Anda di halaman 1dari 21

NASKAH SIDANG 1

PEMBACAAN SURAT DAKWAAN DAN EKSEPSI

Panitera (Athifa) : Mohon perhatian. Pada hari ini, Rabu, 11 Januari 2023. Sidang perkara
pidana dengan Nomor Register Perkara : PDM-394/JKT-BRT/IV/2018 dengan
terdakwa Aska Yosuki Tanuwijaya alias Atan, akan segera dimulai. Majelis Ha
kim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
(hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali dan panitera menyerahkan berita acara kep
ada majelis hakim).
Hakim Ketua (Nabila) : Sidang pengadilan negeri jakarta barat, yang memeriksa dan mengadili
pidana perkara dengan Nomor Register Perkara : PDM-394/JKT-BRT/IV/2018
atas nama terdakwa ASKA YOSUKI TANUWIJAYA ALIAS ATAN pada hari
Rabu, tanggal 11 Januari 2023 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
(Ketuk palu 3x). Kepada penuntut umum dipersilahkan menghadirkan terdakw
a ke ruang sidang.
PU 1(Floren) : Baik, Yang Mulia. Kepada terdakwa Aska Yosuki Tanuwijaya alias Atan diper
silahkan memasuki ruangan persidangan.
(terdakwa memasuki ruangan persidangan, memberi hormat kepada Majelis Hakim, dan duduk
di kursi terdakwa)
Hakim Ketua : Baik, Saudara Terdakwa. Apakah Saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani m
aupun rohani, dan siap untuk mengikuti persidangan pada hari ini?
Terdakwa (Raihan) : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan siap untuk
mengikuti persidangan pada hari ini. Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, berdasarkan Pasal 155 ayat 1 KUHAP, maka kami akan memeriksa identit
as saudara terlebih dahulu. Silahkan disebutkan nama lengkap terdakwa?
Terdakwa : Aska Yosuki Tanuwijaya, Yang Mulia
Hakim Ketua : Tempat dan Tanggal lahir?
Terdakwa : Jakarta, 15 Januari 1984
Hakim Ketua : Jenis kelamin?
Terdakwa : Laki-Laki, Yang Mulia
Hakim Ketua : Tempat tinggal?
Terdakwa : Jl.Taman Daan Mogot Raya No.39 RT 008 RW 012, Kel. Tanjung Duren Utara,
Kec. Grogol Petamburan, Yang Mulia
Hakim Ketua : Agama?
Terdakwa : Islam, Yang Mulia
Hakim Ketua : Pekerjaan saat ini?
Terdakwa : Belum bekerja, Yang Mulia
Hakim A1 (Nanas) : Apakah saudara sudah mengerti alasan saudara dipanggil ke persidangan?
Terdakwa : Mengerti yang mulia
Hakim Ketua : Baik, Berdasarkan surat dakwaan, Terdakwa diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun, apakah saudari saat ini didampingi oleh penasi
hat hukum?
Terdakwa : Iyaa yang mulia, saya didampingi oleh penasihat hukum.
Panitera : Penasihat Hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka sidang
Hakim Ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan. Benarkah saudara Penasihat
hukum tergugat dalam perkara ini?
PH : Benar yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan Penasihat hukum menyerahkan Kartu Advokat dan Surat Kuasa
Khusus. Penuntut Umum silahkan maju untuk memeriksa.
PU 1 : Sudah, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Berdasarkan surat dakwaan, Terdakwa diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun, apakah saudara saat ini didampingi oleh penasihat hukum ?
Terdakwa : Iyaa yang mulia saya didampingi oleh penasihat hukum
Panitera : Penasihat Hukum terdakwa dipersilahkan menuju kemuka sidang
Hakim Ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan. Benarkah saudara penashat
hukum terdakwa dalam perkara ini ?
PH 1(Jodi) : Benar yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan Penasihat hukum menyerahkann Kartu Advokat dan Surat Kuasa
Khusus, Penuntut Umum silahkan maju untuk memeriksa
PU 1 : Sudah yang mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan kembali ke tempat. Acara Sidang pertama ini adalah pembacaan
surat dakwaan oleh penuntut umum. Apakah terdakwa sudah menerima Salinan surat dakwaan ?
Terdakwa ; Sudah yang mulia
Hakim Ketua ; Baik, tapi walaupun sudah menerima dan mungkin sudah membacanya, surat
dakwaan tetap harus dibacakan oleh penuntut umum. Bagaimana penuntut umum sudah siap ?
PU 1 : Sudah, Yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan ( PU membacakan Surat Dakwaan)
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah sudah mengerti dengan surat dakwaan yang
dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum tadi ?
Terdakwa : Sudah, Yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa keberatan dengan surat gugatan tersebut ?
PH : Iya yang mulia yang terhormat, kami keberatan denga nisi surat gugatan tersebut
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah mempersiapkan eksepsi secara lisan atau tulisan atas
gugatan tersebut ?
