Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Afrika Selatan adalah salah satu negara dengan tingkat kesejahteraan paling
tinggi di kawasan Benua Afrika. Afrika Selatan merupakan Negara Republik
dengan jumlah populasi sekitar 53 juta penduduk. Jika di Afrika lainnya
demografi penduduknya cenderung homogen, namun tidak demikian dengan
Negara Afrika Selatan. Negara ini mempunyai demografi penduduk yang
cenderung heterogen karena terdiri dari berbagai macam ras. Mulai dari ras kulit
putih, kulit hitam hingga etnis asia. Heterogenitas ini juga tidak hanya dibagi
berdasarkan ras saja, melainkan masih terbagi lagi ke dalam beberapa suku atau
etnis yang yang menjadi identitas bawaan beberapa ras kulit hitam di Afrika
Selatan.
Seperti halnya dengan Prancis kedudukan Inggris di Afrika sebagai
penguasa kolonial pada waktu sebelum Perang Dunia II sangat menonjol. Kedua
negara ini percaya bahwa mereka akan menguasai Afrika untuk waktu yang tidak
terbatas, akan tetapi keduanya mengakui kenyataan bahwa orang Eropa tidak
dapat mendirikan tempat kediaman yang permanen di Afrika Tropis.
Menurut pendapat James Griffiths politik kolonial Inggris di Afrika dapat
digeneralisasikan menjadi dua macam pola. Pertama berdasarkan tradisi
C.Rhodes, seorang tokoh pembentuk imperium dan yang kedua berdasarkan
tradisi D. Livingstone, seorang liberator. Sebenarnya berbagai macam
pelaksanaan politik kolonial Inggris yang diterapkan di Afrika hanya berdasarkan
pada dua prinsip tersebut diatas yaitu: (1) penekanan kepada kepemtingan
imperium Inggris atau kepentingan kaum kolonis putih ditanah koloni. (2)
penekanan pada pertanggunganjawaban sebagai pembimbing untuk penduduk
bumiputera.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana terbentuknya wilayah Afrika Selatan?
2) Bagaimana terjadi Perang Boer di Afrika Selatan?

1
3) Bagaimana proses terbentuknya Uni Afrika Selatan yang berdiri pada tahun
1910?

C. Tujuan Makalah

Berdasarakan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka


tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui terbentuknya wilayah Afrika Selatan.


2) Untuk mengetahui terjadi Perang Boer di Afrika Selatan.
3) Untuk mengetahui proses terbentuknya Uni Afrika Selatan pada tahun 1910.

D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Penulis, memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan berkaitan dengan
Kekuasaan Inggris di Afrika Selatan.
2) Pembaca, mendapatkan informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan
Kekuasaan Inggris di Afrika Selatan.
3) Lembaga, dapat memberikan informasi dan referensi yang baru untuk Dosen
maupun Mahasiswa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Terbentuknya Wilayah di Afrika Selatan

Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di Benua Afrika. Ada
banyak suku yang telah menjadi penghuninya termasuk Suku Khoi, Bushmen,
Xhosa dan Zulu. Afrika Selatan adalah sebuah negara yang mengandung
kelimpahan sumber daya alam, sangat kaya akan bahan tambang bernilai tinggi
termasuk lahan pertanian subur dan sumber daya mineral yang unik. Tambang
Afrika Selatan adalah pemimpin dunia dalam produksi berlian dan emas serta
logam strategis seperti platinum. Meskipun negara ini memiliki kekayaan alam
melimpah dan dapat dibanggakan, penduduk Afrika Selatan masih banyak hidup
dibawah garis kemiskinan dan menganggur. Kekayaan alam di Afrika Selatan
tidak serta merta membuat warga Negara Afrika Selatan menjadi sejahtera
dikarenakan kekayaan alam Afrika Selatan yang melimpah dieksploitasi oleh
penjajah.
Penjajah Belanda yang dikenal sebagai Afrikaaner masuk ke Afrika Selatan
pada tahun 1652. Bertepatan dengan itu Inggris juga mempunyai minat terhadap
negara ini, dikarenakan beberapa hal, salah satunya adalah karena penemuan
cadangan emas dan juga berlian yang berlimpah di Afrika. Hal ini kemudian
menjadi penyebab perang antara Britania dengan Belanda dan juga dua Perang
Boer. Pada tahun 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Britania sepenuhnya.
Negara ini sangat terkenal dengan politik Apartheid yang telah dijalankan
oleh kaum kulit putih terhadap kaum kulit hitam sejak tahun 1948.
Apartheidmemiliki arti sistem pemisahan ras dan ditegakkan melalui undang-
undang oleh Partai Nasional (NP) yang berkuasa sepanjang 1948-1994. Dalam
sistem itu hak-hak penduduk mayoritas yang berkulit hitam dibatasi oleh
supremasi kulit putih (Afrikaaner) yang minoritas namun berkuasa.. Apartheid
diciptakan sebagai sarana untuk memperkokoh kontrol Partai Nasional atas sistem
ekonomi dan sosial. Apartheid bertujuan untuk mempertahankan dominasi warna
putih sementara memperluas pemisahan rasial. Gambaran Apartheid secara
sederhana ialah kaum minoritas kulit putih menguasai kaum mayoritas kulit hitam
yang jauh lebih besar. Selama pelaksanaannya politik Apartheid membawa

