KONSEP DASAR
SEJARAH
KELOMPOK 4
Timbulnya penjajahan di Indonesia secara garis besar disebabkan olehduafaktor yakni faktor internal, yaitu kondisi politik, ekonomi, dan
sosialbudaya yang memungkinkan bangsa lain memasuki Indonesiauntuk berdagang yang kemudian berusaha menguasai perdagangan
dengan memonopoli perdagangan, sedangkan faktor eksternal, yaitu kondisi yang terjadi di negara-negara Barat sehingga mereka
mengadakan ekspansi ke seluruh dunia. Secara terperinci faktor-faktor tersebut dikemukakan sebagai berikut.
1. Faktor Ekstern
Yang dimaksud faktor ekstern adalah kondisi yang terjadi di Eropa sehingga memungkinkan terjadinya penjajahan di Indonesia tidak lepas
dari masuknya bangsa Barat ke Asia Tenggara pada abad ke-16 yang secara bertahap membawa bangsa Indonesia ke lingkup perdagangan
Internasional dan bersamaan dengan itu pula secara tahap demi setahap kekuasaan asing mulai masuk ke tanah air kita.
2. Faktor Intern atau Kondisi yang Memungkinkan Bangsa Asing Menjajah Indonesia
a. Kontak hubungan perdagangan, seperti lazimnya seorang pedagang yang pada awalnya tidak mempunyai prasangka negatif terhadap
tamunya yang datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah. Akan tetapi, lama kelamaan kebaikan bangsa Indonesia ini
dimanfaatkan untuk dapat dikuasai pusat perdagangannya dengan jalan mengadu domba (memihak salah satu), selanjutnya meminta
imbalan yakni hak monopoli perdagangan.
b. Penghasil rempah-rempah terbesar, di samping faktor positif sebagai penghasil rempah-rempah terbesar, terdapat pula faktor
negatifnya yakni menjadi tempat tujuan utama bagi para saudagar Eropa dan setelah tiba di Indonesia lambat laun dimungkinkan bangsa
Barat untuk menguasal pusat perdagangan tersebut.
c. Belum adanya rasa persatuan antara kerajaan yang satudengankerajaan yang lain, justru sebaliknya mudah terpancing
konfliktandimanfaatkan oleh kaum penjajah.
Pada dasarnya setiap penjajah mempunyai karakteristik yang sama, yakni memperdaya orang-orang pribumi untuk diadu domba dengan
maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya dikuasai.Portugis dan Spanyol di mana kedua bangsa ini mengadakan
ekspansi didasari oleh himbauan Paus Alexander VI yang membagi dunia menjadi dua bagian yakni wilayah Barat untuk Spanyol dan
wilayah Timur untuk Portugis, berbeda dengan Inggris mengadakan ekspansi karena kemajuan teknologinya akibat dari revolusi Industri,
motivasi Inggris mengadakan ekspansi dilatarbelakangi oleh maksud mencari daerah pemasaran hasil industri. Berbeda dengan Belanda
latar belakang ekspansinya semata-mata untuk mencari rempah-rempah akibat ditutupnya pusat perdagangan di Lisabon oleh Portugis
sehingga Belanda harus mencari sendiri rempah-rempah di Maluku (Indonesia), sedangkan Jepang menjajah Indonesia dilatarbelakangi
oleh upaya untuk mempersiapkan bala bantuan dalam rangka menghadapi Perang Asia Timur Raya. Untuk lebih jelasnya kita uraikan
secara singkat karakteristik mereka masing-masing.
1. Karakteristik Penjajahan Portugis
Seperti dikemukakan di depan, salah satu faktor penyebab Portugis mengadakan ekspansi ke arah Timur disebabkan oleh perjanjian
Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Selangkah demi selangkah mereka arungi samudra yang menuju ke arah Timur, mula-mula
ditemukan Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz kemudian Vasco da Gama sampai Kalikut, India dan Alfonso de Albuquerque sampai
di Malaka.Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara khususnya selat Malaka (1511), dari sinilah Portugis mengirimkan
angkatan perangnya ke Maluku dipimpin oleh Antonio d'Abreu. Mereka dapat memanfaatkan persaingan yang terjadi di antara penguasa
setempat untuk memperkuat kedudukannya.
