Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH ITALIA DI AFRIKA

Disusun untuk memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Sejarah Afrika


Semester Genap ( II )
Dosen Pengampu : Fatmawati, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Hendy Ilham
2141000430047

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan kuasaNyalah kami bisa menyelesaikan makalah, yakni berupa paper dengan judul
Makalah Sejarah Italia Di Afrika. Dalam penyusunan makalah ini kami
mengalami berbagai hambatan, namun hambatan itu bisa kami lalui karena
pertolongan Allah dan berbagai pihak lainnya. Oleh karena itu, kami ucapkan
terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih dari jauh dari sempurna,
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................. 5
B. Rumusan Masalah.........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................6
A. Latar belakang italia menguasai afrika..............................................6
B. Ekspansi fasis italia di afrika dan etopia............................................8
C. Tindakan selama di daerah penjajah...............................................10
D. Akibat dari Tindakan selama di daerah penjajah...............................13
BAB III PENUTUP................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................15
B. Kritik dan saran...........................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Walaupun Italia dapat dipersatukan pada 1870, namun itali tidak tergolong
Negara terkemuka, letak geografisnya, kekayaan alam yang berupa tambangtambang dan perkembangan kapitalismenya yang lemah menyebabkan Negeri
tersebut tidak menyamai perkembangan negara-negara besar di Eropa Barat.
Karena tidak merupakan Negara yang kuat, maka politik luar Negerinya tidak
stabil, mencari sekutu atau menggabungkan kepada Negara besar yang
diperhitungkan dapat memberi keuntungan kepadanya. Hal ini di buktikan ketika
Italia berusaha mendapatkan koloni-koloni di Afrika Utara dan Timur.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan beberapa
masalah yaitu sebagai berikut :
1.

Latar belakang italia menguasai afrika

2.

Proses masuknya itali di afrika

3.

Tindakan selam di daerah penjajah.

4.

Akibat dari tindakan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar belakang italia menguasai afrika


Sesudah kekalahan Italia dalam pertempuran ke dua (1896) melawan
Ethiopia, fernando martini seorang politikus dari toskane mengutarakan masalah
imperialism of the haves nots (1897), martini mendukung politik imigran
penduduk ke koloni-koloni Italia. Koloni tidak untuk mendapat keuntungankeuntungan

industri

dan

finansial,

bukan

untuk

mendapatkan

bahan-

bahan mentah atau dijadikan basis pertahanan militer tetapi untuk mengatasi
masalah kelebihan penduduk yang didiami oleh Negerinya.

Kepadatan penduduk mengakibatkan ratusan ribu penduduk berimigran ke


Negeri lain terutama ke amerika serikat. Jika ini terus berlangsung akan
membahayakan hari depan politik dan ekonomi Italia, sebab memegang benar
orang-orang yang berimigran itu menyebarluaskan peradaban bahasa dan crestise
Italia, tetapi mereka hanya menambah jumlah Bangsabangsa lain karena anak
cucunya akan lupa terhadap bahasa dan peradaban orang tua dan nenek
moyangnya. Oleh sebab itu jika berpenduduk yang berkelebihan di tampung di
koloni-koloni yang langsung diawasi oleh Negeri induk, maka bahaya yang
mengancam politik dan ekonomi hari depan di atasi.
Sebelum perang dunia pertama berkobar koloni Italia di Afrika meliputi
Libia, Eritrea dan tanah Somalia. Luasnya 700.000 mil persegi, berarti 6 kali luas
metropole. Dari tiga koloni tersebut Libia adalah yang terbesar, tetapi daerahnya
tidak subur. Pada tahun 1912 daerah tersebut menjadi milik Italia dan pada tahun
1913 Italia memperluas koloninya sampai ke pedalaman, daerah pedalaman yang
terluas terdiri atas gurun pasir itu Italia berhadapan dengan savid.

