Anda di halaman 1dari 30

PENJAJAHAN DI INDONESIA DAN AKIBATNYA

A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PENJAJAHAN DI INDONESIA


Timbulnya penjajahan di Indonesia secara garis besar disebabkan oleh dua
faktor yakni faktor internal yaitu kondisi politik, ekonomi dan sosial budaya yang
memungkinkan bangsa lain memasuki Indonesia untuk perdagangan yang kemudian
berusaha menguasai perdagangan dengan memonopoli perdagangan, sedangkan
faktor eksternal yaitu kondisi yang terjadi di negara-negara Barat sehingga mereka
mengadakan ekspansi keseluruh dunia. Secara terperinci faktor-faktor tersebut
dikemukakan sebagai berikut:
1. Faktor eksternal
Yang dimaksud faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi di Eropa
sehingga memungkinkan terjadinya penjajahan di Indonesia tidak lepas dari
masuknya bangsa Barat ke Asia Tenggara pada abad ke-16 yang secara
bertahap membawa bangsa Indonesia ke lingkup perdagangan Internasional dan
bersamaan dengan itu pula secara tahap demi setahap kekuasaan asing mulai
masuk ke tanah air kita.
Secara berturut-turut bangsa Barat masuk ke Indonesia diawali oleh
bangsa Portugis kemudian disusul oleh Spanyol, Inggris dan Belanda.
Menyebabkan bangsa Eropa datang ke Indonesia karena didorong oleh faktor-
faktor di bawah ini:
a. Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus
b. Berlangsungnya zaman Renaissance di Eropa
c. Berkembangnya kekuasaan Islam di daerah Afrika Utara dan Pantai Timur
Laut Tengah
d. Semangat Reconquesta atau semangat perang salib yaitu semangat untuk
menaklukkan bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka yaitu
orang-orang Islam.
e. Ambisi untuk mencari daerah-daerah baru
f. Adsnya perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494)
2. Faktor Internal atau Kondisi yang Memungkinkan Bangsa Asing Menjajah
Indonesia
a. Kontak hubungan perdagangan

1
b. Penghasilan rempah-rempah terbesar
c. Belum adanya rasa persatuan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan
yang lain

B. KARAKTERISTIK PENJAJAHAN PORTUGIS, SPANYOL, INGGRIS,


BELANDA, DAN JEPANG
Secara spesifik bangsa-bangsa yang pernah menjajah Indonesia mempunyai
karakteristik khusus ditinjau dari latar belakang dan misi masing-masing bangsa.
Misalnya Portugis dan Spanyol di mana kedua bangsa ini mengadakan ekspansi
didasari oleh himbauan Paus Alexander VI yang membagi dunia menjadi dua
bagian yakni wilayah Barat untuk Spanyol dan wilayah Timur untuk Portugis,
berbeda dengan Inggris mengadakan ekspansi karena kemajuan teknologinya
akibat dari revolusi Industri. Berbeda dengan Belanda latar belakang ekspansinya
semata-mata untuk mencari rempah-rempah akibat ditutupnya pusat perdagangan di
Lisabon oleh Portugis, sedangkan Jepang menjajah Indonesia dilatarbelakangi oleh
upaya untuk mempersiapkan bala bantuan dalam rangka menghadapi Perang Asia
Timur Raya.
1. Karakteristik Penjajahan Portugis
Salah satu faktor penyebab Portugis mengadakan ekspansi ke arah Timur
disebabkan oleh panjajahan Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma.
Selangkah demi selangkah mereka arungi semudera yang menuju ke arah
Timur, mula-mula ditemukan Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz
kemudian Vasco da Gama sampai Calikut, India dan Alfonso de Albuquerque
sampai di Malaka.
2. Karakteristik Penjajahan Spanyol
Spanyol menjajah Indonesia hanya sementara karena mereka lebih
memfokuskan kekuasaannya diFilipina, walaupun hanya sementara namun
termasuk bangsa yang pernah menduduki Indonesia.
Sesuai dengan hasil perjanjian Tordesilas bahwa spanyol mendapat bagian
wlayah Barat.
3. Karakteristik Penjajahan Inggiris
Pelayaran orang-orang Inggris ke kawasan Asia Tenggara dan dunia
Timur pada umumnya tertinggal jika dibandingkan dengan pelayaran orang-
orang Portugis. Hal ini disebabkan perhatian orang Inggris lebih dicurahkan

2
kebuna Amerika di samping belum mengetahui betul jalan menuju ke Timur
yang melewati Tanjung Harapan. Pelaut-pelaut Inggris telah mencoba
menempuh jalan melalui Laut Tengah, sampai ke Siria tetapi tidak dapat
dipergunakan untuk mengadakan hubungan dengan Hindia dan dunia timur.
4. Karakterisitik Penjajahan Belanda
Motivasi kehadiran Belanda ke Indonesia semata-mata didorong oleh
upaya mencari sendiri rempah-rempah ke Indonesia sehingga awal kedatangan
tidak dianggap membayangkan kedudukan penguasa-penguasa pribumi.
Belanda mencari sendiri jalan menuju Indonesia ketika di negerinya
pecah perang agama antara pemeluk Katolik dengan pemeluk Protestan yang
berlangsung hampir delapan puluh tahun, dalam perang inilah Belanda berjuang
merebut kemerdekaannya Dari Spanyol.
Dibentuknya VOC pada tanggal 20 Maret 1602 dengan tujuan mencari
keuntungan sebsar-besarnya dengan jalan mealwan persaingan baik dari dalam
maupun dari luar negeri (Portugis, Spanyol dan Inggris)
5. Karakteristik Penjajahan Jepang
Kehadiran Jepang ke Indonesia tidak lepas dari sejarah perkembangan
Jepang sendiri, semula Jepang menutup diri dari pengaruh luar (politik isolasi)
kemudian oleh negara Barat dipaksa untuk membuka diri dengan jalan
membuka kota-kota pelabuhan untuk kontak perdagangan dengan bangsa Barat
yang dampaknya sangat baik untuk kemajuan Jepang sendiri.

C. AKIBAT-AKIBAT DARI PENJAJAHAN DALAM BERBAGAI


KEHIDUPAN
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda,
dan Jepang sangat berpengaruh besar terhadap peri kehidupan bangsa Indonesia di
berbagai bidang kehidupan, khususnya penderitaan akibat penjajahan Belanda yang
hampir 350 tahun lamanya dan penjajahan Jepang kurang lebih 3,5 tahun
mengakibatkan hal-hal antara lain:
1. Bidang Ekonomi
Penjajahan berakibat memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa
Indonesia yang semula tersusun rapi berdasarkan kesepakatan antara penguasa
dengan rakyatnya. Di mana rakyat dengan patuh tanpa ada unsur paksaan
melaksanakan kegiatan ekonomi dan pihak penguasa pun sangat menaruh

3
perhatian besar terhadap maju mundurnya kegiatan perekonomiannya baik yang
dilaksanakan di daerah pedalaman maupun di daerah pesisir. Pernyataan ini
diungkapkan dengan asumsi bahwa sebelum kedatangan bangsa barat, bangsa
Indonesia hidup dalam suasana kekeluargaan di bawah kepemimpinan seorang
raja, pemangku adat dan lain-lain,
2. Bidang Politik dan Ideologi
Sepeti halnya dalam bidang ekonomi, dalam bidang politik dan ideologi
pun oleh kaum penjajah diupayakan dibekukan atau dikondisikan supaya tidak
dapat berkembang. Mengapa demikian karena apabila emerintah kolonial
membebaskan tumbuh berkembangnya paham ideologi dan politik dengan
lahirnya partai-partai ini merupakan bumerang bagi pemerintah kolonial.
3. Bidang Sosial Budaya
Sekitar tahun 1900 golongan feodal yaitu golongan raja-raja dan
bangsawan pada hakikatnya telah tidak berdaya dan sekitar tahun 1908 seluruh
kerajaan di Indonesia telah sepenuhnya dikuasai dan tunduk kepada kekuasaan
kolonial Belanda. Kaum feodal telah kehilangan fungsinya sebagai pemimpin
dan penggerak rakyat untuk berjuang.
Oleh karena itu beberapa daerah timbul huru hara perlawanan rakyat
yang bersifat lokal menentang pungutan-pungutan pajak yang memberatkan
dan bentuk-bentuk pemerasan dan penindasan. Pergerakan petani ini memiliki
kecenderungan bersifat keagamaan karena pada umumnya rakyat tani lebih
tertarik dan mudah menerima ajaran-ajaran yang bersifat religius.

