PROPOSAL
OLEH
MANJELY NITA
01900075
(STIMI) MEULABOH
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada
waktunya tak lupa shalawat berangkaikan salam penulis hadiahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan menujun zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan
sehingga saya dapat selesaikan proposal dengan judul “PENGARUH ETIKA
PIMPINAN TERHADAP KUALITAS KERJA YANG DI MEDIASI
OLEH SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. PNM MEKAAR
CABANG KAWAY XVI”
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini dengan tulus hati penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
2
DAFTAR ISI
3
2.2.3 fungsi semangat kerja ………………………………………
4
BAB I
PENDAHULUAN
kemampuan pemimpin untuk berbicara secara informal dalam bahasa hati dengan
setiap bawahan. Di dalam kesibukan rutinitas kerja yang penuh dengan aturan dan
prosedur, pemimpin belum tentu memiliki waktu untuk memahami suara hati para
bawahan. Agar tidak terjadi kesalah pahaman di dalam aktivitas organisasi dan
semua bawahan, dalam bentuk komunikasi informal yang mampu melewati batas-
batas birokrasi organisasi. Boleh saja secara profesional pemimpin dan bawahan
dipisahkan oleh sistem, prosedur dan aturan, tapi kontak batin antara pemimpin dan
bawahan haruslah terawat secara sempurna. Untuk itu, pemimpin perlu membangun
tentang tren-tren baru di dunia bisnis dengan bawahan, adalah sebuah kebiasaan
positif yang akan mengangkat moral dan semangat kerja bawahan, yang penting
pemimpin tidak boleh terlalu asik berceramah dan menggurui para bawahan, tapi
Kerja organisasi tidak sekedar kerja kepemimpinan, tapi merupakan kerja tim
yang solid. Jadi, pemimpin dan bawahan secara kolektif harus bersatu padu untuk
saling mendengar, saling berbagi ide dan pengetahuan untuk meraih kinerja terbaik.
bawahan. Pemimpin bersedia dalam kesadaran tertinggi untuk melatih dirinya dengan
5
disiplin dan niat baik, yang terfokus kepada upaya untuk meningkatkan kualitas sikap,
sifat, dan kebiasaan dalam komunikasi dua arah yang efektif. Semangat kerja
ini dicerminkan oleh sikap moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Banyak faktor
yang kurang bagus , kondisi kerja, proses komunikasi yang kurang baik dan lain
sebagainya.
pimpinan yang selalu menuntut semangat kerja karyawan yang bagus tetapi interaksi
melaksanakan suatu pekerjaan, apa bila seorang karyawan memiliki semangat kerja
yang tinggi maka akan diperoleh kinerja yang baik karena tugas dari pekerjaan lebih
cepat atau tepat waktu dalam penyelesaiannya. Namun, apabila semangat kerja
karyawannya rendah maka akan berimbas pada kinerja yang juga akan menurun.
sangatlah penting untuk memiliki semangat kerja yang bagus. Jika semangat kerja
karyawan menurun akan membuat kestabilan yang telah dicapai Perusahaan juga
menurun, peran pimpinan yang baik akan pandai menciptakan suasana yang menarik
sehingga terciptanya rasa nyaman dan semangat. karyawan dalam lingkungan kerja
6
Kinerja pada umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai
mencapai target kerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja
yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik. Kinerja karyawan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam
mencapai tujuannya. Untuk itu kinerja dari para karyawan harus mendapat perhatian
dari para pimpinan perusahaan, sebab menurunnya kinerja dari karyawan dapat
mampu untuk meningkatkan peran serta dan sumbangan para anggota atau karyawan
Kualitas kerja merupakan suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan
efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya
lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya
guna. Hal inilah yang menyebabkan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
yang lain akan bersaing dalam hal meningkatkan kualitas, baik itu kualitas
peningkatan sumber daya manusia maupun kualitas produk. Peningkatan sumber daya
pimpinan dengan tujuan mencari nilai tambah agar perusahaan tersebut dapat
Setelah peneliti melakukan survei dahulu dan wawancara pada kantor PT.