Dalam perang dunia I Italia tidak hanya mempertahankan wilayahnya di


afrika tetapi ai berusaha untuk memperluasnya, oleh sebab itu italia menerima
tawaran inggris untuk menggabungkan pada sekutu.
Sebenarnya sejak tahun 1882 italia telah tergabung dalam treiple alianse,
tetapi ketika perang pertama berkobar italia mula-mula bersikap netral, tidak
memihak negara sentral. Ini berarti perjanjian rahasia Perancis-Italia 1902 di
hidupkan kembali. Pada tahun 1915 Italia menandatangani perjanjian rahasia
dengan sekutu di London yang berisi bahwa jika Italia ikut berperang di pihak
sekutu akan diberi bantuan uang dan dijanjikan penambahan daerah-daerah di
Afrika, Austria dan Turki.
Apa yang dijanjikan sekutu dalam perjanjian rahasia di London tidak
semuanya terpenuhi tambahan daerah yang diterima pada tahun 1919 hanya
sedikit sekali dan dari pihak Perancis mendapat daerah Qase ghadames dan Ghat,
Inggris tidak keberatan apabila Italia menduduki fase kufra dan sekitarnya tempat
pusat gerakan sanusi. Italia menuntut daerah yang menghubungkan Libia dengan
danau Tsad, tuntutan itu di tolak sebab merugikan Perancis berhubung hubungan
antara daerah Afrika Barat Perancis dengan Afrika equatorial Perancis menjadi
terhalang.
Sesudah perang dunia I berakhir Italia kecewa terhadap keputusan-keputusan
perdamaian berhubung :
1. Harapannya memperoleh daerah-daerah di Afrika bekas koloni Jerman
tidak terpenuhi, bekas koloni Jerman dijadikan daerah mandat yang
ditunjuk sebagai mandataris adalah Inggris, Perancis, Belgia dan Afrika
selatan.
2. Harapan memperoleh kembali daerah-daerah Italia iredenta di bawah
kekuasaan Inggris, Perancis, dan Austria ,Thasano, Savonya, Corsica dan
Malta tidak tercapai.
3. Harapan untuk mendapatkan tambah daerah di Asia kecil tidak terpenuhi.

Dengan demikian itali, satu-satunya Negara imperialis yang selama perang


dunia I berlangsung berusaha melakukan ekspansi terutama di Afrika mengalami
kegagalan.
B. Ekspansi fasis italia di afrika dan etopia
Ambisi memperluas daerah koloni timbul sesudah Italia dikuasai oleh kaun
fasis Mussolini berusaha untuk menghidupkan kembali prestige imperium Roma
kuno. Oleh sebab itu laut tengah harus dikuasai agar Italia tidak seperti tahanan di
laut tengah, lawan yang harus dihadapi untuk mencapai cita-citanya ini terdiri atas
banyak Bangsa. Negara-negara seperti Spanyol, Perancis, Albania, Inggris dan
Turki, oleh sebab itu Musolini insyaf akan pentingnya mencari sekutu.
Dalam usaha merebut supermasi di laut Tengah, Tunis menjadi daerah
rebutan, seakan-akan pertentangan Kartago dengan Roma pada jaman kuno itu
timbul kembali yang tujuan utamanya juga untuk merebut wilayah supremasi di
laut tengah.
Tunis sejak tahun 1881 telah menjadi milik Perancis pada waktu itu
penduduk Italia di Tunis mencapai 11.200 jiwa, sedangkan orang Prancis hanya
700. sebelum perang dunia I jumlah tersebut berubah menjadi 88.000 orang Italia
dan 6000 penduduk Perancis, akan tetapi pada tahun 1926 terjadi perubahan pesat
dimana penduduk Perancis menjadi 71.029 dan orang Italia 89. 215.
Menurut Italia tambahnya penduduk tersebut tidak syah, karena
merupakan hasil usaha menarik orang-orang Italia masuk menjadi warga Perancis,
bukan karena kelahiran baru akan tetapi akhirnya Italia mengalami kegagalan
dalam usahanya menguasai laut tengah, kegagalan tersebut karena angkatan laut
jauh lebih besar dari pada italia.
Hasil yang dicapai oleh pemerintah Musolini dihubungkan dengan politik
imperialismenya adalah :
1. Menduduki Oase kufra pusat kedudukan tentara sanusi (1931), cara yang
dipakai untuk menguasai tersebut di kecam hebat oleh kalangan Islam.