1. Bidang EkonomiPenjajahan berakibat memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa Indonesia yang semula tersusun rapi
berdasarkan kesepakatan antara penguasa dengan rakyatnya. Di mana rakyat dengan patuh tanpa ada unsur paksaan melaksanakan
kegiatan ekonomi dan pihak penguasa pun sangat menaruh perhatian besar terhadap maju mundurnya kegiatan perekonomiannya baik
yang dilaksanakan di daerah pedalaman maupun di daerah pesisir.
2. Bidang Politik dan Ideologi
Seperti halnya dalam bidang ekonomi, dalam bidang politik dan ideologi pun oleh kaum penjajah diupayakan dibekukan atau
dikondisikan supaya tidak dapat berkembang. Mengapa demikian? Apabila pemerintah kolonial membebaskan tumbuh berkembangnya
paham ideologian politik dengan lahirnya partai-partai ini merupakan bumerang bagi pemerintah kolonial.Sebagai contoh, ketika Belanda
berkuasa di Indonesia dengan mengizinkan berdirinya partai politik banyak tuntutan dari partai tersebut untuk memerdekakan Indonesia
baik secara terang-terangan maupun secara terselubung atau ada yang dilakukan dengan jalan kerja sama (kooperati maupun dengan
berdikari (non-kooperatif). Melihat kondisi yang demikian maka Jepang pada saat menduduki Indonesia lebih waspada dengan melarang
semua partai politik yang pernah berdiri dan berkembang di Indonesia pada saat pemerintahan kolonial Belanda. Sebagai penggantinya
didirikan suatu organisasi yang munculnya berasal dari pemerintah pendudukan sendiri, misalnya Gerakan Tiga A, Putera, Jawa Hokokai.
3. Bidang Sosial BudayaSekitar tahun 1900 golongan feodal, yaitu golongan raja-raja dan bangsawan pada hakikatnya telah tidak
berdaya dan sekitar tahun 1908 seluruh kerajaan di Indonesia telah sepenuhnya dikuasai dan tunduk kepada kekuasaan kolonial Belanda.
Kaum feodal telah kehilangan fungsinya sebagai pemimpin dan penggerak rakyat untuk berjuang.Oleh karena itu, di beberapa daerah
timbul huru-hara perlawanan rakyat yang bersifat lokal menentang pungutan-pungutan pajak yang memberatkan dan bentuk-bentuk
pemerasan dan penindasan. Pergerakan petani ini memiliki kecenderungan bersifat keagamaan karena pada umumnya rakyat tani lebih
tertarik dan mudah menerima ajaran-ajaran yang bersifat religius.
KB. 2
KARAKTERISTIK DINAMIKA PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA DALAM MENCAPAI KEMERDEKAAN
A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KEBANGKITAN NASIONAL
Hal ini dimaksud dominasi politik adalah penindasan dibidang politik karena semua kegiatan yang berusaha untuk memajukan kehidupan
bangsa dan perbaikan pemerintahan di Indonesia selalu diawasi dan dilarang, sedangkan yang dimaksud dengan eksploitasi ekonomi
adalah penindasan dan ketidakadilan dibidang ekonomi, seperti monopoli, paksaan, dan kerja rodi. Disamping faktor dari diri bangsa
Indonesia sendiri, peristiwa- peristiwa yang terjadi diluar negeri turut pula mempengaruhi perkembangan pergerakan nasional indonesia.
Peristiwa -peristiwa tersebut diuraikan secara ringkas sebagai berikut:
1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia
Pada tahun 1905 terjadi konflik antara Jepang (negara yang sangat kecil) dengan Rusia (negara raksasa). Dalam konflik ini ternyata
Jepang lebih unggul dan mampu mengalahkan Rusia. Kemenangan Jepang terhadap rusia ini dapat menghapus suatu anggapan bahwa
bangsa Barat tidak mungkin dapat dikalahkan oleh bangsa yang berkulit berwarna(kulit hitam, sawo matang dan kulit kuning atau bangsa
Asia dan Afrika). Kemenangan ini turut membangkitkan kesadaran, harga diri dan semangat bagi bangsa-bangsa Asia pada umumnya dan
indonesia khususnya untuk menentang penjajahan bangsa Barat.
