Anda di halaman 1dari 24

BERPIKIR KRITIS DAN

BERSIKAP
DEMOKRATIS

Analisis Dan Evaluasi Makna Q.S. Ali Imran/3:


190-191, Dan Q.S. Ali Imran/3: 159, Serta Hadis
Terkait
Kompetensi Dasar
1. Terbiasa membaca al-Quran sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa
agama mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis dan bersikap
demokratis
2. Berpikir kritis dan demokratis sesuai dengan QS. Ali Imran/3: 190-191 dan
159 serta hadits terkait
3. Menganalisis dan mengevaluasi makna QS. Ali Imran/3: 190-191 dan 159
serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis.
4. Membaca QS. Ali Imran/3: 190-191 dan 159 sesuai dengan kaidah tajwid
dan makhrijul huruf
5. Mendemonstrasikan hafalan QS. Ali Imran/3: 190-191 dan 159 dengan
lancar
6. Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri-ciri orang berakal
(ulil albab) QS. Ali Imran/3: 190-191
Kritisi!
1. Nyamuk yg diciptakan Allah dengan sayap dan bisa terbang
ternyata justru menjadi makanan cicak dan katak yang tidak
dapat terbang. Apa makna dari penciptaan tersebut menurut
pendapatmu?
2. Di samping makhluk-makhluk berbadan besar seperti gajah,
Allah juga menciptakan makhluk yang super kecil, bahkan
yang tidak terlihat mata. Berangkat dari keyakinan bahwa
semua makhluk yang diciptakan Allah pasti ada manfaatnya,
telusuri di berbagai sumber untuk menemukan manfaat
makhluk-makhluk mikro tersebut bagi kehidupan manusia!
Perintah Berpikir Kritis
QS. Ali Imran/3: 190-191

                               

                                

                         

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian


malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam
keadaan berdiri, duduk, berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata),” Ya Tuhan kami, tidaklah engkau ciptakan semua ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”
ISI KANDUNGAN
1. Penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam, serta
matahari terbit di timur kemudian tenggelam di barat merupakan
tanda-tanda kebesaran Allah swt.
2. Allah swt, menciptakan alam semesta dan seisinya tidak sia-sia.
Semuanya memiliki manfaat dan hikmah bagi manusia serta
makhluk-makhluk lainnya.
3. Manusia harus menggunakan akalnya untuk memikirkan,
menganalisa, dan menafsirkan ciptaan-ciptaan Allah swt.
4. Manusia harus berdzikir atau mengingat Allah dan situasi dan
kondisi apapun.
5. Objek dzikir (mengingat Allah) adalah Allah swt, sedangkan objek
pikir (belajar) adalah makhluk-makhluk Allah berupa fenomena-
fenomena alam.
6. Dengan adanya pergantian siang dan malam, secara tidak langsung
Allah mengajarkan manusia agar memanfaatkannya dan membagi
waktunya dengan proporsional sesuai dengan kebutuhannya.
7. Manusia harus bersyukur kepada Allah atas adanya penciptaan
langit dan bumi serta pergantian malam dan siang dengan taat
beribadah kepada-Nya seperti shalat, puasa, sedekah, dan amal-
amal shaleh lainnya
8. Manusia harus berdoa kepada Allah agar senantiasa dijauhkan dari
siksa api neraka.
Hadits Tentang Berpikir Kritis

