GURU PEMBIMBING:
Syamsul Ma’arif
DISUSUN OLEH:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
PENDAHULUAN
Pada saat itu Afrika Selatan dibaggi menjadi 4 golongan ras utama, yaitu :
a. Kulit putih
b. Kulit hitam
c. Kulit berwarna
d. Asia Masalah Apartheid berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh
bangsa-bangsa Eropa di Afrika.
Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Afrika adalah bangsa Belanda.
Bangsa Belanda datang ke Afrika Selatan dipimpin oleh Jan Anthony van
Riebeeck. Kedatangan bangsa Belanda ini menimbulkan masalah dalam kehidupan
masyarakat Afrika Selatan. Masyarakat Afrika Selatan menjadi dibawah
pendudukan bangsa Eropa (bangsa Belanda atau bangsa kulit putih), sehingga
masalah kulit ini yang menjadi titik pangkal munculnya masalah Apartheid.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemerintahan Pada Masa Botha dan Smuts
Setelah Botha meninggal pada 1920, posisinya digantikan oleh Smuts ,ia
mendapat tugas menindas gerakan-gerakan di dalam negeri yang pro-Jerman dan
gerakan yang ingin melepaskan diri dari Commonwealth Inggris. Kemudian pada
tahun 1923 Pemerintahan kembali membuat peraturan “Urban Areas Act”, yang
berisi : Native (orang-orang Negroid/pribumi Afrika) hanya diizinkan masuk ke
kota, yang diciptakan oleh orang kulit putih, tempat tinggal mereka juga terpisah
dari kulit putih. Dasar-dasar pemisahan ini kelak diambil alih oleh kaum nasionalis
serta dipertajam sehingga lebih keras dari pada tindakan Pemerintah masa-masa
sebelumnya.
Akibat kampanye pembebasan tokoh ANC ini, makin banyak negara yang
menekan pemerintah Apartheid Afrika Selatan baik secara politik maupun
ekonomi. Kampanye pembebasan itu membuat Mandela menjadi tokoh tahanan
politik paling populer di dunia. Akibat tekanan yang bertubi-tubi pada bulan Juli
1989 Botha bertemu dengan presiden F.W. de Klerk pengganti Botha.
Tiap orang kulit hitam Afrika Selatan diharuskan menjadi warga negara
salah satu homeland atas dasar tempat lahirnya. Untuk memantapkan proyek
homeland maka dikeluarkan bantuan biaya untuk perangsang termasuk perangsang
untuk pemasukan modal dari luar untuk homeland. Kemajuan-kemajuan kecil pun
akhirnya tampak dari proyek tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada pembelajaran
sejarah di lembaga persekolahan khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas
karena sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)
“Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia Sejak Perang Dunia II sampai dengan
Perkembangan Mutakhir” dengan Kompetensi Dasar 2.2 yaitu “Kemampuan
menganalisis perkembangan mutakhir dunia.” Kasus pengahapusan politik
apartheid merupakan hal yang mutakhir, karena jika melihat waktu terjadinya
penghapusan tersebut adalah periode 1990-an. Oleh sebab itu, peristiwa
penghapusan politik apartheid ini bisa dijadikan sebagai bahan ajar tambahan
sejarah di sekolah-sekolah dengan menjelaskan proses penghapusan dan rentetan
peristiwa yang terjadi ketika penghapusan politik apartheid berlangsung. Selain itu,
dari pembelajaran dengan materi konflik apartheid, siswa bisa mendapatkan nilai
bahwa perlakuan diskriminatif dalam kehidupan mendatangkan konflik yang
berkepanjangan dan merugikan objek yang dijadikan perlakuan diskriminatif.
Siswa juga bisa mengetahui kalau dengan adanya perlakuan diskriminatif bisa
menghancurkan integritas bangsa
DAFTAR PUSTAKA
Soeratman Darsiti, 2012. Sejarah Afrika. Penerbit Ombak: Yogyakarta.
http://indonesiadalamsejarah.blogspot.com/2012/03/nelson-mandela-dan-politik-
apartheid.html
http://zounathan.blogspot.com/2012/02/politik-apartheid-afrika-selatan.html