3
dampak buruk kepada kesejahteraan Afrika Selatan.Sistem Apartheid membatasi
berbagai bidang kehidupan.
Setelah Perang Dingin berakhir, Afrika Selatan mendapat imbas dari fase
ini. Perkembangan Afrika Selatan mengalami penurunan, ini dapat dilihat dari
menurunnya bargaining positionAfrika Selatan di dalam percaturan ekonomi
dunia. Afrika Selatan pernah dikucilkan oleh dunia internasional karena
menerapkan politik Apartheid.Embargo ekonomi dari PBB adalah salah satu
bentuk nyata dari dikucilkannya Afrika Selatan dari dunia internasional. Embargo
ekonomi dari PBB membuat pergerakan Afrika Selatan menjadi terganggu dalam
setiap menjalankan kerjasama intenasional. Majelis Umum PBB mengadopsi
embargo minyak internasional secara sukarela melawan Afrika Selatan pada
tanggal 20 November 1987; embargo mendapat dukungan dari 130 negara.
Embargo minyak memiliki dampak yang signifikan. Presiden Afrika Selatan P.W.
Botha sebagaimana dikutip di Windhoek Advertiser pada 25 April 1986
mengatakan sebagai berikut:

“Between 1973 and 1984 the Republic of South Africa had to pay R22
billion more than it would have normally spent. There were times when it
was reported to me that what we had enough oil for only a week. Just think
what we could have done if we had that R22 billion today... what could have
been done in others areas? But we had to spend it because we couldn.t bring
our motor cars and our diesel locomotives to a standstill as our economic
life would have collapsed. We paid a price, which we are still suffering from
today.”

B. Perang Boer
1. Penyebab Perang Boer Pertama
Inggris, melalui dua konvensi yang berbeda, secara resmi mengakui
Republik Transvaal dan Negara Bebas Oranye sebagai negara-negara
independen. Yang pertama diakui pada 1852 di Sand River Convention, dan
yang kedua pada 1854 di Bloemfontein Convention.
Namun, Republik Transvaal menduduki wilayah komunitas Zulu,
suku penting di wilayah itu yang memiliki hubungan baik dengan Inggris.
Boer Transvaal berada dalam situasi yang rumit, karena mereka tidak dapat

4
menghadapi Zulu karena mereka tidak memiliki kapasitas militer yang
cukup. Hal ini menyebabkan Inggris secara resmi menganeksasi Republik
Transvaal, tanpa ini dapat menentang, karena Zulu pasti akan menyerang
mereka.
Namun, ketika Zulu menyerang koloni Inggris, mereka dikalahkan
oleh pasukan Inggris dan kehadiran mereka di daerah tersebut menurun
secara signifikan. Tanpa ancaman laten Zulus, Boer dapat menghadapi
Inggris, yang menyebabkan Perang Boer Pertama pada Desember 1880.

