetap berlaku,
meskipun Tuhan tidak ada, atau
Dia tidak perduli dgn urusan
manusia
Mis: pacta sunt servanda
Thomas Hobbes (15881679), defined
the right of nature (jus naturale) to be
the liberty each man hath to use his
own power for the preservation of his
own nature, that is to say, of life, and a
law of nature (lex naturalis) as a precept
of general rule found out by reason, by
which a man is forbidden to do that
which is destructive of his life.
Merusak/mencemari lingkungan hidup
melawan hukum alam?
St. Thomas Aquinas (1225-1274): Hukum
kodrat/alam adalah partisipasi/perwujudan hukum
abadi/ilahi (lex aeterna) dalam akal budi manusia.
Maka manusia mampu merumuskan hak-haknya,
memenuhi kebutuhan hidupnya dan mengejar
pengetahuan tentang Tuhan. Hukum manusia
(hukum positif harus merupakan penerapan
hukum alam itu.
John Locke (16321704)
:Hukum kodrat/alam hanya ada
dalam hubungannya dengan
masyarakat (state of society)
dengan manusia yang bebas
dan sama.
Abad 17 dan 18 pengaruh hukum kodrat/alam
melemah. Muncul pendapat, bahwa kodrat/alam
tdk dpt menjadi sumber moral, melainkan akal
budi manusia. Namun abad 19-pertengahan abad
20 menguat lagi akibat perang dunia II, krn banyak
hukum positif yang tidak adil/tidak manusiawi.
Muncul ide ttg HAM.
Pada masa itu, sumber hukum kodrat/alam adalah
akal budi manusia.
Arti pentingnya hukum kodrat:
Mencari hukum yang adil
mengutamakan moralitas
Menegaskan hak-hak manusia
Hukum kodrat ikut punya andil mencetuskan hak-
hak asasi manusia (human rights), meskipun tidak
disebut natural rights (hak-hak alamiah).
Hukum kodrat/alam dpt
dibedakan menjadi:
Hukum kodrat sebagai metode. Yang tertua sejak zaman Yunani kuno s/d awal
Abad Pertengahan. Tidak berisi norma tersendiri, tapi memberitahukan ttg
bgmn membuat peraturan2 yg baik. Intinya: akal dan moral.
Hukum kodrat sebagai substansi. Berisi norma-norma. Peraturan
diciptakan berdasarkan asas-asas yang absolut, spt hak-hak asasi
manusia. Hk kodrat ini dominan pd abad 17 & 18, pernah mengalami
kemunduran, dikritik oleh aliran positivisme. Positivisme juga
kemudian mengalami kemuduran, krn gagal menciptakan msy yang
adil.
Kebangkitan kembali hukum kodrat dlm teori hukum modern: Mis.
oleh Francis Geny dan Del Vecchio, yaitu bhw hukum kodrat adalah
penuntun bagi hukum positif, sebab mustahil hk positif mengabaikan
moral dan keadilan bagi masyarakat yang beradab.
Aliran Positivisme
Mulai muncul secara jelas pd abad 19 sbg reaksi
thdp aliran hk kodrat/alam.
Paradigma utama aliran ini adalah realitas sbg
sesuatu yang eksis, sbg objek yg hrs dilepaskan
dari konsepsi metafisis yang bersifat subjektif.
Maka segala yg bersifat metayuridis seperti dlm hk
kodrat hrs ditinggalkan.
Hukum adlh hk positif, yaitu kesepakatan
kontraktual yang konkrit antara para warga masy.
Hukum bukan lagi asas moral yg abstrak ttg
keadilan, melainkan ius yang telah mengalami
positivisasi sebagai lege atau lex (UU).
Pembicaraan mengenai moral dan hal-hal suci
lainnya, dipisahkan dari hk positif.
Menurut H.L.A. Hart, ciri-ciri positivisme:
UU adlh perintah manusia.
Hrs dipisahkan antara hk dan moral, antara hk yang ada
dgn yg seharusnya ada.
Hk adalah closed logical system (sistem logis tertutup),
artinya, peraturan dideduksikan dari UU yg berlaku, tanpa
perlu minta bimbingan moral, norma sosial dan politik.
Untuk saat ini Anda setuju?
Menurut John Austin (positivisme analitis):
Hukum adalah perintah/komando penguasa (kekuasaan
politik yang bedaulat dalam suatu negara). Ini adalah
hukum yg sesungguhnya. Yang tidak sesungguhnya adalah
aturan yg dibuat msy untuk keperluan sendiri, spt aturan
olah raga, arisan, dll. Hukum Adat?
Menurut Satjipto Rahardjo, positivisme ala Austin
itulah yang final, artinya yang berpengaruh sampai
sekarang.
Ada dua macam positivisme:
Positivisme yuridis: hukum hrs diolah secara ilmiah dan dibentuk secara
profesional. Ini masih ditambah dgn closed logical system ala Austin.
Positivisme sosiologis: Hukum terbuka bagi kehidupan masyarakat. Tidak serba
tergantung pada penguasa/pemerintah.
