Anda di halaman 1dari 6

TUGAS HUKUM INTERNASIONAL

KASUS KONSEKUENSI HUKUM BAGI NEGARA – NEGARA BERKELANJUTAN NAMIBIA YANG


KEBERADAANYA DI AFRIKA SELATAN

Nama Kelompok :

Dian Amanda Putri

(2021101152553)

Dias Yudha Pratama

(202110115251)

Eka Harry Samudra Mustofa

(202110115084)

Jelita Riyanti Vilaskey Br. Sitorus

(202110115171)

Lintang Adzka Fannabillah

(202110115178)

Sri Pratiwi Lestari

(202110115234)

Tri Adinda Meisari

(202110115248)

Verrent Rayditsha Triditha

(201810115045)
1. Kasus Posisi

Di afrika barat daya terjadi sebuah kasus yang terkait dengan adanya perjanjian mandat perwalian, kasus tersebut
merupakan sebuah kasus yang dinamakan kasus Namibia. Kasus ini dilaksanakan oleh afrika selatan dengan salah satu
Organisasi Internasional yaitu Liga Bangsa Bangsa (LBB). Afrika Selatan ditugaskan untuk memajukan penduduk afrika
barat daya yang pada saat itu belum mempunyai status Hukum. Pada saat Liga Bangsa Bangsa masi berdiri, diberikan
kepada afrika selatan daerah mandat afrika barat daya (Namibia). Sebagai negara mandataris (mandatory State) adalah
untuk memajukan penduduk afrika barat daya yang bertujuan dikemudian hari agar memiliki pemerintahan sendiri. Pada
saat setelah berlangsungnya perang dunia ke dua dibubarkannya Liga bangsa bangsa dan diteruskannya sistem mandat ini
oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dengan sistem perwalian. 1

Pada saat negara ehtiopia dan liberia memberikan gugatan ini adalah bahwa Afrika Selatan selalu melanggar
kewajibannya, pada intinya telah ditentukan dalam pasal 22 konvensi Liga Bangsa-Bangsa. Pada tanggal 31 Januari 1923
perjanjian mandat Afrika Barat dan ketentuannya ini diterima oleh Majelis Bangsa-Bangsa yang berkaitan dengan para
penduduk Afrika Barat Daya yang telah mengajukan petisi. Dalam hal ini, Afrika Selatan sangat gagal untuk
mensejahterakan para penduduk Afrika Barat Daya dan Afrika Selatan pun melakukan sebuah politik yang bernama
“Apartheid” yang mengeluarkan semacam peraturan yang semena-mena tidak bertoleransi dan membahayakan kalangan
masyarakat serta menunda hak dan kemerdekaan dari para penduduk, yang pada akhirnya mempunyai syarat terpenting
untuk dapat mempunyai pemerintahan sendiri.2

Tentu pasti adanya perlawanan yang diperbuat oleh penduduk Namibia yang berhubungan dengan kasus perebutan
kedaulatn wilayah dipimipin oleh Afrika Selatan dengan membentuk salah satu organisasi South West Africa People
Organization yang beranggotakan atas penduduk Namibia yang memiliki rasa nasionalisme kepada kemerdekaan
negaranya. Oraganisasi South West Africa People Organization banyak dukungan dari berbagai kalangan yang berada
dinamibia dan juga berpatisipasi serta melakukan perlawanan pemerintahan Afrika selatan yang beranggotakan
masyarakat-masyarakat dan para pekerja yang berasalkan dari ovanbo yang merupakan suku terbesar di namibia.

Suatu peranan dari suatu organisasi South West Africa People Organization dalam memperjuangkan kemerdekaan
dinamia yang berlangsung 1660-1990 organisasi ini mempunyai tujuan untuk memutuskan dan secara menyeluruh South
West Africa People Organization mempunyai pendapat bahwa bahwa misi yang paling penting mentiadakan sistem kerja
kontrak.