2. Menduduki Etphia (1936) dan raja Italia Fiktor Emanual III dinobatkan
menjadi kaisar Ethopia.
3. Albania digabungkan pada Italia merupakan uni personil, raja Victor
Emanual III menjadi raja Albania di samping menjadi raja Italia (1939)
dengan ini laut Atlantik dapat dikuasai.
Pada waktu Ethiopia di serbu oleh Italia (1935) penguasa Negeri tersebut
adalah Kaisar Haile sellasi I yang menggantikan empress zaiditu pada tahun 1930,
ia memodernisasikan Negerinya dengan cara memberikan konstitusi tertulis dan
parlemen yang terdiri atas dua kamar ditambah dengan badan pertimbangan dan
angkatan perangnya di perluas. Sebelum menjadi kaisar ia terkenal dengan nama
Talari makonne yang oleh empress zaiditu putri manelik II di angkat sebagai
penasehat utama zaiditu mangkubumi dan pewaris. Pada waktu itu ia
menggunakan pengaruhnya yang besar untuk mengatur kembali negerinya
membangun sekolah-sekolah, rumah-sakit dan mengirim putra-putra Ethiopia ke
luar Negeri untuk belajar. Pada tahun 1925 ia berhasil membawa Ethiopia masuk
sebagai anggota lembaga Bangsa-bangsa. Pada tahun 1924 ia berjasa dapat
menghapus perbudakan.
Pada tahun 1902 Inggris mendapat janji dari Ethiopia bahwa tidak ada Negeri
lain yang akan menggunakan air dari danau tana. Untuk Inggris danau tanah
sangat penting sebab dari danau tersebut mengalirlah dari salah satu sumber
sungai Nil biru yang dipergunakan untuk mengairi perkebunan kapas di Sudan.

C. Tindakan selama di daerah penjajah


Pada tahun1906 tercapai perjanjian antara Inggris-Perancis-Italia yang berisi
bahwa tiada dari satu Negara tersebut dapat melakukan tindakan atas Ethiopia
tanpa pengetahuan dan persetujuan dua Negara lainnya.
Pada tahun 1919 janji yang diberikan sekutu kepada Italia dalam perjanjian
rahasia di London (1915) pelaksanaannya tidak memenuhi kehendak Italia ,
terutama pasal yang menyangkut tambahan daerah di Afrika. Diterbangkan bahwa
Italia akan mendapat kompensasi terutama dalam hubungan penentuan batas-batas
koloni Italia ; Erytrea, Somalia dan Libia dan daerah-daerah koloni Inggris dan
Prancis yang ada di sekitarnya sebagai ganti atas kekecewaan itu. Pada tahun 1919
Italia mengusulkan supaya ia diberi kompensasi yang menyangkut Ethiopia
karena dalam danau tana akan menjadi milik Inggris. Italia bersedia membantu
rencana-rencana Inggris di Ethiopia, misalnya dalam permintaan kepada Negus
untuk membuat jalan raya dari danau tana ke Sudan, sebaliknya Inggris akan
membantu Italia dalam permintaan yang di ajukan kepada negus untuk
mendirikan jalan kereta api dari Brytrea ke Somalia- Italia melalui daerah
Ethiopia, dengan ini seakan-akan berlaku lagi daerah pengaruh Italia di Ethiopia
berdasarkan perjanjian Inggris-Italia 1891.
Pada tahun 1928 masih dapat di capai perjanjian yang sifatnya bersahabat
antara Italia dan Ethiopia, berisi perluasan perkembangan ekonomi baik untuk
Ethiopia maupun Erytrea dengan mendirikan jalan raya yang menghubungkan
dessi ibukota propinsi wolio di Ethiopia dengan Assab, kota di Erytrea yang
terletak di pantai Laut Merah. Dengan melalui perjanjian tersebut Italia dapat
memasuki daerah pertahanan alam Ethiopia yang berupa gurun pasir, tetapi kaisar
Haile selesai cukup cerdik dan ia tidak mau menyelesaikan pekerjaan tersebut
walaupun sudah mulai.
Pada tahun 1934 Italia tidak senang melihat tindakan Haile sellesie yang
memodernisasi Negerinya dan memperluas angkatan perangnya, pada hal
tindakan kaisar Ethiopia adalah sebagai reaksi terhadap perluasan pertahanan yang
dilakukan oleh Italia di Somalia dan Erytrea.

