Anda di halaman 1dari 16

NASKAH DIALOG SIDANG

Panitera : Assalammualaikum Wr, Wb. Pengadilan Negeri Pekalongan Kelas 4a4.

Tata Tertib Dalam Persidangan :

1. Setiap Pengunjung Diruang Sidang Harus Menunjukan Sikap Hormat Pada Pengadilan

2. Setiap Pengunjung Wajib Berpakaian Sopan Di Persidanagn Dan Tidak Bertopi

3. Pengunjung Dilarang Merokok, Makan Dan Membaca Koran Didalam Ruang Sidang

4. Prngunjung Dilaranga Membuat Kegaduhan Didalam Ruang Sidang

5. Pengunjung Tidak Diperkenankan Menerima Atau Menghubungi Dengan Menggunakan Hp


Saat Persidangan

6. Dilarang Membawa Senjata Api, Senjata Tajam Atauopun Benda Yg Dapat Membahayakan
Persidangan

7. Dilarang Membawa Anak Dibawah Umur Kedalam Ruang Persidangan

8. Dilarang Keluar Masuk Dalam Persidangan

9. Dilarang Pengambilan Gambar (Foto) Dan Merekam Diruang Sidang Tanpa Seizin Majelis
Hakim / Hakim

10. Siapapun Yang Disidang Pengadilan Bersikap Tidak Sesuai Martabat Pengadilan Pengadilan
Tidak Mentaati Tata Tertib Setelah Mendapat Peringatan Dari Hakim Ketua Atas Perintahnya
Yang Bersangkutan Dikeluarkan Dari Ruang Sidang (Pasal 218 Ayat 2 Kuhp).

11. Dalam Pelanggaran Tata Tertib Sebagai Mana Dimaksud Ayat 3 Bersifat Suatu Tindak Pidana
Tidak Mengurangi Kemungkinan Dilakukan Penuntutan Terhadap Pelakunya (Pasal 216 Ayat 3
Kuhp). Terimakasih. ( Setelah Membaca Ini Asisten Panitera Meletakan Dialog Sidang Pada Meja
Majelis Hakim Dan Hakim Ketua).
Panitera : Praktek Sidang Peradilan Dengan Nomor : 4/Pid.B/2022/Pn Pkl Dengan Nama
Terdakwa Carlos Tumanggor , Kamis 13 April 2023 Silahkan Jaksa Penuntut Umum Dan
Penasehat Hukum Memasuki Ruang Sidang.

Panitera : Apabila Majelis Hakim Memasuki Ruang Sidang Hadirin Dimohon Untuk Berdiri,
Majelis Hakim Dipersilahkan Memasuki Ruang Sidang.

Panitera : Hadirin Dipersilahkan Duduk Kembali.

Hakim Ketua : Assalammualaikum Wr, Wb. Sidang Peradilan Pengadilan Negeri Pekalongan
Yang Memeriksa Dan Mengadili Perkara Pidana Nomor: 4/Pid.B/2022/Pn Pkl Atas Nama
Terdakwa Carlos Tumanggor Dinyatakan Terbuka Dan Terbuka Untuk Umum. (Ketuk Palu 3x)

Hakim Ketua : Untuk Penuntut Umum Apakah Terdakwa Sudah Bisa Dihadirkan Dipersidangan
?

Jpu : Bisa Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan Untuk Bisa Dihadirkan Di Persidangan

Jpu : Kepada Terdakwa Silahkan Memasuki Ruang Sidang (Terdakwa Memasuki Ruang Sidang)

Hakim Ketua : Baik, Saudara Terdakwa Saya Akan Menanyakan Identitas Anda Terlebih Dahulu,
Nama Terdakwa Siapa ?

Terdakwa : Carlos Tumanggor

Hakim Ketua : Tempat Tanggal Lahir ?

Terdakwa : Pekalongan, 26 April 2000

Hakim Ketua : Kewarganegaraan ?

Terdakwa : Indonesia

Hakim Ketua : Agama ?

