Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
karunia kepada kita semua, dan telah memberikan kekuatan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘’ Politik Apartheid’’.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik
dalam isi dan sistematikanya. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami berharap semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
tentunya pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................Error! Bookmark not defined.
A. Asal Mula Konflik..............................................................................................2
B. Alasan Penerapan Politik Apartheid menyengsarakan rakyat kulit hita di
Afrika Selatan...................................................................................................3
C. Tokoh yang Berjuang untuk menghapuskan Apartheid (Nelson Mandela).......6
BAB III PENUTUP..........................................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Pemilu pada tahun 1948 menandai awal diskriminasi rasial atau politik Apertheid
secara legal diicanangkan. Beberapa pasal dalam Undang-Undang yang dikeluarkan
pada tahun 1950 yang berhubungan dengan politik Apertheid, antara lain.
1. Group Areas Act, yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal,
perumahan, daerah bisnis diperkotaan yang sesuai ras.
2. Land Acts, yaitu undang-undang yang melarang suatu ras(lebih menekankan pada
ras kulit hitam) untuk tinggal atau memiliki tanah di laur wilayah rasnya yan gtelah
ditentukan.
3. Population Registration Act, yaitu undang-undang yang mengatur bahwa
identifikasi dan registrasi penduduk itu harus mencatumkan dan berdasarkan ras
dan sukunya masing-masing.
Integrasi pada konflik Apartheid ini mulai terjadi dipicu oleh faktor terbesar
yaitu tekanan-tekanan serta kecaman-kecaman dari pihak luar yaitu dunia internasional
terhadap politik Apartheid di Afrika Selatan. Selain itu, integrasi konflik ini juga
didukung dari usaha dan semangat para kaum Anti-Apartheid dalam memperjuangkan
hak-hak ras kulit hitam dan melawan sistem politik Apartheid.
Integrasi mulai terjadi pada rezim Perdana Menteri Pieter Willem Botha. Ia
mulai berpikir mengenai reformasi Afrika Selatan. Ia berhasil menghapus sebagian
undang-undang yang mengatur mengenai politik Apartheid. Namun, perubahan besar
belum tampak dan dirasakan. Hingga pada tahun 1989, Pieter digantikan oleh Perdana
Menteri Ferdinand Willem De Klerk. Pada rezim Ferdinand, integrasi konflik mulai
menemui titik terang.
Pada Sidang Parlemen tanggal 21 Februari 1991, Ferdinand Willem De Klerk
berhasil mencabut 3 undang-undang utama mengenai politik Apartheid, yaitu Land Act,
Group Areas Act, dan Population Regulation Act. Selain itu, ia juga membebaskan
banyak tahanan tokoh kulit hitam, salah satunya yaitu Nelson Mandela
Dalam konflik politik Apartheid ini terdapat banyak aktor yang berperan di
dalamnya, baik dari pihak yang pro dengan Apartheid maupun yang kontra denga
Apartheid atau Anti-Apartheid. Namun, secara garis besar, tokoh yang sangat
berpengaruh adalah Nelson Mandela.
Nelson Mandela merupakan salah satu anggota kaum ras kulit hitam. Ia
merupakan salah satu aktivis yang sangat berkontribusi besar dan penting dalam
perjuangan dan perlawan kaum Anti-Apartheid. Ia merupakan salah satu pemimpin dari
ANC dan banyak bekerja sama dengan Walter Sisulu dalam memperjuangkan hak-hak
dari kaum ras kulit hitam di Afrika Selatan. Ia sempat dipenajra selama 27 tahun setlah
ditangkap dalam salah satu aksi perlawannannya dengan ANC. Tapi, hal tersebut tidak
menggerus semangat dan ambisi Nelson Mandela untuk memperjuangkan hak-hak ras
kulit hitam dan untuk melawan sistem politik Apartheid. Setelah bebas dari tahanan
pada tahun 1990, Nelson Mandela tetap berupaya untuk memperjuangkan agar politik
Apartheid dihapus dan ia tetap aktif kembali dalam partai ANC. Hingga pada tahun
1994, sebagia hasil dari pemilu presiden Afrika Selatan pada saat itu, Nelson Mandela
keluar sebagai pemenang dengan vote terbanyak. Akhirnya, pada saat itu, Nelson
Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan sekaligus ia menyandang gelar Presiden Kulit
Hitam Pertama di Afrika Selatan. Dan atas usahanya, Nelson Mandela meraih Nobel
Perdamaian tahun 1994.
Setelah bebas dari tahanan, Nelson Mandela kembali aktif di ANC. Ia juga
melakukan kampanye mengani hak-hak sipil par akaum ras kulit hitam. Ia bersama
denga Ferdinand berupaya untuk melakukan perubahan pada politik Apartheid. Hingga
pada tahun 1992, Ferdinand melakukan referendum di kaum ras kulit putih untuk
membahas kelanjutan dari pelaksaan politik Apartheid. Hasil dari referendum tersebut
kemudian memberi para ras kulit hitam kembali hak mereka dalam hal memilih pada
pemilu. Sehingga pada tahun 1994, pertam akali dilakukan pemilu antirasil di Afrika
Selatan. Dan sebagai hasil dari pemilu tersbut, ANC yang dalam hal ini diwakili oleh
Nelson Mandela memenangkan pemilu dengan jumlah vote terbanyak, lebih dari 50
persen. Akhirnya, pada bulan Mei 1994, Ferdinand Willem De Klerk melakukan
penyerahan kekuasaan kepada Nelson Mandela. Pada saat itu, resmilah Nelson Mandela
sebagai presiden Afrika Selatan yang merupakan presiden kulit hitam pertama di Afrika
Selatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mayoritas penduduk Afrika Selatan merupakan warga kulit hitam yang masih
memiliki trauma terhadap rezim Apartheid di masa lampau. Masyarakat kulit hitam di
Afrika Selatan selama ini memberikan dukungan yang besar kepada ANC (African
National Congress) sebagai partai politik yang pernah dipimpin oleh Nelson Mandela
dengan warisan yang membawa Afrika Selatan terlepas dari rezim Apartheid. Namun
demikian, dengan perkembangan yang terjadi saat ini, masyarakat kulit hitam di Afrika
Selatan mulai kehilangan sosok pemimpin ANC yang menjadi panutan dan dikagumi
oleh seluruh bangsa, seperti Nelson Mandela.
Salah satu upaya mereka para kaum Anti-Apartheid yaitu membentuk Africa
National Congress(ANC) yang dipimpin oleh Nelson Mandela. Dalam perlawanan ini,
para ras kulit putih juga ikut melawan dan bahkan menimbulkan pembantaian said dan
mematikan seperti yang terjaddi Sharpeville. Konflik ras di Afrika Selatan ini kemudian
juga menarik perhatian dunia internasional. Bahkan PBB ikut memberikan kecaman
dan intervensi sertia kritik kepada pimpinan Afrika Selatan mengenai politik Apartheid
ini agar segera ditiadakan. Hingga akhirnya politik Apartheid ini mulai sedikit demi
sedikit diahpuskan yang terdapat di undang-undang
B. Saran
Kita harus meningkat toleransi antar sesama tanpa memandang latar belakang dan
ras seseorang atau suatu kelompok. Kita harus seperti Nelson yang berani melawan
integrasi ras
DAFTAR PUSTAKA
2021. Nelson Mandela at 100: how did South Africa’s apartheid start and end?.
http://www.theweek.co.uk/94089/how-did-south-africa-s-apartheid-start-and-
end# ,