Beberapa insiden yang terjadi pada tahun 1934 yang di ikuti dengan pertikaian
antara tentara patroli di walwan dan tempat-tempat perbatasan lainnya. Ketika
Italia mengirim angkatan perang ke Afrika-Ethiopia mengadukan masalah tersebut
ke lembaga Bangsabangsa. Akan tetapi sebelum lembaga bangsa bangsa selesai
mempelajari masalah pertikaian Italia-Ethiopia, Prancis dan Italia telah
menandatangani suatu pakta di Roma (1935), keduanya takut akan perkembangan
politik di Jerman yang mengancam kemerdekaan austria. Musolini mendekati
Paris dan Prancis menerimanya dengan senang hati. Maka tercapailah pakta lava
musolini yang berisi :
1. Keduanya akan berunding jika keadaan Austria terancam.
2. Perancis memberi tambahan darah untuk Libia sebesar 45. 000 mil persegi
dan sedikit dari Somalia, Prancis untuk di gabungkan pada Erytrea
sehingga Italia mendapat sebagian daerah sahara dan jalan keluar menuju
ke teluk aden.
3. Italia boleh menanamkan sahamnya dalam maskapai jalan kereta api
Prancis yang menghubungkan addis aba dengan jibuti.
4. Diusahakan hubungan baik antara keduanya di Tunis, hakhak mendirikan
sekolah dan hak kewarganegaraan istimewa untuk penduduk Italia di
Tunisia di perluas
Bagi Italia Ethiopia akan dijadikan sumber bahan mentah yang akan
memperkaya Italia, sumber bahan pangan bagi italia dan sumber tenaga manusia
untuk fasis Italia.
Jika diperhatikan isi fakta lavai musolini itu sangat menguntungkan Italia,
karena Negara sekutu ingin menarik Italia pada pihaknya. Pada hal sesudah
Perang Dunia I berakhir Italia tidak begitu senang pada sekutu, karen merasa
ditipu. Bagi Italia pasal yang berbunyi memberi kebebasan bertindak terhadap
Ethiopia sangat penting, karena Italia mengetahui bahwa kaisar haile selesi
merintangi pelaksanaannya perjanjian 1928, maka hanya dengan perang Ethiopia
akan mejadi koloni Italia.