Terdakwa : Kristen

Hakim Ketua : Pekerjaan ?

Terdakwa : Buruh
Hakim Ketua : Jenis Kelamin ?

Terdakwa : Laki – Laki

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa Apakah Saudara Saat Ini Didampingin Penasehat Hukum
Saudara?

Terdakwa : Didampingin Yang Mulia

Hakim Ketua : Untuk Penasehat Hukum Terdakwa, Apakah Saudara Membawa Surat Kuasa
Untuk Terdakwa Dan Karta Tanda Advokat Milik Anda ?

Penasehat Hukum Terdakwa : Membawa Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan Kepada Penasehat Hukum Untuk Menunjukan Kartu Tanda Advokat
Serta Surat Kuasa Khusus. Penuntut Umum Silahkan Maju Untuk Memeriksa.

JAKSA PENUNTUT UMUM MAJU MELIHAT KONDISI KEASLIAN SURAT KUASA


KHUS DAN KARTU TANDA PENASEHAT HUKUM

Jpu : Baik, Sudah Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan Kembali Ke Tempat, Baik, Acara Sidang Pertama Ini Adalah
Pembacaan Surat Dakwaan. Sebelumnya Saya Ingin Bertanya Kepada Terdakwa. Apakah
Saudara Dalam Keadaan Sehat? Dan Siap Mengikuti Persidangan ?

Terdakwa : Sehat Yang Mulia, Saya Siap Mengikuti Persidangan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa Sampai Saat Ini Pernah Ditahan Atau Belum ?

Terdakwa : Siap, Sudah Pernah Yang Mulia

Hakim Ketua : Dari Kapan Anda Di Tahan ?

Terdakwa : Dari Bulan Mei Tanggal 20 Yang Mulia

Hakim Ketua : Apakah Sampai Saat Ini Saudara Masih Ditahan ?

Terdakwa : Masih Yang Mulia.

Hakim Ketua : Untuk Penuntut Umum Apakah Sudah Siap Membacakan Surat Dakwaan ?
Jpu : Siap Yang Mulia

Hakim Ketua : Sebelum Itu Apakah Saudara Terdakwa Sudah Menerima Salinan Surat Dakwaan
?

Terdakwa : Sudah Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa Sudah Siap Untuk Mendengarkan Dakwaanya ?

Terdakwa : Siap, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, Kalau Begitu Silahkan Untuk Penuntut Umum Bisa Membacakan Surat
Dakwannya

JAKSA PENUNTUT UMUM MEMBACAKAN SURAT DAKWAAN

Jpu : Baik, Sudah Selesai Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik, Terimakasih Penuntut Umum

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa Apakah Saudara Sudah Mengerti Isi Surat Dakwaan Yang
Telah Dibacakan Oleh Penuntut Umum ?

Terdakwa : Sudah Yang Mulia

Hakim Ketua : Apakah Saudara Akan Mengajukan Eksepsi ?

Terdakwa : Untuk Mengajukan Eksepsi Saya Serahkan Kepada Penasehat Hukum Saya

Hakim Ketua : Untuk Penasehat Hukum Terdakwa Apakah Akan Mengajukan Eksepsi Atas Surat
Dakwaan Yang Dibacakan Oleh Jaksa Penuntut Umum ?

Penasehat Hukum Terdakwa : Iya, Yang Mulia

Hakim Ketua : Apakah Tim Penasihat Hukum Sudah Siap Untuk Membacakan Eksepsi Atas Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ?

Jpu : Karena Kami Telah Menerima Berkas-Berkas Perkara, Maka Kami Telah Siap Untuk Mengajukan
Eksepsi, Yang Mulia

Hakim Ketua : Jaksa Penuntut Umum Silahkan Disimak Dengan Baik. Penasihat Hukum Silahkan
Dibacakan!
Penasehat Hukum : Baik, Terimakasih Yang Mulia

PENASEHAT HUKUM MEMBACAKAN NOTA KEBERATAN, SETELAH MEMBACAKAN NOTA


KEBERATAN PENASEHAT HUKUM MENYERAHKAN SALINAN NOTA KEBERATAN KEPADA
MAJELIS HAKIM DAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Hakim Ketua : Apakah Jaksa Penuntut Umum Akan Mengajukan Tanggapan?

