Anda di halaman 1dari 8

BERAKHIRNYA POLITIK

APARTHEID DI AFRIKA
SELATAN
PENGERTIAN
Apartheid adalah sistem undang-undang yang mendukung kebijakan
segregasi kepada warga non-kulit putih di Afrika Selatan. pemerintahan
yang saat itu didominasi kulit putih (bangsa Eropa) memberlakukan
sistem pemisahan ras dengan tujuan memperoleh hak-hak istimewa
dari suatu ras atau bangsa. Jadi, politik apartheid adalah politik
pemisahan penduduk berdasarkan ras warna kulit dimana kulit putih
mendapat hak istimewa dari ras warna kulit lainnya.

LATAR BELAKANG
Latar belakang munculnya masalah apartheid adalah kemunculan
bangsa Eropa yang mulai menduduki wilayah Afrika. Belanda adalah
bangsa Eropa pertama yang datang ke Afrika Selatan dipimpin oleh
Jan Anthony van Riebeeck. Sejak tahun 1652 Belanda menjajah Afrika
Selatan untuk menguasai sumber daya alam. Namun, Inggris datang
dengan tujuan yang sama hingga terjadilah Perang Boer di tahun 1899-
1902. Inggris menang dan mendirikan negara dengan ketatanegaraan
mereka yaitu Union of South Africa. Inggris menyatukan wilayah dan
menjadi satu republik yang dipimpin Hendrik Verwoerd sebagai
presiden. Di bawah kendali Inggris, pemisahan ras atau politik
apartheid ini berlaku sejak 1910 yang menimbulkan diskriminasi antara
kedua ras warna kulit.

UNDANG UNDANG KEBIJAKAN APARTHEID


Ideologi ini ditulis dalam undang-undang berbunyi, "the central tenet of
Apartheid was that each group should develop separately and achieve
autonomy in its area".

Kalimat tersebut dijabarkan ke 4 pemikiran berikut:


1. Penduduk Afrika terdiri dari empat ras yaitu ras putih, berwarna,
India, dan Afrika
2. Putih adalah ras beradab
3. Kepentingan putih harus di atas kepentingan hitam
4. Ras putih adalah Afrikaner berbahasa Inggris

PERLAWANAN AFRIKA MELAWAN APARTHEID


Politik apartheid semakin kental terasa dan memecah belah persatuan
Afrika Selatan. Gejala ras diskriminasi yang dilakukan bangsa Eropa
memandang penduduk pribumi kulit hitam dengan pandangan rendah.
Kondisi tersebut awalnya tidak dipahami oleh mereka, namun lambat
laun terjadi kesamaan pikiran tentang diskriminasi rasial ini. Orang-
orang kulit hitam melakukan perlawanan membentuk organisasi African
National Congress (ANC). ANC merupakan partai politik untuk
mengalahkan politik kulit putih dibawah pimpinan Nelson Mandela pada
tahun 1952.

Nelson Mandela adalah rakyat Afrika Selatan yang secara konsisten


berjuang menentang rezim apartheid yang rasialis. Ia berkoalisi dengan
kulit berwarna (kulit kuning) untuk memperkuat partai hingga
mencetuskan freedom charter sebagai program perjuangan ANC.
Pieter Botha tidak tinggal diam, ia menumpas setiap perlawanan
dengan menjebloskan tokoh-tokoh kulit hitam ke penjara termasuk
Nelson Mandela yang mendekam di penjara selama 27 tahun.

Namun, hal ini tak menjadi halangan, namanya kembali populer saat
terpilih menjadi Sekjen ANC dan melakukan perjuangan secara
rahasia. Ia yang memimpin pemogokan selama tiga hari pada 29-31
Mei 1961 dan berujung dijebloskan penjara 5 tahun. Sejumlah
kawanan tokoh lain dari ANC juga ikut ditangkap. Mereka dituduh
bersengkongkol menumbangkan pemerintah dan dihukum penjara
seumur hidup di Pulau Robben Cape Town.
Selama di penjara, terjadi kampanye dan aksi protes pembebasan
Mandela sejak tahun 1982. Di tahun 1988 pada ulang tahun Nelson
Mandela ke 70 dirayakan oleh bangsa Afrika dengan konser musik
selama 120 jam non stop disiarkan di 50 negara. Kampanye ini
membuat banyak negara simpati dan mengecam pemerintah Apartheid
secara politik maupun ekonomi untuk turun. Akhirnya tahun 1970,
Pieter Botha mengurangi undang-undang Apartheid meski tidak
keseluruhan
Di tahun 1990, Ferdinand Willem membebaskan Nelson Mandela dan
pada sidang parlemen 21 Februari 1991, ia menghapus undang-
undang tentang Group Areas Act, Land Act, dan Population
Registration Act. Berakhirnya politik apartheid adalah ditandai dengan
pemilu antirasial pertama yang hasilnya dimenangkan oleh Nelson
Mandela sebagai Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan dan
mendapat penghargaan nobel.

Anda mungkin juga menyukai