PNM MEKAAR CABANG KAWAY XVI, Maka diperoleh hasil yang berkaitan erat
dengan semangat kerja karyawan itu dapat dilihat dari fenomena-fenomena yang
terjadi. Adapun permasalahan pada kantor PT. PNM MEKAAR CABANG KAWAY
7
XVI adalah etika atau sifat pimpinan yang kurang pantas terhadap bawahannya
dituntut kinerja yang sebaik mungkin dari karyawan, atasan hanya bisa menyalahkan
bawahan jika terjadinya kesalahan kecil yang dilakukan oleh karyawan, tanpa
memberi pengertian terlebih dahulu terhadap bawahannya. Pengaruh sikap dan etika
pimpinan sangat berdampak besar membuat beberapa karyawan yang tidak betah
sehingga mengundurkan diri dan membuat semangat karyawan lainnya juga ikut
menurun.
Kerja Yang Dimediasi Oleh Semangat Kerja Pada PT. PNM MEKAAR CABANG
KAWAY XVI”.
1. Apakah Etika Pimpinan Berpengaruh Terhadap kualitas kerja Karyawan pada PT.
Dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang etika pimpinan,semangat kerja
dan kualitas kerja pada PT. PNM MEKAR CABANG KAWAY XVI saja.
8
1.4. Tujuan Penelitian
Dengan tercapainya tujuan dalam penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini dapat
semangat kerja.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang dapat
dijadikan saran dalam memberikan masukan agar pimpinan bisa bersikap lebih
baik lagi dan membuat karyawan Pada PT. PNM MEKAR CABANG
3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang
akan datang.
4. Bagi akademisi, bahwa hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi upaya
9
1.6 Sistematika penulisan
Adapun sistemetika dari penyusunan proposal ini terdiri dari 3 bab antara lain sebagai
berikut:
Pengertian etika pimpinan menurut para ahli, Fungsi etika pimpinan, Pengertian
Bab III Metode penelitian yang mengemukakan tentang lokasi dan objek
10
BAB II
LANDASAN TEORI
efektif dan efisien untuk pencapai tujuan bersama yang telah ditentukan sesuai
dalam organisasi lebih nyaman dan terhindar dari konflik. Penelitian ini
tujuan organisasi.
11
2. Etika Pimpinan Menurut Binawa (2015).
1) Norma etika.
2) Pemimpin.
12
Pemimpin menggunakan teknik memengaruhi yang dapat diterima oleh para
pengikut yang juga telah menerapkan norma dan nilai-nilai organisasi dalam
perilakunya.
4) Iklim etika.
teknik memengaruhi pemimpin yang dapat diterima oleh para pengikut yang
Iklim etika adalah persepsi pemimpin dan pengikut mengenai apa yang terjadi
5) Kinerja Pengikut.
6) Visi tercapai.
13
2.2 Semangat kerja
Semangat kerja ialah metode kerja yang berdaya guna dan berhasil guna
kerja sendiri, memiliki peran yang positif. Semangat kerja merupakan suatu
untuk melakukan pekerjaannya secara giat dan lebih baik serta antusias di dalam
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika suatu organisasi mampu
diperoleh juga akan lebih besar dengan kualitas yang baik, kehadiran,
semangat kerja rendah maka akan cenderung memiliki tingkat kehadiran yang
rendah, sering terlambat dan lalai pada tugasnya. Begitu juga bagi mereka yang
memiliki semangat kerja yang tinggi maka akan diberikan pengembangan dan
bekerja. Agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dan dapat terpenuhi dengan
cepat dan hasil yang memuaskan, usaha manusia harus lebih giat dan
14
2.2.2 Pengertian menurut para ahli
tugas kelompok serta ramah tamah satu sama lain, maka mereka dikatakan
mempunyai semangat kerja yang tinggi. Tetapi apabila mereka tampak tidak
puas, cepat marah, sering sakit,suka membantah, gelisah dan pesimis maka
berpikir.