 Dari Ibnu Umar ra, ia berkata,”Rasulullah


saw.bersabda,”Berpikirlah tentang
keagungan/nikmat-nikmat Allah dan janganlah
berpikir tentang zat Allah” (HR. Baihaqi)
 Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a dari
Nabi saw. Beliau bersabda:”Orang yang cerdas
ialah yg mampu mengintrospeksi dirinya dan
suka beramal untuk kehidupannya setelah mati.
Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang
selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap
kepada Allah dengan harapan kosong”
 (HR. At-Tirmidzi)
Kebodohan dalam pandangan
Rasulullah SAW ?
 Sam’un bertanya kepada Rasulullah Saw mengenai tanda-tanda
orang jahil (bodoh). Beliau Saw bersabda:
 -Kalau kita berkawan dengan dia (orang bodoh), dia selalu
merepotkan kita
 -Kalau kita meninggalkan dia (orang bodoh), dia akan mencela kita
 -Kalau dia (orang bodoh), memberikan sesuatu kepada kita, pasti
ada maunya (keinginan)
 -Kalau kita memberi sesuatu kepada dia (orang bodoh), maka dia
suka cepat lupa
 -Kalau kita menyampaikan rahasia kepada dia (orang bodoh), maka
dia berkhianat
 -Kalau kita merahasiakan sesuatu dari dia (orang bodoh), maka dia
akan marah (menyerang) kepada kita
 -Ia tidak pernah melihat kebaikan orang lain
 -Kalau dia (orang bodoh) punya kebutuhan, dia lupa terhdap kenikmatan-kenikmatan
Allah Swt
 -Kalau dia (orang bodoh) sedang gembira, dia berlebihan (lupa daratan)
 -Kalau dia (orang bodoh) sedang sedih, dia putus asa
 -Kalau dia (orang bodoh) sudah tertawa, maka tertawanya berlebihan
 -Kalau dia (orang bodoh) sudah menangis, maka tangisannya menjadi musibah
(mengganggu) yang lain
 -Orang ini (orang bodoh) tidak pernah cinta kepada Allah, dan tidak pernah berusaha
untuk ber-taqarrub (dekat) dengan-Nya.
 -Dia (orang bodoh) tidak malu dan tidak ingat (lalai) kepada pencipta-Nya.
 -Kalau kita melakukan sesuatu kepada dia (orang bodoh), dan dia merasa rela (ridha),
maka dia akan memuji kita secara berlebihan. Bahkan sampai menyebutkan berbagai
kebaikan yang tidak ada pada kita, dan
 Kalau dia (orang bodoh) sedang kesal (emosi), maka dia akan mencaci dengan
berlebihan, bahkan sampai menyebutkan berbagai kejelekan yang tidak ada pada kita.
Hakekat Berpikir Kritis
• Definisi berpikir kritis menurut Mustaji:
“berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau
dilakukan”.
• Dalam arti yang lain.
• Kritis adalah sifat tidak lekas percaya, selalu berusaha
menemukan kekeliruan, selalu ingin tahu, dan memiliki
penganalisisan yang tajam.
• Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir untuk menganalisis
fakta dan fenomena yang terjadi, membuat ide, memberi argumen,
membuat perbandingan dan memecahkan suatu masalah.
4 Golongan Manusia menurut Imam Al-
Ghazali
 Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu
(berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu).

 Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu


(berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu).

 Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang


tidak tahu (tidak atau belum berilmu), tapi dia tahu alias sadar diri
kalau dia tidak tahu).

 Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang


yang Tidak Tahu (tidak berilmu), dan dia Tidak Tahu kalau
dirinya Tidak Tahu).
Generasi Ulul Albab

 Ulul albab adalah orang yang senantiasa


mengingat Allah swt dalam situasi dan kondisi
apapun serta memiliki akal dan menggunakannya
untuk memikirkan, merenungkan, dan
mempelajari fenomena-fenomena alam semesta.
Diskusikan !
 Kel 1: Hikmah Penciptaan babi dan anjing. Mengapa Allah
menciptakan kedua makhluk tersebut padahal makhluk tersebut
diharamkan?
 Kel 2: Hikmah penciptaan Lalat. Mengapa Allah menciptakan lalat,
padahal lalat merupakan salah satu hewan penebar virus sakit perut
yang hinggap di makanan?
 Kel 3: Hikmah penciptaan semut. Mengapa Allah menciptakan
semut, padahal semut adalah makhluk kecil yg tidak memiliki
kekuatan apapun?
 Kel 4: Apa hikmah dibalik rasa asin air laut dan berwarna biru
menurut islam? Bagaimana jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan?
 Kel 5: Hikmah dibalik adanya petir, kaitkan dengan ilmu
pengetahuan, dimana hal tersebut (petir) disebabkan gesekan arus
listrik. Bagaimana menurut Islam? Padukan dua konsep tersebut!
QS. Ali Imran: 159 tentang Demokrasi

                                 

                                       

       


“Maka disebabkan rahmat Allah lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekeliling kamu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan
itu. Kemudian apabila kamu telah membu;atkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”.
                                 

