Anda di halaman 1dari 3

Fungsi Paru-Paru

Selain berfungsi menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah,
paru-paru memiliki fungsi lain diantaranya yaitu:

 Sebagai alat respirasi. Manusia menghirup udara karena memerlukan oksigen.


Respirasi berguna sebagai pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen.
 Sebagai sistem eksresi. Paru-paru merupakan bagian sistem eksresi, karena pada
saat manusia menghembuskan napas dan mengeluarkan gas karbondioksida serta
uap air.
 Pengendali pH darah. Paru-paru juga mengendalikakn pH darah dengan mengubah
tekanan karbon dioksida (CO2).
 Sebagai penyaring gumpalan darah yang terbentuk dalam vena.
 Paru-paru mempengaruhi konsentrsi beberapa zat biologis dan obat-obatan yang
digunakan dalam pengobatan dalam darah.
 Mengubah angiosten I menjadi angiosten II oleh enzim angiotensin-converting.
 Sebagai lapisan pelindung hari dari guncangan.
 Menyediakan aliran udara untuk menciptakan suara vokal.
 Sebagai reservoir darah dalam tubuh.
 Sebagai aksi siliaris eskalator yang merupakan sistem pertahanan yang penting
terhadap infeksi ditanggung udara.

Struktur dan Bagian Paru-Paru


Secara anatomi, paru-paru terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

a. Apex (puncak) disebut apex pulmonaris yang tumpul dan menonjol ke atas ke
dalam leher sekitar 1 inci diatas clavikula (tulang selangka) dan ditutupi oleh pleura
cervical.

b. Tiga permukaan, yang terdiri dari:

 Pemukaan costal, ini berukuran besar/lebar, lembut, berbentuk konveks/cembung.


 Permukaan mediastinal, ini berbentuk konkaf/cekung, berisi hilus.
 Permukaan diafragmatika, merupakan basis pulmo yang berbentuk konkaf/cekung.

c. Tiga batasan, yang terdiri dari:

 Batas anterior (depan)


 Batas inferior (bawah)
 Batas posterior (belakang)

Secara garis besar, paru-paru terdiri atas dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo
dextra) dan paru-paru kiri (pulmo sinistra). Kedua bagian ini dipisahkan oleh suatu
ruang yang berisikan jantung dan pembuluh darah besar. Ruang ini disebut
mediastinum.

Perbedaan paru-paru kanan (pulmo dextra) dan paru-paru kiri (pulmo sinistra) yaitu:

Ciri-ciri atau karakteristik paru-paru kanan (Pulmo Dextra), yaitu:

 Memiliki 3 lobus, yaitu lobus superior, lobus media dan lobus inferior.
 Memiliki 2 fissura, yaitu fissura horizontal dan fissura oblique
 Berukuran besar dengan berat sekitar 620 gram
 Memiliki garis batas anterior lurus.

Ciri-ciri atau karakteristik paru-paru kiri (Pulmo Sinistra), yaitu:

 Memiliki 2 lobus, yaitu lobus superior dan lobus inferior.


 Memiliki 1 fissura, yaitu fissura oblique.
 Berukuran pendek dan lebar dengan berat sekitar 560 gram.
 Memiliki garis batas anterior berlekuk.

Paru-paru kanan lebih pendek dan lebar dibanding paru-paru kiri karena posisi kubah
difragma di bagian kanan lebih tinggi dibandingkan bagian kiri. Kemudian, lekukan
pada batas anterior paru-paru kiri disebabkan karena adanya jantung yang strukturnya
berbentuk seperti lidah (lingula). Secara istilah lekukan ini disebut dengan incisura
cardiaca.

Agar terlindung dari rongga thoraks, pulmo atau paru-paru dibungkus oleh suatu
selaput yang disebut pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:

 Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung
membungkus paru.
 Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada bagian luar.

Diantara kedua pleura tersebut, terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura.
Kavum pleura ini dalam keadaan normal hampa udara, sehingga paru-paru bisa
mengembang dan mengempis sewaktu gerakan bernapas tanpa bergesekan karena
adanya cairan (eksudat) yang berguna untuk melumasi bagian permukaan pleura.

Dalam menjalankan fungsinya, paru-paru terhubung dengan beberapa organ lain


yang ikut membantu perannya. Adapun organ-organ tersebut, meliputi:

a. Trakea (batang tenggorokan), yaitu pipa tempat keluar masuknya udara. Udara
yang dihirup dari hidung dan mulut akan disalurkan ke trakea menuju paru-paru.
Trakea bermula dari distal laring hingga ke percabangan bronchus principalis dextra
et sinitra. Pada orang dewasa, diameter trakea berukuran ± 2,5 cm dan berukuran
sebesar diameter pensil pada bayi.
b. Bronchi atau Bronkus, yaitu lanjutan dari trakea yang menghubungkan paru-paru
kanan dan kiri dengan trakea. Bronkus merupakan saluran konduksi udara dan juga
tempat difusi oksigen dan karbon dioksida di ujung terminal, di bagian yang berkaitan
langsung dengan alveoli.
c. Bronchioles atau Bronkiolus, yaitu cabang-cabang dari bronkus yang bentuknya
berupa tabung-tabung kecil dengan jumlah ± 30.000 buah untuk satu paru-paru.
Bronkiolus ini akan membawa oksigen masuk lebih jauh ke dalam paru-paru.
d. Alveoli, yaitu ujung dari bronkiolus yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru
manusia dewasa dan berbentuk seperti kantung kecil. Alveoli berdinding tipis dan
terdiri dari:

 Sel alveolar Tipe I yang membentuk dasar struktural;


 Sel alveolar Tipe II yang mengeluarkan surfaktan yang berfungsi mengurangi
tegangan permukaan pada antarmuka udara-air.
Selain itu, sel-sel kekebalan yang disebut makrofag juga ada dalam alveoli untuk
menelan dan menghancurkan patogen dan sampah asing. Dinding alveolar meimiliki
pori-pori yang disebut pori-pori Kohn, yang memungkinkan aliran udara dari satu
alveolus ke yang lain. Kemudian, setiap alveolus juga dikelilingi oleh jaringan kapiler
yang mengangkut darah ke alveoli untuk proses oksigenasi. Pada aveoli ini oksigen
akan berdifusi menjadi karbondioksida yang diambil dari dalam darah.

Penyakit dan Gangguan Pada Paru-Paru


Berikut ini beberapa penyakit atau gangguan yang terjadi pada paru-paru manusia
diantaranya yaitu:

 Pneumonia atau radang paru-paru, yaitu kondisi dimana kantung udara bisa berisi
cairan atau nanah.
 Asma atau sesak nafas, yaitu kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan
membengkak, dan menghasilkan lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas.
 Tuberkulosis atau TB atau TBC, yaitu suatu penyakit bakteri menular yang
berpotensi serius yang terutama mempengaruhi paru-paru.
 Bronkitis, yaitu radang selaput saluran bronkial, yang membawa udara ke dan dari
paru-paru.
 Pneumotoraks, yaitu paru-paru kempes. Kondisi ini terjadi ketika udara bocor ke ruang
di antara paru-paru dan dinding dada.
 Emfisema atau Emfisem, yaitu kondisi dimana kantung udara di paru-paru secara
bertahap hancur, membuat napas lebih pendek.
 Efusi pleura, yaitu penumpukan cairan di antara jaringan yang melapisi paru-paru dan
dada.
 Penyakit Legionnaires, yaitu jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri
legionella.

Anda mungkin juga menyukai