PH : Kami sudah mempersiapkan eksepsi baik lisan maupun tulisan yang mulia
(PH memberikan surat eksepsi kepada yang mulia)
( Majelis Hakim berdiskusi dan mempertimbangkannya )
Hakim Ketua : Baiklah, silahkan penasihat hukum untuk membacakan eksepsinya
PH : Baik yang mulia izin untuk membacakannya
(PH membacakan nota keberatan, setelah selesai membacakan nota keberatan, PH
menyerahkan Salinan nota keberatan kepada Majelis hakim dan PU)
Hakim Ketua : Apakah penuntut umum akan mengajukan tanggapan ?
PU 1 : Iya, yang mulia
Hakim Ketua : Apakah sudah siap dengan tanggapannya ?
PU 1 : Siap, yang mulia
Hakim Ketua : Baik, silahkan dibacakan, untuk terdakwa dan PH silahkan disimak
(PU membacakan tanggapan atas nota keberatan, setelah membacakan tanggapan atas nota
keberatan, PU menyerahkan Salinan tanggapan atas nota keberatan kpd Majelis Hakim dan PH)
Hakim Ketua : Setelah mendengar surat dakwaan, nota keberatan serta tanggapan dari PU.
Berdasarkan pasal 156 ayat 1 KUHAP Majelis Hakim akan memutuskan apakah nota keberatan
terdakwa diterima/ditolak. Namun, Majelis hakim membutuhkan waktu 1 jam untuk berdiskusi.
Dengan ini saya nyatakan sidang di skors. Terdakwa silahkan Kembali duduk disebelah PH.
(Hakim ketua mengetuk palu1x)
(Semua peserta sidang menundukan kepala)
Hakim Ketua : Silahkan duduk Kembali, Sidang di skors perkara dengan Nomor Register PDM-
394/JKT-BRT/IV/2018 dengan terdakwa Aska Yosuki Tanuwijaya alias Atan, dinyatakan dicabu
t.
(Hakim ketua mengetuk palu 1x)
Hakim Ketua : Apakah PU sudah siap ?
PU 1 : Siap, Yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan terdakwa duduk didepan muka sidang. Persidangan akan dilanjutkan de
ngan agenda pembacaan putusan sela oleh majelis hakim. Kepada JPU dan PH silahkan disimak
dan kami akan membacakan putusan sela ini mulai dari pertimbangan PH. Bagaimana PU dan P
H sudah sepakat ?
PU : Iya, Yang mulia
PH : Siap, Yang mulia
(Putusan sela dibacakan bergantian oleh majelis hakim, dimulai Hakim Ketua, Hakim
Anggota 1, Hakim Anggota 2 dan diakhiri pula oleh Hakim Ketua)
(Hakim Ketua ketuk palu 1x )
Hakim Ketua : Demikian diputuskan dalam Musyawarah majelis hakim pada hari Rabu, tanggal
11 Januari 2023 oleh kami, Nabilla Primadina sebagai Hakim Ketua, Sahnaz Malika sebagai
Hakim Anggota 1 dan Muhamad Reza sebagai hakim anggota 2 yang dibacakan pada sidang
terbuka hari Rabu 11 Januari 2023 yang dihadiri oleh jaksa penuntut umum, terdakwa dan tim
penasihat hukum serta panitera pengganti. Terdakwa, terhadap putusan ini,berdasarkan Pasal 67
KUHAP, saudara terdakwa mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum. Terdakwa
mengerti?
(Panitera (Athifa) menyerahkan salinan putusan sela kepada PU dan PH)
Terdakwa : Mengerti, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Setelah pembacaan putusan sela oleh majelis hakim, kita akan melanjutkan
sidang dengan agenda pembuktian. Majelis hakim akan memeriksa barang bukti, alat bukti serta
saksi-saksi dari jaksa penuntut umum terlebih dahulu. Apakah jaksa penuntut umum sudah siap?
PU 1 : Siap, Majelis hakim, dengan 4 orang saksi.
Hakim Ketua : Baik, sebelumnya silahkan terdakwa duduk di samping penasihat hukum
terlebih dahulu dan silahkan Saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi 1 di
muka sidang.
PU 1 : Baik, Yang Mulia. kepada saudari saksi Andre Dharmanusa dipersilahkan masuk ruang
sidang.
(Saksi 1 memasuki ruang sidang)
Hakim Ketua : Saudari silahkan duduk. Apakah saudari hari ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani?
Saksi 1 : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari sudah siap mengikuti persidangan?
Saksi 1 : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudara terlebih dahulu.
Silahkan saudara jawab dengan lengkap dan benar. Nama saudara ?
Saksi 1 : Andre, Yang Mulia
Hakim Ketua : Tempat tanggal lahir?
Saksi 1 : Bandung, 12 Januari 1980
Hakim Ketua : Jenis Kelamin?
Saksi 1 : Laki-laki, Yang Mulia
Hakim Ketua : Agama?
Saksi 1 : Islam, Yang Mulia
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi 1 : Jl. Radio Dalam XIV No. 16 Kel. Gandaria Utara Kec. Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi 1 : Polri, Yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan
terdakwa?
Saksi 1 : Tidak, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sebelum memberikan kesaksian, Saudara wajib mengucapkan sumpah terlebih
dahulu. Apakah saudari bersedia?
Saksi 1 : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Pengucapan sumpah akan dibantu oleh Rohaniawan (Farsha). Silahkan