                                     

         


Isi Kandungan
• Allah swt memerintahkan manusia untuk bersikap
lemah lembut (bijaksana) terhadap sesama manusia
• Allah swt melarang manusia bersikap keras dan berhati
kasar (keras kepala/egois) karena akan merugikan
dirinya sendiri dan orang lain.
• Manusia sebaiknya saling memafkan dan mendoakan
kebaikan satu sama lain
• Manusia sebaiknya melakukan musyawarah lebih
dahulu dalam setiap urusan sosial, politik, ekonomi,
pendidikan, kemasyarakatan, dsb.
Isi kandungan ayat

• Apabila sudah dicapai suatu kesepakatan itu


dijadikan suatu tekad bulat untuk
melaksanakannya sesuai dengan kesepakatan
yang sudah dibuat.
• Setelah ikhtiar, sebaiknya semua urusan
diserahkan kepada Allah atau bertawakal
• Allah sangat mencintai manusia yg bertawakal
setelah berikhtiar dengan sungguh-sungguh.
Hadits Tentang Sikap Demokratis
 Dari ibnu Ghanam al-Asy’ari sesungguhnya Nabi
saw bersabda kepada Abu Bakar ra dan Umar ra,”
Apabila Kalian berdua sepakat dalam musyawarah,
maka aku tidak akan menyalahi kalian berdua”
(HR. Ahmad)

 Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tidak pernah


melihat seseorang yang lebih sering bermusyawarah
dengan para sahabat dari pada Rasulullah saw (HR.
Tirmidzi)
DEMOKRASI DAN SYURA
 DEMOKRASI
 Berasal dari kata demos (rakyat) dan cratos (kekuasaan).
 Demokrasi adalah suatu konsep yang berkembang dalam
kehidupan politik pemerintah, yg di dalamnya terdapat
penolakan terhadap adanya kekuasaan yg terkonsentrasi
pada satu orang dan menghendaki peletakan kekuasaan
di tangan orang banyak (rakyat) baik langsung maupun
perwakilan
 Demokrasi dimaknai sebagai suatu konsep yg
menghargai hak2 dna kemampuan individu dalam
kehidupan masyarakat.
SYURA
• Lughah: menampakkan dan memaparkan sesuatu atau
mengambil sesuatu.
1. Ar-Raghib Al-Ashafani
“Proses mengemukakan pendapat dengan saling
mengoreksi antara peserta syura”
2. Ibnu Al-Arabi Al-Maliki
“berkumpul meminta pendapat yg peserta syura’nya
saling mengeluarkan pendapat”
3. Pakar fikih kontemporer
“proses menelusuri pendapat para ahli dalam suatu
permasalahan untuk mencapai solusi yg mendekati
kebenaran”
KETERKAITAN ANTARA BERPIKIR
KRITIS DENGAN SIKAP DEMOKRATIS
 Takut kepada azab Allah
 Semangat belajar dari kitab suci dan sejarah
 Menyeimbangkan antar berdzikir dan berpikir
 Memperoleh hikmah bagi Allah
 Gemar mendalami ilmu
 Mentauhidkan masyarakat
 Selalu kritis
 Senantiasa mempertahankan kebenaran
 Bersungguh-sungguh dalam menggali ilmu Allah
 Rajin bangun malam untuk sujud dan rukuk di hadapan
Allah
Cermati!
 Sering terjadi pada orang  Seorang dai muslim
tua dengan profesi meyakinkan jamaahnya
tertentu (misal dokter) bahwa tata cara shalat
mengkader anak-anaknya yang diajarkannya itulah
agar menjadi seperti yang benar, jika ada dai
mereka, tanpa peduli lain yang mengatakan hal
apakah anaknya berminat yg berbeda berati dai
atau tidak. tersebut tidak paham
ajaran agama.

Anda mungkin juga menyukai