Masalah utamanya adalah kolonialisme. Kolonialisme merupakan penciptaan sistem kerja kontrak. Karena terjadinya
kolonialisme, rakyat Nambia menderita. Oleh sebab itu, South West Africa People Organization muncul sebagai gerakan
pembebasan diawal 1960an karena memiliki dukungan dari ovanbo, kelompok etniz terbesar dinamiabia. South West
Africa People Organization meluncurkan serangan militer kepemerintahan Afrika selatan.Perjungan namibia ada 2 (dua)
jalur yakni perlawanan melaluli perjuangan bersenjata dan perlawana diplomasi.

1
https://www.coursehero.com/file/87403496/Tugas-terkait-nambiadocx/
2
http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/viewFile/662/590
2. Hak untuk Penentuan Nasib Sendiri (Self determination)

Berdasarkan pasal 22 dari Liga Bangsa – Bangsa, Mahkamah membahas mengenai Afrika Selatan tentang Bubarnya Liga
Bangsa – Bangsa. Pembubaran Liga Bangsa – Bangsa itu juga mengakibat sistem Mandat terhapus. Apabila Mandat
terhapus maka kewibawaan Afrika Selatan akan menghilang. Afrika Selatan merupakan Negara Mandataris, dimana
setelah bubarnya liga bangsa – bangsa tidak berakhir untuk melaksanakan amanatnya yaitu membimbing rakyat setempat
agar mempunyai pemerintahan sendiri. namun setelah perang dunia kedua Liga bangsa-bangsa dihapuskan sehingga
perserikatan bangsa-bangsa meneruskan sistem mandat dengan sistem perwalian. Afrika Selatan menolak membuat trust
agreement Atau atau perjanjian perwalian dengan perserikatan bangsa-bangsa. Afrika Selatan berpendapat bahwa dengan
terhapusnya Liga bangsa-bangsa sistem Anda juga dihapuskan dan Afrika Selatan juga berniat untuk memasukkan daerah
Afrika Barat Daya ke Wilayah Afrika Selatan. akan tetapi pendapat tersebut salah pengertian karena apabila magnet
dihapuskan maka kewibawaan Afrika Selatan juga akan hilang Afrika Barat Daya mempunyai 100 internasional yang
tidak dapat diubah secara sepihak oleh Afrika Selatan.

Hanya majelis umum Liga bangsa-bangsa yang berlaku untuk mengubah isi dari perjanjian mandat titik dengan
dialihkannya tugas pengawasan pada perserikatan bangsa-bangsa maka Segala perubahan pada perjanjian mandat harus
melalui persetujuan majelis umum jadi Afrika Selatan sebagian negara mandataris dan dengan terhapusnya Liga bangsa-
bangsa Kakak Tugas atau amanat diberikan-nya terhadapNya sama sekali tidak akan berakhir yaitu untuk membimbing
dan memajukan rakyat setempat agar mempunyai pemerintahan sendiri titik Hal tersebut menimbulkan ketegangan dalam
dunia internasional khususnya negara-negara di Asia Afrika sehingga pada tanggal 6 Desember 1946 majelis umum
perserikatan bangsa-bangsa meminta suatu nasihat hukum atau advisory opinion kepada Mahkamah Internasional
mengenai status hukum dari Afrika Barat Daya.

Afrika Selatan terus-menerus melakukan penolakan perundingan terhadap mahkamah internasional dan perserikatan
bangsa-bangsa adalah menyelesaikan masalah tersebut sehingga penduduk dari namibia kemudian membuat sebuah petisi
terkait dengan adanya pengakuan wilayah yang dilakukan oleh Afrika Selatan yang mana hal tersebut sangat jelas
menimbulkan keinginan bagi penduduk namibia untuk segera berpisah dari Afrika Selatan dan menentukan hak-haknya
terkait dengan wilayahnya dalam tersebut namibia membuat sebuah petisi yang diberikan kepada Afrika Selatan namun
petisi juga mengalami penolakan dari pemerintah Afrika Selatan Afrika Selatan telah gagal dalam memberikan laporan
mengenai adanya pengakuan wilayah dan hal tersebut membuat Afrika Selatan telah melanggar perjanjian perwalian yang
dilakukan antara Afrika Selatan dan Liga bangsa-bangsa mengenai tugas yang diberikan yaitu untuk memajukan namibia.

