Kolonialisme atau Penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara menguasai
rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal
tersebut, istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk
melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari
pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.
c. Belanda
Dalam melakukan penjelajahan samudra ke dunia Timur, bangsa Belanda
mengacu pada Pedoman Perjalanan ke Timur yang disusun oleh Jan Huygen
van Lin Schoten pada 1595. Buku tersebut memuat peta dan deskripsi rinci
mengenai penemuan-penemuan bangsa Portugis. Pada 1595, Belanda
mengirim sebuah ekspedisi ke dunia Timur yang dipimpin oleh Cornelis de
Houtman. Cornelis de Houtman menjadi rombongan Belanda pertama yang
tiba di nusantara pada 1596, tepatnya di Banten. Meski sempat disambut
baik, Cornelis de Houtman akhirnya diusir oleh masyarakat dan pedagang
setempat karena sikap buruknya. Pada 1598, Belanda kembali berusaha
menembus Banten dengan mengirim ekspedisi di bawah pimpinan Jacob van
Neck. Proses masuknya bangsa Belanda ke nusantara yang kedua ini cukup
mulus, karena mereka pandai berdiplomasi dan telah belajar dari
pengalaman Cornelis de Houtman. Penerimaan Banten pun semakin terlihat
ketika Belanda diizinkan untuk mendirikan kantor dagang. Setelah Banten,
bangsa Belanda kemudian melanjutkan misinya ke Maluku untuk menggeser
kedudukan bangsa Portugis.
d. Inggris
Ekspedisi penjelajahan samudra oleh bangsa Inggris yang pertama dipimpin
oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Rombongan itu berangkat pada
1577 dengan mengikuti rute penjelajahan bangsa Spanyol. Pada 1579,
armada Francis Drake berhasil mendarat di Ternate dan memborong rempah-
rempah untuk dibawa kembali ke Inggris. Pada abad ke-17, Inggris kembali
melakukan penjelajahan samudra, tetapi dengan mengikuti rute bangsa
Portugis. Inggris kemudian berhasil menguasai India dan mendirikan kongsi
dagang EIC (East India Company). Dalam perkembangannya, EIC menjadi
pesaing utama VOC dan berusaha menguasai kepulauan nusantara.
e. Jepang
Jepang Masuk ke Indonesia pada tanggal 11 Januari 1942, tentara Jepang
Right Wing Unit dan pasukan Angkatan Laut Kure yang berjumlah 20.000
mendarat di pantai timur wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Terjadilah
pertempuran dengan Belanda yang sebelumnya memang sudah menduduki
wilayah ini. Mengutip Kemdikbud RI, kemenangan tentara Jepang di Perang
Pasifik menjadi jalan untuk memasuki negara-negara Asia, termasuk Hindia
Belanda . Jepang menganggap dirinya saudara tua dan disambut gembira
tetapi mengecewakan rakyat Indonesia. Sejak pengeboman Pearl Harbour
oleh angkatan Perang Jepang pada 8 Desember 1941, Jepang terus
menyerang angkatan laut Amerika Serikat di Pasifik. Saat masuk Indonesia,
Jepang sudah menjadi negara fasis dengan ideologi fasisme. Fasisme adalah
sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada pada seorang diktator dan
otoriter. Negara fasis menjadi sangat nasionalis , elitis dan rasialis. Baca juga:
Kedatangan Jepang di Indonesia, Mengapa Disambut Gembira? Kedatangan
Jepang ke Indonesia Pada Januari 1942, Jepang mendarat masuk ke Indonesia
melalui Ambon dan menguasai seluruh Maluku. Jepang menyerang Sumatera
setelah berhasil masuk Pontianak. Bersamaan dengan serangan ke Jawa .
Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di Pulau
Jawa, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetan , dan Kragan .