2. Setelah Perang Boer Pertama


Pasukan Inggris menderita sejumlah korban penting dalam
pemberontakan pertama Boer. Dikatakan bahwa, sebagian, itu karena
kurangnya organisasi dan intelijen militer, tetapi jumlah korban tewas
Inggris juga dapat dikaitkan dengan kurangnya komando yang kompeten
pada bagian dari jenderal yang bertanggung jawab atas tentara.
Dalam pertempuran terakhir perang, komando Inggris begitu buruk
sehingga Boer berhasil memenangkan kemenangan yang brilian di mana
kehidupan jenderal dan kepala perlawanan Inggris, George Pomeroy Colley,
berakhir. Perang Pertama berakhir 4 bulan setelah permulaannya, pada
bulan Maret 1881. Ini dianggap sebagai pertempuran kedua dalam sejarah
Kerajaan Inggris di mana mereka dipaksa menyerah. Sebelumnya, ini hanya
terjadi dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat.
Setelah akhir perang ini, Inggris meninggalkan pakaian merah
tradisional mereka dan berganti menjadi seragam khaki. Selain itu, perang
ini menandai awal dari taktik tempur saat ini, karena penggunaan mobilitas,
keahlian menembak dan perlindungan yang digunakan oleh Boer belum
pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah militer. Ternyata sangat efektif.

3. Penyebab Perang Boer Kedua

Setelah penyerahan Kerajaan Inggris setelah kekalahannya dalam


Perang Boer Pertama, keadaan perdamaian palsu telah tercapai. Republik
Transvaal dan Negara Bebas Oranye berhati-hati dengan kehadiran Inggris
di Cape.

5
Pada tahun 1895 Inggris mencoba memprovokasi pemberontakan di
Transvaal melalui permainan militer di mana infanteri Inggris menyerbu
bagian dari negara Boer. Pemberontakan yang dicari oleh Britania Raya
tidak tercapai, tetapi langkah itu memicu peningkatan ketidakpuasan Boer
dengan Inggris, yang menyebabkan dimulainya Perang Boer Kedua.
Langkah militer ini, yang dikenal sebagai Serangan Jameson, memicu
aliansi antara Republik Transvaal dan Negara Bebas Oranye yang berusaha
untuk mengakhiri kehadiran Kerajaan Inggris di benua Afrika selatan.

C. Proses Terbentuknya Uni Afrika Selatan Pada Tahun 1910


Uni Afrika Selatan adalah Negara semi merdeka dibawah dominasi Inggris
yang di bentuk pada tanggal 31 Mei 1910. Daerah Afrika selatan selain tanhnya
subur dan juga memilki hasil penambangan emas. Daerah itu pada awalnya
dikuasai oleh bangsa Portugis, tetapi sejak abad ke-7 diambil alih oleh bangsa
Belanda. Sejak itu daerah Afrika selatan menjadi daerah koloni Belanda dan
banyak orang-orang Belanda yang datang dan menetap di daerah itu. Pada tahun
1812, Orang-orang Inggris juga datang juga datang ke daerah Afrika Selatan dan
mendesak orang-orang Belanda (Boer). Setelah terjadi perang hebat (perang boer),
bangsa Belanda mengalami kekalahan, sehingga Afrika selatan dibagi menjadi 2
bagian yaitu Afrika selatan bagian utara diduduki oleh bangsa boer dan Afrika
Selatan bagian selatan diduduki oleh Inggris.
Pada tahun 1910 Perang Boer kedua berakhir dan Inggris berhasil
mempersatukan wilah Afrika Selatan dalam satu Uni Afrika Selatan menjadi
republik dengan presidennya Hendrik Verwoed. Verwoed yang berhasil membuat
kebijakan untuk memisahkan mayoritas orang kulit putih dan mayoritas kulit
hitam justru malah menimbulkan diskriminasi antara keduanya. Sebelum
dilaksanakan Politik Apartheid sebenarnya telah lama dilakukan hal-hal yang
merupakan gejala Apartheid, antara lain:
a) Native Land Act (Undang-undang Pertanahan Pribumi) tahun 1913 yang
melarang kulit hitam membeli tanah di luar daerah yang sudah disediakan
bagi mereka.