bantuannya untuk saudara Rohaniawan
Rohaniawan : Baik Yang Mulia.
Hakim Anggota 1 : Silahkan saudari saksi berdiri dan ikuti kata-kata saya. “Demi Allah, Saya
bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang
sebenarnya”.
Saksi 1 : “Demi Allah, Saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan
sebenarnya dan tiada lain daripada yang sebenarnya”.
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan
keterangan sesuai dengan yang anda lihat, yang anda dengar dan alami sendiri. Jika tidak saudara
bisa dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Pasal 242 KUHAP berupa pemberian sumpah palsu,
bisa dimengerti?
Saksi 1 : Mengerti, Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal terdakwa dalam perkara ini ?
Saksi 1 : Tidak, Yang mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki Hubungan keluarga, semenda hingga derajat dengan
ketiga majelis hakim, panitera, dan penuntut umum?
Saksi 1 : Tidak yang mulia .
Hakim Ketua : Apakah saudara mengetahui mengapa saudari di panggil ke tempat persidangan
ini ?
Saksi 1 : Tahu yang mulia, di sini saya di minta untuk hadir menjadi saksi atas kasus tindak
pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh terdakwa saudara Aska Yosuki Tanuwijaya
Hakim Ketua : Dipersilahkan kepada anggota hakim untuk bertanya kepada saksi
Hakim A1 : Saudara Saksi apakah anda bisa menjelaskan sejak kapan anda melakukan proses
penyelidikan di TKP korban ?
Saksi 1 : Baik yang mulia, saya melakukan penyidikan di TKP pada hari
pukul 12.30 siang setelah mendapat laporan dari pihak keluarga di pukul 12.00 siang.
Hakim A1 : Apakah saudara bisa menjelaskan kronologi proses penyelidikan yang anda lakukan
?
Saksi 1 : Pada hari Saya mendapatkan perintah untuk menyelidiki sebuah kasus pembunuhan
atas nama terdakwa Aska Yosua Tanuwijaya dirumah korban saat saya tiba saya menemukan
korban tergelatak di bath up dengan terdapat luka irisan pada tangan sebelah kiri lalu saya
menemukan juga adanya benda tajam berupa cutter, handuk berlumur darah serta sampah
kemasan obat.
Hakim A1 : Baik terimakasih, apakah dari jaksa ada yang ingin ditanyakan ?
PU 1 : Baik saudara saksi, kejanggalan apakah yang anda temukan di TKP ?
Saksi 1 : Saya melihat luka lebam di bagian dada, wajah (bawah mata), kening serta di kedua
pergelangan tangan
PU 2 (Antar) : Saudara saksi apakah benar ini cutter yang anda temukan di TKP (sambal
menunjukan) ?
Saksi 1 : Iya benar
PU 2 : Dimana cutter ini anda temukan ?
Saksi 1 : Saya menemukannya di kamar mandi tepatnya di dalam bath up tempat korban
ditemukan
PU 3 (Dilla) : Baik, apakah saudara menemukan bukti lainnya di TKP ?
Saksi 1 : Iya, saya menemukan kemasan obat di dalam tong sampah
PU 3 : Apakah ini kemasan obat yang anda temukan (sambil menunjukan kemasan obat tsb) ?
Saksi 1 : Iya, Benar
PU 3 : Baik, cukup yang mulia
Hakim Ketua : Baik, Terima kasih kepada JPU, Apakah dari PH ada yang ingin ditanyakan
kepada saksi ?
PH 1(Jodi) : Saudara saksi sebagai penyidik dalam kasus ini, Bagaimana anda dapat
menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berencana ?
Saksi 1 : Karena selain saya menemukan irisan dibagian lengan kirinya, saya juga menemukan
beberapa luka lebam pada bagian luar tubuh korban.
PH 2 : dari pernyataan anda sebelumnya, ditemukan beberapa luka lebam diluar tubuh korban.
Saat melakukan penyidikan di TKP apakah anda melihat perilaku yang mencurigakan dari klien
kami?
Saksi 1: tidak, karna pada saat itu tidak ada saudara terdakwa di TKP
PH 3: lalu, anda dapat menyimpulkan klien kami terlibat dalam pembunuhan rencana hanya dari
luka lebam yang dimiliki korban?
JPU 2: izin yang mulia, tolong ingatkan penasihat hukum untuk memberikan pertanyaan yang
tidak menyudutkan saksi.
Hakim Ketua: baik, untuk saudara penasihat hukum untuk mengganti pertanyaannya. Apakah
ada yang ingin di tanyakan lagi?
PH 3: cukup yang mulia.
Hakim Ketua: baik saudara saksi, pemeriksaan terhadap keterangan saudara telah selesai.
Silahkan saudara Kembali duduk ditempat yang sudah di sediakan.
Saksi 1: izin yang mulia, saya tidak bisa mengikuti persidangan hingga selesai dikarnakan ada
tugas dari atasan yang harus saya laksanakan. Apakah yang mulia mengizinkan?
(para hakim berdiskusi dan mengizinkan)
Hakim ketua: baik saudara saksi kami mengizinkan.
Saksi 1: baik terimakasih yang mulia.
Hakim Ketua: Penuntut Umum silahkan menghadirkan saksi selanjutnya dimuka sidang.
PU 2: baik yang mulia, terimakasih. Kepada petugas tolong panggilkan saudara Monica Lim
untuk masuk keruang sidang.

