Jika berbicara mengenai Apartheid di Afrika Selatan, maka akan sulit dilepaskan
dari nama Nelson Mandela. Tokoh kulit hitam Afrika Selatan ini dikenal sangat
aktif dan berjasa dalam melawan sistem politik apartheid. Melalui African
National Congress (ANC), ia menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika
Selatan.
Tercatat dua partai politik kulit putih pernah menjadi penguasa pada masa ini.
Partai pertama adalah Partai Nasional yang berkuasa pada 1924-1939, dan 4 Mei
1948-9 Mei 1994. Partai kedua adalah Partai Kesatuan, berkuasa pada 1934 sampai
1948. Antara tahun 1934-1939, kedua partai berkuasa bersama-bersama lewat
sistem partai gabungan.
Sementara itu, salah satu gerakan oposisi yang paling awal dan aktif menentang
hukum represif pemerintah adalah African National Congress (ANC). ANC
dibentuk pada 8 Januari 1912 oleh John Langalibalele Dube. Partai ini mempunyai
tujuan utama mengakhiri apartheid dan memberikan hak pilih kepada kulit hitam
dan ras campuran Afrika.
Istilah apartheid sendiri mulai muncul di Afrika Selatan pada 1930-an. Namun,
baru pada tahun 1948, era apartheid dimulai secara resmi di Afrika Selatan. Pada
waktu itu pemerintah mengeluarkan kebijakan pemisahan ras yang lebih ketat dan
sistematis.
Di sisi lain, pemerintah Afsel yang didominasi minoritas kulit putih menetapkan
sejumlah hukum ketat untuk menekan kaum kulit hitam. Pada tahun 1960, seluruh
partai politik kaum kulit hitam dinyatakan ilegal, setelah pecahnya kerusuhan anti-
apartheid di Sharpeville pada 21 Maret 1960. Tidak hanya itu, banyak tokoh
pergerakan kulit hitam yang ditahan oleh pemerintah.
Usaha-Usaha Reformasi
Presiden Afrika Selatan, P. W. Botha (1978-1989) adalah pemimpin kulit putih
pertama yang menginginkan reformasi di Afrika Selatan. Meskipun ia telah
membawa sejumlah perubahan untuk membuat hidup lebih adil bagi kaum kulit
hitam, perubahan besar belum tampak dan dirasakan.
Pada tahun 1989, Botha mengundurkan diri karena alasan kesehatan yang
memburuk. F. W. de Klerk (1989-1994) menjadi presiden pengganti Botha.
Ia juga melepaskan banyak tahanan tokoh kulit hitam dari penjara. Salah satu
tahanan yang dilepaskan adalah Nelson Mandela, yang telah dipenjara sejak tahun
1964. De Klerk sendiri aktif mengadakan pertemuan dengan Mandela, saat di
penjara atau pun setelah dibebaskan.
Setelah negosiasi bersejarah tersebut, pada tahun 1994 diadakan pemilihan umum
bebas pertama, di mana warga kulit hitam dapat ikut serta.
Pemilihan tersebut dimenangkan oleh ANC, dan Nelon Mandela terpilih menjadi
presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Serah terima jabatan dari de Klerk
dilakukakan pada bulan Mei 1994.
Kemenangan ANC dan terpilihnya Nelson Mandela sebagai presiden menjadi akhir
dari perjalanan politik apartheid di Afrika Selatan. Sebuah era baru pun dimulai di
Afrika Selatan, era yang dikenal dengan nama post-apartheid.