Jpu : Iya, Yang Mulia

Hakim Ketua : Apakah Sudah Siap Dengan Tanggapannya?

Jpu : Siap, Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan Dibacakan. Penasihat Hukum Dan Terdakwa Silahkan Disimak Dengan Baik.

Jpu : Baik, Terimakasih Yang Mulia

JAKSA PENUNTUT UMUM MEMBACAKAN TANGGAPAN TERHADAP NOTA KEBERATAN


PENASIHAT HUKUM. KEMUDIAN JAKSA PENUNTUT UMUM MENYERAHKAN SALINAN
TANGGAPAN ATAS NOTA KEBERATAN PENASIHAT HUKUM TERSEBUT KEPADA MAJELIS
HAKIM DAN PENASIHAT HUKUM

Hakim Ketua : Baik, Setelah Mendengar Surat Dakwaan, Nota Keberatan Beserta Tanggapan Dari Jaksa
Penuntut Umum, Berdasarkan Pasal 156 Ayat (1) Kuhap Tiba Saatnya Majelis Hakim Akan Memutuskan
Apakah Nota Keberatan Dari Penasihat Hukum Diterima Atau Ditolak. Persidangan Akan Dilanjutkan
Dengan Agenda Pembacaan Putusan Sela Oleh Majelis Hakim. Kepada Jaksa Penuntut Umum Dan
Penasihat Hukum Silahkan Disimak Dengan Baik Kami Akan Membacakan Putusan Sela Ini Mulai Dari
Pertimbangan Hukum. Bagaimana Jaksa Penuntut Umum Dan Penasehat Hukum, Sepakat Ya?

Jpu : Baik, Yang Mulia

Penasehat Hukum : Siap, Yang Mulia

PUTUSAN SELA DIBACAKAN BERGANTIAN OLEH MAJELIS HAKIM, DIMULAI HAKIM


KETUA, HAKIM ANGGOTA 1, HAKIM ANGGOTA 2 DAN DIAKHIRI PULA OLEH HAKIM
KETUA

HAKIM KETUA KETUK PALU 1X


Hakim Ketua : Demikian diputuskan dalam Musyawarah majelis hakim pada hari, Senin, tanggal 10 April
2023 oleh kami, Yanira Marwah sebagai Hakim Ketua, Ziandini Amelia sebagai Hakim Anggota 1 dan
Intan Amalia Putri sebagai hakim anggota 2 yang dibacakan pada sidang terbuka hari Kamis, tanggal 13
April 2023 yang dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum, terdakwa dan Tim Penasihat Hukum, serta Panitera.
Terdakwa, terhadap putusan ini, berdasarkan Pasal 67 KUHAP, saudara terdakwa mempunyai hak untuk
mengajukan upaya hukum. Terdakwa mengerti ?

PANITERA MENYERAHKAN SALINAN PUTUSAN SELA KEPADA JAKSA PENUNTUT UMUM


DAN PENASIHAT HUKUM

Terdakwa : Mengerti, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Penasihat Hukum tolong bantu terdakwa.

Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah sudah menerima putusan sela yang telah
dibacakan?

JPU : Sudah kami terima, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Tim Penasihat Hukum, apakah sudah menerima salinan putusan sela?

Penasihat Hukum : Sudah, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Setelah putusan sela dibacakan oleh Majelis Hakim, kita akan melanjutkan sidang dengan
agenda pembuktian. Namun Majelis Hakim akan memeriksa barang bukti, alat bukti serta saksi-saksi.
Apakah Jaksa Penuntut Umum sudah siap?

JPU : Siap, Majelis hakim, dengan 4 orang saksi yang mulia

Hakim Ketua : Baik, sebelumnya silahkan terdakwa duduk di samping Penasihat Hukum terlebih dahulu
dan silahkan Saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi 1 di muka sidang.