Karena penduduknya nubia sudah tidak lagi mempercayai pemerintah Afrika Selatan yang melanggar perjanjian
perwalian terhadap Liga bangsa-bangsa yang seharusnya bertujuan untuk memajukan namibia tapi akan tetapi pada
kenyataannya hanyalah sebuah kegagalan. pada saat itu juga Ethiopia dan Liberia mengajukan keterkaitan dengan pasal
22 covenant Liga bangsa-bangsa mengenai perjanjian mandat yang dilanggar dengan Afrika Selatan yang mengadakan
sebuah politik apartheid yaitu adanya pembagian warna kulit dan sistem ras yang membuat penduduk namibia mengalami
kesengsaraan mengeluarkan peraturan yang sewenang-wenang terhadap produk namibia dan juga dengan adanya
pembatasan-pembatasan Tentu juga membahayakan derajat manusia dan mutasi bagi penduduknya untuk memperoleh
kemerdekaanya.
Dan pada akhirnya suku namibia berhasil memperoleh kemerdekaannya pada 21 Maret 1990 dipimpin oleh presiden yang
pertama yaitu Sam Nojuma  dan mereka tentunya sudah mempunyai hak dan kewajiban untuk menjalankan bagan
pemerintahannya sendiri. Adanya pemilu pertama tentunya yang dilakukan oleh pihak namibia setelah melewati
Kemerdekaan dengan pemilihan majelis konstitusi yang mengikuti lembaga eksekutif lembaga legislatif dan yudikatif
serta rakyat namibia merupakan anggota anggota dari organisasi SWAPO. Dan kemudian telah diakui oleh Dewan
Keamanan perserikatan bangsa-bangsa sebagai penduduk namibia dalam menjalankan pemerintahannya presiden namibia
kemudian mengatur kan kebijakan-kebijakan terdahulu yang dibuat oleh Afrika Selatan dihapus dan membuat
kebijakannya sendiri oleh pemerintahannya dan pada itu kebijakannya yang baru berdasarkan pada pemenuhan hak asasi
manusia setiap warga negaranya serta mereka mempertahankan sikap bebas dan adil bagi seluruh rakyat Namibia.

3. Recognition (pengakuan)

Namibia adalah sebuah negara di Afrika bagian baratdaya tepatnya di pesisir Atlantik. Negeri ini berbatasan