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MENCAPAI


KEMERDEKAAN

A. KEBANGKITAN NASIONAL
1. Kemenangan Jepang Terhadap Rusia
Pada tahun 1905 terjadi konflik antara Jepang (negara yang sangat kecil)
dengan Rusia (negara raksasa). Dalam konflik ini ternyata Jepang lebih unggul
dan mampu mengalahkan Rusia. Kemenangan Jepang terhadap Rusia ini dapat
menghapus suatu anggapan bahwa bangsa Barat tidak mungkin dapat

4
dikalahkan oleh bangsa yangh berkulit berwarna (kulit hitam, sawo matang dan
kulit kuning atau bangsa Asia dan Afrika). Kemenangan ini turut
membangkitkan kesadaran; harga diri dan semangat bagi bangsa-bangsa Asia
pada umumnya dan Indonesia khususnya untuk menentang penjajahan bangsa
Barat
2. Perjuangan Nasional Rakyat Filipina 1898
Di Filipina pada tahun 1896 meletus pemberontakan terhadap kekuasaan
kolonial Spanyol, yaitu pemberontakan Katipunan yang dipimpin oleh Joze
Rizal, namun pemberontakan ini akhirnya dapat dipadamkan oleh pimpinan
mereka dijatuhi hukuman mati. Pimpinan lainnya, seperti Ermilio Aquinaldo
berhasil mendirikan Liga Pembebasan Filipina dan pada tanggal 12 Juni 1898
memproklamasikan kemerdekaan Republik Filipina. Akan tetapi, proklamasi
kemerdekaan ini dihapuskan oleh Amerika Serikat yang setelah Spanyol
menderita kekalahan maka Amerika Serikat berganti menguasai Filipina (1989-
1946)
3. Kebangkitan Nasional India
Kebangkitan nasional India dimulai sejak tahun 1885, yaitu saat
berdirinya organisasi kebangsaan pertama yang disebut All India National
Congress (AINC), kemudian lebih dikenal istilah Congress yang didirikan oleh
Surendranath Banerjee.
AINC merupakan suatu organisasi politik yang merupakan penjelmaan
seluruh rakyat India, baik yang beragama Hindia, Buddha maupun Islam.
4. Gerakan Turki Muda
Antara tahun 1900-1914 bagi kerajaan Turki Usmani yang besar dan luas
itu merupakan tahun-tahun yang malang, tatapi justru pada tahun-tahun ini
diletakkan dasar-dasar bagi sebuah negara nasional Turki yang baru dan
modern.
Pada tahun 1906 Mustafa Kemal mendirikan perkumpulan Tanah Air
dan kemerdekaan yang kemudian terkenal dengan nama Pergerakan Turki
Muda (1908). Mereka menuntut pembaruan dan modernisasi, negara,
demokrasi yang berkonstitusi, dan pembaruan ekonomi
5. Revolusi Nasional Tiongkok atau Cina

5
Dinasti terakhir kekaisaran Cina adalah dinasti Mancu (1944-1912) yang
berasal dari Asia Tangah, yang sebenarnya merupakan dinasti asing bagi rakyat
Cina
Kaum bangsawan Mancu adalah tuan-tuan tanah besar yang memiliki
hak-hak istimewa. Dalam abad ke-19 kekaisaran Cina dalam keadaan lemah
sehingga tidak mampu menghadapi kekuasaan Eropa.
Di negeri ini huru-hara perlawanan terhadap orang asing Eropa telah
dimulai dengan peristiwa perang Candu (1837-1843) yang berakhir dengan
kekalahan Cina, bahkan sejak tahun 1842 negeri ini bukan untuk masuknya
kekuasaan asing Eropa, seperti Inggris, Perancis, Belanda dan kemudian
Jerman.
Kekalahan demi kekalahan diderita oleh kekaisaran Cina dalam
menghadapi bangsa asing, kesemuanya ini menyadarkan rakyat Cina, terutama
golongan mudanya untuk bangkit guna menyelamatkan nasib bangsa dan
negerinya. Mereka mempunyai tujuan untuk mengadakan pembaruan.
Dari kelompok muda ini tampillah salah seorang tokoh nasional Dr. Sun
Yat Sen menyusun gerakan pembaruan dan gerakan kebangsaan atas dasar
perjuangannya yang disebut San Min Chu I atau tiga dasar kerakyatan. Pada
tanggal 10 Oktober 1911 meletuslah revolusi Cina dan berhasil merebut
kekuasaan dinasti Mancu.
6. Kebangkitan Nasional di Mesir
Pengaruh kekuasaan Inggris di Mesir semakin kuat sejak tahun 1875.
Pada waktu itu raja muda Ismail menjual sebagian besar saham Mesir atas
terusan Suez, yang dibeli oleh perdana menteri Inggris bernama Disraelli. Guna
menjamin kepentingannya di terusan Suez ini maka Inggris menempatkan
pasukan militernya.
Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat mesir yang dipimpin oleh
Arabi Pasya. Pemberontakan ini sangat membahayakan kedudukan dan
pengaruh Inggris dan prancis. Inggris lalu menembaki benteng-benteng Mesir
di Iskandariah, Port Said dan sebagainya sehingga Arabi Pasya terpaksa
menyerah. Sekalipun demikian cita-cita perjuangan Arabi Pasya tatap
merupakan sumber inspirasi dan sumber semangat nasionalisme bangsa Mesir.
Peristiwa yang terjadi di negara tersebut di atas, turut pula mengilhami
para pemuda Indonesia menyadari dan menginsyafi akan nasib bangsa dan

6
tanah airnya, menyadari akan penderitaan dan kemelaratan rakyatnya serta
berusaha untuk melepaskannya dari lembah kemiskinan dari penindasan dan
menyadarkan pula untuk bangkit secara nasional dalam memperjuangkan harga
diri dan persamaan hak serta martabat dengan bangsa Barat. Sejak saat itu
bangsa Indonesia mulai mengatur pergerakannya secara modern untuk
mewujudkan kesadarannya. Budi Utomo-lah yang menjadi pelopornya dan
perhimpunan ini terasa berjasa betul di dalam meletakkan batu pertama
pergaulan hidup politik yang modern.