3. Indische Party
Indische Party didirikan diBandung pada tahun 1912 oleh 3 serangkai, yakni Dr. Douwes Dekker ( Danudirja Setyabudi), Dr. Tjipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Sewantara. Ketiga tokoh berusaha merumuskan anggaran dasar partai hingga
hasilnya dapat kita lihat dari cita cita gerakan IP ialah membangun rasa cinta didalam hati setiap Hindia (Indonesia waktu itu belum
dikenal) terhadap bangsa dan tanah airnya. Sedangkan tujuannya adalah memberikan lapangan hidup bagi mereka agar dapat bekerja
bersama sama atas dasar persamaan hak dalam menyongsong persiapan kehidupan yang merdeka.
4. Perhimpunan Indonesia
Pada awal terbentuknya perhimpunan, perkumpulan ini tidak sama sekali berbau politik. Organisasi ini semata mata perhimpunan
mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negeri Belanda yang bernama Indische Vereniging berdiri ditahun 1908. Pada pemuda ini
berhasil mengubah irama gerak organisasi ini dengan langkah pertama menggantikan nama yang tidak berbau Belanda maka diubah
menjadi Perhimpunan Indonesia(PI). Tujuan PI dapat disimpulkan sebagi berikut: Mengusahakan suatu pemerintah untuk Indonesia yang
bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia semata mata.
5. Partai Nasional Indonesia Lahirnya PNI pada tahun 1927 betujuan mencapai indonesia merdeka dengan ketuanya Ir. Sukarno. Asas
partai ini berdasarkan kepada 3 pokok yaitu a. Self-help,artinya memperbaiki keadaan dengan kekuatan sendiri.b. Non-Kooperasi artinya
tidak bersedia bekerja sama dengan pemerintah dan imperialis serta hanya akan mengakui pemerintahan yang lahir dari rakyat sendiri.c.
Marhaenisme artinya semacam suatu prinsip yang berkeinginan mengangkat rakyat yang melarat. Salah satu keberhasilan PNI adalah
dengan diselenggarakannya Kongres yang pertama di Surabaya pada tahun 1928 yang telah berhasil menyusun program partai lainnya
antara lain sebagai berikut
A. Bidang politik
1. Memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan
2. Menyebarkan pengetahuan tentang sejarah nasional
3. Pan Asianisme
4. Menurut kemerdekaan pers dan berserikat.
B. Bidang ekonomi pada prinsipnya memajukan perekonomian nasional dengan memperhatikan skala prioritas sektor tertentu
C. Bidang sosial pada prinsip nya meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup bangsa Indonesia.
6. Partai Indonesia Raya
Dasar pertimbangan fusi ini adalah sebagai upaya untuk tidak membuang tenaga dengan percuma dan diharapkan dua kekuatan akan
melahirnya satu kesatuan yang tangguh dan efisien. Sebagai ketua dipilih Sutomo dan wakilnya Wuryaninggrat. Tuhan pergerakan sesuai
dengan anggaran dasar adalah Indonesia raya. Untuk merealisasikan tujuan tersebut maka disusunlah program partai yang isinya:
a. Memperkokoh semangat dan rasa kebangsaan Indonesia
b. Menjalankan aksi politik untuk mendapatkan hak hak yang lengkap dalam suatu pemerintahan berdasarkan demokrasi dan
nasionalisme
c. Memajukan kesejahteraan sosial rakyat Indonesia Setelah dr.sutomo meninggal kembali diadakan kongres kedua pada bulan
Desember 1938 terutama untuk memilih pengganti Sutomo maka dalam kongres sepakat ketua terpilih adalah Wuryaningrat.