dengan Angola dan Zambia di sebelah utara, Botswana di timur dan Afrika Selatan di selatan. Namibia merdeka dari
Afrika Selatan tahun 1990 sehingga menjadi salah satu negara termuda di dunia. Ibu kotanya ialah Windhoek.
Pada akhir abad ke-19 selama penjajahan Eropa, Kekaisaran Jerman mendirikan kekuasaan atas sebagian besar wilayah
sebagai protektorat pada tahun 1884.Lalu mulai mengembangkan infrastruktur dan pertanian, dan dipelihara koloni
Jerman ini sampai tahun 1915, ketika pasukan Afrika Selatan mengalahkan militernya.Setelah akhir  Perang Dunia I, pada
tahun 1920 Liga Bangsa-Bangsa mengamanatkan negaranya untuk Inggris, di bawah administrasi Afrika Selatan.Ini
diberlakukan hukum-hukumnya, termasuk klasifikasi rasial dan aturan.Dari tahun 1948, Partai Nasional terpilih untuk
berkuasa, Afrika Selatan diterapkan apartheid kepada yang dulu dikenal sebagai Afrika Barat Daya. Pada tahun
1878 Koloni Tanjung Harapan telah mencaplok pelabuhan Walvis Bay dan Kepulauan Penguin; ini menjadi bagian
integral dari Uni Afrika Selatan baru dalam pembentukannya pada tahun 1910.
Pada abad ke-20, pemberontakan dan tuntutan perwakilan politik oleh aktivis politik asli Afrika yang menginginkan
kemerdekaan mengakibatkan PBB mengasumsi tanggung jawab langsung atas wilayah tersebut pada tahun 1966, tetapi
Afrika Selatan mempertahankan dengan aturan de facto. Pada tahun 1973 PBB mengakui Organisasi Rakyat Afrika Barat
daya (SWAPO) sebagai perwakilan resmi rakyat Namibia; partai didominasi oleh suku Ovambo, yang merupakan
mayoritas besar di wilayah itu.Setelah perang gerilya berterus-terusan, Afrika Selatan memasang pemerintahan sementara
di Namibia pada tahun 1985.Namibia memperoleh kemerdekaan penuh dari Afrika Selatan pada tahun 1990.Tapi Walvis
Bay dan Kepulauan Penguin tetap berada di bawah kendali Afrika Selatan sampai tahun 1994.
Penduduk Namibia telahbangkit menentang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Afrika Selatan.Maka dari itu sekitar
tahun 1960 didirikan sebuah organisasi yaitu SWAPO.South West Africa People Organization (SWAPO) merupakan
organisasi nasionalis yang dibentuk sebagai wadah kerjasama bangsa Namibia pada tahun 1960 oleh kaum nasionalis
Namibia.Organisasi ini awalnya dibentuk untuk menganjurkan segera kemerdekaan.
untuk melawan sistem kolonial secara keseluruhan. Mereka berpendapat bahwa tugas yang paling penting adalah untuk
menyingkirkan sistem kerja kontrak.Hal ini menjadi jelas bahwa masalah utama adalah kolonialisme.Kolonialisme adalah
menciptakan sistem kerja kontrak.Karena adanya kolonialisme, rakyat Namibia menderita.Oleh sebab itu, SWAPO
disambut oleh rakyat Namibia.SWAPO (South West Africa People Organization) muncul sebagai gerakan pembebasan
tunggal di awal 1960, karena memiliki dukungan dari Ovambo, kelompok etnis terbesar di Namibia.SWAPO
meluncurkan serangan-serangan terhadap posisi-posisi militer pemerintah Afrika Selatan.Perjuangan Namibia ada dua
jalur yakni perlawanan melalui perjuangan bersenjata dan perlawanan melalui diplomasi.
Perjuangan rakyat Namibia mendapat dukungan dari keputusan Mahkamah Internasional pada 1971 dan resolusi
dewan keamanan pada tahun 1973 sehingga menjadi kuat eksistensinya. Hal itu tampaknya tidak dapat dipisahkan dari
konflik antara PBB dengan Afrika Selatan atas wilayah Namibia.Pada tahun 1978 PBB mengakui SWAPO (South West
Africa People Organization) sebagai satu-satunya wakil rakyat dari Namibia.Selain itu juga, SWAPO mendapat dukungan
dari Presiden Angola yang mengizinkan menggunakanpangkalan-pangkalan di wilayahnya.
NAMIBIA SEMENJAK KEMERDEKAAN :

Sejak kemerdekaan pemerintah namibia telah mempromosikan kebijakan penunjukan nasional mengeluarkan amnesti
bagi mereka yang berjuang di kedua Sisi selama perang babasan perang saudara di Angola berdampak kepada warga
namibia tinggal di daerah Utara pada tahun 1998 pasukan angkatan Pertahanan namibia atau ndf dikirimkan ke Republik
demokratik Kongo dalam bagian dari Kontingen masyarakat pembangunan Afrika Selatan telah berhasil membuat transisi
dari pemerintahan minoritas apartheid kulit putih demokrasi parlementer demokrasi multipartai diperkenalkan dan
dipertahankan dengan pemilu lokal regional dan nasional yang diselenggarakan secara teratur..   beberapa partai politik
yang terdaftar aktif dan diwakili di majelis nasional meskipun swapo telah memenangkan setiap pemilihan sejak
kemerdekaan.