6
b) Undang-undang Imoraitas tahun 1927 yang melarang terjadinya perkawinan
campuran antara kulit putih dengan kulit hitam atau kulit berwarna lainnya.
Pengganti Verwoed adalah Pieter Botha pada tahun 1976 ia mengumumkan
bahwa homeland-homeland yang dibentuk dimaksudkan untuk menjadi negara
bagian yang otonom. Namun siapa pun dapat memahami dengan mudah bahwa
Politik Apartheid yang mengadakan pemisah pembangunan daerah-daerah
pemukiman dimaksud untuk memecah belah persatuan dan kesatuan Afrika
Selatan, sekaligus mengamankan pemerintahan minoritas bangsa kulit putih di
daerah itu.
Orang-orang kulit hitam yang semula tidak mengerti bahwa kebijakan
pemerintahannya, lambat laun mengerti bahwa tujuan sebenarnya adalah
diskriminasi rasial (perbedaan warna kulit). Oleh karena itu mereka bangkit
mengadakan perlawanan, tetapi pemerintaha Pieter Botha dengan kejam
menumpas setiap perlawanan yang terjadi. Banyak tokoh-tokoh kulit hitam yang
dijebloskan dalam penjara, seperti tokoh kharismatik Nelson Mandelayang
terpaksa mendekam dalam penjara selama 27 tahun. Selain perlawanan bersenjata,
usaha-usaha mengakhiri Politik Apartheid juga dilakukan melalui perjuangan
politik. Partai-partai yang terkenal antara lain Partai Konggres (ANC) pimpinan
Nelson Mandeladan Inkatha Freedom Party pimpinan Mongosuthu Buthulesi.
Salah seorang tokoh pergerakan Afrika Selatan yang juga sangat terkenal adalah
Uskup Agung Desmond Tutu.
Perjuangan rakyat Afrika Selatan yang tidak mengenal lelah akhir
membawa hasil. Timbulnya gejala-gejala ras diskriminasi orang-orang Belanda
dari kaum kristen Kalvanis yang pertama datang ke Afrika Selatan telah
memandang penduduk pribumi kulit hitam dengan pandangan yang rendah.
Penduduk pribumi dianggap sebagai bangsa yang biadab, primitif dan dianggap
sebagai keturunan putra-putra Ham (anak kedua Nabi Nuh) yang dikutuk oleh
Tuhan untuk jadi budak. Pandangan itu yang menyebabkan terjadinya perbudakan
atas bangsa kulit hitam oleh penduduk kulit putih.
Perbudakan di Afrika Selatan mengikuti usaha cari keuntungan yang besar
dengan dibukanya tambang-tambang intan dan emas. Dengan berlakunya sistem
perbudakan, maka memudahkan diperoleh pekerja-pekerja yang amat murah.

7
Tempat tinggal mereka tidak boleh berbaur dengan tempat kulit putih.Daerah
untuk kulit hitam disediakan khusus yang jauh terpisah dan berpagar rapat. Untuk
keluar masuk pemukiman diwajibkan mempunyai surat pas. Dengan sistem itu,
maka penguasaan atas persediaan tenaga kerja akan terjamin.
Sampai pada abad ke-19 pemukiman kulit hitam masih bercampur dengan
daerah kulit putih, tapi pada permulaan abad ke-20 mereka digiring ke daerah
pinggiran. Penduduk peranakan dan keturunan India juga termasuk bangsa yang
diusir dari kota.Sebuah perkampungan kulit hitam yang besar ialah perkampungan
Soweto di sekitar Johannesrburg. Sejauh mata memandang yang tampak hanya
kompleks pemukiman yang amat luas dengan rumah-rumah primitif yang kotor.
Demikian pandang Kennedy, senator Amerika Serikat yang mengunjungi Afrika
Selatan. Rumah-rumah itu tidak disediakan pemerintahan dengan cuma-cuma,
tetapi ditarik sewa yang amat tinggi, sementara upah para buruh amat rendah.
Pada tahun 1913 penguasa kulit putih mengeluarkan undang-undang
pertanahan pribumi (Native Land Act) yang melarang kulit hitam membeli tanah
di luar daerah yang telah disediakan untuk mereka. Pada tahun 1927 dikeluarkan
kembali undang-undang Imoralitas yang melarang hubungan seks antara kulit
putih dan kulit hitam. Perkawinan campuran antara kulit putih dan kulit hitam
atau kulit berwarna lainnya dilarang keras.
Politik Apartheid dirancang oleh Hendrik Verwoed. Apartheid menurut
bahasa resmi Afrika Selatan adalah Aparte Ontwikkeling artinya perkembangan
yang terpisah. Memperhatikan makna dari arti Apartheid itu kedengarannya baik
yaitu tiap golongan masyarakat, baik golongan kulit putih maupun golongan kulit
hitam harus sama-sama berkembang. Tapi perkembangan itu didasarkan pada
tingkatan sosial dalam masyarakat yang pada prakteknya menjurus pada
pemisahan warna kulit dan terjadinya penistaan dari kaum penguasa kulit putih
terhadap rakyat kulit hitam.
Verwoed menyusun rencana pembentukan homeland, yang disebut juga
Batustan. Homeland dilaksanakan dengan diadakannya pembagian kembali Afrika
Selatan berdasarkan wilayah kesukuan. Tiap orang kulit hitam Afrika Selatan
diharuskan menjadi warga negara salah satu homeland atas dasar tempat lahirnya.
Untuk memantapkan proyek homeland dikeluarkan bantuan biaya untuk