JPU : Baik, yang mulia. Kepada saudara saksi 1 Gusti Hassan Gemeli dipersilahkan masuk
keruang sidang.
GUSTI HASSAN MEMASUKI RUANG SIDANG SAMBIL MEMBERI HORMAT KEPADA
MAJELIS HAKIM DENGAN MENGANGGUKKAN KEPALA
Hakim Ketua : Saudara silahkan duduk. Selamat siang saudara saksi?

Saksi 1 (Hassan) : Selamat siang, Yang Mulia.


Hakim Ketua : Apakah saudara bisa berbahasa Indonesia ?

Saksi 1 (Hassan) : Bisa, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?

Saksi 1 (Hassan) : Sehat, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?

Saksi 1 (Hassan) : Siap, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara saksi, berdasarkan Pasal 160 ayat (2) KUHAP, sebelumnya saya akan memeriksa
identitas saudara terlebih dahulu. Silahkan saudara maju kedepean untuk memperlihatkan kartu identitas.

Saksi 1 (Hassan) : Baik, Yang Mulia. (Maju menyerahkan kartu identitas).

Hakim Ketua : Silahkan duduk. Silahkan Hakim Anggota 1.

Hakim Anggota 1 : Terimakasih, Ketua Majelis. Saudara saksi, silahkan saudara jawab dengan lengkap
dan benar. Nama saudara ?

Saksi 1 (Hassan) : Gusti Hassan Gemeli

Hakim Anggota 1 : Tempat tanggal lahir ?

Saksi 1 (Hasan) : 17 Agustus 1995

Hakim Anggota 1 : Jenis Kelamin ?

Saksi 1 (Hasan) : Laki-laki.

Hakim Anggota : Kebangsaan, Indonesia ?

Saksi 1 (Hasan) : Benar, Yang Mulia

Hakim Anggota 1 : Tempat tinggal saudara?

Saksi 1 (Hasan) : Rowolaku, Kab. Pekalongam

Hakim Anggota 1 : Agama saudara ?

Saksi 1 (Hasan ) : Islam, Yang Mulia.

Hakim Anggota 1 : Pekerjaan?

Saksi 1 (Hasan) : Buruh


Hakim Anggota 1 : Apakah saudara mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan
terdakwa?

Saksi 1 ( Hassan) : Tidak, yang mulia

Hakim Anggota 1 : Sebelum memberikan kesaksian, berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, apakah
saudara saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi 1 (Hasan) : Bersedia, Yang Mulia.

Hakim Anggota 1 : Saudara saksi silahkan berdiri dan ikuti kata-kata saya.

SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH


JURU SUMPAH

Saya bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya.”
(Kata-kata diikuti oleh saksi) DIBACA OLEH HAKIM ANGGOTA 1

Hakim Anggota 1 : Silahkan Duduk Kembali. Perlu Saya Ingatkan Bahwa Saudara Harus
Memberikan Keterangan Sesuai Dengan Yang Saudara Lihat, Yang Anda Dengar Dan Alami
Sendiri. Jika Tidak, Maka Saudara Bisa Dikenai Sanksi Pidana Berupa Pemberian Sumpah Palsu,
Saudara Bisa Dimengerti?

Saksi 1 (Hassan) : Mengerti, Yang Mulia.

Hakim Anggota 1 : Saudara Saksi Bisa Maju Sebentar. Apakah Benar Ini Keterangan Saudara?

Saksi 1 (Hasan) : Benar, Yang Mulia.

Hakim Anggota 1 : Apakah Benar Ini Tandatangan Saudara?

Saksi 1 (Hasan) : Benar, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Kembali, Silahkan Jaksa Penuntut Umum.

JPU : Terimakasih Yang Mulia, Saudara Saksi Apakah Mempunyai Hubungan Kerja Dengan
Terdakwa ?

Saksi 1 (Hasan) : Tidak, Saya Tidak Mempunyai Hubungan Dengan Terdakwa


JPU : Apakah Saudara Benar Mengetahui Burung Milik Saksi Hilang Pada Tanggal 21 November
2021 ?

Saksi (Hasan) : Iya Benar, Saya Mengetahui Burung Milik Saksi Hilang Pada Tanggal 21
November 2021 Kurang Lebih Pukul 10 Wib Dirumah Saksi Beralamat Di Rowolaku Rt 004 Rw
002, Kabupaten Pekalongan.

JPU : Berapa Jumlah Ekor Burung Yang Telah Hilang Dan Apa Jenis Burung Tersebut ?

Saksi 1 (Hasan) : Totalnya Ada 3 Yang Mulia, 2 Ekor Jenis Love Bird Warna Biru Dan Hijau
Dan Satu Ekor Jenis Burung Branjangan Warna Cokelat Lorek Kuning Yang Mulia.

JPU : Bagaimana Kronologi Pada Saat Kehilangan Burung Milik Saksi?

Saksi 1 (Hasan) : Baik Yang Mulia, Pda Awalnya Hari Minggu Tanggal 21 November Sekitar
Jam 7 Wib Saksi Memandikan Ketiga Ekor Burung Milik Saksi Tersebut. Kemudia Burung Itu
Setelah Dimandikan Dijemur Dan Digantungkan Didepan Teras Rumah Saksi. Pada Jam 9 Wib
Saksi Pergi Kerumah Saudara Yng Tidak Jauh Dari Rumah Saksi. Kemudia Pada Jam 10 Wib
Ketika Balik Kerumah Burung Yang Saksi Gantungkan Sudah Tidak Ada Dan Hilang Kemudi
Saksi Bertsnya Kepada Rekan Saksi Yang Bernama Dian Amanda Putri.

JPU : Baik, saya persilahkan kembali kepada majelis hakim, Terimakasih.

Hakim Ketua : Dari Penasihat Hukum Dan Jaksa Penuntut Umum, Tidak Ada Pertanyaan Atau
Tanggapan Lain ?

Penasehat Hukum : Cukup Yang Mulia

JPU : Cukup Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik, Apakah Ada Yang Mau Ditambahkan Lagi Saudara Saksi ?

Saksi 1 (Hasan) : Tidak, Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik. Saudara Saksi, Pemeriksaan Terhadap Keterangan Saudara Telah Selesai,
Silahkan Mengambil Kembali Kartu Identitas Saudara. Setelah Ini Saudara Silahkan Duduk Di
Tempat Yang Sudah Disediakan, Jangan Bercakap-Cakap Dengan Siapapun Selama Persidangan.
Saksi 1 (Hasan) : Baik, Yang Mulia. BERDIRI LALU MENGAMBIL KARTU IDENTITAS
KEMUDIA DUDUK PADA TEMPAT SAKSI.

Hakim Ketua : Jaksa Penuntut Umum, Silahkan Menghadirkan Saksi Selanjutnya Ke Muka
Sidang.

JPU : Baik, Yang Mulia. Kepada Saudari Dian Amanda Putri Dipersilahkan Untuk Memasuki
Ruang Sidang.

DIAN MEMASUKI RUANG SIDANG SAMBIL MEMBERI HORMAT KEPADA MAJELIS


HAKIM DENGAN MENGANGGUKKAN KEPALA

Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan duduk. Selamat siang, saudara saksi ?

Saksi 2 (dian) : Selamat siang, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara bisa berbahasa Indonesia ?

Saksi 2 (dian) : Bisa, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?

Saksi 2 (dian) : Sehat, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?

Saksi 2 (dian) : Siap, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara saksi, berdasarkan Pasal 160 ayat (2) KUHAP, sebelumnya saya akan memeriksa
identitas saudara terlebih dahulu. Silahkan saudara maju kedepan untuk memperlihatkan kartu identitas.

Saksi 2 (dian) : Baik, Yang Mulia. (Maju menyerahkan kartu identitas).

Hakim Ketua : Silahkan duduk. Silahkan Hakim Anggota 2.