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA


PERGERAKAN NASIONAL
Perjuangan bangsa Indonesia pada dekade ini ditandai dengan lahirnya
organisasi Budi Otomo hingga tercetusnya ikrar Sumpah Pemuda. Organisasi yang
berkembang pada dekade ini mempunyai karakteristik tersendiri, yakni dalam
memperjuangkan partainya ada yang menempuh jalan non-kooperatif ada pula yang
menempuh jalan kooperatif dengan pemerintah kolonial, namun pada hakikatnya
organisasi yang berkembang pada masa ini memiliki persamaan tujuan, yaitu
mencapai Indonesia merdeka.
1. Organisasi Budi Utomo
Pada tahun 1906-1907 dr. Wahidin Sudirohusodo, mengadakan
perjalanan kampanye ke beberapa daerah di pulau Jawa. Ia menggugah pikiran
kaum priyayi untuk mencari jalan bagi usaha meningkatkan derajat bangsa
Indonesia yang tampaknya hanya dapat dilakukan dengan jalan memperluas
pengajaran. Pada tanggal 20 Mei 1908 didirikanlah organisasi Budi Utomo
dengan ketuanya Sutomo.
Sejak awal berdirinya hingga kongres pertamanya, Budi Utomo
merupakan organisasi pelajar dengan para pelajar stovia sebagai anggota
intinya.
Untuk mengkonsolidasi organiosasi, Budi Utomo mengadakan kongres
pertama di Jogyakarta pada bulan Oktober 1908.
Setelah pecahnya perang dunia I tahun 1914, Budi Utomo mulai
menampakkan diri sebagai organisasi yang mempunyai kekuatan.
2. Organisasi Sarekat Islam

7
Sarekat islam didirikan pada tahun 1911 di Solo, oleh Haji Samanhudi
seorang pengusaha batik Laweyan. Ia menyadari pentingnya suatu organisasi
yang menghimpun para pedagang khususnya yang beragama islam.
Berdasarkan semangat pendirinya itulah dilakukan perubahan nama yang
semula bernama Sarekat Dagang Islam diubah menjadi Sarekat Islam karena
nama Sarekat Dagang Islam mempunyai konotasi yang seolah-olah terbatas
diantara para pedagang saja.

3. Indische Party
Indische Party didirikan di Bandung pada tahun 1912 oleh tiga serangkai
yakni: Dr. Douwes dekker (Danudirja Setyabudi), Dr. Tjipto Mangunkusumo
dan Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantara. Ketiga tokoh tersebut
mempunyai wawasan berfikir yang luas dan memahami betul apa yang
diinginkan oleh bangsanya.
Ketiga tokoh berusaha merumuskan anggaran dasar partai hingga
hasilnya dapat kita lihat dari cita-cita gerakan IP ialah membangun rasa cinta
didalam hati setiap orang Hindia (Indonesia waktu itu belum dikenal) terhadap
bangsa dan tanah airnya. Sedangkan tujuannya adalah memberikan lapangan
hidup bagi mereka agar dapat bersama-sama atas dasar persamaan hak dalam
menyongsong persiapan hidup yang merdeka.
4. Perhimpunan Indonesia
Pada awal terbentuknya perhimpunan mahasiswa indonesia yang sedang
belajar di negeri Belanda yang bernama indische Vereniging berdiri pada tahun
1908. Namun, para pemuda yang bersifat progresef berhasil mengubah irama
gerak organisasi ini dengan langkah pertama menggantikan nama yang tidak
berbau Belanda maka diubah menjadi perhimpunan indonesia (selanjutnya
disebut PI)
Tujuan PI dapat disimpulkan sebagai berikut : mengusahakan ssuatu
pemerintah untuk Indonesia yang bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia
semata-mata.
Hasil kerja PI dalam perjuangan nasib bangsanya tidak hanya dipanggung
ineternasional saja, tetapi gemanya sampai di Indonesia terbukti dengan
berdirinya studie club dibeberapa daerah seperti di Surabaya dan Bandung.
5. Partai Nasional Indonesia

8
Lahirnya PNI pada tahun 1927 bertujuan mencapai Indonesia Merdeka
dengan ketuanya Ir.Sukarno. asas partai ini berdasarkan kepada tiga pokok,
yaitu:
a. Self help artinya memperbaiki keadaan dengan kekuatan sendiri
b. Non Koperasi artinya tidak bersedia bekerjasama dengan pemerintah dan
imperialis serta hanya akan mengakui pemerintahan yang lahir dari
rakyatnya sendiri.
c. Marhaenisme, artinya semacam suatu prinsip yang berkeinginan
mengangkat rakyat yang melarat.
Salah satu bukti keberhasilan PNI adalah dengan diselenggarakannya
Kongres ysng pertama di Surabaya pada tahun 1928 yang telah berhasil
menyusun program partai yang intinya antara lain sebagai berikut:
a. Bidang politik
1) Memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan
2) Menyebarkan pengetahuan tantang sejarah nasional.
3) Pan Asianisme
4) Menuntut kemerdekaan pers dan berserikat
b. Bidang ekonomi, pada prinsipnya memajukan perekonomian nasional
dengan memperhatikan skala prioritas sektor tertentu
c. Bidang Sosial, pada prinsipnya meningkatkan kesejahteraan dan taraf
hidup bangsa Indonesia.
6. Partai Indonesia Raya
Terbentuknya Parindra tidak terlepas dari perkembangan perhimpunan
Indonesia dengan mendirikan study club dibeberapa daerah, seperti di Bandung
(ASC) dan Surabaya (ISC).
Melihat keadaan perkembangan Budi Utomo yang tidak begitu
mengembirakan maka sutomo dengan kawan-kawan mengadakan perundingan
dan menyepakati untuk diadakannya fusi dari kedua organisasi BU dan PBI
menjadi organisasi partai baru, yakni parindra.
Dasar pertimbangan fusi ini adalah sebagai upaya untuk tidak membuang
tenaga dengan percuma dan diharapkan dua kekuata akan menjadi kesatuan
yang tangguh dan efisien.

9
Tujuan pergerakan sesuai dengan anggaran dasar adalah Indonesia Raya.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut maka disusunlah program partai yang
isinya:
a. Memperkokoh semangat dan rasa kebangsaan Indonesia.
b. Menjalankan aksi politik untuk mendapatkan hak-hak yang lengkap dalam
satu pemerintahan berdasarkan demokrasi dan nasionalisme.
c. Memajukan kesejahteraan sosial rakyat Indonesia.

Dalam kongres pertama tahun 1937, hasil yang telah dicapai organisasi
ini dalam kurun waktu dua tahun, antara lain:

a. Sikap kooperasi maupun non-kooperasi bukanlah suatu prinsip


b. Mengusahakan peningkatan jumlah wakil dalam dewan rakyat
c. Setiap cabang diperbolehkan mengirimkan calon anggota dewan
d. Setiap wakil dalam dewan harus taat dan setia kepada partai
7. Gabungan Politik Indonesia
Pada tahun 1939 terbentuklah organisasi baru, yaitu Gabungan Politik
Indonesia selanjutnya disebut Gapi. Organisasi ini merupakan gabungan
organisasi pergerakan dengan tujuan mempersatukan semua partai politik
Indonesia. Sedangkan dasar gerakannya adalah:
a. Hak mengatur diri sendiri
b. Persatuan bangsa
c. Demokrasi dalam politik untuk mencapai cita-cita bangsa
Salah satu keberhasilan Gapi ialah Indonesia berpalemen. Serta kerja
besar lainnya ialah mengakui Merah Putih sebagai benderanya, Indonesia Raya
sebagai lagu persatuan dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
8. Sumpah Pemuda
Lahirnya Sumpah Pemuda berkaitan erat dengan kelahiran Budi Utomo
yang merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi pergerakan nasional.
Setelah kelahiran BU secara simultan diikuti lahirnya organisasi pergerakan
bersifat kedaerahan yang merupakan pancang-pancang kerangka baja dalam
membentuk rumah bangsa yang kelak merdeka.
Diadakannya kongres pemuda tahun 1926 untuk pertama kali. Dalam
Kongres Pemuda I ini topik pembahasan berkisar masalah kebudayaan, sosial

10
dengan bahasa pengantar bahasa Belanda, hal ini sangat berlainan dengan
Kongres Pemuda II.
Kongres Pemuda II yang berlangsung dari tanggal 26-28 Oktober 1928
di Jakarta, atas inisiatif Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia merupakan
momentum yang sangat berarti dalam masa pergerakan nasional.
Setelah kongres berlangsung tiga hari, akhirnya pada malam penutupan
Muhammad Yamin selaku sekretaris kongres, berhasil menyusun intisari
keputusan yang akan diikrarkan bersama-sama oleh segenap peserta kongres
sebagai kebulatan tekad para pemuda-pemuda Indonesia.

C. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA


MENJELANG KEMERDEKAAN
Perjuangan partai politik Indonesia sudah menggembirakan karena sudah
mulai mendapat perhatian dan tanggapan serius pemerintah kolonial Belanda, hanya
disayangkan kegembiraan ini pun punah bersamaan dengan punahnya Belanda yang
harus bertekuk lutut kepada pemerintah Jepang.
Pada masa pendudukan Jepang kehidupan partai politik benar-benar
dipetieskan, tidak ada satu pun partai yang berkembang pesat pada masa
pendudukan Belanda yang mampu bertahan hidup pada masa pendudukan Jepang.
Jepang menyadari, sepenuhnya dengan adanya kebebasan berpartai politik bagi
masyarakat jajahan merupakan bumerang baginya.

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MENCAPAI


KEMERDEKAAN

A. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PASCA PROKLAMASI


Setelah dibacakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17
Agustus 1945 oleh Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia , gaung proklamasi
ini terdengar di mana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah Republik
Indonesia terhadap rakyatnya terjadi pada peristiwa rapat raksasa di lapangan Ikada
pada tanggal 19 September 1945.
Pada tanggal 19 September 1945 pecah insiden bendera di Hotel Yamato,
Belanda memasang bendera Merah-Putih-Biru di puncak hotel, para pemuda

11
berhasil merobek warna birunya dan menngibarkannya kembali sebagai bendera
Merah Putih. Di Yogyakarta perebutan kekuasaan terjadi tanggal 26 September
1945. Pertempuran antara pemuda yang tergabung dalam BKR dengan tentara
Jepang. Di Semarang bulan Oktober 1945 pecah pertempuran lima hari antara para
pemuda dengan tentara Jepang.
Pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang
merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI (Allied Forces Netherland East
Indies) di bawah komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas yaitu:
1. Menerima penyerahan dari tentara Jepang
2. Membebaskan para tawanan perang pihak sekutu
3. Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke Jepang
4. Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak
pemerintah sipil.
Pada tanggal 1 Oktober 1945 berunding dengan pemerintah Indonesia
dan mengakui de fakto Republik Indonesia, dengan adanya pengakuan ini
pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka.
Setelah ditandatangani persetujuan Linggarjati, pada tanggal 25 Maret
1947, RI mulai mendapat perhatian internasional, namun demikian Belanda
memperlihatkan kecurangan, sebab tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan
agresi militernya dalam wilayah kekuasaan RI. Agresi ini mendapat reaksi
hebat dari dunia internasional, masalah ini diajukan ke Dewan Keamanan
memerintahkan gencatan senjata, yang dimulai tanggal 4 Agustus 1947.
Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949.
Amerika Serikat mengeluarkan resolusi yang disetujui oleh semua anggota,
yaitu:
1. Hentikan permusuhan
2. Bebaskan presiden serta pimpinanRI
3. Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi
Indonesia sejak tanggal 19 Desember 1948

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA RIS


SAMPAI DENGAN AWAL PELAKSANAAN DEMOKRASI TERPIMPIN

12
Pada tanggal 15 Desember 1949Sukarno dilantik menjadi Presiden RIS dan
tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri RIS serta pada
tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.
Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuknya Negara Republik
Indonesia Serikat yang terdiri atas 16 negara bagian. Ternyata kemudian bahwa
negara federal ini tidak dikehendaki oleh sebagian besar rakyat Indonesia, orang
menyadari bahwa pembentukan negara federal tidak berlandaskan konsepsi yang
kuat, latar belakang pendiriannya adalah untuk mengahncurkan RI hasil proklamasi
17 Agustus 1945. Oleh sebab itu maka berkembanglah gerakan untuk kembali
kepada bentuk negara kesatuan.
1. Peristiwa APRA di Bandung
Pada tanggal 23 Januari 1950 Pasukan/Gerombolan Angkatan Perang
Ratui Adil melancarkan serangan terhadap kota Bandung. Gerombolan ini
dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling dengan kekuatan sekitar 800 orang
tentara berkas KNIL, mereka menuntut kepada pemerintah federal agar mereka
diterima tentara negeri bagian Pasundan dan menolak bergabung dengan negeri
RI Yogyakarta.
2. Peristiwa Andi Aziz di Makasar
Tanggal 5 April 1950 di Makasar terjadi pemberontakan yang dilakukan
oleh kesatuan bekas KNIL di bawah pimpinan Kapten Andi Aziz, yang
sebelumnya menjabat ajudan Wali Negara Bagian Timur. Beserta anak buahnya
mereka menawan Pejabat Panglima Teritorial Indonesia bagian Timur, yakni
Letkol Achmad Yunus Mokoginta beserta stafnya.
Andi aziz menuntut agar pasukan-pasukan APRIS bekas KNIL saja yang
bertanggung jawab atas keamanan di derah NIT. Ia menentang dan
menghalangi masuknya pasukan APRIS dari TNI yang sedang dikirim dari
Jawa di bawah pimpinan Mayor Warong. Andi juga menyatakan bahwa NIT
harus dipertahankan supaya tetap berdiri.
Terjadilah pertempuran sengit antara pasukan KNIL dengan pasukan
APRIS di Makasar antara bulan Mei hingga Agustus 1950, sedangkan Andi
Aziz sendiri telah menyerahkan diri lebih dahulu yaitu bulan April.
3. Peristiwa RMS di Maluku

13
Pada tanggal 25 April 1950 mereka mengumumkan berdirinya Republik
Maluku Selatan sebagai negara yang terlepas dari RIS maupun NIT. Di bawah
pimpinan Dr. Soumokil bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.
Pemerintah pusat berusaha menyelesaikan masalah ini secara damai dan
mengirimkan misi yang diketahui oleh Dr. Leimena. Namun, misi ini gagal dan
selanjutnya dilakukan penumpasan dengan menggunakan senjata dipimpin oleh
Kolonel Kawilarang.
4. Peristiwa DI/TII
Gerakan DI mempunyai makna politik yaitu keinginan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kehendaknya, sedangkan TII
menggambarkan masalah kemiliteran. Jadi, DI/TII adalah gerakan suatu
kelompok yang ingin mendirikan suatu negara Islam dengan tentara sebagai inti
kekuatannya.

5. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatera dan Sulawesi


Pemberontakan PRRI dan PERMESTA ini murni masalah politik dalam
negeri yang nyaris didukung oleh kekuatan luar negeri. Dikatakan masalah
politik karena sangat erat hubungannya dengan masalah perebutan kekuatan
yang dikalahkan oleh daerah-daerah untuk memisahkan diri dari pemerintah
pusat.
Pemberontakan PRRI dan PERMESTA ini berawal dengan pandangan
daerah yang melihat pemerintah pusat tidak stabil dan belum menyelesaikan
atau menstabilkan jalannya pemerintahan.
6. Pemilu I Tahun 1955
Keadaan Indonesia pada periode ini sangat stabil, salah satu upaya untuk
menegakkan kehidupan bangsa, yaitu usaha menyatukan bangsa diupayakan
dengan jalan mengadakan pemilihan umum tahun 1955. Pemilu pertama tahun
1955 berdasarkan UUDS 1950, UUDS ini disusun berdasarkan Konstitusi RIS
dan UUD 1945 yang dirancang dan disusun oleh pemimpin-pemimpin bangsa
Indonesia pada waktu itu.
Pemilu I tahun 1955 diselenggarakan tanggal 29 September 1955 untuk
memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih wakil
rakyat yang duduk di Dewan Konstituante.