8
perangsang termasuk perangsang untuk pemasukan modal dari luar untuk
homeland. Kemajuan-kemajuan kecil tampak dari proyek itu. Perkembangan
Politik Apartheid di Afrika Selatan, Partai Nasional memenangkan pemilihan
umum dengan program Politik Apartheid. Kontak antara ras yang dapat
membahayakan kemurnian ras dibatasi.
Segregasi atau pemisahan dan perkembangan terpisah tidak hanya berlaku
untuk golongan rasial yang penting, tetapi juga untuk kelompok-kelompok yang
lebih kecil. Kemenangan Partai Nasional bukan suatu kebetulan, melainkan
merupakan hasil situasi Afrika Selatan itu sendiri. Setelah berkuasa, Partai
Nasional bergerak secara sistematis untuk memperkuat kedudukannya dalam
parlemen dan memperluas kedudukannya di luar parlemen. Dalam rangka hak-hak
politik golongan kulit hitam, golongan kulit berwarna Asia yang telah terbatas
dikurangi dan lambat laun dihapus. Di antara hak-hak itu adalah sebagai berikut :
a) Pada tahun 1951 dikeluarkan Bantu Authorities Act yang menghapuskan
DPR Pribumi dan sebagai gantinya ditetapkan pembentukan pemerintahan
suku.
b) Orang kulit hitam tidak boleh tinggal di daerah perkotaan kulit putih
selama lebih dari 72 jam.
c) Pada tahun 1945 dikeluarkan Native Land Act yang melarang orang kulit
hitam memiliki atau membeli tanah di daerah perkotaan.
d) Segregasi pendidikan dilaksanakan dengan Bantu Educationa Act pada
tahun 1953.
Dia antara proyek Bantustan yang dianggap berhasil di Afrika Selatan
adalah pemberian kemerdekaan kepada Transkei pada tanggal 26 Oktober 1976.
Kemerdekaan ini disambut baik oleh rakyat dan pemerintah Transkei, tetapi
mendapat tanggapan negatif dari negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat
dan Inggris.

9
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di Benua Afrika. Ada
banyak suku yang telah menjadi penghuninya termasuk Suku Khoi, Bushmen,
Xhosa dan Zulu. Afrika Selatan adalah sebuah negara yang mengandung
kelimpahan sumber daya alam, sangat kaya akan bahan tambang bernilai tinggi
termasuk lahan pertanian subur dan sumber daya mineral yang unik.
Penjajah Belanda yang dikenal sebagai Afrikaaner masuk ke Afrika Selatan
pada tahun 1652. Bertepatan dengan itu Inggris juga mempunyai minat terhadap
negara ini, dikarenakan beberapa hal, salah satunya adalah karena penemuan
cadangan emas dan juga berlian yang berlimpah di Afrika. Hal ini kemudian
menjadi penyebab perang antara Britania dengan Belanda dan juga dua Perang
Boer. Pada tahun 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Britania sepenuhnya.
Uni Afrika Selatan adalah Negara semi merdeka dibawah dominasi Inggris
yang di bentuk pada tanggal 31 Mei 1910. Daerah Afrika selatan selain tanhnya
subur dan juga memilki hasil penambangan emas. Daerah itu pada awalnya
dikuasai oleh bangsa Portugis, tetapi sejak abad ke-7 diambil alih oleh bangsa
Belanda.Sejak itu daerah Afrika selatan menjadi daerah koloni Belanda dan
banyak orang-orang Belanda yang datang dan menetap di daerah itu.
B. Saran

Dengan selesainya makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat
menambah dan memenuhi kebutuhan materi bacaan, terutama bagi mahasiswa.
Selain itu penulis berharap bagi semua orang yang membaca makalah ini dapat
menambah ilmu dan wawasannya mengenai Kekuasaan Inggris di Afrika Selatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Eduka, Tim Master. 2016. Strategi Sukses SBMPTN. Solo: Genta Smart Publisher.

Efuansyah. 2016. Modul Trigonometri. Lubuklinggau: STKIP PGRI Lubuklinggau.

Sukino. 2014. Matematika Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai