Anda di halaman 1dari 38

SKENARIO PRAKTEK PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM SARASWATI

PERKARA PIDANA

Peran
1. Hakim Ketua : I Gede Indra Hermawan
2. Hakim anggota 1 : I Made Supriyono
3. Hakim anggota 2 : Windi Jayanti
4. Jaksa Penuntut Umum 1 : Ni Nyoman Tri Utami
5. Jaksa Penuntut Umum 2 : Kadek Arya Permana
6. Jaksa Penuntut Umum 3 : Daniel Aditya
7. Penasehat Hukum 1 : I Kadek Angga Gunawan
8. Penasehat Hukum 2 : I Nyoman Satya Mandala
9. Penasehat Hukum 3 : Ni Luh Putu Pirosa Juliani
10. Terdakwa : I Gst Lanang Agung Agumarta
11. Saksi Korban (Pipin) 1 : Novanti Sari Dewi
12. Saksi 2 : Wawan Rosdiana
13. Saksi 3 : Erwin Saroinsong
14. Saksi 4 : Agus Surya
15. Petugas Ruang Sidang : Surya Wibawa
16. Rohaniawan (Andre) : I Made Andre Wiguna
17. Panitera : Luh Devi Ernawati

A.      Skenario Praktek Peradilan Semu Fakultas Hukum Perkara Pidana.


Sidang I KAMIS, 19 November 2015 (Pembacaan Dakwaan Terdakwa)

Panitera ( Devy) : “ Peradilan Semu Fakultas Hukum Perkara Pidana. Sidang


I Senin, 12 November 2016. Majelis Hakim memasuki ruang
sidang, hadirin dimohon berdiri.”
(setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada
majelis hakim)”.
hadirin dipersilahkan duduk

Hakim Ketua (Indra) : “Sidang Peradilan Semu F.H. SARASWATI yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
378/Pid.B/2016/PS.F.H. SARASWATI, atas nama
Terdakwa I Gst Lanang Agung Agumarta dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum”, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap kepada
penuntut umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa
ke ruang sidang.
JPU 1 ( Mang Tri) : Sudah Yang Mulia, petugas ruang sidang silahkan
membawa saudara terdakwa memasuki ruang persidangan

P.R Sidang (surya) : Terdakwa sudah dihadirkan di ruang sidang

JPU (Daniel) : Petugas ruang sidang silahkan kembali ketempat

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara


sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP
Nama Saudara : I Gst Lanang Agung Agumarta
Tempat Lahir/Umur : .................................................
Jenis Kelamin : .................................................
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : .................................................
Agama : .................................................
Pekerjaan : .................................................

Hakim Ketua (Indra) : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari
ini?

Terdakwa (Agung A.) : Ya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat baik jasmani
maupun rohani dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Terdakwa, saudara oleh penuntut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pencurian pasal 362 KUHP,
apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum
saudara?

Terdakwa (Agung A.) : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari
lembaga dan klinik bantuan hukum Universitas Saraswati
Denpasar.
Yaitu saudara I Kadek Angga Gunawan, SH, Saudara I
Nyoman Satya Mandala SH, dan Saudari Ni Luh Putu
Pirosa Juliani, SH

Hakim Ketua (Indra) : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa (Agung A.) : Betul Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat
kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika
ada mohon ditunjukkan.
PH Terdakwa : Ya, Yang Mulia, kami membawanya
(PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada
Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya
di tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua (Indra) : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,
kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2)

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?

JPU 1 ( Mang Tri) : Sudah siap Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU 1 ( Mang Tri) : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua (Indra) : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti
dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa (Agung A.) : Saya mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan
Jaksa penuntut umum?

Terdakwa (Agung A.) : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat
Hukum saya Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

PH. Terdakwa 1 (angga) : Yang Mulia, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi
maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti
dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum.apakah telah
siap dengan alat bukti dan saksi – saksinya ?

JPU 2 (Arya) : Yang Mulia terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan
saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap
untuk itu kami mohon agar persidangan ini bisa ditunda
Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.

PH Terdakwa 2 (Satya) : Kami setuju Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim
Ang.2, dan meminta jadwal sidang kepada panitera
Panitera, kapan bisa dilakukan sidang lanjutan?

Panitera (Devy) : Sidang dapat dilakukan pada tgl. 13 November 2016, Yang
Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah,sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari
minggu tanggal 13 November 2016, jam 09.00 WITA
dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi
kepada Jaksa penuntut umum agar menghadapkan kembali
terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada
persidangan berikut.
Dengan demikian maka sidang hari ini dinyatakan ditunda
dan ditutup (Hakim Ketua mengetuk palu 1 kali)

Panitera ( Devy) : “Majelis Hakim Peradilan Semu meninggalkan ruang


sidang hadirin dimohon berdiri.”
(setelah hakim pergi, hadirin dipersilahkan duduk
kembali)”.
hadirin dipersilahkan duduk kembali

Sidang II Selasa, 13 November 2016 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi –
Saksi)

Panitera (Devy) : “Peradilan Semu Fakultas Hukum Perkara Pidana. Sidang II


Minggu, 13 November 2016. Majelis Hakim memasuki
ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.”
(setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada
majelis hakim)”. Hadirin dipersilahkan duduk kembali

Hakim Ketua (Indra) : Sidang Peradilan Semu F.H. SARASWATI yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
378/Pid.B/2015/P. SEMU F.H. SARASWATI, atas nama
terdakwa I Gst Lanang Agung Agumarta dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali)

Hakim Ketua (Indra) : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara
JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap
dihadirkan di persidangan ini?

JPU 1 (Mang Tri) : Sudah siap Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya
(Terdakwa pindah duduk disamping kanan penasehat
hukumnya)

Hakim Ketua (Indra) : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU (Arya) : 3 orang saksi Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU 1 (Mang Tri) : Saksi pertama atas nama Novanti Sari Dewi yang dimana
saksi merupakan saksi korban Yang Mulia. Petugas ruang
sidang harap menghadirkan saksi ke ruang sidang

Petugas Sidang (Surya) : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama Novanti Sari Dewi
sudah dihadirkan di ruang sidang.

JPU (Daniel) : Petugas ruang sidang silahkan kembali ke tempat

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU (Arya) : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, Saudari Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan
dalam persidangan hari ini ?

Saksi Korban (Pipin) : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia
Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas
Saudari, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta
saudari menjawabnya dengan jelas.
N a m a : Novanti Sari Dewi.
Tempat/Tanggal Lahir : .............................................
Jenis Kelamin : ..............................................
U m u r : ......... Tahun
Agama : ..................
Alamat : ...........................
Pekerjaan : Pegawai di perusahaan
Swasta
Kebangsaan : INDONESIA

Hakim Ketua (Indra) : (Hakim Anggota I (Dek No) menyerahkan KTP kepada
Panitera) Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan
di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudari harus
bersumpah atau berjanji terlebih dahulu.
untuk itu saudari bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban (Pipin) : Saya bersedia, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Kepada Petugas Rohaniawan (Andre) agar mengambil


tempat.

Hakim Ang. I (Dek No) : Saksi Silakan berdiri dan ikuti kata-kata saya,
saya berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini,
akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya
silahkan duduk, kepada Rohaniawan (Andre) silahkan
kembali ketempat

Hakim Ketua (Indra) : Saudari Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudari
anut, untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari
memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun,
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudari
saksi mengerti?

Saksi Korban (Pipin) : Saya mengerti, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban (Pipin) : Iya Yang Mulia saya kenal, dia adalah rekan kerja saya
Hakim Ketua (Indra) : Saudari saksi, apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa

Saksi Korban (Pipin) : Tidak Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1 (satu) tas
berwarna hitam dan berisi uang sebanyak Rp. 50.000.000,-
(Lima Puluh Juta Rupiah) dan 2 buah Hp

Saksi Korban (Pipin) : Saya mengetahuinya setelah rekan kerja saya yang bernama
Erwin, yang memberitahukan kepada saya bahwa dia
mengetahui kejadian tersebut dari saudara Wawan. yang
melihat terdakwa masuk ke ruangan kerja dan membawa tas
kerja saya keluar dari ruangan kerja saya Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya tas
saudara?

Saksi Korban (Pipin) : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang
mengambil tas saya Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Baik Coba sudara jelaskan, pada saat saudari keluar dari
ruangan kerja saudari dan pergi ke toilet, apakah ada barang
atau benda lain yang berubah posisi pada saat itu?

Saksi Korban (Pipin) : Tidak ada yang berubah, Yang Mulia, melainkan cuma tas
saya yang tidak ada di ruangan kerja saya, Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.

JPU : Baik Yang Mulia (JPU maju membawa Barang Bukti ke


meja Hakim)

Hakim Ketua (Indra) : Apakah benar barang ini adalah barang milik Saudari ?
(sambil menunjukan barang bukti ke korban )
Berupa : 1 Buah tas berwarna hitam
1 Buah amplop coklat berisi sejumlah uang
sebesar Rp.50.000.000,-
2 Buah Smart Phone tipe Iphone dan Samsung
Saksi Korban (Pipin) : Iya benar, Yang Mulia, barang tersebut adalah kepunyaan
saya, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Baik Silahkan Hakim Anggota I (Dek No), Apakah ada
pertanyaan untuk Saudari Saksi?

Hakim Anggota I (Dek No) : Baik terima kasih Yang mulia Ketua. Baik, Saudari Saksi,
kapan Saudari Saksi mendengar bahwa Terdakwa I Gst
agung lanang agumarta telah masuk dan mengambil Tas di
ruangan Saudari?

Saksi Korban (Pipin) : Saya mengetahuinya setelah balik dari toilet, Yang Mulia,
saya diberitahukan oleh saudara Erwin bahwa dia tadi
diberitahu oleh saudara Wawan yang melihat Terdakwa
masuk ke ruangan saya dan keluar membawa tas saya.

Hakim Anggota I (Dek No) : Baik Saudara Saksi, sudah berapa lama saudara terdakwa
bekerja di perusahaan tersebut dan berapa gaji yang di
peroleh terdakwa?

Saksi Korban (Pipin) : Terdakwa sudah bekerja kurang lebih 2 (dua ) tahun setengah
dan gaji terdakwa perbulan sebesar Rp. 2.100.000-, (dua juta
seratus ribu rupiah ) , Yang Mulia.

Hakim Anggota I (Dek No) : Baik, Apakah sebelumnya Saudari Saksi dan Terdakwa
mempunyai permasalahan?

Saksi Korban (Pipin) : Saya sama sekali tidak mempunyai masalah dengan
Terdakwa baik sebelum maupun sesudah terjadinya
pencurian ini Yang Mulia

Hakim Anggota I (Dek No) : Baik cukup Yang Mulia Ketua

Hakim Ketua (Indra) : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk
Saudari Saksi?

Hakim Ang. II (Windi) : Baik terima kasih Yang Mulia ketua Saudari Saksi, Apakah
Saudari tahu sebab apa sehingga Terdakwa melakukan
pencurian pada saat itu?

Saksi Korban (Pipin) : Saya sama sekali tidak tahu sebab apa sehingga Agung tega
mengambil tas saya
Hakim Ang. II (Windi) : Coba Saudari jelaskan barang apa saja yang diambil oleh
Terdakwa pada saat Tindak Pidana pencurian tersebut ?

Saksi Korban (Pipin) : Terdakwa mengambil tas kerja saya yang didalamnya berisi
uang sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah)
dan 2 buah Smart Phone, Yang Mulia

Hakim Ang. II (Windi) : Selain barang tersebut, apakah ada barang lain yang diambil
oleh Terdakwa ?

Saksi Korban (Pipin) : Tidak ada, Yang Mulia

Hakim Ang. II (Windi) : Baik cukup


(sambil bicara ke Hakim Ketua dan mengangguk kepala
ke Hakim Ketua)

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang perlu
dipertanyakan?

JPU I : Ada, Yang Mulia, Saudari saksi, coba saudari jelaskan,


apakah ruangan kerja saudari, semua karyawan bebas keluar
masuk?

Saksi Korban (Pipin) : Tidak Bu, Ruangan saya tidak di perbolehkan karyawan
bebas keluar masuk, kecuali bagi yang mempunyai
kepentingan mengenai administrasi dan keuangan.

JPU I : Baik, Yang Mulia, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua (Indra) : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan
yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa I (Angga) : Ada, Yang Mulia.

PH.Terdakwa II (Satya) : Kepada Saudari saksi, ingin saya tanyakan, saudari berada
dimana sehingga saudari tahu bahwa saudara I Gst Lanang
Agung Agumarta yang mengambil 1 tas berisi uang dan 2
buah Smart Phone

Saksi Korban (Pipin) : Saya saat itu berada di toilet Pak.


PH.Terdakwa III (Ocha) : 1). Saudara saksi Saya tanyakan lagi, apakah saudara yakin
juumlah uang di dalam tas itu sebesar Rp50.000.000,- dan 2
buah Smart Phone ?
2). kenapa saudari menyimpan uang sebanyak itu di tas
tersebut?

Saksi Korban (Pipin) : 1). Yakin Pak, isi dari tas saya yaitu berisi uang sebesar
Rp50.000.000,- yang berada didalam amplop coklat dan 2
buah Smart Phone.
2). uang tersebut rencananya akan disimpan di bank Pak.

PH.Terdakwa I (Angga) : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis
Hakim.

Hakim Ketua (Indra) : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU I (Mang Tri) : Tidak ada Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi ?