14
Dalam pelaksanaannya, Indonesia dibagi menjadi 16 daerah pemilihan
yang meliputi 208 kabupaten, 2.139 kecamatan dan 43.429 desa.

C. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM


MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PERIODE 1959-1969
Setelah Konstituante gagal menetapkan Undang-Undang Dasar 1945
menjadi UUD Republik Indonesia, Presiden Sukarno menetapkan berlakunya
kembali UUD 1945 dengan suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959.
Dekrit Presiden tersebut mendapat dukungan dari masyarakat. KSAD
mengeluarkan Perintah harian yang ditujukan kepada seluruh anggota TNI untuk
melaksanakan dan mengamankan dekrit tersebut. DPR hasil Pemilu dalam
sidangnya pada tanggal 22 Juli 1959 secara aklamasi menyatakan untuk bekerja
terus berdasarkan UUD 1945.
Dengan berlakunya kembali UUD 1945 maka Kabinet Djuanda dibubarkan
terhitung mulai tanggal 10 Juli 1959, kemudian dibentuk kabinet baru yang perdana
menterinya adalah presiden sendiri. Kabinet baru ini dinamakan kabinet kerja yang
mempunyai tugas untuk melaksanakan tri program, yaitu sandang, pangan,
keamanan dan pemyelesaian Irian Barat.

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


A. SISTEM PEREKONOMIAN
Dalam istilah sistem selalu terkandung pengertian keteraturan dan
terorganisasinya komponen-komponen yang melingkupinya. Sistem selalu
menggambarkan kerangka berpikir dan kerangka kerja yang merupakan suatu
keseluruhan dan terinterelasi untuk memecahkan masalah-masalah tertentu
(William Schechter, 1974).
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak ada batasnya dan sangat
bervariasi, oleh karena itu, dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya selalu akan
menimbulkan berbagai sistem kegiatan dalam kehidupan manusia.

Suatu sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;

1. Mempunyai tujuan yang akan dicapai

15
2. Mempunyai batas yang memisahkan dari lingkungannya, misalnya kelas
merupakan suatu sistem, dimana didalamnya terdapat guru, siswa, sarana
belajar, dan proses belajar-mengajar. Sedangkan di luar kelas disebut
lingkungan.
3. Bersifat terbuka dengan lingkungan, artinya dapat menerima masukan dari luar
sistem.
4. Dapat terdiri dari beberapa subsistem
5. Merupakan satu kesatuan yang bulat dari kompunennya
6. Saling hubungan dan saling ketergantungan, baik dalam intern sistem maupun
dengan luar sistem (lingkuingan)
7. Melakukan kegiatan transformasi atau mengubah inpt menjadi output.
8. Ada mekanisme control
9. Mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri (Amirin, 1987)

B. SISTEM PEREKONOMIAL LIBERAL


Pada zaman pertengahan, kehidupan ekonomi sangat dipengaruhi oleh
feodalisme, di mana campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi sangat
berlebihan. Sistem feodalisme sangat mengekang kebebasan individu untuk
melakukan kegiatan ekonomi karena kegiatan perekonomian banyak dikendalikan
oleh pemerintah seperti adanya sistem monopoli, sistem oligopoli.
Sistem ekonomi liberal ini memberikan kebebasan yang sebesar-besarnya
kepada individu untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Kebebasan-
kebebasan tersebut adalah:
1. Kebebasan berkompetisi atau bersaing satu sama lain
2. Kebebasan usaha dan perdagangan
3. Kebebasan membuat kontrak dalam usaha dan perdagangan
4. Kebebasan dari campur tangan pemerintah.
Dalam sistem ekonomi liberal, mekanisme harga dan pasar mempunyai
peranan yang sangat penting. Melalui mekanisme harga dan pasar berbagai
masalah ekonomi dapat dipecahkan.
Untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan ciri-ciri sistem liberal sebagai
berikut:
1. Faktor produksi ( tanah,tenaga kerja, modal, skill) dimiliki sepenuhnya oleh
perorangan/swasta. Dengan faktor produksi tersebut, masing-masing individu

16
dapat melakukan produksi tanpa ada batasan dan tanpa ikut campur tangan
pemerintah. Yang menjadi faktor pendorong dan penghambat adalah masalah
harga di pasar bebas
2. Pemerintah tidakmengadakan camput tangan di bidang perekonomian.
3. Persaingan bebas terjadi di pasar yang terbuka bagi setiap orang dan ini
menentukan tingkat harga, yang dengan sendirinya merupakan faktor
pendorong, katalisator, atau penghambat dari produksi.
4. Para konsumen dapat mengatur sendiri pola konsumsi yang mereka butuhkan.
Pembentukan modal dan tabungan seluruhnya terletak di tangan individu,
sedangkan pemerintah tidak ikut campur tangan dalam bal ini.
5. Pendapatan tiap orang berasal dari faktor produksi dan jasa, seperti tanah,
tenaga kerja, modal, skill, dan teknologi
6. Tidak ada monopoli dan oligopoli.
Ekonomi liberal ini ternyata tidak dapat berjalan seperti konsep
dasarnya, bahwa sistem ekonomi berjalan berdasarkan mekanisme harga dan
pasar, sebab persaingan bebas akan mengakibatkan produsen yang lemah akan
dihancurkan oleh produsen yang kuat sehingga pada akhirnya akan
menimbulkan sistem monopoli yang merupakan lawan dari sistem ekonomi
liberal itu sendiri.
1. Pola Produksi
Pola produksi diserahkan sepenuhnya pada kebebasan produsen.
2. Pola Konsumen
Pola konsumen bebas dan tergantung pada kebutuhan masing-masing individu
3. Pola Distribusi
Pola distribusi diserahkan pada mekanisme pasar yang secara otomatis akan
mengatur kesemuanya.

C. SISTEM PEREKONOMIAN SOSIALIS


Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu reaksi terhadap perkembangan
sistem ekonomi liberal. Menurut para konseptor sistem ekonomi sosialis, bahwa
sistem ekonomi liberal tidak akan dapat membawa dan memelihara pertumbuhan
dan perkembangan ekonomi dengan stabil tanpa mengikutsertakan pemerintah
dalam membangun perekonomian.

17
Ciri-ciri pokok dalam sistem ekonomi sosialis sebagai berikut:

1. Faktor-faktor produksi tidak mungkin menjadi milik perorangan melainkan


dimiliki oleh pemerintah (Public)
2. Ekonomi sosialis berdasarkan suatu perencanaan
3. Pembagian pendapatan nasional yang merata.
Dalam sistem ekonomi sosialis setiap individu tunduk pada kolektivitas
dan hanya merupakan alat kolektivitas saja.
1. Pola Produksi
Pola produksi tidak bebas melainkan sudah ditentukan dari atas menurut suatu
perencanaan.
2. Pola Konsumsi
Yang dapat dikonsumsi hanya barang yang ditetapkan dan tidak jarang
diadakan satu barang konsumsi yang seragam.
3. Pola Distribusi
Distribusi dikendalikan oleh pemerintah.