15
2.2.4 Indikator Semangat Kerja
1. Kerja Sama
teratur oleh lebih dari satu orang yang menimbulkan akibat yang sebetulnya
Jadi, pada prinsipnya seorang pegawai bukan hanya cukup melaksanakan atau
organisasi merupakan satu kesatuan system dengan tujuan agar di antara satu
2. Disiplin
atau kesediaan untuk mengetahui dan memahami aturan- aturan baik tertulis
16
3. Kepuasan
dan produktivitas kerja yang tinggi. Dan sebaliknya apabila seorang pegawai
yang positif, maka semangat kerja pegawai akan tinggi apabila pegawai
Adalah suasana perasaan yang tenang pada saat pegawai melaksanakan tugas-
tugasnya di ruangan kerja. Keadaan suasana tersebut dapat dilihat dari perilaku
pegawai pada saat melakukan tugas-tugasnya dengan tidak merasa terancam dan
ditekan baik dari atasan, sesama rekan kerja, pihak luar, barang-barang milik
Konsep kualitas atau mutu dipandang sesuatu yang relative, yang tidak
selalu mengandung arti yang bagus, baik, dan sebagainya. Kualitas atau mutu
dapat mengartikan sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu produk atau pun jasa yang
17
atau jasa tersebut. Kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan
efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya
manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran
Maka dapat dikatakan bahwa inti dari kualitas kerja adalah suatu hasil
yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam
pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan denga baik dan berdaya guna.
Kualitas kerja mengacu pada kualitas sumber daya manusia kualitas sumber
a. Pengetahuan (Knowledge)
intelejensi dan daya fikir serta penguasaan ilmu yang luas yang
dimiliki karyawan.
b. Keterampilan (Skill)
18
c. Abilities
dengan baik, tertib, dan benar serta dapat membantu meningkatkan motivasi
pegawai.
kemajuan perusahaan
mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggug jawabnya.
19
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kerja
20
BAB III
METODE PENELITIAN
berada kepada konsumen agar konsumen lebih mudah mencari lokasi perusahan
sedangkan objek penelitian adalah sering juga disebut dengan suatu hal yang
akan dianalisis, diriset, dan diteliti Sebutan itu dapat muncul karena suatu hal
yang akan diteliti memiliki makna yang sama dengan objek penelitian itu
sendiri bisa berupa suatu karya dan bisa juga suatu peristiwa yang terjadi,
Tempat penelitian ini dilakukan pada PT. PNM MEKAAR CABANG KAWAY
XVI yang berlokasi Jl. Meulaboh tutut , desa meunasah buloh, kecamatan
Kaway XVI
sama dan menjadi objek inferensi sedangkan sampel merupakan bagian dari
populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap
menjadi gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri
21
Populasi dalam penelitian ini adalah pada karyawan PT. PNM MEKAAR
dari populasi yang dapat mewakili populasi itu sendiri adapun sampel pada
karya ilmiah, penulis harus menentukan teknik pengumpulan data yang sesuai
dan tepat.
dengan cara:
penelitian ini.
1.Wawancara (Interview)
langsung dalam bentuk Tanya jawab dengan pihak yang terkait dalam penelitian
ini.
22
2.Pengamatan (observasi)
dengan mengamati dan melihat secara langsung pada lokasi yang menjadi objek
penelitian.
3.Pertanyaan (Quesioner)
dimana data yang diperoleh dilapangan diolah kembali dan disusun dalam bab
hasil penelitian kemudian dibahas yang disertai dengan pendapat para ahli
penelitian kuantitatif.
23
Data yang di peroleh melalui penyebaran kuisioner dalam bentuk kualitatif dari
Likert” dan satu pilihan nilai (skor) dengan jarak interval 1skor dari pilihan
Tabel
(KETERANGAN PILIHAN)
KODE
NO KETERANGAN SKOR
4 Setuju (S) 4
Operasional variable dalam penelitian ini ada dua yaitu variable bebas dan
variable terikat:
24
1.Variabel bebas
ini sifatnya memang bebas Artinya, variabel bebas dapat berdiri sendiri
1. Semangat Kerja
2. Kualitas Kerja
2. Variabel terikat
Oleh sebab itu, variabel terikat juga dikatakan sebagai variabel terpengaruh.
1. Etika Pimpinan
Semangat
Kerja (Y1)
Etika pimpinan
(X)
Kualitas kerja
(Y1)
25
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Hadari, 2004, Kepemimpinan yang efektif : Edisi IV, Gajah Mada.
Hasibuan, S.P Melayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar Kunci
Yogyakarta: BPFE.
Kadarman, A.M & Udaya Jusuf , 2002, Pengantar Ilmu Manajemen Buku
Kreitner, Robert and Angelo. 2005, Perilaku Organisasi, Edisi kelima, Salemba
Empat, Jakarta.
Grafindo Persada.
26