Disamping memilih pengurus organisasi, kongres juga memutuskan hal hal sebagai berikut:
8. Sumpah pemuda
Lahirnya sumpah pemuda berkaitan erat dengan kelahiran Budi Utomo yang merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi pergerakan
nasional. Semangat persatuan yang dimulai dengan dibina oleh para pemuda terbuktinya dengan diadakannya kongres pemuda tahun
1926 pertama kalinya. Dalam kongres pemuda 1 ini topik pembahasan berkisar masalah kebudayaan, sosial dengan bahasa pengantar
bahasa Belanda, hal ini sangat berlainan dengan kongres pemuda ll namun hikmah yang dapat kita petik adalah semangat Indonesia
bersatu semakin menjadi nyata. Kongres pemuda ll yang berlangsung dari tanggal 26-28 Oktober 1928 dijakarta atas inisiatif
Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia merupakan momentum yang sangat berarti dalam masa pergerakan nasional.
C. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA MENJELANG KEMERDEKAAN
Pada masa pendudukan Jepang kehidupan partai politik benar-benar dipetieskan, tidak satupun partai politik yang berkembang. Apakah
para tokoh pendiri negara pada masa ini tinggal diam? Jawaban yang pasti adalah tidak. Kepiawaian jepang dalam menghadapi tokoh
tokoh pergerakan nasional yaitu dengan mengajak kerja sama dalam mempersiapkan Indonesia merdeka. Untuk mendapat dukungan
rakyat maka gerakan yang dilancarkan jepang adalah Gerakan Tiga A yang berarti Nippon Cahaya, Pelindung dan Pemimpin Asia.
Penderitaan rakyat semasa pendudukan Jepang terasa sangat pahit karena Jepang dalam upaya memenangkan perang Asia timur raya
tidak segan segan mengorbankan bangsa Indonesia sebagai tumbalnya. Selama berkuasa diindonesia pemerintah Jepang menguras habis
dan mengeksploitasi kekayaan Indonesia baik hasil sawah, perkebunan maupun hasil pertanian, disamping ini rakyat harus memenuhi
pemerintah Jepang untuk bekerja sama melalu kerja Romusha. Kedudukan jepang dalam perang Pasifik pada tahun 1943 berangsur
mengalami kekalahan karena mempertahankan darah jajahan dan serangan Sekutu harus mendapat dukungan dari rakyat setempat.
Menyadari hal ini maka dibentuklah sistem pertahanan dengan mengerahkan tenaga rakyat seperti Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Heiho,
dan Peta. Akibat kepenindasan Jepang yang semena mena timbullah pemberontakan dibeberapa daerah seperti diSingaparna, Tasimalaya
dipimpin oleh K.H Zaenal Mustafa, diAceh dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil dan diBlitar dipimpin oleh Supriyadi.
KB. 3
KARAKTERISTIK DAN DINAMIKA PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PASCA PROKLAMASI
Setelah dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 nama-nama Hatta atas nama bangsa Indonesia gaung
proklamasi ini terdengar dimana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah Republik Indonesia terhadap rakyatnya terjadi pada
peristiwa Rapat raksasa di lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945 titik rakyat yang berkumpul dengan penuh semangat untuk
melakukan aksi perebutan senjata Jepang dengan membawa pelbagai macam senjata tajam akhirnya dapat dibubarkan dengan tenang
pertumpahan darah dapat diatasi. Di beberapa daerah terjadi perebutan kekuasaan baik dengan kekerasan senjata maupun dengan
perundingan titik di Surabaya pecah bentrokan senjata dalam memperebutkan markas pertahanan Jawa Timur dan pangkalan angkatan
laut serta markas markas tentara Jepang. Selanjutnya pada tanggal 19 September 1945 pecah insiden bendera di Hotel Yamato, Belanda
memasang bendera merah putih biru di puncak hotel para pemuda berhasil merobek warna biru nya dan mengibarkannya kembali sebagai
bendera merah putih titik di Yogyakarta perebutan kekuasaan terjadi Tanggal 26 September 1945 pertempuran antara pemuda yang
tergabung dalam BKR dengan tentara Jepang titik di Semarang bulan Oktober 1945 pecah pertempuran lima hari antara para pemuda
dengan tentara Jepang mereka berusaha menguasai markas tentara Jepang dan merebut senjata.
B. Karakteristik perjuangan bangsa Indonesia RIS sampai dengan awal pelaksanaan demokrasi terpimpinSeperti dikemukakan di atas
bahwa pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag negeri Belanda tanggal 23
Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan diratifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember 1949 pada tanggal 15 Desember 1949 Soekarno
dilantik menjadi Presiden Ris dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi perdana menteri Ris serta pada tanggal 17 Desember
1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.
Negara federal ini tidak dikehendaki oleh sebagian besar rakyat Indonesia rakyat menyadari bahwa pembentukan negara federal tidak
berlandaskan konsepsi yang kuat, latar belakang pendiriannya adalah untuk menghancurkan RI hasil Proklamasi 17 Agustus
1945.Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diri dari negara RI bukan semakin berkurang, perasaan tidak puas atas kebijakan
pemerintah pun muncul di mana-mana seperti pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Azis di Makassar, pemberontakan
RMS di Maluku, pemberontakan Ibnu Hajar di Kalimantan Selatan, pemberontakan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, pemberontakan
Kartosuwiryo di Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh, dan pemberontakan PRRI dan PEMERSETA di Sumatera Barat dan
Sulawesi.Melalui perundingan ke-3 negara bagian tersebut dengan pemerintah federal disepakati bahwa semua bergabung menjadi negara
kesatuan Republik Indonesia dan melebur UUD RIS dan UUD 1945 Ma menjadi UUDS 1950 yang bersifat parlementer seperti ala barat
yang menganut paham demokrasi liberal. Penyebab utama terjadi pemberontakan ialah pembentukan Angkatan Perang RIS atau APRIS
sebagai tentara RIS titik dalam tubuh APRIS terdiri dari dua kekuatan yang sebelumnya berlawanan di medan tempur, yaitu tentara
Belanda yang berasal dari Indonesia atau KNIL dengan TNI yang dilebur menjadi APRIS.
Iya menentang dan menghalangi masuknya pasukan APRIS dari TNI yang sedang dikirim dari Jawa dibawah pimpinan Mayor Warong.
Terjadilah pertempuran sengit antara pasukan KNIL dengan pasukan APRIS di Makassar antara bulan Mei hingga Agustus 1950
sedangkan Andi Azis sendiri telah menyerahkan diri lebih dulu ya itu bulan April. Akhirnya Makassar dan sekitarnya dapat dikuasai
kembali oleh pasukan APRIS
4. Peristiwa DI/TII
Gerakan DI mempunyai makna politik yaitu keinginan untuk mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kehendaknya, sedangkan TII
menggambarkan masalah kemiliteran.Jadi,DI/TII adalah gerakan suatu kelompok yang ingin mendirikan suatu negara Islam dengan
tentara sebagai inti kekuatannya.
5. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatera dan Sulawesi.
Pemberontakkan PRRI dan PERMESTA ini berawal dari pandangan daerah yang melihat pemerintah pusat tidak stabil dan belum
menyelesaikan atau menstabilkan jalan pemerintahan.Bertitik tolak dari hal tersebut pemerintahan daerah Sumatera tengah yang
berkedudukan di Padang mengajukan tuntutan kepada pemerintah pusat di Jakarta secara ultimatum.Setelah menerima ultimatum
pemerintah pusat melakukan sidang kabinet untuk membicarakannya, kemudian pemerintah telah mengambil keputusan untuk menolak
ultimatum tersebut .Pada tanggal 15 Januari 1958 Ahmad Husein sebagai penguasa daerah Sumatera tengah memproklamasikan
berdirinya pemerintahan revolusioner RI, pernyataan berdirinya PRRI di Sumatera tengah ini kemudian diikuti oleh daerah lain seperti
Sulawesi Utara dipimpin oleh D.J akibatnya terjadi perang saudara di bumi Indonesia ini, namun berkat tindakan yang cepat dan tepat
serta berkat rahmat Tuhan Yang maha esa negara RI dapat diselamatkan dari perpecahan.