Disusun Oleh:
Kelompok 5
Angkit Saputra
Noven Ardiansyah
Divya Endwina
1
APARTHEID DI AFRIKA SELATAN
Politik apartheid telah berlaku sejak pertengahan abad ke-17 bersamaan dengan
bermulanya sejarah kolonialisme di kawasan Afrika. Pada tahun 1948 dijadikan ideologi
resmi penguasa minoritas kulit putih. Sejak itu politik apartheid dijalankan secara
konstitusional.
2
Pada tahun 1950, Undang-Undang Pendaftaran Populasi semua warga
afrika Selatan dibagi dalam tiga kategori ras, yaitu Bantu atau Afrika kulit hitam,
kulit putih dan kulit berwarna lainnya. Kemudian ada kategori baru, yaitu Asia
yang sebagian besarnya adalah warga etnis india dan Pakistan.
Sesuai dengan Undang-Undang Pengembangan Ras Terpisah, maka ras
kulit putih harus dipisahkan dengan ras kulit hitam. Untuk itu, dibentuklah
kampung-kampung atau pemukiman khusus untuk orang kulit hitam. Di samping
itu, penguasa minoritas kulit putih di Afrika Selatan membatasi hak-hak orang
kulit hitam, antara lain orang kulit hitam tidak diberi hak menjadi anggota
parlemen.
2. Reaksi terhadap Politik Apartheid
Pelaksanaan politik apartheid mendapat reaksi dari dunia internasional. Karena hal
berikut:
a. Bersifat rasialis, karena pembuatan undang undang yang merugikan warga kulit
hitam, contoh undang-undang:
1). Land Act, yaitu UU yang melarang warga kulit hitam memiliki tanah di luar
yang sudah ditentukan
2). Population Registration Act, yaitu UU yang mewajibkan warga kulit hitam
untuk mendaftarkan diri menurut kelompoknya masing-masing
3). Group Area Act, yaitu UU yang mengatur pemisahan warga kulit hitam dengan
warga kulit putih
b. Politik apartheid sangat bertentangan dengan hak asasi manusia karena warga
kulit putih bertindak kejam pada ras kulit hitam, warga kulithitam tidak memiliki
hak untuk ikut pemilu di negaranya sendiri, dan gaji buruh kulit hitam jauh lebih
kecil dari gaji buruh kulit putih.
Politik apartheid menimbulkan penderitaan bagi mayoritas kulit hitam. Hal ini
menimbulkan kecaman-kecaman keras baik di dalam negeri maupun di dunia
internasional. Perjuangan untuk menghapuskan sistem politik ini dilakukan terus
menerus dengan cara:
3
1). Unjuk rasa (pemogokan dan demonstrasi) dalam menentang apartheid. Salah
satu pemimpin perjuangan ini adalah Uskup Agung Desmound Tutu
4
multirasial, di mana warga kulit hitam diikutsertakan. Pada pemilu tahun 1994
tersebut, Nelson Mandela terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan (presiden kulit
hitam yang pertama). Pada tanggal 10 mei 1994, Nelson Mandela dilantik menjadi
presiden baru dan terhapuslah politik apartheid di Afrika Selatan.
5
Peta Afrika Selatan