D. SISTEM PEREKONOMIAN CAMPURAN


Sistem ekonomi campuran ini muncul dan berkembang disebabkan oleh
kelemahan-kelemahan yang muncul dari sistem perekonomian liberal dan sistem
perekonomian sosialis. Pemberlakuan dari sistem perekonomian liberal yang ketat,
ternyata akhirnya menimbulkan depresi ekonomi yang besar pada tahun 1930-an.
Sedangkan pelaksanaan sistem perekonomian sosialis tidak mampu menghilangkan
sistem kelas dalam masyarakat. Atas dasar pengalaman tersebut, banyak negara
sekarang ini menganut sistem ekonomi campuran.
Maksud dari sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang di
dalamnya terdapat unsur kebebasan dan unsur kekuasaan, artinya bahwa individu
diberikan kebebasan untuk berperan serta dalam perekonomian, demikian pula
pemerintah mempunyai peran untuk menciptakan kehidupan ekonomi yang sehat
dan tidak membiarkan pemusatan modal yang terlalu besar pada individu dan atau
kelompok, serta membantu golongan ekonomi lemah.

E. SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

18
Sistem ekonomi Indonesia dapat diartikan sebagai satu kesatuan yang utuh
dan terpadu dari mata rantai lembaga-lembaga ekonomi yang dipergunakan bangsa
Indonesia dalam mengolah dan meningkatkan segala sumber-daya yang ada untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan yang akan dicapai tersebut adalah membangun manusia Indonesia
seutuhnya, mencapai masyarakat adil dan makmur, spiritual dan material
berdasarkan Pancasila.
Untuk mencapai atau mewujudkan keadilan sosial tersebut maka strategi
dasar politik perekonomian Indonesia harus berdasarkan bab kesejahteraan sosial,
pasal 33 UUD 1945.
Seperti yang diucapkan oleh Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden
Republik Indonesia dalam konferensi ekonomi di Yogyakarta pada tanggal 3
Februari 1946, dikatakan bahwa dasar politik perekonomian Indonesia terpancang
dalam Undang-Undang Dasar 1945 dalam bab “Kesejahteraan Sosial” pasal 33,
yang berbunyi:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

F. SEJARAH EKONOMI INDONESIA


Sejak Indonesia merdeka sampai saat ini, kondisi ekonomi Indonesia telah
mengalami dua masa yang sangat berbeda, fase pertama pada masa pemerintahan
Orde Lama dari tahun 1945 sampai dengan 1966 dan fase kedua, pada masa
pemerintahan Orde Baru dari tahun 1966 sampai dengan saat ini (1997).
1. Ekonomi Periode 1955-1966
Struktur ekonomi Indonesia pada awal kemerdekaan merupakan
peninggalan zaman kolonial. Sektor formal/modern, seperti pertambangan,
perindustrian, perkebunan, perbankan, perhubungan, dan distribusi memiliki
kontribusi yang lebih besar dibandingkan sektor informal/tradisional terhadap
produksi nasional.

19
Sejak awal kemerdekaan, Indonesia telah mempunyai perencanaan
pembangunan setiap periode pemerintahan yang dimulai sejak dibentuknya
komite pembangunan strategis pada tahun 1947. Namun karena komite tersebut
dibentuk pada saat revolusi melawan penjajahan Belanda sehingga tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan ekonomi dengan baik karena titik berat pembangunan pada saat
itu lebih berat pada bidang politik.
Selain itu, Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat
demokratis antara tahun 1947/1957, di mana peran partai politik sangat besar.
Setelah Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada tanggal 14 Agustus 1950, pemerintah saat itu dapat menyusun Program
Benteng. Tujuan yang akandicapai oleh program tersebut adalah menciptakan
pengusaha pribumi Indonesia.
Pada akhir tahun 1960-an, perkembangnya politik dalam negeri semakin
panas dan perekonomian Indonesia berkembang ke arah yang semakin tidak
menentu. Perekonomian Indonesia dilanda ketidakstabilan dalam moneter,
anggaran, neraca pembayaran, dan sektor produksi dan konsumsi.
2. Ekonomi 1966 Sampai Sekarang
Perkembangan perekonomian Indonesia setelah peristiwa 30 September
1965, mengalami perubahan yang sangat drastis. Perubahan ini tidak hanya di
bidang ekonomi tetapi juga di bidang politik, yang semuanya itu tercantum
dalam rangkaian ketetapan-ketetapan MPRS tanggal 5 Juli 1966.
Periode 1966/1968 dikenal dengan program stabilisasi dan rehabilitasi
jangka pendek dan program pembangunan jangka panjang. Dalam periode ini
dilakukan penataan kembali kehidupan ekonomi untuk meletakkan dasar-dasar
bagi perbaikan ekonomi dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat,
terutama dalam bidang sandang dan pangan. Oleh karena itu, kebijakan
ekonomi jangka pendek diprioritaskan pada:
a. Masalah yang berkaitan dengan pengendalian inflasi.
b. Mengurangi defisit pemerintah
c. Pencukupan kebutuhan pangan dan sandang
d. Perbaikan sarana dan prasarana ekonomi
e. Peningkatan kegiatan ekspor.

20
G. POKOK-POKOK KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
NASIONAL
Dari makna pembukaan UUD 1945 telah jelas apa yang dikehendaki oleh
seluruh masyarakat Indonesia dalam sistem ekonomi Pancasila, yaitu mencapai
masyarakat adil dan makmur.
GBHN adalah haluan negara tentang pembangunan nasional dalam garis-
garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat setiap lima tahun. Maksud dan tujuan dari GBHN adalah
untuk meberikan arah bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan dengan tujuan mewujudkan kondisi yang diinginkan, baik dalam
jangka sedang 5 tahun maupun jangka panjang 25 tahun sehingga secara bertahap
cita-cita bangsa Indonesia seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar
1945 dapat dicapai, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Untuk mencapai sasaran bidang ekonomi tersebut di atas, dalam
pelaksanaannya akan dijabarkan melalui tahapan pembangunan lima tahunan. PJP II
diawali oleh Pelita VI, sasaran pembangunan bidang ekonomi yang akan dicapai
dan kebijaksanaan sektor ekonomi yang akan ditempuh adalah:
1. Sasaran Bidang Ekonomi
Penataan dan pemantapan industri nasional yang mengarah pada
penguatan, pendalaman, peningkatan, perluasan, dan penyebaran industri ke
seluruh wilayah Indonesia, dan makin kokohnya struktur industri dengan
peningkatan keterkaitan antarai industri hulu, industri antara, dan industri hilir,
serta antara industri besar, industri menengah, dan industri kecil, dan industri
rakyat, serta keterkaitan industri dengan sektor ekonomi lainnya.
2. Kebijaksanaan Sektor Ekonomi
Pembangunan sektor ekonomi meliputi 18 subsektor, dalam pembahasan
ini secara garis besar kita akan mengakaji 5 subsektor ekonomi sebagai contoh,
yaitu industri, pertanian, dunia usaha, koperasi, dan keuangan.
3. Industri
Pembangunan industri diarahkan pada penguatan dan pendalaman
struktur idnustri untuk terus meningkatkan efisiensi dan daya saing industri
menuju kemandirian, serta menghasilkan banrang yang makin bermutu yang
berkaitan dengan pembangunan sektor lainnya, baik untuk memenuhi
kebutuhan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.