Pada tahun 1935 diadakan pengadilan mengenai insiden walwal, kaisar haile
selesai bersedia memegang teguh perjanjian Italia Ethiopia (1928), italia mulamula setuju, tetapi kemudian atas saran lembaga Bangsa-bangsa , wakil-wakil
Prancis, Inggris dan Italia supaya berunding untuk memperoleh suatu
penyelesaian bagi seluruh masalah Ethiopia, ketiga penguasa tersebut yang
masing-masing mempunyai daerah di sekitar Ethiopia agar Ethiopia di bagi
menjadi daerah pengaruh mereka. Tetapi Prancis yang terikat oleh pakta 1935 lalu
menganjurkan agar haile selesai memberi konsesi ekonomi yang banyak kepada
Italia, Inggris dapat menyetujui tetapi Italia menolak karena musolini
menghendaki menganeksasi Ethiopia.
Dalam perundingan lembaga Bangsa-bangsa di Jenewa, Inggris adalah yang
anti Italia, sebab jika usaha fasis itu berhasil pasti akan membahayakan
pendudukan Inggris sepanjang laut merah. Afrika Timur laut dan kemenangan itu
juga akan mendorong fasis terus melakukan ekspansi teritorial. Tetapi sebaliknya
Prancis masih mencari formula-formula yang dapat memuaskan Inggris dan Italia.
Sementara lembaga Bangsa-bangsa sedang sibuk menyelesaikan tentang masalah
Ethiopia (oktober 1935) tentara Italia dengan perlengkapan modern menyerbu
Ethiopia dari jurusan Utara, Timur dan Selatan, alasan yang dikemukan ialah
bahwa gerakan strategis tersebut diperlukan untuk melindungi Erytrea dan
Somalia Italia dari agresi- agresi.
Lembaga Bangsa-bangsa memutuskan Italia sebagai agresi dan dikenakan
sangsi-sangsi finansial dan ekonomi. Tetapi Italia tidak mengubah sikapnya.
Sesudah Ethiopia di duduki (1936) kaisar heile selesai melarikan diri ke London
dan mengajukan protes kepada lembaga Bangsabangsa mengenai agresi Italia
terhadap Negerinya.

Pada tahun 1936-1942 Ethiopia kehilangan kemerdekaannya Victoe Emanual


III diangkat menjadi kaisar Ethiopia, pada tahun 1936 dibentuk Afrika Timur,
Italia meliputi Ethiopia, Somali dan Erytrea kemudian diadakan militerisasi Afrika
Timur Italia. Tindakan selanjutnya akan merebut daerah Somalia di Prancis
kemudian Sudan, Kenya dan Uganda.
D. Akibat dari Tindakan selama di daerah penjajah
Untuk dapat mengambil hasil kekayaan alam Ethiopia, Italia membuat
rencana 6 tahun barang-barang yang diharapkan ialah bahan-bahan mentah seperti
kapas, wool dan bahan pangan seperti gandum di samping hasil penambangan.
Dari tambang besi-besi dan batu bara akan diusahakan untuk membuat pabrikpabrik baja, jalan kereta api meriam dan senjata api.
Tetapi 11/2 tahun rencana tersebut di jalankan, hasil yang di impiimpikan belum dapat di petik, karena adanya sangsi-sangsi dari lembaga Bangsabangsa dan perlawanan rakyat Ethiopia yang masih terus dilanjutkan, juga karena
kekurangan modal, banyak tambang tambang yang kaya tidak dapat dieksploitir
menurut rencana tersebut.
Sesudah Italia menduduki Ethiopia, politik luar Negerinya berubah, Italia
makin menjauh bekas sekutunya dan mendekati Jerman, hal ini disebabkan karena
Jerman tidak ikut menjalankan sangsi lembaga Bangsa-bangsa terhadap Italia, di
samping itu Jerman juga mengakui kekuasaan Italia di Ethiopia. Dengan demikian
maka pada tahun 1936 terbentuklah persekutuan Nazi dan Fasic dan bersamasama membatu jendral franco yang melanjutkan perang saudara di Spanyol. Latar
belakang

Nazi

membantu

jendral

franco

adalah

untuk

memperoleh

bantuan berupa bahan-bahan pertambangan dari Spanyol sedangkan bagi fasis


untuk dapat menguasai laut tengah bagian Barat.
Pada tahun 1936 Italia menuntun Tunis dengan alasan membalas penduduk
Italia di Tunis yang ditindas oleh Prancis. Berikutnya Italia juga menuntut pulau
Corsica, savoya dan nizza dari Prancis. Tetapi semua tuntutan tersebut tidak
berhasil.