(Saksi 2 Hellen Romiris)

Hakim Ketua : Baik, Sebelum saudari memberikan kesaksian, Saudari wajib mengucapkan
sumpah terlebih dahulu. Apakah saudari bersedia?
Saksi 2 : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Pengucapan sumpah akan dibantu oleh Rohaniawan. Silahkan
bantuannya untuk saudara Rohaniawan
Rohaniawan : Baik Yang Mulia.
Hakim A2 : Silahkan saudara saksi berdiri, dan ikuti kata-kata saya. “Saya bersumpah dan
berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang sebenarnya, semoga
Tuhan menolong saya.”
Saksi 2 : “Saya bersumpah dan berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada
lain daripada yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.”
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus
memberikan keterangan sesuai dengan yang anda lihat, yang anda dengar dan
alami sendiri. Jika tidak saudari bisa dikenakan sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, bisa dimengerti?
Saksi 2 : Mengerti, Yang Mulia
Hakim ketua : baik, saya persilahkan Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat Hukum untuk
mengajukan pertanyaan kepada saksi.
JPU : kapan saudari menyadari kalo korban tidak terlihat di rumah
Saksi : saya menyadari korban tidak terlihat di rumah ketika saya bangun tidur sekitar
jam set 11
JPU : kapan anda menyadari korban sudah tidak bernyawa ?
Saksi : sekitar jam 12:45 saya dan pembantu saya menemukn korban di dalam kamar
mandi milik tamu dengan keadaan sudah tidak bernyawa
JPU : kapan anda melaporkan kejadian tersebut?
Saksi : saya melaporkan kejadian itu di jam 1 siang
Pertanyaan; Hellen (Rofila)
PH 1: Apakah anda memiliki hubungan baik dengan klien kami?
Saksi:
PH 2: Apakah bersama siapakah anda menemukan suami anda tidak bernyawa?
Saksi:
PH 3: Apakah anda memiliki bukti yg kuat?
Saksi:

(Saksi 2 memasuki ruang sidang)


Hakim Ketua : Saudari silahkan duduk, apakah saudari hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani?
Saksi 2: sehat yang mulia
Hakim ketua: apakah saudari sudah siap mengikuti persidangan?
Saksi 2: siap yang mulia
Hakim Ketua: baik, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudara terlebih dahulu.
(membacakan ktp palsu) dari identitas yang telah saya sebutkan apakah sudah benar?
Saksi 2 : benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Sebelum saudari memberikan kesaksian, Saudari wajib mengucapkan
sumpah terlebih dahulu. Apakah saudari bersedia?
Saksi 2 : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Pengucapan sumpah akan dibantu oleh Rohaniawan. Silahkan
bantuannya untuk saudara Rohaniawan
Rohaniawan : Baik Yang Mulia.
Hakim A2 : Silahkan saudara saksi berdiri, dan ikuti kata-kata saya. “Saya bersumpah dan
berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang sebenarnya, semoga
Tuhan menolong saya.”
Saksi 2 : “Saya bersumpah dan berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada
lain daripada yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.”
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus
memberikan keterangan sesuai dengan yang anda lihat, yang anda dengar dan
alami sendiri. Jika tidak saudari bisa dikenakan sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, bisa dimengerti?
Saksi 2 : Mengerti, Yang Mulia
Hakim ketua : baik, saya persilahkan Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat Hukum untuk
mengajukan pertanyaan kepada saksi.
PU1 : Apa motif saudari dalam membantu terdakwa ?
Saksi2 alin/opie : motif saya membantu terdakwa karena saya sakit hati lantaran Tan hong gie
menikah dengan sekertaris pribadinya yaitu hellen rumiris dan sakit hati dengan perlakuan Tan
Hong Gie terhadap aska.
PU3 : Bagaimana anda membantu anak anda dalam menjalankan rencana ini?
Saksi2 : saya membantu aska melarutkan reypnoll pills kedalam minuman Tan ho gie kemudian
ketika korban mengantuk dan merasa pusing saya membekap mulut tan ho gie lantaran takut tan
ho gie berteriak memanggil hellen sehabis itu saya dan aska mengikat tangan dan kaki tan ho gie
lalu melepaskan lagi ikatan tersebut ketika tan ho gie dimasukin kedalam bathup yang sudah
diisikan air oleh aska.
PH 1 : Apakah benar anda mempersiapkan barang buktinya ?
Saksi 2 alin/ opie : Tidak, saya tidak mempersiapkan barang buktinya tp saya hanya membantu
PH1 : lalu apa yang yang saudari bantu?
Saksi 2 : saya hanya membantu aska dalam melarutkan obat reypnoll pills kedalam air, menutup
mulut korban dan mengikat tangan dan kaki korban bersama aska
PH1 : lalu dimana keberadaan tali itu saat ini?
Saksi : saya membuang tali tersebut (PH mau ngeskak gua ni disini).

****JPU MARAAAH YA DISINI****

SAKSI 3
Hakim Ketua: Penuntut Umum silahkan menghadirkan saksi selanjutnya dimuka sidang.
PU 2: baik yang mulia, terimakasih. Kepada petugas tolong panggilkan saudara Kent sebagai
Ahli IT.

(Saksi 3 memasuki ruang sidang)


Hakim Ketua : Saudara silahkan duduk, apakah saudara hari ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani?
Saksi 3: sehat yang mulia
Hakim ketua: apakah saudari sudah siap mengikuti persidangan?
Saksi 3: siap yang mulia
Hakim Ketua: baik, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudara terlebih dahulu.
(membacakan ktp palsu) dari identitas yang telah saya sebutkan apakah sudah benar?
Saksi 3 : benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Sebelum saudara memberikan kesaksian, Saudara wajib mengucapkan
sumpah terlebih dahulu. Apakah saudara bersedia?
Saksi 3 : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Pengucapan sumpah akan dibantu oleh Rohaniawan. Silahkan
bantuannya untuk saudara Rohaniawan
Rohaniawan : Baik Yang Mulia.
Hakim A2 : Silahkan saudara saksi berdiri, dan ikuti kata-kata saya. “Saya bersumpah dan
berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang sebenarnya, semoga
Tuhan menolong saya.”
Saksi 3 : “Saya bersumpah dan berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada
lain daripada yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.”
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus
memberikan keterangan sesuai dengan yang anda lihat, yang anda dengar dan
alami sendiri. Jika tidak saudara bisa dikenakan sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, bisa dimengerti?
Saksi 3 : Mengerti, Yang Mulia
Hakim ketua : baik untuk pertanyaan saya persilahkan kepada Penuntut Umum dan Penasehat
Hukum
PU 1 : baik yang mulia. Terimakasih, apakah benar saudara merasakan adanya kejanggalan
melalui CCTV sebelum terjadinya pembunuhan?
Saksi 3 : Ya, pada malam sebelum terjadinya pembunuhan, saya melihat mas azka terlihat
gelisah mondar mandir melalui CCTV.
PU 2 : Pada malam tersebut, apakah saudara bisa membuktikan bahwa terdakwa merasa gelisah?
Saksi 3 : Ya, saya memiliki bukti rekaman yang cukup yang memperlihatkan mas azka terlihat
gelisah.
PU 2 : Rekaman CCTV sudah kami serahkan kepada panitera
Hakim Ketua : Baik, Terima kasih kepada JPU, Apakah dari PH ada yang ingin ditanyakan
kepada saksi ?
PH 1 : Apakah anda mengenal baik klien kami?
Saksi 3 : Kenal semenjak saya mulai bekerja
PH 2 : Menurut anda bagaimana hubungan ayah azka dengan azka?
Saksi 3 : Menurut saya kurang baik karena saya pernah melihat almarhum memukul mas azka
beberapa kali melalui CCTV.
PH 3 : Apakah akhir” ini ada tindakan mencurigakan dari klien kami?
Saksi 3 : pada saat malam sebelum terjadinya pembunuhan saya melihat mas azka masuk melalui
pintu belakang.
PH 3 : Baik, cukup yang mulia.
Hakim Ketua: baik saudara saksi, pemeriksaan terhadap keterangan saudara telah selesai.
Silahkan saudara Kembali duduk ditempat yang sudah di sediakan.
**** Saksi 3 kembali duduk ke tempat yang telah di sediakan****

Saksi 4
Hakim Ketua: Penuntut Umum silahkan menghadirkan saksi selanjutnya dimuka sidang.
PU 2: baik yang mulia, terimakasih. Kepada petugas tolong panggilkan saudara dio sebagai ahli
forensic

(Saksi 4 memasuki ruang sidang)


Hakim Ketua : Saudara silahkan duduk, apakah saudara hari ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani?
Saksi 4: sehat yang mulia
Hakim ketua: apakah saudari sudah siap mengikuti persidangan?
Saksi 4: siap yang mulia
Hakim Ketua: baik, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudara terlebih dahulu.
(membacakan ktp palsu) dari identitas yang telah saya sebutkan apakah sudah benar?
Saksi 4 : benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Sebelum saudara memberikan kesaksian, Saudara wajib mengucapkan
sumpah terlebih dahulu. Apakah saudara bersedia?
Saksi 4 : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Pengucapan sumpah akan dibantu oleh Rohaniawan. Silahkan
bantuannya untuk saudara Rohaniawan
Rohaniawan : Baik Yang Mulia.
Hakim A2 : Silahkan saudara saksi berdiri, dan ikuti kata-kata saya. “Saya bersumpah dan
berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang sebenarnya, semoga
Tuhan menolong saya.”
Saksi 4 : “Saya bersumpah dan berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada
lain daripada yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.”
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus
memberikan keterangan sesuai dengan yang anda lihat, yang anda dengar dan
alami sendiri. Jika tidak saudara bisa dikenakan sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, bisa dimengerti?
Saksi 4 : Mengerti, Yang Mulia
Hakim ketua : baik untuk pertanyaan saya persilahkan kepada Penuntut Umum dan Penasehat
Hukum
JPU 1 : Baik, terimakasih yang mulia. Apa sajakah luka yang terdapat pada tubuh korban?
Saksi 4 : Saya menemukan luka lebam, luka sayatan pada tangan kiri korban.
JPU 3 : Selain luka lebam dan luka sayatan, apa anda menemukan hal lain pada tubuh korban
saksi 4 : saya menemukan cairan dalam organ tubuh korban, yg dimana cairan tersebut dapat
mengakibatkan korban tertidur.
JPU 2 : jadi menurut anda apa yang menyebabkan kematian korban
Saksi 4 : yang menyebabkan korban meninggal adalah luka sayatan pada lengan kiri korban yang
mengakibatkan putusnya urat nadi.
PH 1 : menurut ahli apakah cairan yang mengakibatkan korban tertidur sama dengan obat-obat
yang biasa diminum oleh korban
saksi 4 : tidak, karena dosis nya berbeda dengan dosis yg biasa diminum.
PH 2 : menurut ahli bisakah obat itu yang menjadi penyebab utama meninggalnya korban
saksi 4 : tidak, karena obat tersebut hanya menyebabkan orang tertidur.
PH 2 : Baik, cukup yang mulia.
Hakim Ketua: baik saudara saksi, pemeriksaan terhadap keterangan saudara telah selesai.
Silahkan saudara Kembali duduk ditempat yang sudah di sediakan.
**** Saksi 4 kembali duduk ke tempat yang telah di sediakan****

Terdakwa
Hakim Ketua: Penuntut Umum silahkan menghadirkan terdakwa selanjutnya dimuka sidang.
PU 2: baik yang mulia, terimakasih. Kepada petugas tolong panggilkan saudara azka selaku
Terdakwa.
Hakim Ketua : Saudara silahkan duduk, apakah saudara hari ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani?
Terdakwa : sehat yang mulia
Hakim ketua: apakah saudari sudah siap mengikuti persidangan?
Terdakwa : siap yang mulia
Hakim Ketua: baik, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudara terlebih dahulu.
(membacakan ktp palsu) dari identitas yang telah saya sebutkan apakah sudah benar?
Terdakwa : benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Sebelum saudara memberikan kesaksian, Saudara wajib mengucapkan
sumpah terlebih dahulu. Apakah saudara bersedia?
Terdakwa : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Pengucapan sumpah akan dibantu oleh Rohaniawan. Silahkan
bantuannya untuk saudara Rohaniawan
Rohaniawan : Baik Yang Mulia.
Hakim A2 : Silahkan saudara saksi berdiri, dan ikuti kata-kata saya. “Saya bersumpah dan
berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang sebenarnya, semoga
Tuhan menolong saya.”
Terdakwa : “Saya bersumpah dan berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada
lain daripada yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.”
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus
memberikan keterangan sesuai dengan yang anda lihat, yang anda dengar dan
alami sendiri. Jika tidak saudara bisa dikenakan sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, bisa dimengerti?
Terdakwa : Mengerti, Yang Mulia
Hakim ketua : baik untuk pertanyaan saya persilahkan kepada Penuntut Umum dan Penasehat
Hukum
JPU 1: Baik, terimakasih yang mulia. terdakwa apa motif saudara dalam melakukan pembunuhan
berencana tersebut?
Saksi T: saya hanya melakukan perintah dari ibu saya
JPU 2: anda jangan berbohong ya, saya lihat anda berkelit-kelit dari tadi
Saksi T: saya hanya berbicara sejujurnya
JPU 3: jelas-jelas sudah banyak bukti yang menunjukan bahwa anda yang melakukan
pembunuhan kpd korban\
PH 3: hakim tolong ingatkan kepada jaksa penuntut umum untuk tidak membuat asumsi
berdasarkan keadaan dan tebakan.
Hakim ketua: Diterima, ada tambahan jaksa penuntut umum?
JPU: sudah yang mulia
Hakim ketua: Penasihat hukum ada tambahan?
PH 2: cukup yang mulia
Hakim ketua: (( saksi tutup ))
Hakim Ketua: untuk surat tuntutan oleh JPU diberikan waktu 5 hari, siap JPU?
JPU: baik yg mulia cukup 5 hari.
(( sidang selanjutnya pembacaan surat tuntutan))
Hakim ketua: sidang berikutnya pembacaan pledoi oleh PH, apakah 5 hari dari sekarang cukup?
JPU: siap yang mulia
((sidang berikutnya dibacakan pledoi oleh JPU)
Hakim Ketua: pada sidang selanjutnya pembacaan replik oleh JPU, 3 hari dari sekarang? siap?
JPU: siap yang Mulia
((sidang selanjutnya pembacaan duplik oleh PH)
Hakim Ketua: silahkan PH membaca duplik
PH: baca duplik
Hakim ketua: pembacaan putusan hakim
SAKSI 4
Hakim Ketua: Penuntut Umum silahkan menghadirkan saksi selanjutnya dimuka sidang.
PU 2: baik yang mulia, terimakasih. Kepada petugas tolong panggilkan saudara Helmi untuk
masuk keruang sidang.
(Saksi 4 memasuki ruang sidang)
Hakim Ketua : Saudara silahkan duduk, apakah saudari hari ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani?
Saksi 2: sehat yang mulia
Hakim ketua: apakah saudari sudah siap mengikuti persidangan?
Saksi 2: siap yang mulia
Hakim Ketua: baik, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudara terlebih dahulu.
(membacakan ktp palsu) dari identitas yang telah saya sebutkan apakah sudah benar?
Saksi 2 : benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Sebelum saudari memberikan kesaksian, Saudari wajib mengucapkan
sumpah terlebih dahulu. Apakah saudari bersedia?
Saksi 2 : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Pengucapan sumpah akan dibantu oleh Rohaniawan. Silahkan
bantuannya untuk saudara Rohaniawan
Rohaniawan : Baik Yang Mulia.
Hakim A2 : Silahkan saudara saksi berdiri, dan ikuti kata-kata saya. “Saya bersumpah dan
berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang sebenarnya, semoga
Tuhan menolong saya.”
Saksi 2 : “Saya bersumpah dan berjanji akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada
lain daripada yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.”
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus
memberikan keterangan sesuai dengan yang anda lihat, yang anda dengar dan
alami sendiri. Jika tidak saudari bisa dikenakan sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, bisa dimengerti?
Saksi 2 : Mengerti, Yang Mulia
Hakim ketua : baik, selanjutnya silahkan Jaksa Penuntut Hukum untuk mengajukan pertanyaan.