4. SOVEREIGN (ADANYA KEDAULATAN)

Kedaulatan yang terdapat dalam kemerdekaan Namibia berdasarkan pada penguasaan daerah yang dilaksanakan oleh
Afrika Selatan. Dengan cara melaksanakan suatu kegiatan yang secara berkelanjutan oleh pemerintah Afrika Selatan di
daerah Namibia.

hal tersebut kemudian membuat pemerintah afrika selatan membuat pengakuan secara de facto untuk menguasai daerah
Namibia dan menjadikannya sebagai bagian dari wilayah Afrika Selatan.Hal tersebut yang membuat adanya pertentangan
dari berbagai negara yang ada di Asia dan Afrika. Makadari itu, hal tersebut yang membuat dewan keamanan PBB
kemudian mengeluarkan keputusan tentang adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah Afrika Selatan kepada
LBB tentang adanya perjanjian perwalian yang dilakukan oleh Afrika Selatan.

Dalam melakukan perlawanan dalam upaya mendapatkankedaulatan wilayah kemerdekaan bagi penduduk Namibia
menetapkan yang dilakukan dengan menetapkan system kolonialisas iatau kerja kontrak yang dilakukan oleh pemerintah
Afrika Selatan yang membuat penduduk Namibia merasa kesulitan karena kebijakan kebijakan yang dibuat sangat
menyulitkan penduduk Namibia sehingga hak hak mereka sangat terbatas terutama dalam hal membawa kemerdekaan.
Adanya bantuan yang dilakukan oleh Ovambo yang merupakan organisasi terbesar nasionalis yang berada di Namibia
yang kemudian melakukan perang secara gerilya tanpa diketahui oleh pemerintah afrika Selatan (membelot) mereka
melakukan penyerangan secara bersenjata dengan menyerang para tentara tentara Afrika Selatan yang berada di wilayah
namibia.
Adanya dukungan dari keputusan Mahkamah pada 1917 dengan dewan keamanan PBB yang mendukung adanya
sebuahkonflik yang dilakukan terhadap PBB dan Afrika Selatan dan bantuan dari beberapa negara bagian ,seperti
Presiden Angola yang melegalitaskan organisasi SWAPO untuk menggunakan pangkalan udara untuk menyerang tentara
Afrika Selatan hal tersebut membuat semangat dari para pasukan pembebasan semakin bertambah untuk melawan Afrika
Selatan dari daerah kedaulatan Namibia. Akibat adanya banyak serangan yang dilakukan secara terus menerus yang
dilakukan oleh organisasi SWAPO yang membuat tentara dari Afrika Selatan semakin melemah.
Bukan Cuma hal perang dengan senjata,tetapi perang secara diplomatik yang dilakukan oleh
NamibiaterhadapAfrikaSelatan yang dilakukan oleh Mahkamah Internasional dan dewan keamanan PBB dalam usaha
untuk membawa kemerdekaan bagi Namibia dengan adanya negosiasi yang dilakukan terhadap pemerintah Afrika
Selatan agar bisa memberikan daerah territorial dari Namibia yang bukan merupakan bagian dari Afrika Selatan. Adanya
berbagai negosiasi yang dilakukan oleh dewan PBB dan Mahkamah Internasional kepada pemerintah Afrika Selatan yang
mendapatkan banyak kegagalan karena Afrika Selatan mempunyai pendapat sendiri bahwa daerah Namibia adalah
bagian dari daerahnya terkait dengan diberhentikannya LBB yang membuat adanya sebuah perjanjian perwalian antara
Afrika Selatan dengan LBB juga berakhir.
5. Hasil Diskusi Kelompok

Anda mungkin juga menyukai