Pada tahun 1940, Somalia , Inggris di duduki oleh Italia, tetapi walaupun
daerahnya bertambah, hubungan dengan Negeri induk terputus hanya dapat
dilakukan melalui udara, Italia juga merencanakan menguasai Terusan Sues yang
akan dilakukan melalui Libia.
Di lain pihak Inggris mengadakan perjanjian dengan Mesir anglo egyprian
trzaty (1936) berisi Inggris di beri izin untuk memakai Mesir sebagai basis
perang dan mesir juga akan memberi bantuan militer. Kemajuan yang diperoleh
jendral graziani (Italia) dalam mendekati perbatasan Mesir akhirnya pada tahun
1941 bertahan dan dipukul mundur oleh gabungan tentara Inggris dan Prancis.
Pos-pos militer Italia akhirnya jatuh ke tangan sekutu. Kaisar halie selesai
kembali menuju sudah untuk mengadakan operasi di Afrika Timur. Bersama
tentara sekutu daerah Afrika Timur Italia akhirnya dapat direbut kembali. Ini
berarti bahwa usaha musolini untuk menguasai Afrika Timur dan Sues gagal sama
sekali.
Haile selesei kembali berkuasa sebagai kaisar dan selama 9 bulan berlaku
pemerintahan militer di Negerinya, pada januari 1942 Ethiopia mengadakan
persetujuan dengan Inggris .parlemen Ethiopia dibuka kembali dan kabinet baru
dibentuk.
Dalam periode-periode berikutnya kaisar giat memperluas pendidikan,
melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang administrasi, sosial dan
pengadilan. Pada tahun 1955 konstitusi Ethiopia di tinjau kembali keputusan yang
diambil menentukan bahwa kaisar menjadi kepala pemerintahan dan kepala
Negara dengan kekuasaan menunjuk kabinet parlemen terdiri atas dua kamar
senat dan dewan perwakilan. Anggota senat ditunjuk oleh kaisar sedangkan
anggota dewan parlemen di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum untuk
pertama kalinya di langsung pada tahun 1957.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat kami menyimpulkan beberapa
hal yang berkaitan dengan masalah di atas sebagai berikut :
Latar belakang itali menguasai afrika adalah karena keinginan negara italia
untuk menjadi negara imperialisme karena negara itali sendiri sedang
menghadapi kepadatan penduduk bagi Negerinya, maka langkah yang di
ambilnya adalah politik imigrasi ke negara-negara lain dengan tujuan
untuk pengembangan Politik dan ekonomi bagi negara itali sendiri.
Penjajahan italia ke negara Afrika merupakan modal bag Itali dalam
merebut kekuasaannya karena negara italia di samping mencari negara
sekutunya, juga Italia berhasil menguasai seluruh wilayah kekuasaan
inggris dan perancis di afrika.
Walaupun kekuasaan italia di Afrika berjalan sesai dengan kesepakan antar
negara tetapi hal yang diperoleh Italia tidak sepenuhnya di dapat karena
adanya penguasaan negara-negara lain seperti Perancis dan Inggris

B. Kritik dan saran


Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karen itu adanya
kritikan dan masukan yang membangun, kami anggap sebagai bahan kajian kami
dalam penyusunan makalah yang selanjutnya.
Diharapkan kepada pembaca dengan adanya makalah ini dapat menganalisa dan
memahami tentang peristiwa yan terjadi di benua eropa dan afrika, karena
penyusunan makalah ini berdasarkan sumber yang kami peroleh melalui bukubuku refernasinya.

DAFTAR PUSTAKA
http://ipul-google.blogspot.com/2011/09/makalah-sejarah-italia-di-afrika.html

Anda mungkin juga menyukai