Terdakwa (Agung A.) : Saya menerimanya, Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan
keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudari saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan
saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan hadirkan Saksi
berikut

JPU : Petugas ruang sidang silahkan menjemput saksi korban dan


menghadirkan saksi ke 2 atas nama wawan rosdiana

JPU : Saksi kedua atas nama Wawan Rosdiana

Petugas Sidang (Surya) : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama Wawan Rosdiana di
persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?
Saksi II (Wawan) : Ya Yang Mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi II (Wawan) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Yang


Mulia)

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
N a m a : .......................................
Tempat tanggal lahir : ........................................
Jenis Kelamin : ........................................
U m u r : ...... TAHUN
Agama : ........................................
Alamat : ...........................................
Pekerjaan : Pegawai di PerusahaanSwasta
Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua (Indra) : (Hakim Anggota I (Dek No) menyerahkan KTP kepada
Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan
keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara harus
disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah
atau berjanji?

Saksi : Saya bersedia, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Kepada Rohaniawan (Andre) dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I (Dek No) : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan
(Andre) silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua (Indra) : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi
mengerti ?
Saksi II : Saya mengerti, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi II : Ya Yang Mulia, tersangka adalah rekan kerja saya

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga
dengan Terdakwa?

Saksi II : Tidak, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Apakah Saudara kenal saudari Novanti Sari Dewi?

Saksi II : Ya Yang Mulia kenal, dia juga rekan kerja saya Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II : Ya, saya mengerti Yang Mulia, sehubungan dengan telah


terjadinya kasus pencurian di perusahaan saya

Hakim Ketua (Indra) : Apakah saudara tahu, antara korban Terdakwa telah
mempunyai permasalahan sebelumnya?

Saksi II : Menurut sepengetahuan saya tidak pernah terjadi


permasalahan antara korban dan terdakwa Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Coba saudara jelaskan selain Saksi pertama, apakah ada
orang lain yang ikut mengetahui bahwa telah terjadi tindak
pidana pencurian

Saksi II : Ya, Yang Mulia, pada saat Terdakwa masuk ke ruangan kerja
milik saudara Novanti Sari Dewi dan keluar membawa tas
pada saat itu rekan kerja saya yang bernama Erwin
melihatnya Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Apa yang saudara beritahukan kepada Korban yang pada saat
itu panik dan kebingungan pada saat kehilangan tasnya?

Saksi II : Iya Yang Mulia, Saya menceritakan bahwa sebelum saudari


korban kehilangan tasnya di ruang kerja, terlebih dahulu
saudara erwin memberitahukan kepada saya, bahwa tadi
melihat I Gst Lanang Agung Agumarta masuk keruang kerja
bu pipin dan keluar membawa tas

Hakim Ketua (Indra) : Mengapa saudara tidak langsung menegur saat dia membawa
tas itu?

Saksi II : Saya mengira agung disuruh mengambil tas itu oleh bu pipin,
makanya tidak saya tegur

Hakim Ketua (Indra) : Baik, saudara Hakim Anggota I (Dek No) dipersilahkan kalau
ada pertanyaan

Hakim Anggota I (Dek No) : (Baik Ketua) Saudara Saksi, apakah saudara tahu atau
mendengar kejadian tersebut terjadi pukul berapa?

Saksi II : Sekitar pukul 13.15 Yang Mulia

Hakim Anggota I (Dek No) : Saudara saksi, saudara saksi tahu dari siapa ?

Saksi II : Dari rekan kerja saya Yang Mulia, yaitu saudara Erwin yang
melihat I Gst Lanang Agung Agumarta melakukan Pencurian

Hakim Anggota I (Dek No) : Apa yang saudara lakukan setelah diberitahu dari erwin yang
melihat Terdakwa melakukan Tindak Pidana Pencurian.

Saksi II : Saya langsung memberitahukan bu pipin yang dimana pada


saat itu sedang bingung karena tasnya sudah tidak ada lagi di
ruang kerjanya Yang Mulia.

Hakim Anggota I (Dek No) : Baik, Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua (Indra) : Selanjutnya pada Hakim Ang. II (Windi), apakah ada
pertanyaan

Hakim Ang. II (Windi) : Ada Yang mulia, Saudara Saksi, apakah benar saudara Saksi
tidak tahu sebab apa sehingga Terdakwa melakukan
pencurian, dan hanya benar tas saja yang diambil oleh
Terdakwa?

Saksi II : Tidak tahu Yang Mulia, dan yang sepengetahuan saya yang
saya dengar, I Gst Lanang Agung Agumarta mengambil tas
Korban yang dimana berisi uang sebesar Rp. 50.000.000,-
dan 2 buah Smart Phone tipe Iphon 6 dan SamsungS4, Yang
Mulia.
Hakim Ang. II (Windi) : Saudara Saksi, bahwa benar Terdakwa pada saat masuk ke
ruangan Korban dan mengambil tas Korban tidak meminta
izin kepada Korban atau siapapun?

Saksi II : Iya, Yang Mulia I Gst Lanang Agung Agumarta tidak


meminta izin kepada bu pipin dan Karyawan lainnya Yang
Mulia.

Hakim Ang. II (Windi) : Baik, cukup Pak Ketua pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua (Indra) : Terima kasih Hakim Ang. II (Windi), selanjutnya kepada
Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang perlu ditanyakan.

JPU : Ada Yang Mulia, Saudara Saksi apakah benar pada saat
terjadinya pencurian saksi berada di ruangan kerja Saksi dan
jarak antara ruangan kerja saksi dan korban kira-kira berapa
meter?

Saksi II : Iya Pak, saya berada diruangan kerja saya, akan tetapi saya
tidak melihat secara langsung karena saya lagi melakukan
pembukuan pada saat itu, dan jaraknya hanya sekitar 4 meter
dari ruang kerja korban Pak.

JPU : Coba saudara jelaskan siapa saja yang berada dilokasi


kejadian pada saat terjadinya pencurian?

Saksi II : Sepengetahuan saya Pak pada saat itu yang ada dilokasi
kejadian, hanya ada saya serta saudara erwin Pak. Karena
karyawan yang lain belum kembali dari jam makan siang.

JPU : Baik cukup Yang Mulia pertanyaan dari kami

Hakim Ketua (Indra) : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat
Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, Yang Mulia, baik Saudara Saksi, pekerjaan Korban di
Kantor tersebut sebagai apa?

Saksi II : Pekerjaan Korban yaitu sebagai Bendahara Kantor Pak.

Penasehat Hukum : Saudara Saksi, apakah pada saat Korban kehilangan tasnya,
korban langsung menanyakannya kepada Saudara?
Saksi II : Iya Bapak, korban menanyakan dan saya menceritakan
kepada Korban apa yang saya dengar dari Saudara erwin
yang melihat Terdakwa mengambil tas Korban.

Penasehat Hukum : Baik Yang Mulia, pertanyaan dari saya cukup

Hakim Ketua (Indra) : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan
keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Yang Mulia keterangan dari


saya.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi?

Terdakwa : Ya saya menerimanya, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Baik, keterangan dari Saksi dianggap cukup, dan kami
ucapan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan
keterangan dari Saksi lagi, kami berharap Saudara Saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan
Saudara Saksi dapat meninggalkan ruang Sidang.

JPU : Petugas ruang sidang silahkan menjemput saksi atas nama


wawan dan menghadirkan saksi selanjutnya

Petugas ruang sidang : Saksi ke tiga sudah dihadirkan ke ruang sidang

Hakim Ketua (Indra) : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang
persidangan

JPU : Saksi ketiga atas nama Erwin

Hakim Ketua (Indra) : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?
Saksi III (Erwin) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP) ?

Saksi III (Erwin) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Yang


Mulia)
Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, saudari saksi pertama-tama saya akan menanyakan
identitas diri saudari dan saya minta saudari menjawabnya
dengan jelas.
Nama : .....................................................................
Tempat tanggal lahir : .....................................................................
Jenis Kelamin : ....................................................................
Umur : ..................................... Tahun
Agama : ...............................................
Pekerjaan : Pegawai di Perusahaan Swasta
Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua (Indra) : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera


pengganti)

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudari harus bersumpah atau
berjanji, untuk itu saudari bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi III (Erwin) : Saya bersedia, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Kepada petugas Rohaniawan (Andre) dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I (Dek No) : (Silahkan Berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan (Andre)
silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua (Indra) : Saudari Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari
memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudari saksi
mengerti?
Saksi III (Erwin) : Iya Saya mengerti, Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi III (Erwin) : Ya, Yang Mulia saya mengenal Terdakwa, dia adalah rekan
kerja Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara saksi, mengertikah saudari mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi III (Erwin) : Ya, saya mengerti pak Hakim , sehubungan dengan telah
terjadinya pencurian di perusahaan saya.

Hakim Ketua (Indra) : Baik, Saudari Saksi, apakah betul Saudara Saksi melihat
Terdakwa mengambil tas milik Korban?

Saksi III (Erwin) : Iya, Yang Mulia, saya melihat Terdakwa masuk dan
mengambil tas milik korban diruangan kerjanya.

Hakim Ketua (Indra) : Baik Saudara Saksi pada saat Terdakwa melakukan tindak
pidana pencurian saudari berada dimana?

Saksi III (Erwin) : Saya berada tidak jauh dari ruangan Korban Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Baik, saudari Hakim Anggota I (Dek No), apakah ada yang
perlu ditanyakan kepada Saudari Saksi?

Hakim Anggota I (Dek No) : (Baik Ketua terima kasih) Saudari saksi, saudari pada saat
itu sedang melakukan apa?

Saksi III (Erwin) : Saya sedang mengambil minum di dispenser yang berada
tepat mengarah kearah ruangan Korban Yang Mulia.

Hakim Anggota I (Dek No) : Saudari pada saat mengambil air minum saudari melihat
Terdakwa masuk dan keluar membawa tas Korban?

Saksi III (Erwin) : Benar Yang Mulia saya melihat Terdakwa keluar membawa
tas sambil melihat sekelilingnya.

Hakim Anggota I (Dek No) : (Baik Ketua) pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Hakim Ang. II (Windi) apakah ada yang perlu
dipertanyakan kepada Saksi?
Hakim Ang. II (Windi) : (Ada Pak Ketua) baik Saudara Saksi berapa jarak Saudari
dengan ruang kerja Korban?

Saksi III (Erwin) : Kurang lebih sekitar 5 meter Yang Mulia

Hakim Ang. II (Windi) : Coba Saudara jelaskan dengan cara apa Terdakwa melakukan
pencurian tersebut?

Saksi III (Erwin) : Sepengetahuan yang saya lihat Yang Mulia, Terdakwa masuk
pelan-pelan ke ruangan kerja Korban dan mengambil tas
Korban. Setelah itu terdakwa keluar sambil memperhatikan
sekelilingnya dengan hati-hati Yang Mulia.

Hakim Ang. II (Windi) : Pertanyaan dari saya cukup Ketua

Hakim Ketua (Indra) : (Baik Hakim Ang. II (Windi)) selanjutnya bagi Jaksa
Penuntut Umum apakah ada yang perlu dipertanyakan?

JPU : Baik terima kasih Pak hakim, saudari saksi apakah pada saat
Terdakwa keluar dari ruang kerja korban dan membawa tas,
apakah Terdakwa sempat melihat saudara yang sedang
memperhatikan Terdakwa ?

Saksi III (Erwin) : Iya Pak, sempat melihat dan saya menundukan kepala kearah
gelas yang sedang saya isi dan saya sambil memperhatikan
Terdakwa dengan hati-hati jangan sampai Terdakwa tahu
bahwa saya melihatnya Pak.

JPU : Coba Saudari jelaskan dengan cara bagaimana terdakwa


melakukan pencurian tersebut?

Saksi III (Erwin) : Ya Pak, setahu saya pelaku melakukan pencurian tersebut
dengan cara masuk ke ruang kerja korban dan mengambil tas
milik korban yang pada saat itu berada di atas meja kerja
korban. Kemudian meninggalkan ruang kerja korban.

JPU : Saudari saksi, apakah saudari saksi melihat selain terdakwa


ada orang lain yang membantu dalam proses pencurian
tersebut?

Saksi III (Erwin) : Ya Pak, sepengetahuan saya tidak ada orang lain yang
membantu terdakwa, melainkan terdakwa sendiri yang
melakukan pencurian itu.
JPU : Saudari saksi, coba saudari jelaskan barang apa saja yang di
ambil oleh terdakwa pada saat pencurian tersebut?

Saksi III (Erwin) : Ya Pak, sepengetahuan saya terdakwa mengambil tas warna
hitam milik korban, tapi saya kurang mengetahui isi dalam
tas tersebut.

JPU : Yang Mulia pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua (Indra) : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum) selanjutnya


Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu
dipertanyakan ?

PH. Terdakwa : Iya ada Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Silahkan Penasehat Hukum Terdakwa.

PH. Terdakwa : Baik saudara saksi, tadi saudari saksi mengatakan bahwa
saudara melihat dan memperhatikan gerak gerik terdakwa,
berarti saudari tidak bekerja saat itu, apa yang sebenarnya
saudari lakukan saat itu?

Saksi III (Erwin) : Ya Pak, saya sedang bekerja, akan tetapi saya merasa haus
dan saya kemudian menggambil air di dispenser. Dan pada
saat itulah saya melihat gerak gerik terdakwa yang
mencurigakan.

PH. Terdakwa : Saudari saksi, saudara melihat terdakwa masuk ke ruangan


korban saat itu dan keluar membawa tas korban. Kenapa
saksi tidak langsung menegur terdakwa?

Saksi III (Erwin) : Ya Pak, pada saat itu saya ingin atau mau menegur terdakwa,
akan tetapi saya takut akan di ancam oleh terdakwa.

PH. Terdakwa : Baik Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua (Indra) : (Menanyakan kepada JPU), Kepada JPU apakah masih ada
yang ingin di tanyaka kepada Saksi?

JPU : Tidak ada lagi Majelis Hakim.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara saksi, apakah saudari saksi ingin menambahkan
keterangan saudari lagi ?
Saksi III (Erwin) : Baik untuk sementara keterangan dari saya cukup pak Hakim

Hakim Ketua (Indra) : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi?

Terdakwa (Agung A.) : Ya, benar Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, Dengan demikian pemeriksaan saksi III, kami
anggap cukup, kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saudari saksi lagi maka kami
berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali
di persidangan ini, saudara dipersilahkan meninggalkan
Ruang Sidang.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?

JPU : Tidak ada, Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di
hadirkan untuk meringankan terdakwa?

PH.Terdakwa : kami tidak menghadirkan saksi, Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I (Dek No) dan Hakim
Ang. 2)

Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu)


minggu, dan dilanjutkan pada hari Kamis tanggal 03
Desember 2015, jam 13.00 WIT dengan Agenda Acara
pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat
menghadirkan kembali Terdakwa dan barang Bukti pada
persidangan yang akan datang. Maka dengan demikian
Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3
kali).

SIDANG III Kamis, 03 Desember 2015(Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)

Hakim Ketua (Indra) : Sidang Peradilan Semu FH. UNIVERSITAS


SARASWATI DENPASAR yang memeriksa dan
mengadili Perkara Pidana Nomor. 378/Pid. B/2015/P.
Semu. F.H. Universitas saraswati, atas nama terdakwa
agung agumarta dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua (Indra) : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa
dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.

Hakim Ketua (Indra) : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali


mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik,
Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan
pada hari ini?

Terdakwa (Agung A.) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di


dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa (Agung A.) : Kenal pak Hakim, korban adalah Rekan Kerja saya Yang
Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah barang
yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti
kepada terdakwa)

Berupa :
1 Buah tas berwarna hitam
1 Buah amplop coklat berisi sejumlah uang
sebesar Rp.50.000.000,-
2 Buah Smart Phone tipe Iphon 6 dan Samsung
S4
1 Buah kalkulator

Terdakwa (Agung A.) : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua (Indra) : Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai rencana


untuk melakukan pencurian tersebut ?
Terdakwa (Agung A.) : Saya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk
melakukan pencurian tersebut, Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : coba saudara jelaskan, sebab apa sehingga saudara
melakukan pencurian pada saat itu ?

Terdakwa (Agung A.) : Iya Pak, lantaran pada saat itu saya melihat ruangan kerja
korban yang tidak ada orang dan hanya ada sebuah tas, saya
melakukan pencurian itu karena saya dengan spontan
melihat ruangan kerja korban lagi tidak ada siapa – siapa,
maka saya langsung mengambil tas korban yang berada
diatas meja.

Hakim Ketua (Indra) : Apakah selain penyebab itu masih ada penyebab lainnya ?

Terdakwa (Agung A.) : Iya Yang Mulia, pada saat itu, saya terpaksa
melakukannya karena ibu saya sedang sakit keras, dan
membutuhkan biaya perawatan.

Hakim Ketua (Indra) : Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat


kejadian pada saat saudara melakukan pencurian ?

Terdakwa (Agung A.) : Pada saat itu, situasi ditempat kejadian belum terlalu
ramai karena karyawan lainnya masih ada yang belum balik
dari jam makan siang, Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Pada saat melakukan pencurian, apakah ada orang lain
yang mengetahuinya ?

Terdakwa (Agung A.) : Menurut saya pada saat itu, tidak ada orang yang melihat
saya, Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : (Baik Hakim Anggota I (Dek No) silahkan


mengajukan pertanyaan).

Hakim Anggota I (Dek No) : (Terima kasih Pak Ketua), Saudara terdakwa, Coba
saudara jelaskan dengan cara bagaimana saudara melakukan
pencurian ?

Terdakwa (Agung A.) : Pada saat itu saya masuk keruangan kerja korban yang
tidak ada orang diruangan itu, dan saya melihat tas diatas
meja korban, dan saya secara spontan mengambil tas itu dan
keluar dari ruangan kerja korban sambil memperhatikan
sekeliling saya dengan hati-hati, Yang Mulia.
Hakim Anggota I (Dek No) : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain yang
membantu saudara saat melakukan pencurian tersebut ?

Terdakwa (Agung A.) : Tidak ada, hanya saya saja, Yang Mulia.

Hakim Anggota I (Dek No) : (Baik Ketua pertanyaan dari saya cukup).

Hakim Ketua (Indra) : Silahkan Hakim Ang. II (Windi) masih ada yang perlu
ditanyakan.

Hakim Ang. II (Windi) : (Iya ada Pak Ketua) saudara Terdakwa coba saudara
jelaskan barang-barang apa saja yang saudara ambil
dalam pencurian itu ?

Terdakwa (Agung A.) : Pada saat itu, saya hanya mengambil tas korban, yang
berisi Amplop Coklat yang dimana didalamnya berisi
sejumlah uang sebesar Rp. 50.000.000,- dan 2 Buah
Smart Phone tipe Iphon 6 dan Samsung S4, Yang Mulia.

Hakim Ang. II (Windi) : Selain sejumlah uang dan 2 buah Smart Phone, apakah
masih ada barang yang saudara ambil ?

Terdakwa (Agung A.) : Tidak ada Pak Hakim, hanya barang tersebut saja yang
saya ambil, Yang Mulia.

Hakim Ang. II (Windi) : (Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup).

Hakim Ketua (Indra) : (Baik terima kasih Hakim Ang. II (Windi)) kepada
Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?

JPU : (Ada Yang Mulia), Saudara Terdakwa, coba saudara


jelaskan korban pada saat itu pergi ke Toilet apakah
saudara tahu ?

Terdakwa (Agung A.) : Tidak tahu Pak, tetapi saya cuma melihat korban pergi
meninggalkan ruang kerjanya, Pak.

JPU : Baik, saudara terdakwa apakah selain korban, adakah


orang lain yang ikut menjadi korban pada saat terjadinya
pencurian?
PH : Interupsi Yang Mulia, pertanyaan JPU berbelit belit dan
membingungkan
Hakim Ketua

Terdakwa (Agung A.) : Tidak ada Pak, cuma saudara ......................................


selaku korban pada saat itu.

JPU : Apakah saudara terdakwa sebelumnya mempunyai


permasalahan dengan korban?

Terdakwa (Agung A.) : Tidak Pak, antara saya dengan korban sama sekali tidak
mempunyai permasalahan sebelumnya.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada


orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan
pencurian tersebut?

Terdakwa (Agung A.) : Tidak ada Pak, melainkan hanya saya sendiri yang
melakukan pencurian tersebut.

JPU : Baik, Yang Mulia pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua (Indra) : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada


pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Yang Mulia) terima kasih. Saudara Terdakwa


apakah sebelumnya saudara pernah terlibat dalam perkara
Pidana dan apakah saudara pernah dihukum?

Terdakwa (Agung A.) : Tidak pernah Pak.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara


melakukan pencurian itu? Kenapa sampai saudara
melakukan hal tersebut?

Terdakwa (Agung A.) : Iya Pak, saya melakukan pencurian itu karena saya
dengan spontan melihat ruangan kerja korban lagi tidak
ada siapa – siapa, maka saya langsung mengambil tas
korban yang berada diatas meja, dan itu saya terpaksa
lakukan karena ibu saya sedang sakit keras, dan
membutuhkan biaya perawatan.

PH Terdakwa : Berarti saudara melakukan pencurian itu, karena saudara


ingin menolong ibu saudara yang sedang sakit keras?

Terdakwa (Agung A.) : Iya Pak, benar.


PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan
pencurian itu?

Terdakwa (Agung A.) : Iya Pak, saya menyesal.

PH Terdakwa : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi


perbuatan serupa lagi?

Terdakwa (Agung A.) : Iya Pak, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua (Indra) : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?

JPU : Tidak ada lagi Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan
tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU : Baik Yang Mulia, kami belum mempersiapakan


tuntutannya, maka kami mohon ke Yang Mulia agar
menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar kami dapat
mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua (Indra) : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di
tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : Iya Yang Mulia, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke


depan.

Hakim Ketua (Indra) : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang


hari ini KAMIS tanggal 03 Desember 2015, kami rasa
cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan,
yaitu pada hari Kamis tanggal 10 Desember 2015 dengan
Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu
kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar
menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa
pada persidangan yang akan datang dan kepada Penasehat
Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan
datang tanpa dipanggil kembali.
Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 1 kali).

Sidang IV KAMIS, 10 Desember 2015 (Penyerahan Barang Bukti dan Pembacaan


Tuntutan)

Hakim Ketua (Indra) : Sidang Peradilan Semu FH UNIVERSITAS


SARASWATI yang memeriksa dan mengadili Perkara
Pidana Nomor 378/Pid. B/2015/P. Semu. FH
Universitas Saraswati, atas nama terdakwaAgung
Agumarta dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
(ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua (Indra) : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa
Penuntut Umum sudah siap membacakan tuntutannya?

JPU : Tuntutannya sudah siap, Yang Mulia.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk
kembali di depan.
Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya
(membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua (Indra) : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh
Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara
akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana
tersebut?

Terdakwa (Agung A.) : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Yang Mulia

Hakim Ketua (Indra) : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut

PH. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon


Majelis Hakim memberikan waktu untuk mempersiapkan
pembelaan

Hakim Ketua (Indra) : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara


bersedia Siadng ini di tunda?

JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.


Hakim Ketua (Indra) : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan
dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 17 Desember 2015
Jam 13.00 WIT dengan agenda acara pembacaan
pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada
Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan untuk
menghadirkan kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa
atau Penasehat Hukum agar mempersiapkan pembelannya
pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini
dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

SIDANG V, Kamis, 17 Desember 2015 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi Terdakwa)

Hakim Ketua (Indra) : Sidang Peradilan Semu F.H. UNIVERSITAS SARASWATI


yang memeriksa dan mengadili perkara Nomor
378/Pid.B/2015/P. SEMU F.H. UNIVERSITAS
SARASWATI, atas nama terdakwa ...............................
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3
kali)

Hakim Ketua (Indra) : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau
Penasehat Hukum kepada saudara Terdakwa atau Penasehat
Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan
pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa (Agung A.) : Sudah siap Yang Mulia.

PH. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Yang Mulia)

Hakim Ketua (Indra) : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan


pembelaan sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah demikian pembelaan dari PH.Terdakwa, Kepada JPU
akan mengajukan Replik atas pembelaan dari PH.Terdakwa?

JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukan


Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim
Hakim Ketua (Indra) : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan demikian
PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah
mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu
kedepan dengan pada hari KAMIS, 31 Desember 2015 dengan
agenda pembacaan putusan kepada Jaksa Penunut Umum,
Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam
persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian
sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3
kali).

Sidang VI KAMIS, 31 Desember 2015 (Pembacaan Putusan)

Hakim Ketua (Indra) : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum UNIVERSITAS


SARASWATI yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
Nomor 378/Pid.B/2015/PS. F.H. UNIVERSITAS
SARASWATI, atas nama terdakwa .................................
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua (Indra) : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini
adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua (Indra) : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada
hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua (Indra) : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?

Terdakwa (Agung A.) : Ya, sudah siap Yang Mulia.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai


membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua (Indra) : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan kepada
JPU dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan keputusan ini,
dapat mengajukan upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari
sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua (Indra) : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa (Agung A.) : Saya mengerti, Yang Mulia.


Hakim Ketua (Indra) : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding?

Terdakwa (Agung A.) : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Yang
Mulia.
Hakim Ketua (Indra) : Kepada PH.Terdakwa apakah akan mengajukan
banding?

PH. Terdakwa : Yang Mulia kami minta waktu sebentar untuk bicara dengan
Terdakwa.

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah silahkan

PH Terdakwa : (Setelah berbicara dengan Terdakwa) baik Majelis Hakim


kami akan mengajukan banding.

Hakim Ketua (Indra) : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Nomor
378/Pid.B/2015/PS. F.HUKUM UNIVERSITAS
SARASWATI, dengan Terdakwa ......................................... di
nyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk
palu 3 kali)
SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERK : 378/Pid.B/2015/PS – F.H. SARASWATI

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Denpasar dengan memperhatiakn hasil
memeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : ........................................
Tempat lahir : ........................................
Umur/Tgl. Lahir : ........................................
Jenis Kelamin : ........................................
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : ..................................................................................................
Agama : ........................................
Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta
Pendidikan : SMU
Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Saraswati
Denpasar, Nomor : 378/Pen. Pid.B/2015/PS. F.H. SARASWATI tanggal 19 November
2015, terdakwa dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan TUNGGAL yaitu melanggar
Pasal 362 KUHP, yang telah dibacakan pada tangga 31 Desember 2015.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-
turut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu :

Keterangan Saksi-saksi :

1.
2.
3.
Yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah, didepan persidangan
termuat dalam Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah diakui dan
dibenarkan oelh terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh dalam
tuntutan pidana ini.
Petunjuk
Berdasarkan pasal 188 ayat (2) KUHAP bahwa alat bukti petunjuk dapat diperoleh dari
keterangan saksi dan keterangan terdakwa. Dalam perkara ini, berdasarkan fakta yang
terungkap dipersidangan, maka apabila dihubungkan antara keterangan saksi yang satu
dengan yang lain serta keterangan terdakwa maka kesesuaian dengan tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa yaitu melanggar Pasal 362 KUHP sehingga petunjuk tersebut dapat
menjadi alat bukti yang sah menurut hukum.
Barang bukti :
-       1 buah tas berwarna hitam
-       Uang tunai senilai Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah)
-       2 buah HP smart phon
-       1 buah kalkulator
Keterangan Terdakwa
PUTU ARI OKTAYANTI yang memberikan keterangannya didepan persidangan
sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan
oleh Penyidik dan Terdakwa telah membernarkan perbuatannya sehingga dianggap satu
kesatuan yangutuh dalam tuntutan pidana ini.
ANALISA FAKTA
Bahwa berdasarkan fakta-fakta terungkap dalam pemeriksaan persidangan yang diperoleh
melalui keterangan saksi-saksi yaitu saksi ......................., ....................... dan
...................keterangan terdakwa PUTU ARI OKTAYANTI, barang bukti serta petunjuk,
maka telah terdapat persesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga menunjukkan telah
terdapat fakta telah terjadi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh terdakwa DENI S
PARINGGA pada hari Selasa tanggal 23 Januari 2015 sekitar jam 13.00 WIT bertempat
ruangan kerja Korban yaitu perusahaan INTAN yang berada di Kota Jayapura yaitu dengan
cara masuk ke ruang kerja saksi Korban ............................ dan mengambil tas yang berada
diatas meja kerja saksi Korban yang berisi uang sejumlah Rp. 50.000.000,- dan 2 buah HP
dari dalam tas yang berada di atas ruangan kerja Saksi Korban (Pipin) selanjutnya terdakwa
pergi meninggalkan ruangan kerja saksi korban dan pergi meninggalkan Kantor.

ANALISAS YURIDIS
Bahwa terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan Pasal 362 KUHP. Berdasarkan
fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan yaitu ANALISA FAKTA, terdakwa terbukti
tindak pidana melanggar Pasal 362 KUHP, dengan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Barangsiapa :
Yang dimaksud dengan unsur barangsiapa adalah subjek hukum pendukung hak dan
kewajiban yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, tidak ditemukan adanya alas
an pemaaf dan pembenar dalam diri terdakwa yang dapat menghapuis sifat melawan
hukumnya suatu perbuatan pidana yang dilakukannya.
Dalam hal ini berdasarkan keterangan para saksi, barang bukti, keterangan terdakwa serta
petunjuk, bahwa Terdakwa ................................. adalah pribadi yang dapat diminta
pertanggung jawaban selaku terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya.
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.

2. Mengambil suatu barang


Menurut R. SIANTURI yang dimaksud dengan “mengambil” ialah memindahkan
penguasaan nyata terhadap suatu barang kedalam penguasaan nyata sendiri dari penguasaan
nyata orang lain.
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan didukung dengan keterangan terdakwa sendiri
bahwa cara terdakwa Pt ARI OKTAYANTI melakukan pencurian yaitu dengan masuk ke
dalam ruang kerja korban ............................... dan mengambil tas korban yang berisi sejumlah
uang sebesar Rp. 50.000.000,- dan 2 buiah HP smart phon dan selanjutnya terdakwa pergi
meninggalkan ruang kerja korban dan pergi meninggalkan kantor.
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi
3. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan didukung dengan keterangan terdakwa pt ari
oktayanti sendiri bahwa uang senilai Rp. 50.000.000,- dan 2 buah HP terdakwa ambil
merupakan uang dan HP milik saksi korban ......................................... yang terdakwa ambil
dari tas saksi korban yang terletak di ruangan kerja saksi korban
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.

4. Dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum


Menurut R. SIANTURI yang dimaksud dengan “memiliki” adalah melakukan perbuatan apa
saja terhadap barang itu seperti halnya seorang pemilik.
Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa pt ari oktayanti, terdakwa mengambil uang
sebesar Rp. 50.000.000,- dan 2 buah HP smart phon dan terdakwa mau menggunakan uang
tersebut tersebut dan mengambil uang tersebut tanpa sepengatahuan atau bertentangan
dengan yang berhak atau yang memiliki yaitu saksi Korban ...........................
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka terdakwa pt ari oktayanti terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut Hukum melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Pasal
362 KUHP. Dengan demikian patutlah terdakwa dijatuhi hukuman setimpal dengan
perbuatannya.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana di atas diri terdakwa, perkenankanlah kami untuk
mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan tuntutan pidana yaitu :
Hal-hal yang meberatkan
perbuatan terdakwa meresakan rekan-rekan terdakwa di perusahaan
hal-hal yang meringankan
-       Terdakwa berlaku sopan selama menjalani prose persidangan
-       Terdakwa mengaku dan menyesali perbuatannya.
Berdasarkan uraian dimaksud kami, Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan Ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan.
MENUNTUT
Supaya Hakim/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jayapura yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan :
1.      Menyatakan terdakwa pt ari oktayanti bersalah melakukan tindak pidana pencurian
sebagaimana dalam pasal 362 KUHP dalam dakwaan Penuntut Umum.
2.      Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) Tahun
Enam Bulan dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara
dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
3.      Menetapkan barang bukti berupa uang Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) dan
2 buah HP smart phon dikembalikan kepada yang berhak.
4.      Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 1000 (Seribu Rupiah)

Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Kamis, 31
Desember 2015.
JAKSA PENUNTUT UMUM I JAKSA PENUNTUT UMUM II

............................................... ......................................................

JAKSA PENUNTUT UMUM III

.........................................................
SURAT PEMBELAAN
No. Reg. Perk 378/Pid.B/2015/PS.F.H. SARASWATI

Majelis Hakim yang mulia,


Jaksa Penunutut Umum yang kami hormati
Dan Hadirin yang kami banggakan,
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan serta ucapan terima
kasih kepada Majelis Hakim dalam memimpin persidangan hari ini, serta kepada Penunutut
Umum yang telah melaksanakan tugasnya.
Penasehat Hukum Terdakwa, setelah menyimak tuntutan Jaksa Penuntut Umum maka dengan
ini kami sampaikan pembelaan kami atas :
Nama : Putu ari oktayanti
Tempat Tanggal Lahir : Denpasar. 21 april 1992
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : hindu
Tempat tinggal : jl ratna denpasar
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta
Terdakwa dihadapkan ke depan persidanga ini dengan tuntutan sebagaimana telah dibacakan
dalam sidang yang lalu dan telah dimengerti dan dibenarkan oleh Terdakwa.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan baik dan keterangan para saksi
dan keterangan Terdakwa dan petunjuk yang semuanya bersesuaian satu dengan yang lain
sebagai alat bukti yang sah menurut Hukum, maka ditemukan fakta hukum sebagai berikut :
Pada hari Senin tanggal, 17 November 2015 sekitar pukul 13.00 WIT Terdakwa pt ari
oktayanti telah melakukan pidana pencurian terhadap saksi korban ....................................
Bahwa :
1.      Terdakwa masih muda
2.      Terdakwa sopan dan jujur dalam persidangan
3.      Terdakwa mengakui perbuatannya, serta menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka kami Penasehat Hukum, mengajukan
pembelaan dalam perkara ini :
MEMBELA
Agar Majelis Hakim Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas SARASWATI yang
memeriska dan mengadili perkara ini memutuskan :
Agar mengurangi masa hukuman sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum
yakni 1 tahun enam bulan dikurangi menjadi 1 (satu) tahun penjara.
Demikian Surat Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang ini tanggal 31
Desember 2015
PUTUSAN
No. 378/pid.B/2015/PS.FH.UNIYAP
Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Saraswati, yang memeriksa dan


mengadili perkara pidana, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara
Terdakwa :
Nama : putu ari oktayanti
Tempat Tanggal Lahir : denpasar, 21 april 2015
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : hindu
Tempat tinggal : jl ratna denpasar
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta
Bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut, maka Peradilan Semu
Fakultas Hukum Universitas saraswati, memberikan pertimbangan – pertimbangan sebagai
berikut :
Menimbang berdasarkan Pasal 362 KUHP, dan berdasarkan fakta – fakta yang
terungkap dipengadilan dan telah meliputi unsur – unsur yaitu :

1. Unsur barang siapa, telah terbukti.


2. Mengambil suatu barang, telah terbukti.
3. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain, telah terbukti.
4. Dengan maksud untuk miliki secara melawan hokum, telah terbukti.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka berkesimpulan bahwa terdakwa
telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hokum melakukan tidak pidana
sebagaimana melanggar Pasal 362 KUHP.
Menimbang bahwa pelaku mengakui perbuatannya.
Memperhatikan pasal – pasal dan Undang – Undang dan ketentuan hukum yang
bersangkutan:……………………
MENGADILI
1.      Menyatakan terdakwa putu ari oktayanti yang identitas selengkapnya seperti tersebut
diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“PENCURIAN”
2.      Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa putu ari oktayanti oleh karena itu dengan
pidana penjara selama 1 tahun empat bulan.
3.      Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya
dari pidana yang dijatuhkan.
4.      Memerintahkan pula agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
5.      Menetapkan barang bukti :
* 1 (satu) Buah tas berwarna hitam.
* 1 (satu) Buah amplop berwarna coklat yang didalamnya berisi sejumlah uang sebesar
Rp50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah)
* 2 (dua) Buah HP smart phone
Agar dikembalikan kepada yang berhak.
6.      Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,- (seribu) Rupiah.
Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini Kamis,
Tanggal 31 Desember 2015, Oleh kami ................................... Sebagai Ketua Majelis
Hakim, .................................... dan .................................. masing – masing sebagai Hakim
Anggota I (Dek No) dan II pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Saraswati,
putusan yang mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh
Majelis Hakim, dan dibantu oleh..................................... sebagai Panitera Pengganti
Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Saraswati, serta dihadiri juga oleh
.............................. dan ................................. sebagai Jaksa Penuntut Umum serta
............................................dan ............................................. sebagai Penasihat Hukum
Terdakwa, pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Saraswati.

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS


1.      ............................................... .................................................
2.      ...............................................

PANITERA PENGGANTI
..............................................
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perk : 378/pid.B/2015/PS. F.Hukum.Universitas saraswati
A.    IDENTITAS TERDAKWA :
Nama : ..............................................
Tempat Tanggal Lahir : ................................................
Umur : ................................. Tahun
Jenis Kelamin : .............................................
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : ......................................................
Tempat tinggal : ............................................................
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta

B.     PENAHANAN :
-   Penyidik : Sejak tanggal 28 Januari 2015 sampai
dengan tanggal 07 Februari 2015
-   Diperpanjang Penuntut Umum : Tanggal 07 Februari 2015 sampai dengan
tanggal 25 Februari 2015
-   Penuntut Umum : Tanggal 25 Februari 2015 sampai dengan
tanggal 16 Maret 2015
-   Jenis Penahanan : RUTAN

C.    DAKWAAN :
-------------- Bahwa terdakwa ..................................., Pada hari Rabu, Tanggal 23 Januari
2015, sekitar jam 13.00 WIT, atau setidak – tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli 2015,
atau setidak – tidaknya pada waktu lain dalam Tahun 2015, bertempat di Perusahaan swasta
(INTAN) kotamadya Denpasar atau setidak – tidaknya pada tempat lain yang masih
termaksud dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Denpasar, Mengambil Barang Sesuatu,
yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki
secara melawan hukum, perbuatan sebagai mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai
berikut : ------------------------------------------------------------
-       Bahwa berawal ketika saksi korban .................................... pergi ke toilet dan saksi korban
......................................... meninggalkan tasnya diruang kerjanya tersebut, lalu terdakwa
.................................... selaku pegawai di perusahaan INTAN melihat ruangan kerja saksi
korban ........................................ dalam keadaan tidak ada seorang pun, selanjutnya terdakwa
........................................ masuk dan keluar membawa tas milik saksi korban
................................ dan keluar dari ruangan kerjanya. Dan terdakwa pergi meninggalkan
area kantor.
Dan sekembalinya saksi korban ................................... dari toilet, saksi korban
..................................... terkejut melihat tas miliknya sudah tidak ada di ruangan kerjanya.
Kemudian terdakwa .................................... pulang kerumahnya dan melihat isi dalam tas
tersebut yang berisi 1 (satu) Buah amplop coklat yang di dalamnya berisi sejumlah uang
Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan 2 (dua) Buah Smart Phone tipe Iphone6 dan
Samsung S4, milik saksi korban ...................................., kemudian terdakwa
..................................... menyimpan tas tersebut di lemarinya.
-       Bahwa terdakwa ................................. mengambil tas milik saksi korban
............................. yang didalamnya berisi 1 (satu) Buah amplop coklat berisi sejumlah uang
Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan 2 (dua) Buah Smart Phone tipe Iphone6 dan
Samsung S4, milik saksi korban ..........................., tanpa sepengetahuan dan seizin dari saksi
korban ................................. sehingga akibat perbuatan terdakwa saksi korban
............................. mengalami kerugian sebesar Rp53.500.000,- (lima puluh tiga juta lima
ratus ribu rupiah)
----------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 362 KUHP
------------
Denpasar, 19 November 2015

JAKSA PENUNTUT UMUM I JAKSA PENUNTUT UMU

JAKSA PENUNTUT UMUM III

Anda mungkin juga menyukai