Aliran Sociological
Jurisprudence (SJ)
Arti: aliran dlm fils. Hk. yang menggunakan
pendekatan hukum ke masyarakat. Beda dgn
sosiologi hukum yang mrp cabang sosiologi, yg
melakukan pendekatan masyarakat ke hukum.
Menurut sj, hukum yg baik haruslah hk yang
sesuai dgn hukum yg hidup dlm masy.
Ada perbedaan antara hk positif dan hukum yang
hidup (the living law). Hukum positif adl peraturan
per-uu-an sbg Entscheidungsnormen atau norma-
norma keputusan. Hukum yang hidup adl
kenyataan sosial sbg Rechtsnormen (norma hk).
Tokoh: Eugen Ehrlich (1862-1922).
Mazhab Sejarah (abad 19)
Reaksi thdp rasionalisme yg mengatakan, bhw hk
itu universal. Menurut aliran ini, bicara hk hrs
perhatikan juga jiwa bangsa (Volkgeist).
Hk timbul bukan krn perintah penguasa, melainkan
ekspresi jiwa bangsa sbg sumber hukum.
F. Karl von Savigny:
Law is an expression of the
common consciousness of spirit
of the people.
UUPLH jo PP No. 2/08 adl jiwa
bangsa Indonesia?
Masih relevankah jiwa bangsa
untuk masa sekarang?
Bahan Ujian
Arti filsafat: seni bertanya, ilmu
Arti fils. Hk.
Hk dlm sejarah filsafat (ingat tugas Anda).
Aliran Hk kodrat: akal budi, Thomas, arti aliran tsb.
Positivisme:
Sociological jurisprudence: Hukum yang hidup.
MATERI KULIAH SETELAH
MID
Tentang aliran-aliran yg lain dari
fils. Hk. silahkan baca literatur,
atau seperti aliran
utilitarianisme, realisme hukum,
ajaran hukum bebas, marxisme
dan gerakan studi hukum kritis.
SOAL-SOAL POKOK FILSAFAT
HUKUM
Soal Yuristik Logis:
Asal psikologis hukum
Tujuan hukum
Hakekat hukum
Soal Yuristik Etis:
Moralitas hukum
Norma-norma bagi penggembala hukum (Keadilan)
Kedudukan manusia dlm hukum
Yuristik logis
Asal psikologis hukum
Hk berasal dari kesadaran manusia, melalui dialektika kecenderungan
manusia.
Kecenderungan individualis/egois sebagai tesis, al:
Kehendak bagi diri sendiri
Kehendak berkuasa (Wille zur Macht)
Kecenderungan kolektif sebagai antitesis
Melepaskan egoisme
Pertemuan kehendak
Kecenderungan pengaturan sebagai sintesis
Hukum lahir pada kecendurangan ini, al hukum sebagai: norma
agendi (norma utk berbuat sesuatu
Hk sebagai norma primer (aturan perilaku) dan sekunder (petunjuk
pengenal norma primer (ketentuan formal: UU, PP dsb.)
Manusia Berhak
Manusia sbg subjek: tujuan dlm dirinya sendiri. Krn itu manusia mempunyai hak
dan kewajiban fundamental kemanusiaannya.
Manusia sebagai pribadi: memiliki kepribadian atau ke-diri-an yg punya hak dan
kewajiban
Manusia sbg pusat dunia:
Punya hak penuh untuk menjadi diri sendiri.
Berhak mengembangkan diri lewat interaksi dgn dunia dan segala
isinya (Martin Heideger: In der Welt sein)
Memiliki hak-hak dasar utk menjalani kehidupan sbg kehidupannya
sendiri. Di antaranya ialah kemerdekaan yg fundamental utk
mengambil keputusan sendiri (otonomi)
Manusia berada dlm keserbaterhubungan (in
relation with/miteinandersein) dgn segala sesuatu:
dirinya sendiri, manusia yg lain, dan dgn
dunia/alam semesta: ini disebut Theo Huijbers
sebagai Ko-eksistensi
Biologis-psikis: muncul berdasarkan kebutuhan AKU
Etis: berdasarkan kesamaan hak. Orang lain juga punya hak
seperti aku.
Etis bedasarkan pada kewajiban: ini merupakan sumber moral
hidup.
Bagaimana dengan
pelanggaran terhadap hak-hak
asasi manusia? Apa jawaban
filsafat untuk itu?
FILSAFAT HUKUM INDONESIA
Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai cita hukum (Rechtsidee): mengarahkan
hukum Indonesia kepada cita-cita yang diinginkan
masyarakat.
Pancasila sbg sumber hukum: mengarahkan hukum
kepada Pancasila sendiri?
Fungsi cita hukum:
Landasan keberlakuan filosofis hukum: keberlakuan yg
sesuai dengan nilai positif tertinggi.
Fungsi regulatif: menentukan keadilan. Cita hukum menjadi ukuran
keadilan. Maka cita hukum itu sendiri hrs memiliki keadilan.
Fungsi konstitutif: menentukan dan mengarahkan sistem hukum.
BAHAN UJIAN
Asal psikologis hukum:
dialektika kecenderungan
manusia.
Keadilan
Hakekat (arti, Aristoteles)
Moralitas
HAM: manusia berhak