JPU 1 : Apakah saudara mengetahui bahwa mas azka menggunakan narkoba?


Saksi 3 : Ya, saya mengetahui bahwa mas azka memakai narkoba setelah orangtua nya bercerai
dikarenakan pada saat itu kondisi mental mas azka sedang terpuruk.
JPU 2 : Apakah sampai saat ini terdakwa masih menggunakan narkoba?
Saksi 3 : yang saya ketauhi mas Azka sudah tidak menggunakan narkoba sejak beberapa tahun
lalu.
JPU 3 : Bagaimana anda bisa menyimpulkan bahwa mas Azka sudah tidak menggunakan
narkoba?
Saksi 3 : Karena saya telah melihat perubahan perilaku yang baik dari mas Azka sejak beberapa
tahun lalu hingga saat ini.

PH 3 : Baik, untuk saudara saksi. apakah benar majikan saudara memiliki Riwayat gangguan
mental?
Saksi : Iya benar, saya mengetahui hal tersebut semenjak orang tua dari mas Azka berpisah sejak
tahun 2017.
PH 2 : Apakah selama saudara mengasuh mas azka sering mendaptkan perilaku yang tidak baik
oleh ayah nya?
Saksi : Iya, saya mengetahui bahwa mas azka sering diperlakukan yang tidak baik oleh ayahnya
semenjak ayahnya menikah dengan istri baru. Seperti, sering dipukuli dan tidak mendapatkan
uang saku seperti dahulu yang menyebabkan mas azka menjadi terpuruk kondisi mentalnya
sehingga ia kehilangan jati dirinya.
PH 1 : Jadi, dari kesimpulan saudara diperoleh bahwa latar belakang mas azka mempunyai
gangguan Kesehatan mental semenjak orangtua nya bercerai dan sang ayah menikah lagi dengan
sekretaris pribadinya yang membuat Kesehatan mentalnya semakin terpuruk.
Saksi 4 (Opie sebagai mantan istri)
Hakim Ketua: Penuntut Umum silahkan menghadirkan saksi selanjutnya dimuka sidang.
JPU 1 : Baik yang mulia.

Alur Persidangan
1. Yang masuk pertama ruang sidang semuanya untuk perkenalan
2. Panitera bacain in case kasus (Athifa)
3. Lalu petugas pengadilan membacakan tata tertib persidangan (Farsha)
4. JPU masuk ruang sidang diikuti dengan PH
5. Panitera (Farsha) menyuruh penonton untuk berdiri dan memberikan hormat
6. Hakim masuk ruang sidang dan mempersilahkan penonton untuk duduk
7. Hakim membuka persidangan
8. Persidangan dibuka dan dimulai
9. Hakim menyuruh panitera (Farsha) untuk memanggil terdakwa dalan keadaan bebas
10. Terdakwa duduk dikursi pemeriksaan
11. Hakim mempertanyakan identitas terdakwa
12. Hakim berdialog dengan terdakwa
13. Hakim menyuruh JPU membacakan dakwaan
14. Hakim nanya ke terdakwa apakah ada PH atau tidak
15. Terdakwa duduk disamping PH
16. Hakim mempersilahkan PH menanggapi atau eksepsi perihal surat daakwaan
17. Hakim mempersilahkan JPU untuk memberikan pendapat terhadap eksepsi
18. Hakim memutus putusan sela dalam hal mempertimbangkan surat dakwaan dan eksepsi dari
PH
19. Eksepsi ditolak hakim
20. Pembuktian dan pemeriksaan pokok perkara
21. Pemeriksaaan saksi-saksi yang diajukan oleh JPU
22. Saksi penyidik masuk ruang sidang (Andre)
23. Opie masuk ruang sidang (mantan istri)+barang bukti
24. Rofilla masuk ruang sidang (istri korban)+barang bukti
25. Sidang ditunda
26. Memanggil saksi pembantu (Helmi)

Struktur Status
Hakim Ketua : Nabilla
Hakim A1 : Sahnaz
Hakim A2 : Reza
PU 1 : Floren
PU 2 : Antar
PU 3 : Dilla
PH 1 : Jodi
PH 2 : Lea
PH 3 : Nana
Panitera : Athifa
Rohaniawan : Farsha
Saksi penyidik : Andre
Saksi 2 :

Anda mungkin juga menyukai