21
4. Pertanian
Pertanian dalam arti yang luas perlu dikembangkan agar makin maju dan
efisien,dan diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta
keanekaragaman hasil pertanian, melalui usaha diversifikasi, intensifikasi,
ekstensifikasi dan rehablitasi pertanian dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta
kebutuhan bahan baku industri.
5. Usaha Nasional
Keberhasilan perkembangan dalam PJP I telah menempatkan dunia
usaha dalam kedudukan yang makin penting dan berperan lebih besar sebagai
sumber pertumbuhan, perubahan, dan dinamika dalam percapaian sasaran
pembangunan nasional dalam PJP II. Agar lebih mapu mengemban kedudukan
dan peran itu, dunia usaha memerlukan penyempurnaan tatanan kebijaksanaan
secara mendasar, bukan saja mengupayakan keberhasilan dalam meraih
berbagai sasaran baru dalam PJP II, melainkan juga dalam menuntaskan
pencapaian berbagai sasaran yang belum sepenuhnya terselesaikan dalam PJP I.

Deregulasi dan birokrasi di Bidang Perekonomian dan Bisnis Era PJPT II

A. SEKTOR KEUANGAN DAN PERBANKAN


Deregulasi perbankan 1 Juni 1983, merupakan langkah pertama pemerintah
dalam memasuki iklim usaha. Melalui kebijakan ini, bank-bank swasta dbebaskan
menentukan tingkat suku bunga deposito dan kredit, serta menciptakan produk
perbankan yang mampu menarik nasabah. Kebijakan ini mencapai puncaknya
ketika pemerintah mengeluarkan Paket Oktober 1988, yang diikuti dengan
keberhasilan perbankan menghimpun dana dari masyarakat. Paket Oktober 1988 ini
disusul dengan paket-paket kebijakan lainnya yang bertujuan untuk menyehatkan
sistem perbankan Indonesia
Dalam paket 29 Januari 1990, pemerintah mengubah kebijakan alokasi
kredit terhadap usaha kecil dari mekanisme harga menjadi mekanisme kebijakan
kouta atas jumlah portofolio kredit.

22
Kebijakan di atas disusul dengan Paket Februari 1991, yang tujuannya
membatasi pendirian bank-bank baru. Melalui paket ini pemberian ijin pendirian
bank-bank baru lebih diperketat jika dibandingkan setelah pakto 1988.
Masih dalam tahun 1991, pemerintah mengeluarkan Paket 19 November.
Paket ini lebih merupakan petunjuk pelaksanaan bagi tim pinjaman komersial luar
negeri (PKLN), dan dikeluarkan untuk mengawasi pinjaman komersial luar negeri
yang terus membesar, agar tidak memberatkan neraca pembayaran.

B. SEKTOR PERDAGANGAN
Pembangunan perdagangan diarahkan pada terciptanya sistem perdagangan
nasional yang makin efesien dan efektif, mampu memanfaatkan dan memperluas
pasar serta membentuk harga yang wajar dan memparkokoh kesatuan ekonomi
nasional dalam rangka perwujudan wawasan nusantara. Pembangunan perdagangan
ditujukan untuk memperlancar arus barang dan jasa dalam rangka menunjang
peningkatan produksi hasil pertanian rakyat dan perdagangan, melindungi
kepentingan konsumen, memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja, serta
meningkatkan penerimaan devisa negara.
Sejak 1985 telah melakukan berbagai deregulasi di sektor perdagangan.
April 1985 pemerintah telah memangkas hambatan tarif. Selanjutnya bea masuk
untuk barang-barang modal impor dihapuskan melalui paket 6 Mei 1986 dan Mei
1990. Paket Oktober 1993 merupakan kebijakan lebih lanjut yang berisi bidang
ekspor dan impor serta tarif bea masuk dan tata niaga impor. Kebijakan paket 23
Mei 1995 di bidang perdagangan ini adalah menurunkan sejumlah 6.030 pos tarif.

C. BIDANG INVESTASI
Dalam rangka memacu penanaman modal, pemerinah pada tahun 1991
mengeluarkan kebijakan penyederhanaan tata cara penanaman modal dan
mengurangi daftar negatif investasi (DNI) dari sebanyak 75 buah menjadi 60 buah.
Daftar negatif investasi ini merupakan daftar dari sektor-sektoryang tidak boleh
adanya investasi asing. Dengan DNI baru ini berarti terbuka kesempatan investasi di
bidang industri kendaraan niaga dan kendaraan roda dua, dengan syarat 65% dari
hasil produksinya untuk ekspor.
Kebijakan investasi ini dilanjutkan dengan paket Juli 1992 yang berisi
pengurangan DNI menjadi 51 buah, penyederhanaan prosedur penanaman modal,

23
pemanfaatan hak guna usaha (HGU) untuk perusahaan PMA dan Patungan untuk
jangka waktu 30 tahun, serta penyederhanaan prosedur izin mendirikan bangunan
(IMB).
1. Dampak Deregulasi dan Debirokrtisasi di bidang Perekonomian dan Bisnis Era
PJPT.
Deregulasi dan debirokratisasi yang dilakukan oleh pemerintah sejak
tahun 1980-an dalam rangka menumbuhkembangkan perekonomian
nasional,telah menunjukkan hasilnya dalam berbagai bidang.
a. Sektor keuangan dan perbankan
Pertumbuhan ekonomi secara rata-rata antara 6-7,5% pertahun
sepanjang periode 1988-1994, telah mendorong peningkatan pasokan uang
dalam masyarakat. Hal ini sebagai akibat langsung dari kemajuan di sektor
riil maupun sektor moneter. Setelah deregulasi perbankan pada bulan
oktober 1988, pengumpulan dan pengerahan dana mengalami pertumbuhan
yang luar biasa besarnya berkisar antara 30% sampai dengan 50% per
tahun selama tahun 1988-1990. Bila pada tahun 1988 dana yang terkumpul
sebesar Rp. 37,5 triliun maka pada tahun 1995 berjumlah 176,8 triliun
rupian. Meskipun demikian dana yang terkumpul tersebut masih jauh di
bawah jumlah kredit yang disalurkan setiap tahun.

b. Sektor perdagangan
Menurut beberapa pakar ekonomi dalam negeri, bahwa deregulasi
yang dikeluarkan sejak 1990-an ini sudah memperhatikan kecenderungan
kemanfaatannya yang menurun karena rata-rata tarif yang diberlakukan
sudah relatif rendah dari sebelumnya. Artinya bahwa efektivitas deregulasi
penurunan tarif itu kian berkurang, khususnya untuk meningkatkan
efisiensi dan penurunan harga.
Hal itu karena masalah utama yang dihadapi oleh sektor industri
nasional sekarang adalah strukturnya yang makin terkonsentrasi. Banyak
industri di Indonesia bahkan yang bertarif rendah pun, memiliki struktur
yang monopolistik. Selain itu, konsentrasi tersebut lebih banyak terjadi di
industri hulu. Akibatnya, harga produk hilir yang dihasilkan menjadi
mahal.

24
2. Koperasi Indonesia
a. Sejarah koperasi
Kopeasi lahir di Benua Eropa sebagai akibat dari
kesengsaraan.pada abad ke-19 kondisi perekonomian di benua Eropa,
khususnya Eropa Barat sangatlah liberalistik kapitalistik. Kondisi
perekonomian tersebut menimbulkan dua kelompok masyarakat yang
sangat kontras sekali kehidupan sosial ekonominya. Satu pihak sebagai
pemilik modal atau pengusaha dengan gaya hidupnya yang sangat mewah
dan di pihak lain sebagai buruh atau pekerja yang kondisi sosial
ekonominya sangat lemah karena mereka dibayar dengan upah yang sangat
rendah dan jam kerjanya panjang.
b. Perintis timbulnya gerakan koperasi
Koperasi Indonesia telah melintasi perjalanan yang cukup panjang,
di mulai dari akhir abad ke-19 sampai dengan sekarang, dengan melewati
masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, dan masa kemerdekaan
Indonesia.
Pada awalnya, koperasi Indonesia berdiri karena inisiatif dari Patih
Purwokerto, yaitu R. Aria Wiriaatmadja pada tahun 1896 mendirikan Hulp
Spaarbank (Bank Penolong dan Tabungan), yang bertujuan untuk
membantu para pegawai di daerahnya agar terhindar dari hisapan rentenir.

c. Masa 1945-1966
Sistem perekonomian Indonesia mengalami perubahan setelah
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Sistem ekonomi liberal
yang semula diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda, dan sistem
ekonomi fasis yang dijalankan oleh pemerintah Jepang berubah menjadi
sistem perekonomian yang berasaskan kekeluargaan
Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 dan penjelasan, bahwa bangun
perusahaan yang sesuai dengan sistem perekonomian Indonesia adalah
koperasi. Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa koperasi sudah
dipandang sebagai jalan yang terbaik untuk membangun berangsur-angsur
perekonomian rakyat yang lemah kondisi sosial ekonominya.

