Anda di halaman 1dari 9

APARTHEID DI AFRIKA SELATAN

Faidatunnisa Isnaniyah, S.Pd


Sejarah Peminatan
XII IPS
Politik Apartheid adalah sistem pemisahan ras
yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di
Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga
tahun 1990. Pada sistem tersebut, orang kulit
putih memiliki prioritas untuk mendapatkan
perumahan, pekerjaan, pendidikan, dan akses
kekuasaan politik. Di bawah apartheid,
diskriminasi terhadap orang kulit berwarna tidak
hanya diterima, tetapi juga dilegalkan oleh hukum.
Latar belakang
Munculnya masalah apartheid ini berawal dari
pendudukan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa di
Afrika. Bangsa Eropa pertama yang datang ke Afrika Selatan
adalah bangsa Belanda. Bangsa Belanda datang ke Afrika
Selatan di pimpin oleh Jan Anthony ban Riebeeck (1618 –
1677). Kedatangan bangsa Belanda di Afrika Selatan ini
menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat di
Afrika Selatan. Kedudukan masyarakat, Afrika Selatan
menjadi di bawah kedudukan bangsa Eropa (Belanda atau
kulit putih), sehingga masalah warna kulit inilah yang
menjadi titik pangkal munculnya masalah apartheid.
Kedatangan Bangsa Boer
Bangsa Belanda kemudian langsung menetap. Mereka sering
disebut dengan nama bangsa Boer. Kedatangan bangsa Belanda itu
kemudian diikuti oleh bangsa Inggris yang berhasil melakukan
penguasaan dari ujung, Afrika Utara (Mesir) hingga ujung Afrika
Selatan (Cape Town).
Kedatangan Inggris di Afrika Selatan mengakibatkan meletusnya
Perang Boer (1899 – 1902) antara Inggris dan orang-orang Boer
(Belanda). Dalam perang itu pihak Inggris berhasil mengalahkan
bangsa Boer, sehingga wilayah Afrika Selatan menjadi daerah
kekuasaan Inggris. Inggris akhirnya menjadi penguasa di wilayah Afrika
Selatan. Selanjutnya, dibentuklah Uni Afrika Selatan pada tahun 1910.
Dengan kemenangan Inggris di Afrika Selatan ini, maka semakin
banyak orang-orang Inggris yang datang ke Afrika Selatan.
80 persen wilayah Afrika Selatan dimiliki warga kulit
putih. warga kulit hitam ditempatkan di wilayah
termiskin yang disebut sebagai homelands atau tanah
air. Mereka memiliki semacam pemerintahan
administrasi mandiri. Mereka secara ekonomi, sosial dan
politik dikucilkan.
Pada tahun 1970 diberlakukan Undang-Undang
Kewarganegaraan Tanah Air Bantu. Semua warga kulit
hitam harus bertempat tinggal di "homeland", atau
tanah air, suatu wilayah yang dihuni mayoritas kulit
hitam Afrika. Warga homelands harus membawa
paspornya untuk dapat meninggalkan wilayahnya.
• Nelson Mandela, yang waktu itu sudah
berjuang demi kesetaraan ras.
• Dan tahun 1964 pimpinan oposisi seperti
Nelson Mandela dan Walter Sisulu divonis
hukuman penjara seumur hidup.
• Pada tahun 1976, terjadi aksi boikot sekolah,
kemudian menjadi pertumpahan darah.
Sekitar 500 hingga 1000 warga kulit hitam
terbunuh dalam insiden itu.
Akhir dari Apartheid di Afrika
• pada 1990, presiden
Afrika Selatan waktu itu,
Frederik Willem de
Klerk, membebaskan
Nelson Mandela dan
beberapa tahanan
politis lainnya.
Pada tanggal 21 Februari 1991, di hadapan sidang parlemen Afrika Selatan,
presiden Frederik Willem de Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan
dan eksistensi system politik Apartheid. Pengumuman itu diikuti dengan
penghapusan 3 undang-undang yang memperkuat kekuasaan Apartheid, yaitu :
1. Land act, yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki
"homeland" di luar wilayah tempat tinggal yang telah ditentukan.
2. Group Areas Act, yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat
tinggal orang-orang kulit putih dan kulit hitam.
3. Population Registration Act, yaitu undang-undang yang mewajibkan semua
orang kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok suku masing-
masing.
Penghapusan undang-undang tersebut diikuti dengan janji pemerintahan
Frederik Willem de Klerk untuk menyelenggarakan pemilu tanpa pembatasan
rasial (pemilu multirasial).Garis politik yang ditempuh Presiden De Klerk tersebut
menghentak banyak pihak dan membangkitkan semangat perjuangan orang-orang
kulit hitam dalam rangka memperjuangkan Afrika Selatan tanpa adanya
perbedaan rasialais
• Nelson Mandela tokoh
perjuangan anti-Apartheid.
Pada tahun 1994, Nelson
Rolihlahla Mandela terpilih
menjadi Presiden Afrika
Selatan. Nelson Mandela
aktif pada pergerakan anti
Apartheid sejak tahun 1950

Anda mungkin juga menyukai