Hakim Anggota 2 : Terimakasih, Ketua Majelis. Saudara saksi, silahkan saudara jawab dengan lengkap
dan benar. Nama saudara ?

Saksi 2 (dian) : Dian Amanda Putri

Hakim Anggota 2 : Tempat tanggal lahir ?


Saksi 2 (dian) : Pekalongan, 29 Agustus 1999.

Hakim Anggota 2 : Jenis Kelamin ?

Saksi 2 (dian) : Perempuan

Hakim Anggota 2 : Kebangsaan ?

Saksi 2 (dian) : Indonesia.

Hakim Anggota 2 : Tempat tinggal saudara ?

Saksi 2 (dian) : Rawokolu, kabupaten pekalongan.

Hakim Anggota 2 : Agama saudara ?

Saksi 2 (dian) : Islam, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Pekerjaan?

Saksi 1 (dian) : guru, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Apakah saudara mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan
terdakwa?

Saksi 2 (dian) : Tidak ada, Yang Mulia.

Hakim Anggota 1 : Sebelum memberikan kesaksian, berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, apakah
saudara saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi 2 (dian) : Bersedia, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Saudara saksi silahkan berdiri dan ikuti kata-kata saya.

SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH


JURU SUMPAH

Saya bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya.”
(Kata-kata diikuti oleh saksi). DIBACA OLEH HAKIM ANGGOTA 2
Hakim Anggota 2 : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan
keterangan sesuai dengan yang saudara lihat, yang anda dengar dan alami sendiri. Jika tidak, maka saudara
bisa dikenai sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu, saudara bisa dimengerti?

Saksi 2 (dian) : Mengerti, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Saudara saksi bisa maju sebentar. Apakah benar ini keterangan saudara?

Saksi 2 (dian) : Benar, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Apakah benar ini tandatangan saudara?

Saksi 2 (dian) : Benar, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Silahkan Jaksa Penuntut Umum.

JPU : Terima kasih, Yang Mulia. Saudara saksi apakah benar saudara saksi yang mengamankan
terdakwa carlos tumanggor ?

Saksi 2 (dian ) : : baik, benar saya yang mengamankan terdakwa carlos tumanggor pada pukul
11.00 wib di rumah milik saksi gusti hasan gemeli alamat rowokalu kabupaten pekalongan pada
saat terdakwa selesai mengambil tempat jangkrik dirumah saksi gusti hassan gemeli.

JPU : Apakah sebelumnya saudara saksi telah mencurigai terdakwa ?

Saksi (dian) : benar, saya sebelumnya sudah mencurigai terdakwa karna pada saat itu saksi gusti
hasan gemeli telah bercerita saya telah kehilangan 3 ekor burung kemudia saya melihat orang
tersebut mengambil alat semprot burung dan tempat jangkrik dirumah saksi gusti hasan gemeli
yang sepengetahuan saya alat tempat burung itu milik saksi hasan.

JPU : Coba ceritakan kronologi yang saudara saksi ketahui!

Saksi (dian) : baik, pada awalnya hari minggu tanggal 21 november pada pukul 10.00 wib saya
melihat ada seseorang laki laki yang membawa burung dijalan kemudia saksi gusti hasan bertanya
kepada saya " weroh manukku pora mas" kemudian saya menjawab " aku ora weroh tapi mau
weroh wong lewat gowo manuk tapi aku ora ngerti nek kui manukmu" kemudia saya pun bilang
kembali "coba neng pasar kajen mbokan ketemu wonge neng kono" seperti itu yang saya
tau kronologinya.

JPU : Baik, saya persilahkan kembali kepada majelis hakim, Terimakasih.


Hakim Ketua : Dari Penasihat Hukum Dan Jaksa Penuntut Umum, Tidak Ada Pertanyaan Atau
Tanggapan Lain ?

Penasehat Hukum : Cukup Yang Mulia

JPU : Cukup Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik, Apakah Ada Yang Mau Ditambahkan Lagi Saudara Saksi ?