25
Pada tahun 1958, disahkan Undang-undang koperasi yang pertama
yang disusun oleh bangsa indonesia. Padatanggal 5 Juli 1959 keluar Dekrit
Presiden untuk kembali menggunakan UUD 1945. Pada waktu penyusunan
kabinet presidentil yang baru dibentuk setelah keluar dekrti tersebut,
Jawatan Koperasi ditingkatkan kedudukannya menjadi Departemen
Koperasi, berarti masalah yang berkaitan dengan perkoperasian dipimpin
oleh seorang menteri.
d. Masa Orde Baru
Munculnya pemberontakan G30S/PKI menyebabkan lahirnya orde
baru dalam memimpin negeri ini. Tampilnya orde baru ini membuka
cakrawala baru bagi pertumbuhan dan perkembangan kehidupan
perkoperasian Indonesia. Masalah pengembangan dan pembinaan koperasi
ditangani oleh Departemen Perdagangan melalui Depatemen Koperasi.
Koperasi kemudian dikembalikan kepada fungsinya, yaitu koperasi sabagai
alat demokrasi ekonomi harus menegaskan asas demokrasi dengan
kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota.
Koperasi merupakan salah satu pelaku ekonomi di Indonesia, hal
ini dapat dilihat pada penjelasan Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan
bangun perusahaan yang sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 adalah
koperasi.
3. Ketentuan Umum
a. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b. Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi
c. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang-seorang.
d. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang didirikan olehdan beranggotakan
koperasi
e. Gerakan koperasi adalah keseluruhan organisasi koperasi dan kegiatan
perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama.
4. Landasan, Asas, dan Tujuan

26
Koperasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan tujuan koperasi adalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945
5. Fungsi, Peran, dan Koperasi
Fungsi dan peran koperasi adalah membangun dan mengembangkan
potensi dan kemapuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial; berperan
serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
Sedangkan prinsip koperasi adalah:
a. Keanggotaan bersifat terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian.
Dalam mengebangkan koperasi maka koperasi melaksanakan pula
prinsip koperasi sebagai berikut:
a. Pendidikan perkoperasian
b. Kerja sama antara koperasi

6. Pembentukan Koperasi
Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang
dan koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya oleh 3 (tiga)
koperasi.
7. Perangkat Organisasi
Perangkat organisasi koperasi terdiri dari:
a. Rapat anggota, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
b. Pengurus, merupakan pemegang kuasa dari rapat anggota
c. Pengawas, ditunjuk oleh rapat anggota untuk melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan koperasi.

27
a. Permodalan
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana
cadangan,dan hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari
anggota, koperasi lain dan atau anggotanya, bank dan lembaga
keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang lainnya, dan
sumber lain yang sah.
b. Perkembangan Koperasi dalam PJP I
Pembangunan koperasi, mutlak diperlukan dalam upaya pembangunan
ekonomi nasional karena merupakan amanat konstitusi. Selain itu,
koperasi merupakan wadah yang paling tepat untuk menggalang
kekautan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan demokrasi
ekonomi.
c. Pembangunan Koperasi dalam PJP II
Pembangunan koperasi pada PJP I telah berhasil meningkatkan
perannya dalam perekonomian nasional. Hal ini terlihat anatara lain
dengan semakin tumbuhnya koperasi mandiri dan semakin tumbuhnya
kesadaran masyarakat mengenai koperasi. Memasuki PJP II perlu
lebih dikenal adanya berbagai tantangan yang akan dihadapi.
d. Pembinaan pengusaha kecil
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi selama PJP I, selain telah
meningkatkan kesejahteraan rakyat juga telah menumbuhkembangkan
usaha besar, usaha menengah, usaha kecil, dan koperasi.
Usaha kecil yang merupakan bagian integral dunia usaha nasional
mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan
strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi pada
khususnya,. Usaha kecil merupakan kegiatan usaha yang mampu
memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang
luas pada masyarakat dapat berperan dalam proses pemerataan dan
peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan
ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada
umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya.
8. Pengertian Usaha Kecil

28
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
kepemimpinan sebagaiamana diatur dalam undang-undang No. 9 tahun 1995
tentang usaha kecil.
9. Landasan, Asas, dan Tujuan Usaha Kecil
Pemberdayaan usaha kecil berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.

Tujuan pemberdayaan usaha kecil

a. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha


yang tangguh dan mandiri sertta dapat berkembang menjadi usaha menengah
b. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional,
perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan ekspor, serta
peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai
tulang punggung serta memperkokoh struktur perekonomian nasional.
10. Kriteria Usaha Kecil
Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjulan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu
milyar rupiah)
c. Memiliki warga negara Indonesia
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.

11. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil


Pemerintah, dunia usaha, masyarakat melakukan pembinaan dan
pengembangan usaha kecil dalam bidang:
a. Produksi dan pengolahan
b. Pemasaran
c. Sumber daya manusia
d. Teknologi
12. Perekonomian Indonesia di Tengah-tengah perekonomian Dunia

29
Perekonomian dunia
Sejak tahun 1990-an pertumbuhan ekonomi negara-negara maju
cenderung mengalami penurunan karena mengalami resesi ekonomi, demikian
pula dengan kondisi ekonomi negara-negara berkembang juga mengalami
kemerosotan tajam dibandingkan dengan dekade sebelumnya.
Tanda-tanda membaiknya ekonomi dunia mulai tampak saat memasuki
tahun 1994. Pertumbuhan ekonomi dunia melesat menjadi sebesar 2,8%. Hal
ini terutama disebabkan oleh membaiknya kinerja perekonomian negara-negara
maju yang tumbuh sebesar 3,05, padahal selama tahun 1991-1993 hanya
sebesar 1,3% rata-rata setahun. Membaiknya perekonomian dunia ini tidak
hanya disebabkan oleh membaiknya perekonomian negara-negara di kawasan
Asia Timur sebesar 9,3%, Asia Tenggara sebesar 7,0%, Asia Selatan sebesar
4,7%, Sub-Sahara Afrika Sebesar 4,0%, dan Amerika Sleatan dan Karibia
sebesar 3,9%.
13. Perkembangan Perekonomian Indonesia
Pembangunan ekonomi Indonesia dalam 25 tahun terakhir atau masa
Pembangunan jangka Panjang Tahap I telah dinilai sukses oleh para pengamat
ekonomi, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Keberhasilan itu
paling tidak dilihat dari sudut pandang makro, oleh karena itu, Bank Dunia
menyebutkan bahwa Indonesia temasuk salah satu negara dari delapan negara
yang pertumbuhan ekonominya sangat ajaib. Delapan negara tersebut adalah
Jepang, Korea Selata, Hongkong, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan
Thailand

30

Anda mungkin juga menyukai