Saksi 1 (dian) : Tidak, Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik. Saudara Saksi, Pemeriksaan Terhadap Keterangan Saudara Telah Selesai,
Silahkan Mengambil Kembali Kartu Identitas Saudara. Setelah Ini Saudara Silahkan Duduk Di
Tempat Yang Sudah Disediakan, Jangan Bercakap-Cakap Dengan Siapapun Selama Persidangan.

Saksi 1 (dian) : Baik, Yang Mulia. BERDIRI LALU MENGAMBIL KARTU IDENTITAS
KEMUDIA DUDUK PADA TEMPAT SAKSI.

Hakim Ketua : Jaksa Penuntut Umum, Silahkan Menghadirkan Saksi Selanjutnya Ke Muka
Sidang.

JPU : Baik, Yang Mulia. Kepada Saudara Dias Yudha Pratama Dipersilahkan Untuk Memasuki
Ruang Sidang.

DIAs MEMASUKI RUANG SIDANG SAMBIL MEMBERI HORMAT KEPADA MAJELIS


HAKIM DENGAN MENGANGGUKKAN KEPALA

Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan duduk. Selamat siang, saudara saksi ?

Saksi 2 (dias) : Selamat siang, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara bisa berbahasa Indonesia ?

Saksi 2 (dias) : Bisa, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?

Saksi 2 (dias) : Sehat, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?


Saksi 2 (dias) : Siap, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara saksi, berdasarkan Pasal 160 ayat (2) KUHAP, sebelumnya saya akan memeriksa
identitas saudara terlebih dahulu. Silahkan saudara maju kedepan untuk memperlihatkan kartu identitas.

Saksi 2 (dias) : Baik, Yang Mulia. (Maju menyerahkan kartu identitas).

Hakim Ketua : Silahkan duduk. Silahkan Hakim Anggota 2.

Hakim Anggota 2 : Terimakasih, Ketua Majelis. Saudara saksi, silahkan saudara jawab dengan lengkap
dan benar. Nama saudara ?

Saksi 2 (dias) : Dias Yudha Pratama

Hakim Anggota 2 : Tempat tanggal lahir ?

Saksi 2 (dias) : Pekalongan, 14 Agustus 1991.

Hakim Anggota 2 : Jenis Kelamin ?

Saksi 2 (dias) : Laki - Laki

Hakim Anggota 2 : Kebangsaan ?

Saksi 2 (dias) : Indonesia.

Hakim Anggota 2 : Tempat tinggal saudara ?

Saksi 2 (dias) : Rawokolu, kabupaten pekalongan.

Hakim Anggota 2 : Agama saudara ?

Saksi 2 (dias) : Islam, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Pekerjaan?

Saksi 1 (dias) : guru, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Apakah saudara mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan
terdakwa?

Saksi 2 (dias) : Tidak ada, Yang Mulia.

Hakim Anggota 1 : Sebelum memberikan kesaksian, berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, apakah
saudara saksi bersedia untuk diambil sumpah ?
Saksi 2 (dias) : Bersedia, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Saudara saksi silahkan berdiri dan ikuti kata-kata saya.

SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH


JURU SUMPAH

Saya bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya.”
(Kata-kata diikuti oleh saksi). DIBACA OLEH HAKIM ANGGOTA 2

Hakim Anggota 2 : Silahkan duduk kembali. Perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan
keterangan sesuai dengan yang saudara lihat, yang anda dengar dan alami sendiri. Jika tidak, maka saudara
bisa dikenai sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu, saudara bisa dimengerti?

Saksi 2 (dias) : Mengerti, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Saudara saksi bisa maju sebentar. Apakah benar ini keterangan saudara?

Saksi 2 (dias) : Benar, Yang Mulia.

Hakim Anggota 2 : Apakah benar ini tandatangan saudara?

Saksi 2 (dias) : Benar, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali. Silahkan Jaksa Penuntut Umum.

JPU : Apakah benar saudara saksi ikut mengamankan terdakwa carlos tumanggor ?
Saksi (

Anda mungkin juga menyukai